Purwitasari*)
Program Studi Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit
Universitas Pasundan Bandung
Jl. Sumatra No. 41 Bandung
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui kondisi Strategi Pemasaran yang sekarang ada di
Puskesmas Soreang, merancang strategi pemasaran pelayanan kesehatan dan menyusun program dan
kegiatan di Puskesmas Soreang Kabupaten Bandung sesuai strategi pemasaran yang dirancang
sehingga dapat bersaing dengan layanan kesehatan di wilayah kerjanya. Hasil Penelitian ini diharapkan
dapat menjadikan sumbangan pemikiran bagaimana mengembangkan strategi pemasaran di institusi
pemerintahan khususnya institusi kesehatan dan juga dapat menjadi bahan informasi bagi penelitian
lain yang sejenis di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan di Puskesmas Soreang yang merupakan bagian dari UPTD Pelayanan
Kesehatan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Perancangan model yang dipakai adalah dengan
menggunakan analisis SWOT sebagai langkah awal untuk identifikasi berbagai faktor internal dan
faktor eksternal secara sistematik sehingga didapat posisi strategis puskesmas kemudian digunakan
matriks SWOT dalam merumuskan strategi serta menyusun program dan kegiatan untuk meningkatkan
layanan kesehatan di Puskesmas Soreang.
Hasil penelitian ini berupa Program yang akan dilaksanakan dari alternatif strategi yang telah
ditentukan mengacu pada bauran pemasaran jasa (marketing mix) yang merupakan kombinasi variabel
atau kegiatan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
1
2
salah satu dari strategi generik perlu dilakukan Variabel atau kegiatan tersebut perlu
peningkatan untuk memperoleh penerimaan yang dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh
layak dalam situasi tertentu, (M. Porter) perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan
kegiatan pemasarannya.
6. Tujuan Pemasaran Untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing
Tujuan pemasaran atau marketing objective, mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price,
adalah apa yang akan dicapai oleh perusahaan Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan
melalui bagian pemasaran : Physical Evidence.
1. titik awalnya adalah konsumen target Marketing mix yang dijalankan harus
2. fokusnya adalah kebutuhan konsumen disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perusahaan.
3. sasarannya adalah laba melalui kepuasan
konsumen
9. Manajemen Strategis
4. caranya melalui paduan antara promosi dan Manajemen strategis dapat didefinisikan
komunikasi pemasaran komunikasi pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memformulasikan,
terpadu mengimplementasikan dan mengevaluasi
Kepuasan konsumen akan tercapai apabila keputusan lintas fungsional yang memungkinan
perusahaan mampu untuk menyediakan consumer organisasi mencapai tujuannya (David, 1997).
value package, yang berupa : Manajemen strategis adalah suatu cara untuk
1. produk : berkualitas dan memenuhi kebutuhan mengendalikan organisasi secara efektif dan
konsumen efisien, sampai pada implementasi garis terdepan
2. harga : dapat terjangkau oleh konsumen target sampai sasaran dan tujuannya tercapai. Donnelly
(1984) menegaskan bahwa manajemen strategis
3. pelayanan : kepada konsumen memuaskan
mencakup dua hal, yaitu perencanaan strategis
4. Citra produk :baik dari sudut pandang dan implementasi strategis. Sedangkan David
konsumen (1989) menegaskan bahwa manajemen strategis
Apabila kepuasan konsumen tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perumusan
terpenuhi, maka hasil penjualan produknya akan strategis, tahap implementasi strategis, dan tahap
meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat evaluasi strategis.
tercapai, yaitu perolehan laba. Sebaliknya,
apabila perusahaan melalaikan kebutuhan 10. Perencanaan Strategis
konsumen dan hanya berfikir dari sudut pandang Perencanaan strategis adalah proses yang
produsen saja, kemungkinan hasil penjualan dilakukansuatu organisasi untukmenentukan strat
produknya akan menurun, sehingga laba yang egi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk
diperoleh minim, bahkan dapat terjadi adanya mengalokasikan sumberdayanya (termasuk modal
kerugian. dan sumber daya manusia) untuk mencapai
strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat
7. Biaya Pemasaran digunakan dalam proses ini, termasuk
Biaya pemasaran adalah biaya yang analisis SWOT (Strengths,Weaknesses,Opportunit
dikeluarkan untuk menjual produk sampai ke ies, threats), PEST (Political, Economic, Social,
tangan konsumen. Technological),atau STEER (Socio-cultural, Tech
Dalam arti luas biaya pemasaran meliputi nological, Economic, Ecological, Regulatory),
semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai Perencanaan Strategis ( Strategic Planning )
diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai adalah instrument kepemimpinan dan suatu
dengan produk tersebut diubah kembali dalam proses.
bentuk uang tunai.
11. Pelayanan Kesehatan
8. Bauran Pemasaran (Marketing mix) Syarat pokok pelayanan kesehatan Menurut
Salah satu elemen dalam strategi pemasaran Azwar (1996) adalah :
terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang a. Tersedia dan berkesinambungan
merupakan strategi yang dijalankan, yang Pelayanan kesehatan yang baik adalah
berkaitan dengan penentuan bagaimana pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat
perusahaan menyajikan penawaran produk pada (available) serta bersifat berkesinambungan
satu segmen pasar tertentu yang merupakan (continuous). Artinya semua jenis pelayanan
sasaran pasarnya. kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat
Marketing mix merupakan kombinasi dan mudah dicapai oleh masyarakat.
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari b. Dapat diterima dan wajar
sistem pemasaran.
4
Pelayanan kesehatan yang baik adalah apa yang atau dicium sebelum membeli. Untuk
dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat mengurangi ketidakpastian, pembeli akan
serta bersifat wajar (appropriate). Artinya mencari bukti mutu jasa tersebut.
pelayanan kesehatan tersebut tidak 2. Tidak terpisahkan (inseparability) yaitu jasa
bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, dihasilkan dan dikonsumsi secara
keyakinan, kepercayaan masyarakat dan bersamaan .Jasa tidak dapat dipisahkan dari
bersifat wajar. penyedianya apakah penyedia tadi adalah orang
c. Mudah dicapai atau mesin.
Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang 3. Bervariasi (variability) yaitu kualitas jasa
mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. tergantung pada siapa yang menyediakan jasa,
Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini dan waktu, tempat dan bagaimana cara mereka
terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian disediakan.
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang 4. Tidak tahan lama (perishability) yaitu jasa
baik, maka pengaturan sarana kesehatan tidak dapat disimpan untuk penjualan atau
menjadi sangat penting. pemakaian yang akan datang.
d. Mudah dijangkau
Mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. STRATEGI PEMASARAN
Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari Merancang strategi pemasaran yang
sudut biaya. Pengertian keterjangkauan di sini kompetitif dimulai dengan melakukan analisis
terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk terhadap pesaing. Perusahaan membandingkan
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang
diupayakan pendekatan sarana pelayanan diberikan oleh produk, harga, promosi dan
kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan distribusi (marketing mix) terhadap pesaing
sesuai dengan kemampuan ekonomi dekatnya.
masyarakat. Dalam Strategi Pemasaran terdapat 5 elemen
e. Bermutu yang saling berkaitan. Menurut Fandy Tjiptono
Bermutu (quality). Pengertian mutu yang (2000) lima elemen tersebut adalah :
dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat 1. Pemilihan Pasar, yaitu memilih pasar yang
kesempurnaan pelayanan kesehatan yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan
diselenggarakan, yang disatu pihak dapat melakukan segmentasi pasar dan memilih pasar
memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan sasaran yang paling memungkinkan untuk
pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dilayani. Faktor-faktor yang menjadi dasar
dengan kode etik serta standar yang telah pemilihan pasar adalah : persepsi terhadap
ditetapkan. fungsi produk dan pengelompokan teknologi
yang dapat diproteksi dan di dominasi,
12.Pemasaran Jasa keterbatasan sumber daya internal, pengalaman
Jasa berbeda dari produk fisik dalam kumulatif yang didasarkan pada trial and error
beberapa hal. Jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dalam menanggapi peluang dari akses terhadap
dirasa, didengar atau dicium sebelum membeli. sumber daya langka atau pasar yang terproteksi.
Ia tidak dapat ditempatkan di dalam daftar 2. Perencanaan Produk; terdiri dari spesifik
persediaan, jasa digunakan pada waktu dihasilkan. yang terjual, pembentukan lini produk dan
Seringkali terdapat variasi dalam pemberian jasa. desain penawaran individual pada masing-
Jasa sering dihubungkan dengan orang yang masing lini. Produk yang ditawarkan akan
menghasilkan jasa tersebut, Kotler, Armstrongs menghasilkan manfaat total dari pembelian.
(2009). Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri,
Kotler (2009) mendefinisikan jasa adalah nama merek produk, jaminan atau garansi, jasa
setiap tindakan atau kinerja yang dapat reparasi dan bantuan teknis yang disediakan,
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang serta hubungan personal yang terjadi antara
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pembeli dan penjual.
mengakibatkan kepemilikan sesuatu. 3. Penetapan Harga; penetapan nilai kuantitatif
produk yang ditawarkan pada pelanggan
13. Karakteristik Jasa 4. Sistem Distribusi; saluran perdagangan yang
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang dilalui produk dari produsen sampai konsumen
sangat mempengaruhi desain program pemasaran akhir yang membeli dan menggunakannya.
menurut Kotler (2009: 112) adalah sebagai 5. Komunikasi Pemasaran (Promosi); meliputi
berikut : periklanan, personal selling, promosi
1. Tidak berwujud (intangibility) yaitu jasa penjualan, direct marketing dan public relation.
tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar
5
Untuk melakukan strategi pemasaran harus dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini
dipertimbangkan Faktor-faktor yang dapat disebut dengan analisis situasi.
mempengaruhi strategi, yaitu strategi internal dan Pengertian variabel SWOT (Muchtar A.F,
strategi eksternal. 2014:158)) adalah :
Analisis internal untuk menilai kekuatan dan 1.Strength (kekuatan), adalah suatu kondisi
kelemahan variable-variabel yang ada dalam dimana perusahaan mampu melakukan semua
bidang pemasaran. tugasnya dengan sangat baik, bahkan di atas
Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan rata-rata perusahaan yang sejenis.
yang berada di luar perusahaan dimana 2.Weakness (kelemahan), adalah kondisi dimana
perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama perusahaan kurang mampu melaksanakan
sekali terhadapnya (uncontrolable) sehingga tugasnya dengan baik disebabkan oleh sarana
perusahaan-perusahaan yang terjadi pada dan prasarana yang kurang memadai
lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua 3.Opportunity (peluang), adalah suatu potensi
perusahaan dalam industri tersebut bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh
Agar tujuan perusahaan tercapai, maka perusahaan yang masih belum dikuasai oleh
pihak manajemen perlu mengenali dua hal pokok pihak kompetitor dan masih belum tersentuh
yang meliputi faktor-faktor bersifat controllable oleh pihak man apun.
dan uncontrollable. Baik yang terdapat dalam 4.Threat (ancaman), adalah suatu keadaan dimana
lingkungan internal maupun eksternal perusahaan mengalami kesulitan disebabkan
perusahaan. Secara skematis, proses identifikasi oleh jinerja pihak competitor, yang jika
tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut : dibiarkan maka perusahaan akan mengalami
kesulitan di kemudian hari.
Analisis SWOT akan menganalisis faktor-
Lingkungan Eksternal faktor internal dan eksternal dari sebuah
1. Lingkungan Industri
2. Lingkungan Makro
perusahaan. Faktor-faktor yang termasuk
- Lingkungan Ekonomi lingkungan internal perusahaan adalah bagian-
- Lingkungan Teknologi
- Lingkungan Politik bagian dan tingkatan manajemen yang mampu
- Lingkungan Hukum
- Lingkungan Demografi
mempengaruhi pengambilan keputusan
- Lingkungan Budaya Tujuan Perusahaan manajemen pemasaran, serta faktor lain seperti
1. Laba konsumen, pesaing maupun publik. Sedangkan
2. Harga Saham
3. Penjualan faktor eksternal meliputi : teknologi, politik,
4. Kelangsungan
Hidup demografi, dan ekonomi.
Lingkungan Internal
1. Manajemen Fungsional
- Manajemen Pemasaran
- Manajemen Keuangan BERBAGAI PELUANG
- Manajemen Operasi
- Manajemen SDM
- Penelitian dan
Pengembangan
- Sistem Informasi
Manajemen 3. Mendukung 1. Mendukung
2. Budaya Perusahaan strategi turnaround strategi Agresif
41-60 th
41-60 th
41-60 th
41-60 th
41-60 th
41-60 th
20-40 th
Selain dengan kompetitor yang setara, di
wilayah kerja Puskesmas Soreang terdapat pula
sarana pelayanan kesehatan swasta yang dapat
menjadi pesaing Dengan demikian dapat dilihat Pendidikan
SMA
SMA
persaingan yang cukup ketat dalam pelayanan
D3
D3
S1
S1
S1
kesehatan.
Data jumlah sarana pelayanan kesehatan Jabatan
bendahara
Bendahar
Bendahar
Ka PKM
Bendahar
Lainnya
swasta di wilayah kerja Puskesmas Soreang tahun
Ka TU
a
a
2015 adalah sebagai berikut:
a
Tabel 2.
Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Swasta di Tabel 4.
Wilayah Puskesmas Soreang Rekapitulasi Hasil kuesioner Faktor Internal
No Jenis Sarana Jumlah Keterangan
RATA
FAKTOR RATING
BOBOT RATA
1 Rumah Sakit 1 Berizin INTERNAL (responden)
2. Balai 3 Berizin 28 4
Pengobatan 1 20
-3
3. Rumah Bersalin 3 Berizin +26 4
2 12
4. Apotek 6 Berizin 0
5. Praktek Dokter 21 Berizin 3
+7 -1
12
6. Praktek Bidan 38 Berizin -17
+23 3
4 14
JUMLAH 72 -5
+16 1
5 12
-13
4. Peraturan perundangan yang mendukung +13 -1
6 12
operasional UPTD Yankes Kecamatan -18
4
5. Renstra Dinkes 2008-2013 ttg pembentukan 7 18 +28
PPK-BLUD UPTD Yankes Kecamatan
6. Pelayanan BPJS dan Pelayanan kesehatan gratis
Tabel 5.
7. APBD untuk kesehatan
Rekapitulasi Hasil kuesioner Faktor
Eksternal
Data-data Faktor Internal untuk menentukan FAKTOR
BOBOT RATING RATA-RATA
EKSTERNAL
kekuatan dan kelemahan
1. Akses Kunjungan (mudah dijangkau, dilalui 1 12
+7 -2
-19
kendaraan umum,) +24 3
2. Besarnya kunjungan 2 18
-3
3. (Poli Umum, Poli Gigi, Laboratorium) 3 10
+18 1
-8
4. Total Jaringan UPTD +28 3
5. Pengembangan Teknologi 4 10
-4
6. Jumlah dan spesifikasi SDM 5 18
+29 4
-4
7. Motivasi dan produktifitas SDM 0 -3
8. Sumber daya fasilitas Fisik 6 18
-25
+5 -3
7 14
-24
Dari hasil kuesioner dan wawancara
mendalam dibuat analisis Faktor Eksternal dan JML 100
analisis Faktor Internal. Dari 7 responden unsur Dari rekapitulasi hasil kuesioner dibuat
pimpinan puskesmas diperoleh hasil sebagai matriks EFE dan matriks IFE untuk menganalisis
berikut : faktor internal dan faktor eksternal, sebagai
berikut :
11
Tabel 6. N Faktor-faktor
Skor (BxR)
kelemahan
Bobot (%)
Kekuatan/
Analisis Faktor Eksternal (EFE Matrix) o Internal
Rating
(1-5)
Peluang/
Ancama
n (P/A)
Rating
Bobot
(BxR)
Skor
(%)
No
Kekuatan/
o Internal
Rating
(1-5)
agresif.
Berdasarkan posisi strategis Puskesmas
Soreang yang terdapat di kuadran I, dapat dipilih
1 Akses Kunjungan 20 4 0,8 Keku beberapa alternatif strategi dengan menggunakan
(mudah dijangkau, atan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
dilalui kendaraan
Alternatif strategi yang mungkin dapat
umum,)
2 Besarnya 12 4 0,48 Keku dilakukan di Puskesmas Soreang berdasarkan
kunjungan (Poli atan matrix ansof adalah Market Development, yaitu
Umum, Poli Gigi, Memasarkan produk yang ada kepada pasar yang
Laboratorium)
12
Nilai
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, penulis
bermaksud untuk memberikan saran sebagai
pertimbangan bagi pihak pimpinan Puskesmas
Soreang Kabupaten Bandung yaitu sebagai
berikut :
a) Manajemen dan pelaksana pelayanan
Puskesmas Soreang agar dapat meningkatkan
komitmen dalam melaksanakan program
marketing yang telah dirancang.
b) Melengkapi sarana prasarana yang diperlukan
untuk melaksanakan layanan yang akan
dikembangkan
c) Mengadakan pelatihan service excellent agar
terlaksana pelayanan prima di seluruh layanan
khususnya layanan yang akan dikembangkan.
d) Mengadakan pelatihan Barang dan Jasa agar
tatakelola manajemen aset, barang dan jasa
dapat lebih baik sehingga pemenuhan sarana