Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam industri pulp yang menghasilkan kertas. Perusahaan ini
menggunakan bahan baku kayu eucalyptus. Didalam proses pengolahannya
menjadi kayu, perusahaan ini juga menghasilkan limbah yang dapat mencemari
lingkungan jika dibuang begitu saja tanpa pengolahan terlebih dahulu, sehingga
air limbah industri merupakan masalah pencemaran pada lingukungan yang pada
saat ini sudah menjadi masalah global yang menjadi perhatian serius. Berdasarkan
pertimbangan moral dan kemasyarakyatan maupun karena adanya undang-undang
yang mengatur pencemaran air, maka untuk mengurangi beban pencemaran
lingkungan setempat, perusahaan ini dituntut untuk mengolah limbahnya sebelum
limbah tersebut dialirkan ke sungai. (Training and Development Center PT. Toba
Pulp Lestari, Tbk. 2002)
Bahan-bahan tersuspensi yang terdapat pada perairan alami tidak bersifat
toksik, akan tetapi jika berlebihan, dapat meningkatkan nilai kekeruhan; yang
selanjutnya akan menghambat penetrasi cahay matahari ke kolam air dan akhirnya
berpengruh terhadap proses fotosintesis. (Effendi. H. 2003). Untuk mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan setempat akibat buangan limbah cair industri,
diharapkan limbah cair khususnya TSS yang akan dibuang ke pembuangan
akhir/sungai. Tidak melebihi baku mutu lmbah cair yang ditetapkan oleh PT. Toba
Pulp Lestari, Tbk yang menetapkan bahwa baku mutu limbah cair untuk TSS
adalah 93 mg/liter, (Training and Development Center PT. Toba Pulp Lestari,
Tbk. 2002) dan Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No: 51/MENKLH/10/1995 bahwa baku mutu limbah cair khusus untuk
TSS adalah 200 mg/liter (Effendi, H. 2003).
Padatan yang terkandung di dalam limbah cair memiliki ukuran yang
berbeda-beda. Salah satunya adalah padatan tersuspensi (Total Suspended Solid =

Universitas Sumatera Utara


TSS) merupakan padatan yang dapat terlihat secara kasat mata atau padatan yang
berukuran lebih besar dari 1,2 mikrometer (μm) yang terkandung dalam kolam
limbah cair. Hasil penyaringan dari TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus serta
jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah
yang terbawa ke badan air (Effendi, H. 2003).
Besaran padatan tersuspensi menunjukkan banyaknya padatan organik
(seperti bakteri) dan padatan anorganik (seperti tanah liat). Besarnya padatan
tersuspensi dapat juga digunakan untuk memperkirakan banyaknya lumpur yang
akan membebani suatu unit pengendapan.
Beseran padatan tersuspensi diperoleh dari pengukuran laboratorium
dengan menggunakan metode gravimetri yakni penetuan suatu kandungan
senyawa berdasarkan berat (Training and Development Center PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk 2000).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan “ Penentuan
Total Suspended Solid (TSS) Limbah Cair Pulp Lestari, Tbk dengan Metode
Gravimetri “.

1.2 Permasalahan
Total Suspended Solid (TSS) merupakan salah satu parameter dalam
menentukan layak tidaknya limbah tersebut dibuang ke pembuangan akhir/sungai.
Dengan demikian apakah harga TSS yang akan dibuang ke pembuangan
akhir/sungai sudah memenuhi standart pemerintah dan industri PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apakah limbah cair PT. Toba Pulp Lestari, Tbk khususnya
TSS, yang dibuang ke pembuangan akhir/sungai telah memenuhi standar mutu
yang ditetapkan oleh pemerintah dan industri tersebut.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Mamfaat
Adapun mamfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
pemaparan mengenai parameter yang dianalisa dalam hal penanganan terhadap
limbah cair pulp, khususnya parameter TSS. Sehingga dengan analisa yang baik
dapat meningkatkan efisiensi pengolahan limbah cair yang menjadi dasar dalam
usaha pengurangan pencemaran lingkunga akibat buangan limbah cair pulp.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai