Anda di halaman 1dari 3

Dalam kamus besar bahasa indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti

“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Ini berarti bahwa belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.12 Definisi etimologis tersebut mungkin
sangat singkat dan sederhana, sehingga masih diperlukan penjelasan terminologis
mengenai definisi belajar yang lebih mendalam. Dalam hal ini banyak ahli yang
mengemukakan pengertian belajar.
Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar,
baik itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik,
yang direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar
adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain
atau lingkungannya.
Dari pernyataan di atas ini berarti mengandung pengertian yang sama mengenai
belajar, sebagaimana yang diungkapkan olehSlameto “belajar adalah suatu proses
perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”

Kedua pengertian di atas menyatakan bahwa belajar merupakan interaksi individu


dengan orang lain atau lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia
atau objek-objek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-
pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun
pengetahuan yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi
menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi.

Menurut Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa


menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan”. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah.
Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik., sedangkan belajar oleh peserta didik.
Menurut Corey pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seeorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku dalam kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan
pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses belajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang
baik terhadap materi pelajaran.
Menurut Oemar Hamalik (239: 2006) pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari teori-teori yang
dikemukakan banyak ahli tentang pembelajaran, Oemar Hamalik mengemukakan 3
(tiga) rumusan yang dianggap lebih maju, yaitu:
Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi
belajar bagi peserta didik.
Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat
yang baik.
Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-
hari.
Dalam istilah ”pembelajaran” lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil
teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar, siswa diposisikan
sebagai subyek belajar yang memegang peranan utama sehingga dalam setting proses
mengajar siswa dituntut beraktifitas secara penuh, bahkan secara individual
mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian, kalau dalam istilah “mengajar”
(pengajaran) atau “teaching” menempatkan guru sebagai “pemeran utama” memberikan
informasi, maka dalam “instruction”guru lebih banyak berperan
Bertolak dari pengertian pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran yakni seperangkat peristiwa yang dapat mempengaruhi objek didik
sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi (Gagne,
1988), Sunaryo (1989: 67) mengatakan bahwa “guru perlu memiliki kemampuan
membuat perencanaan pembelajaran berupa desain pembelajaran”. Desain yang
dirancang oleh guru diarahkan agar siswa sebagai peserta didik dapat mencapai tingkat
belajar yang seoptimal mungkin yang ditandai dengan tercapainya prestasi belajar

Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran adalah upaya sistematis dan sistemik
untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, oleh karena
kegiatan pembelajaran sangat berkaitan erat dengan jenis hakikat serta jenis belajar
dan prestasi belajar tersebut.

Adapun menurut pendapat Aqib (2013: 66) menyatakan bahwa proses pembelajaran
adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses
pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Atas dasar-dasar teori pembelajaran menurut ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan juga
beserta seluruh sumber belajar yang lainnya yang menjadi sarana belajar guna
mencapai tujuan yang diinginkan dalam rangka untuk perubahan akan sikap serta pola
pikir siswa.

Anda mungkin juga menyukai