Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK

KEMUDI, REM, DAN SUSPENSI

DOSEN PENGAMPU : 1. Dr. Tawardjono Usman, M.Pd


2. Yosep Efendi, M.Pd
NOMOR DOKUMEN : JST/OTO/OTO6322/01
HARI / TANGGAL : Senin / 05 Februari 2018
JUDUL JOB : RODA GIGI KEMUDI
TIPE RACK AND PINION,
RECIRCULATING BALL
DISUSUN OLEH :
1. Nabila Naila Fatin (16504241025)
2. Ade Viyan Surya Aji (16504241028)
3. Vyasa Adi Nugraha (16504241029)
4. Ridho Tri Nurrokhman (16504241033)
5. M. Arif Rokhman (16504241037)
6. Rizal Hakim (16504241041)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
I. KOMPETENSI
1. Membongkar dan memasang roda gigi kemudi tipe rack and pinion dengan
prosedur yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.

II. SUB KOMPETENSI


Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi roda gigi kemudi dan komponen – komponennya.
2. Melepas dan memasang roda gigi kemudi dengan cara yang benar.
3. Menjelaskan cara kerja roda gigi kemudi dan komponen – komponennya.
4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran, dan mengidentifikasi gangguan dalam sistem
dan cara mengatasinya.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Roda gigi kemudi tipe Rack and Pinion (2 unit)
2. Tool box
3. Alat – alat ukur yang diperlukan

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Bekerja dengan hati – hati dan teliti.

V. DASAR TEORI
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan
meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar
ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan
melalui steering linkage. Berikut ini penjelasan singkat cara kerja sistem kemudi rack
and pinion; Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini
akan menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu
roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama. Kemudi
jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-roda
depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros
intermediate, berkaitan denngan rack.
 Keuntungan :
 Konstruksi ringan dan sederhana.
 Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung.
 Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan.
 Kerugian
 Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran
kecil atau sedang.
 Lebih cepat aus.
 Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan

Gambar 1. Komponen-komponen Steering Gear Tipe Recirculating Ball


Gambar 2. Steering Gear Tipe Recirculatin Ball

Keterangan Ganbar :
1. Roda gigi sektor
2. Mur kemudi
3. Bola baja
4. Penyetel celah kontak
5. Penyetel preload bantalan
6. Baut kemudi
7. Poros sektor
8. Bantalan poros sektor

Gambar 3. Komponen gear ratio


Steering gear tipe recirculating ball digunakan pada kendaraan menengah sampai besar
seperti pick-up, truk, jeep dan lain sebagainya. Kelebihan dari steering gear tipe ini
adalah mampu meredam getaran dan pengemudian ringan dan lembut.

VI. LANGKAH KERJA


1. MEMBONGKAR KOMPONEN
a. Mengangkat bagian depan mobil dengan lift atau dongkrak, (pesang penyangga
tiga kaki, bila mengankat dengan dongkrak ).
b. Melepas roda.
c. Melepas ball joint tie – rod dari lengan nakel kemudi.
d. Memberi tanda pasang antara poros pinion dengan sambungan kemudi.

Gambar 4. Pemberian tanda pada sambungan salib


Saat memberi tanda pada sambungan salib, roda kemudi harus berada pada posisi
tengah.
 Sambungan salib kemudi.
 Poros pinion.
e. Melepas dua baut pengikat poros pada sambungan salib dan lepas sambungan
salib kemudi.
f. Melepas klem atau baut penyangga rumah rak pada bodi.
g. Melepas unit rumah gigi kemudi (jepit pada ragum bagian pemegang rumah
rak).
h. Memberi tanda dan ukur panjang ulir yng menonjol dari sambungan rak.
Gambar 5. Tanda pemasangan
L = Panjang ulir yang harus diukur (kanan dan kiri)
i. Melepas tie – rod.
j. Melepas klip, klem dan karet penutup (catat posisi karet penutup kanan da kiri,
bila panjangnya tidak sama).
k. Membuka cincin pengunci sambungan rak dan gunakan alat khusus untuk
membuka sambungan rak (catat posisi sambungan rak, bila panjangnya kanan
dan kiri tidak sama).

Gambar 6. Membuka komponen dengan alat khusus.

 Menggunakan dua alat khusus, yang satu untuk memegang rak dan yang
lainnya untuk membuka sambungan rak.
 Memberi tanda sambungan rak kanan dan kiri.
l. Melepas mur pengunci dan baut penyetel pengatur rak.
m. Mengeluarkan pegas pengatur, cincin dan pengantar rak.
n. Melepas mur pengunci dan baut penyetel bantalan pinion.
o. Mengeluarkan sil, bila perlu.
p. Menarik keluar pinion bersama-sama bantalan atas.
q. Menarik keluar rak pada posisi lurus. (Perkatikan busing rumah rak jangan
sampai rusak oleh gigi rak ).
r. Melepas bantalan atas pinion dengan treker.
s. Melepas bantalan bawah pinion.
2. MEMERIKSA KOMPONEN
a. Hasil Pengamatan Komponen

No Komponen Kondisi
1 Rack Baik
2 Bantalan Baik
3 Gear housing Rusak, ada keretakan
4 Ball Join Rusak, tidak berfungsi normal
5 Pinion Baik
6 Tie Rod Baik
7 Baut 12 Kurang 2

Tabel 1. Pemeriksaan kondisi komponen

Gambar 7. Steering Gear Tipe Recirculatin Ball

b. Hasil Pengukuran
 Diameter bantalan 3,24 mm.
 Diameter rack 2,20 mm.
 Rack housing 22,56 mm.
 Rumah Bantalan 35,28 mm.

3. MENGANALISIS KOMPONEN
Dari hasil pengamatan terdapat komponen yang sudah aus dan tidak
berfungsi normal. Ini dimungkinkan karena penggunaan yang terus menerus dan
faktor usia komponen yang sudah tua.
4. MERAKIT KEMBALI KOMPONEN

Langkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, adapun


komponen-komponen yang perlu diperhatikan saat pemasangan adalah :
a. Memberi vet secukupnya pada bantalan, rak, gigi rak dan pinion serta ball
joint.
b. Memberi pelumas secukupnya ulir-ulir mur dan baut.
c. Mengembalikan tanda-tanda (kanan dan kiri) seperti semula.
d. Pemasangan rak terhadap posisi pinion.

Gambar 8. Pemasangan rack pada poros pinion.


 Mengatur bagian rak yang terlekuk berada ditengah-tengah lubang poros
pinion.
 Memasang pinion pada dudukannya dan meyakinkan bawah ujung pinion
berada dibantalan bawah.
e. Menyetel pre-load pinion.

Gambar 9. Menyetel pre-load pinion


 Ingat ! Saat menyetel pre-load posisi pinion harus bebas terhadap gigi rak.
 Mengencangkan baut penyetel sampai di peroleh momen putar poros
pinion 0,37 Nm (37Ncm).
 Kemudian mengendorkan baut penyetel hingga diperoleh pre-load 0,23-
033 Nm (23-33 Ncm).
 Memasang mur pengunci dengan momen pengencangan 110 Nm.
 Memeriksa preload lagi.
 Bila perlu menyetel lagi.

f. Menyetel pre-load keseluruhan kemudi

Gambar 10. Menyetel pre-load keseluruhan kemudi


 Menyetel pre-load keseluruhan kemudi.
 Memutar pinion dan hitung jumlah putarannya, kemudian mengembalikan
pinion dari jumlah putaran (posisi pinion ditengah-tengah rak).
 Mengencangkan baut penyetel rak dengan momen pengencang 25 Nm,
kemudian mengendorkan baut penyetel 25 0.

 Mengukur pre-load keseluruhan 0,8-1,3 Nm (80-130 NCm).


 Memasang mur pengunci dan mengencangkan dengan momen 70 Nm.
 Memeriksa preload lagi.
 Bila perlu menyetel lagi.
g. Memasang cincin pengunci terhadap alur rak

Gambar 11. Memasang pengunci

 Meluruskan tanduk cincin pengunci pada alur rak.


 Memasang sambungan rak dan mengencangkan dengan momen 85 Nm.
 Melipat cincin pengunci pada mur sambungan rak.

h. Posisi pemasangan klem atau klip.

Gambar 12. Posisi pemasangan klem.


 Pemasangan karet penutup terhadap sambungan rak jangan sampai
terpuntir.
 Jangan lupa memasang klem atau klip pada karet penutup.
 Posisi bagian klip yang menonjol kearah roda.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Dari hasil praktik diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi komponen-komponen
rack and pinion dan recirculating ball dalam kondisi yang kurang baik karena sudah
banyak karatan dan beberapa komponen ada yang hilang dan rusak, secara
keseluruhan sudah tidak bisa digunakan lagi pada kendaraan.

2. SARAN
a. Saat pemongkaran berhati hati karena komponen yang rentan bengkok, patah,
rusak, serta gemuk yang bisa mengotori baju praktik.
b. Selalu perhatikan SOP dan K3 saat melakukan praktik.

Anda mungkin juga menyukai