I. Pendahuluan
Penyakit parkinson pertama kali ditemukan pada tahun 1817 oleh James
Parkinson, pada awalnya dikenal dengan istilah shaking palsy. Penyakit parkinson
adalah penyakit gangguan gerak yang paling sering dijumpai terutama pada lanjut
usia. Prevalensi penyakit ini 1:200 pada usia lebih dari 70 tahun dengan penderita
terbanyak adalah laki-laki. Meskipun penyakit parkinson adalah penyakit gangguan
gerak yang paling umum tetapi tanda dan gejalanya harus dikenali dengan baik
sehingga dapat menegakkan diagnosis penyakit parkinson dan tidak rancu dengan
penyakit lain yang memiliki manifestasi klinis serupa.
V. Penutup
Mengenali gejala penyakit parkinson sangat penting untuk dapat
menegakkan diagnosis penyakit ini, kriteria diagnosis dapat membantu untuk
menegakkan diagnosis serta melakukan staging pada penyakit ini diperlukan untuk
menentukan langkah manajemen serta prognosis.
VI. Referensi
1. Lindsay KW & Bone I, Neurology and Neurosurgery Illustrated. UK, Churchil
Livingstone, 2003.
2. Pinzon RT & Adnyana KSG, Penyakit Parkinson. Yogyakarta. Betha Grafika,
2015.
3. Liporace J, Bahra A, Cikurel K, Parkinson`s Disease, Other Extrapyramidal
disorder, and Myoclonus. Dalam: Crash Course Neurology. Philadelphia:
Elsevier Mosby, 2006, Hlm 137-140.
4. Kelompok Studi Movement Disorder, Tatalaksana Penyakit Parkinson,
Yogyakarta, Perdossi. 2000
5. Fenderson CB & Ling WK, Parkinson Disease. Dalam: Neuro Notes.
Philadelphia. FA Davis, 2009, Hlm 243-254.