DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAJAR :
DR. SETIOWATI, M.SI
1
MASYARAKAT dan LINGKUNGAN
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.)
Setiap orang adalah bagian dari masyarakat dan masyarakat memiliki hak, kewajiban
dan peran yang sama dalam pengelolaan lingkungan, tanpa terkecuali masyarakat desa,
pelosok maupun kota, karena ruang lingkup lingkungan bukan hanya ditempat-tempat tertentu
saja namun seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan masyarakat akan
efektif sekali jika peranya dalam mengontrol pengelolaan lingkungan yang ada.
Adapun implementasi dari peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup yang
meliputi beberapa bentuk implementasinya :
2
Wingert (1979) merinci peran serta masyarakat sebagai berukut :
Penganut paham ini berpendapat bahwa peran serta masyarakat merupakan suatu
kebijaksanaan yang tepat dan baik untuk dilaksanakan. Paham ini dilandasi oleh suatu
pemahaman bahwa masyarakat yang potensial dikorbankan atau terkorbankan oleh
suatu proyek pembangunan memiliki hak untuk dikonsultasikan (right to be consulted).
Penganut paham ini mendalilkan bahwa peran serta masyarakat merupakan strategi
untuk mendapatkan dukungan masyarakt (public support). Pendapat ini didasarkan
kepada suatu paham bahwa bila masyarakat merasa memiliki akses terhadap
pengambilan keputusan dan kepedulian masyarakat kepada pada tiap tingkatan
pengambilan keputusan didokumentasikan dengan baik, maka keputusan tersebut akan
memiliki kredibilitas.
Dalam konteks ini peran serta masyarakat didayagunakan sebagai suatu cara untuk
mengurangi atau meredakan konflik melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-
pendapat yang ada. Asumsi yang melandasi persepsi ini adalah bertukar pikiran dan
pandangan dapat menigkatkan pengertian dan toleransi serta mengurangi rasa
ketidakpercayaan (misstrust) dan kerancuan (biasess).
3
5. Peranserta Masyarakat sebagai Terapi
Menurut persepsi ini, peran serta masyarakat dilakukan sebagai upaya untuk
"mengobati" masalah-masalah psikologis masyarakat seperti halnya perasaan ketidak
berdayaan (sense of powerlessness), tidak percaya diri dan perasaan bahwa diri mereka
bukan komponen penting dalam masyarakat.
Adapun dampak negatif dari interaksi manusia dengan lingkungannya adalah sebagai
berikut:
4
3. Banyak terjadi kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan secara liar dan
berkurangnya daerah resapan air yang menyebabkan seringkali terjadi banjir dan
longsor di berbagai daerah.
4. Udara yang tidak bersih yang disebabkan oleh pencemaran udara mengakibatkan
banyaknya penyakit pernafasan yang menjangkit manusia. Begitupula dengan
pencemaran yang lain seperti air, tanah, dan adanya pemukiman kumuh yang
menimbulkan banyak penyakit.
5. Distribusi penduduk yang tidak merata dan terkonsentrasi di kota-kota besar
menyebabkan pembangunan yang tidak merata. Misalnya lahan di pedesaan yang
tidak terurus karena tidak ada tenaga kerja yang ingin bekerja di sawah karena sudah
berurbanisasi ke kota.
Dengan demikian, adanya dampak positif dan negatif dari interaksi manusia dengan
lingkungannya sesungguhnya kedua dampak tersebut dirasakan oleh manusia itu sendiri yang
dari awal melakukan pemanfaatan sumber daya alam yang bertujuan untuk memenuhi
5
kebutuhan hidupnya. Sehingga, untuk meminimalisir dampak negatif yang dirasakan, maka
hendaknya manusia dalam melakukan pembangunan harus memperhatikan lingkungan dan
aspek kedepannya.