S1 2014 296570 Chapter1
S1 2014 296570 Chapter1
PENDAHULUAN
kekakuan, pembengkakan dan keterbatasan gerak serta fungsi dari banyak sendi.
tangan dan kaki cenderung paling sering terlibat. Pada rheumatoid arthritis
kekakuan paling sering terburuk di pagi hari. Hal ini dapat berlangsung satu
sampai dua jam atau bahkan sepanjang hari. Kekakuan untuk waktu yang lama
penyakit hipertensi, diabetes atau AIDS, namun penyakit ini menjadi masalah
mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang Amerika. Dari jumlah tersebut, sekitar
1
rheumatoid arthritis dalam hidupnya. Penyakit ini paling sering dimulai antara
dekade keempat dan keenam dari kehidupan. Namun, rheumatoid arthritis dapat
penduduk dewasa (di atas 18 tahun) berkisar 0,1% hingga 0,3%. Pada anak dan
yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek
sistemik yang tidak jelas yang dapat menimbulkan kegagalan organ. Rheumatoid
arthritis dapat mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah,
perubahan citra diri serta gangguan tidur. Dengan demikian hal yang paling
kualitas hidup. Bahkan kasus rheumatoid arthritis yang tidak begitu parah pun
3
berbagai macam gejala yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup mereka.
Banyak usaha yang dilakukan agar pasien dengan rheumatoid arthritis dapat
merasa lebih baik dan dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Pengobatan
arthritis yang dilakukan hanya akan mengurangi dampak penyakit, tidak dapat
istirahat, aktivitas fisik, perlindungan sendi, penggunaan panas atau dingin untuk
mengurangi rasa sakit dan terapi fisik atau pekerjaan. Obat-obatan memainkan
peran yang sangat penting dalam pengobatan rheumatoid arthritis. Tidak ada
merupakan pengobatan jangka panjang sehingga pola pengobatan yang tepat dan
pasien (Chen et
al., 2005).
Society, 2007). Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain karakteristik pasien, karakteristik penyakit dan tingkat nyeri yang dialami
pasien (Asadi-Lari et al., 2004). Selain itu, pengobatan atau terapi, seperti jenis
obat atau terapi juga ikut berperan dalam kualitas hidup pasien (Chen et al.,
2005).
rheumatoid arthritis.
B. Perumusan Masalah
jalan di RS PKU?
RS PKU?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
PKU.
D. Manfaat Penelitian
1. Farmasis
hidup pasien rheumatoid arthritis khususnya pada pasien rawat jalan sehingga
rheumatoid arthritis di rumah sakit selain itu juga memberikan motivasi untuk
3. Peneliti
selanjutnya.
E. Tinjauan Pustaka
1. Rheumatoid arthritis
a. Definisi
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang
berarti sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis
sendi.
b. Etiologi
seperti bakteri, mikoplasma dan virus. Menurut Smith dan Haynes (2002),
3). Infeksi
burgdorferi.
4). Lingkungan
9
autoimun, metabolik dan faktor genetik serta faktor pemicu lainnya. Pada
saat ini, rheumatoid arthritis diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan
infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor infeksi
2005).
c. Patogenesis
berupa antigen eksogen, seperti protein virus atau protein antigen endogen
(Schuna, 2005).
terjadinya inflamasi pada rheumatoid arthritis seperti TNF-α, IL-1 dan IL-
6. Aktivasi sel T CD4+ akan memicu sel-sel inflamasi datang ke area yang
nyeri dan terasa panas. Selain itu, aktivasi makrofag, limfosit dan fibroblas
(Schuna, 2005).
ligamen dan tendon. Kemudian terjadi penimbunan sel darah putih dan
d. Diagnosis
mungkin berkisar antara 3-4 bulan (NHMRC, 2009). Oleh karena itu,
penyakit yaitu:
1). Laju enap darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP) menunjukkan
untuk RA. Tes ini berguna untuk memonitor aktivitas penyakit dan
2). Tes RhF (rheumatoid factor). Tes ini tidak konklusif dan mungkin
(negatif palsu). RhF ini terdeteksi positif pada sekitar 60-70% pasien
3). Tes antibodi anti-CCP (Cyclic Citrullinated Peptide) adalah tes untuk
6). X-ray tangan dan kaki dapat menjadi kunci untuk mengidentifikasi
2011).
7). MRI dapat mendeteksi adanya erosi lebih dini jika dibandingkan dengan
9). Scan tulang. Tes ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
e. Prognosis
pasien. Sekitar 40% pasien rheumatoid arthritis ini menjadi cacat setelah
Prognosis yang buruk dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukkan
adanya cedera tulang pada tes radiologi awal, adanya anemia persisten yang
arthritis yang aktif terus-menerus selama lebih dari satu tahun cenderung
f. Komplikasi
fatal. Secara umum rheumatoid arthritis bersifat progresif dan tidak dapat
jika terjadi kerusakan tulang dan ligamen serta terjadi perubahan bentuk,
yang umum. Sendi yang terkena bisa menjadi cacat, kinerja tugas bahkan
tugas biasa sekalipun mungkin akan sangat sulit atau tidak mungkin.
1). Anemia
2). Infeksi
4). Osteoporosis
fibrosis pada pasien yang baru didiagnosis RA, namun temuan ini
(Shiel, 2011)
16
g. Tatalaksana Terapi
maupun sistemik.
2011):
sendi.
sendi. Jika sendi sudah rusak parah, suatu tindakan pembedahan mungkin
diperlukan.
17
(1). Latihan
latihan daya tahan (aerobik). Aerobik air adalah pilihan yang sangat baik
karena dapat meningkatkan jangkauan gerak dan daya tahan, juga dapat
2011).
(2). Istirahat
atrofi otot. Pasien hendaknya tetap menjaga gerakan dan tidak berdiam
diri terlalu lama. Dalam kondisi yang mengharuskan pasien duduk lama,
(Schuna, 2008).
sendi dan dapat mengurangi nyeri. Menjaga berat badan tetap ideal juga
dapat mencegah kondisi medis lain yang serius seperti penyakit jantung
(4). Pembedahan
(a). Artoplasti (penggantian total sendi). Bagian sendi yang rusak akan
dan risikonya.
Ada dua kelas obat yang digunakan untuk mengobati RA, yaitu
obat fast acting (lini pertama) dan obat slow acting (lini kedua). Obatobat
Respon buruk
Respon buruk
yang lebih baik jika dibandingkan dengan obat lain. Metotreksat juga
lebih ekonomis jika dibandingkan dengan agen biologik. Obat lain yang
Agen biologik yang mempunyai efek DMARD juga dapat diberikan pada
21
pasien yang gagal dengan terapi DMARD. Agen ini dirancang untuk
memblokir aksi zat alami yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh,
seperti faktor TNF, atau IL-1. Zat-zat yang terlibat dalam rheumatoid
2008).
2. Kualitas hidup
a. Definisi
Istilah kualitas hidup (quality of life) yang lebih spesifik disebut Health
dua orang dengan status kesehatan yang sama mungkin bisa mempunyai
instrumen spesifik.
generik antara lain MOS (Medical Outcome Study), Short Form – 36,
spesifik agar memberikan hasil yang lebih rinci berdasarkan luaran dari
arthritis
24
untuk memilih terapi yang memberikan efek optimal pada pasien dan
terbaik. Selain itu kualitas hidup dapat digunakan dalam proses monitoring
mengukur kualitas hidup dan outcome pasien dalam berbagai aspek kualitas
scales, symptom scales, affect scales, social scales dan work scales
SF dengan berbagai bahasa dan budaya akan sangat bermanfaat dan akan
Skala yang pertama sekali dikemukakan oleh Keele pada tahun 1948
merupakan skala dengan garis lurus 10 cm, dimana awal garis (0) penanda
tidak ada nyeri dan akhir garis (10) menandakan nyeri hebat. Pasien diminta
dirasakan. Penggunaan skala VAS lebih gampang, efisien dan lebih mudah
dan Hoggart (2005) juga melakukan kajian pustaka atas tiga skala ukur
nyeri dan menarik kesimpulan bahwa VAS secara statistik paling kuat
ringan pada skala 1 sampai 3, intensitas nyeri sedang pada skala 4 sampai
6, intensitas nyeri berat pada skala 7 sampai 9 intensitas nyeri sangat berat
F. Landasan Teori
secara menetap. Hal yang paling buruk pada penderita rheumatoid arthritis
dilakukannya. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain
karakteristik pasien, seperti umur dan jenis kelamin. Faktor berikutnya adalah
rheumatoid arthritis. Selain itu, pengobatan atau terapi, seperti jenis obat atau
terapi dan tingkat nyeri yang dialami pasien juga ikut berperan dalam kualitas
hidup pasien.
27
G. Kerangka Konsep
Karakteristik pasien :
1. Usia
2. Jenis kelamin
Karakteristik penyakit :
Kualitas hidup
1. Penyakit penyerta pasien
rheumatoid
2. Durasi penyakit arthritis
H. Hipotesis
yaitu usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, durasi penyakit, jenis obat yang
Yogyakarta.