Anda di halaman 1dari 20

UJIAN AKHIR SEMESTER

METODE PENELITIAN (TL-5098)

MODEL TOKSISITAS AKUMULASI LOGAM BERAT DENGAN SISTEM 2


KOMPARTEMEN MENGGUNAKAN KIAMBANG (Salvinia molesta) DAN IKAN
NILA (Oreochomis niloticus) (Studi Kasus: Sungai Cikakembang)

Di susun oleh:
Nama : Annisa Athifah
NIM : 25315039

PROGRAM MAGISTER TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
I. Latar Belakang

Pada bulan Agustus sewaktu bimbingan tugas akhir (sarjana) dengan dosen
pembimbing saya, pembimbing saya memberi tahu saya bahwa nanti sekitar bulan November
akan diadakan suatu konferensi mengenai teknologi dan manajemen lingkungan. Lalu beliau
meminta saya untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, namun biasanya akan dikenakan
biaya masuk sekalipun mahasiswa ITB. Jujur, saya sangat antusias dan tertarik mengikuti
acara tersebut terlebih lagi kebetulan background saya adalah Teknik Lingkungan ITB,
meskipun saya masih tabu dengan acara tersebut. Sampai pada akhirnya bulan Oktober saya
mendapatkan email dari pembimbing saya mengenai info ETMC beserta web nya. Awalnya
saya ragu mengikuti acara tersebut, karena tersangkut masalah biaya masuk yang menurut
saya angkanya cukup besar dan bisa menghabiskan biaya makan selama sebulan. Maklum
karena saya baru wisuda Oktober dan menurut saya telah menghabiskan biaya yang cukup
besar mengingat saya adalah mahasiswa bidik misi.
Saya merasa termasuk orang yang beruntung sekali dari teman-teman lainnya, karena
mendapatkan kesempatan fastrack di Magister Teknik Lingkungan ITB. Kebetulan pada
semester ini saya mengambil Mata Kuliah Metode Penelitian yang mewajibkan semua
mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan ETMC pada 23-24 November 2015. ETMC
merupakan singkatan dari Environmental Technology and Management Conference dimana
konferensi ini awalnya dinamai ETMS (Environmental Technology Management Seminar)
yang diadakan setiap 4 tahun sekali yang melibatkan policy makers, scientist, engineer dan
field expertise dalam Environmental Technology Management. Fokus kegiatan ini adalah
issue mengenai lingkungan saat ini, masa depan, regional dan global. Proses pengubahan ini
dilakukan agar dapat meningkatkan jumlah participant dan expertise sejak ETMS pada tahun
1997 hingga akhirnya menjadi ETMC sejak tahun 2002 dan ETMC ke-5 saat ini. Tujuan dari
konferensi ini adalah sebagai program untuk menukar ide, informasi dan pengalaman antara
stakeholder; untuk meningkatkan kerjasama dan networking antara stakeholder; dan untuk
mendiskusikan serta mengevaluasi pendekatan terbelakang, inovasi tekonologi, kebijakan dan
petunjuk baru dalam issue lingkungan. Alhamdulillah, saya dapat mengikuti kegiatan ini
tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
Saya mengikuti kegiatan ETMC dengan full, khususnya acara parallel session dan
acara malam budaya, tidak juga terlewati acara Gala dinner yang sangat ditunggu-tunggu.
Rangkaian acara yang padat dan sangat berkesan, karena banyak sekali informasi yang
didapat. Pada acara parallel session terdapat beberapa tema utama dalam ETMC 2015,
diantaranya adalah mengenai Air Quality& Climate Change,Green Cities&
Infrastructur,Eco-Industries, Appropriate & Advance Environmental Technology, Natural
Resouce Management dan Environmental Health and Risk Assessment. Dari keseluruhan sesi
yang saya ikuti, terdapat beberapa judul presentasi yang menarik perhatian saya, khususnya
yang berkaitan dengan masalah pencemaran Citarum. Terlebih lagi Sungai Citarum kini
mendapatkan julukan sebagai sungai terkotor di dunia. Hal ini seharusnya sudah menjadi
perhatian bagi penduduk di Jawa Barat karena merupakan sumber kehidupan bagi penduduk
sekitarnya. Air dari sungai hulu digunakan untuk berbagai keperluan warga Bandung seperti
sebagai sumber air bersih (PDAM), dan juga waduk yang menggunakan air Sungai Citarum
seperti Waduk Saguling dan Waduk Jatiluhur digunakan untuk mengembangbiakkan ikan
jenis air tawar seperti Ikan Nila yang akhirnya akan dijual ke pasar di sekitar daerah
Bandung. Hal ini menjadi masalah karena banyak polutan dan sampah yang memasuki
Sungai Citarum. Polutan polutan tersebut bersifat dapat terakumulasi pada tubuh ikan, dapat
memberikan dampak negatif pada orang yang memakannya. Efek negatif lainnya adalah daya
dukung sungai bisa berkurang sehingga mempengaruhi kehidupan ekosistem yang
bergantung pada kualitas air pada Sungai Citarum sehingga bisa mempengaruhi jumlah
populasi setiap spesiesnya.
Berdasarkan pemaparan diatas, terdapat beberapa topic penelitian dalam kegiatan
ETMC yang berkaitan dengan permasalahan Sungai Citarum diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Kombinasi Tanaman Kiapu (Pistia stratiotes), Kiambang (Salvinia molesta), dan
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Dalam Meningkatkan Kualitas Sungai Citarum
Hulu.
2. Evaluasi Perbaikan Kualitas Badan Air Penerima Limbah Effluen Tekstil dengan
Proses Filtrasi Sederhana (Studi Kasus: Sungai Cikakembang).
3. Monitoring Kontaminan Organik Di Sungai Citarum Hulu ( Jawa Barat, Indonesia)
Menggunakan Passive Sampling.
4. Menentukan Kualitas Air Sungai Dengan Bioassesment Menggunakan Benthic
Makroinvertebrata (Studi Kasus: Citarum Hulu, Jawa Barat, Indonesia).

1.1 Perbandingan Topik


Adapun penjelasan dari masing-masing topic untuk permasalahan Sungai Citarum
diuraikan sebagai berikut:
1. Kombinasi Tanaman Kiapu (Pistia stratiotes), Kiambang (Salvinia molesta), dan Eceng
Gondok (Eichhornia crassipes) Dalam Meningkatkan Kualitas Sungai Citarum Hulu.
Penyelesaian permasalahan Sungai Citarum dapat dilakukan menggunakan Fitoremediasi
sebagai salah satu pengolahan air untuk mendegradasi polutan. Tanaman memiliki
potensi yang tinggi untuk pembersihan lingkungan. Biaya energi berkurang dan hanya
membutuhkan sumber natural karena membutuhkan energi matahari. Tanaman dapat
beradaptasi untuk range yang lebar pada kondisi lingkungan. Pada topik ini tanaman yang
digunakan adalah Tanaman Kiapu (Pistia stratiotes), Kiambang (Salvinia molesta), dan
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes). Dengan penggunaan 3 jenis tanaman ini dapat
diketahui efesiensi penggunaan tanaman terhadap parameter air seperti COD,
ammonium, nitrit, nitrat, total fosfat dan logam berat. Dapat diketahui pula, kombinasi
dari masing-masing tanaman terhadap besarnya efesiensi yang dihasilkan sehingga dapat
diketahui kombinasi tanaman yang paling baik dalam mengurangi polutan, potensi
akumulasi tanaman dalam menyerap logam berat dan faktor translokasi logam dalam
tanaman pun dapat diketahui.

2. Evaluasi Perbaikan Kualitas Badan Air Penerima Limbah Effluen Tekstil dengan Proses
Filtrasi Sederhana (Studi Kasus: Sungai Cikakembang).
Sungai Cikakembang merupakan salah satu anak sungai dari Sungai Citarum yang
menerima berbagai effluent industry tekstil disekitarnya. Topik ini membahas bahwa
sebelumnya telah ada berbagai penelitian yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas
air Sungai Cikakembang diantaranya adalah dengan fitoremediasi. Namun hasilnya belum
optimal, sehingga memerlukan pengolahan pendahuluan agar beban fitoremediasi
menjadi berkurang. Langkah yang diambil adalah melalui pengolahan menggunakan
filtrasi sederhana dengan media filter berupa karbon aktif dan pasir silika. Dengan
digunakannya filtrasi sederhana, dapat diketahui mengenai efektivitas pengolahan dalam
mengurangi polutan dan mengurangi beban fitoremediasi, lamanya filtrasi untuk
beroperasi, layak tidaknya filtrasi diaplikasikan di sungai, pertimbangan upaya
pengolahan lain selain dengan filtrasi.

3. Monitoring Kontaminan Organik Di Sungai Citarum Hulu (Jawa Barat, Indonesia)


Menggunakan Passive Sampling.
Kita mengetahui bahwa terdapat berbagai kontaminan ditemukan di sungai Citarum dan
kebanyakan bersumber dari limbah domestic, industry dan agrikultur. Dengan topic ini,
jenis kontaminan organic di Sungai Citarum dapat diidentifikasi menggunakan tekonologi
passive sampler. Passive sampling adalah sebuah teknik dimana sebuah sampler terdiri
dari sorption material yang di exposed dalam air untuk perioda waktu tertentu.

4. Menentukan Kualitas Air Sungai Dengan Bioassesment Menggunakan Benthic


Makroinvertebrata (Studi Kasus: Citarum Hulu, Jawa Barat, Indonesia).
Topik ini membahas penelitian biologi tentang factor macrobenthic yang melimpah
dapat mempengaruhi kualitas air sungai. Terdapat hubungan spesifik baik pengaruh
secara langsung maupun tidak langsung seperti kecepatan aliran, substrat, dissolved
substance, avaibilitas makanan terhadap perubahan parameter kualitas air dan sedimen
tertentu pada populasi macrobenthic. Dengan topic penelitian ini dapat menentukan
komunitas macrobenthic dalam prediksi kualitas air dilihat dari polutan organic,
anorganik, nutrient dan toxic. Penggunaan macrobenthic sebagai parameter biologi juga
dapat mengindikasikan kondisi actual lingkungan dengan karakteristik terhadap setiap
macrobenthic yang dihubungkan dengan pilihan kondisi lingkungan setempat.

1.2 Pemilihan Topik


Berikut merupakan SWOT dari masing-masing topik:
No Topik Strength Weakness Opportunity Threat
1. Kombinasi Tanaman 1.Pengolahan dapat 1.Hasil penelitian 1. Merupakan alternative 1.Debit air sungai saat
Kiapu (Pistia digunakan sebagai solusi tergantung pada pengolahan biologis hujan/ saat ada
stratiotes), Kiambang dari masalah pencemaran di sensifitas tanaman 2.Dapat dilakukan terhadap masukkan effluent dari
(Salvinia molesta), Sungai Citarum dalam mendegradasi berbagai jenis tanaman yang industry sekitar dapat
dan Eceng Gondok 2. Biaya yang diperlukan polutan memiliki kemampuan untuk menjadi cukup besar
(Eichhornia untuk penelitian cukup 2.Masing-masing jenis mendegradasi polutan sehingga tanaman harus
crassipes) Dalam rendah tanaman memiliki daya dipasang dengan kuat
Meningkatkan 3.Tanaman yang digunakan tahan dan kemampuan dan diberi penyangga
Kualitas Sungai dalam penelitian mudah di degradasi materi organik agar tidak hanyut
Citarum Hulu. temukan yang berbeda 2.Kemampuan tanaman
4.Menambah nilai estetika 3.Tidak dapat bertahan tergantung kepada
5.Secara publik mudah lama / tidak dapat toksisitas dari efluen
diterima digunakan untuk jangka limbah yang dibuang ke
Pengendalian erosi panjang sungai
7. Dampak menjadi 4. Uptake zat kimia pada
berkurang (in situ) tanaman akan
tergantung dari sifat
polaritas dan
lipofilitasnya
No Topik Strength Weakness Opportunity Threat
5.Tanaman yang
digunakan harus
seragam dan sebelum
digunakan harus
diaklimatisasi terlebih
dahulu
2 Evaluasi Perbaikan 1.pengolahan dapat 1.Mudah terjadi 1.Merupakan salah satu 1.Debit sungai
Kualitas Badan Air digunakan sebagai solusi clogging pengolahan fisika kimia fluktuatif
Penerima Limbah dari masalah pencemaran di 2.Biaya operasi cukup 2. kualitas air bisa
Effluen Tekstil Sungai Citarum besar berubah ubah
dengan Proses Filtrasi 2.Terdapat kriteria desain 3.Dibutuhkan tergantung kegiatan
Sederhana (Studi filtrasi pengukuran lebih lanjut manusia dan industry
Kasus: Sungai 3.Dapat digunakan dalam terhadap toksisitas dari 3. kurang flexible
Cikakembang). jangka panjang effluent filtrasi terhadap hydraulic dan
4.Dapat mengetahui 4.Sebelum media shock loading
efektivitaspengolahan dari berbutir digunakan
filtrasi harus dibersihkan
terlebih dahulu agar
memiliki kemampuan
maksimal
No Topik Strength Weakness Opportunity Threat
5.Jika terjadi clogging
maka media harus
diregenerasi
6.Hasil filter tergantung
kemampuan media
berbutir
3 Monitoring 1.menggambarkan sumber 1.Kontaminan yang 1.Teknologi yang 1.Jenis kontaminan
Kontaminan Organik sumber pencemar bagi terukur hanya yang digunakan berupa passive yang diukur tergantung
Di Sungai Citarum Sungai Citarum terabsorp saja sampler ketersediaan alat
Hulu ( Jawa Barat, 2.Dapat mengidentifikasi 2.Ketersediaan alat 2.Dapat menentukan /teknologi pengukurnya
Indonesia) berbagai jenis kontaminan harus lengkap berbagai jenis kontaminan 2. Kondisi debit Sungai
Menggunakan organic di Sungai Citarum 3.Dibutuhkan keahlian Citarum fluktuatif
Passive Sampling. 3.Dapat digunakan untuk 4.Pengambilang sampel 3.Kontaminan
monitoring kualitas air dilakukan dengan tergantung dari
sungai manual menggunakan aktivitas di sekitar
4.Ratusan kontaminan alat Sungai Citarum
organic dapat diukur selama 5. pemantauan hanya
beberapa perioda sampling bisa menggambarkan
seperti chlorinated keadaan sungai saat itu
materials, PCB, saja
No Topik Strength Weakness Opportunity Threat
PAHs,organoklorin
pestisida dan farmasi
6.Dapat menentukan
kontaminan yang memiliki
risiko bahaya tertinggi
dalam lingkungan akuatik
4 Menentukan Kualitas 1. Dapat meneliti 1.Dibutuhkan ketelitian 1.Dapat dibuat pemodelan 1. Pengujian dilokasi
Air Sungai Dengan biodiversitas Sungai dan keahlian untuk monitoring kualitas dipengaruhi oleh
Bioassesment Citarum 2.Penelitian tergantung air berbagai aktivitas
Menggunakan 2.Dapat menggambarkan pada populasi benthic 2.merupakan pengukuran seperti agrikultur,
Benthic kualitas air sungai atau makroinvertebrata biologis sehingga ramah aktivitas domstik
Makroinvertebrata limbah, apakah berbahaya 3.Dibutuhkan tenaga lingkungan
(Studi Kasus: atau tidak bagi makhluk ahli lainnya
Citarum Hulu, Jawa hidup dan juga manusia
Barat, Indonesia). melalui bioassesment
3.Dapat dilakukan diberagai
lokasi Sungai Citarum
4.Biaya yang dibutuhkan
tidak mahal
Dari keempat topik diatas, saya lebih tertarik untuk memilih topik “ Evaluasi Perbaikan
Kualitas Badan Air Penerima Limbah Effluen Tekstil dengan Proses Filtrasi Sederhana
(Studi Kasus: Sungai Cikakembang)”. Penelitian akan difokuskan untuk menguji
kualitas air Sungai Cikakembang dari hasil pengolahan menggunakan filtrasi sehingga
dapat mengetahui apakah effluent filtrasi masih memberikan dampak terhadap
organisme akuatik atau tidak. Umumnya hasil dari pengolahan limbah hanya
dibandingkan terhadap baku mutu/standar yang berlaku saja (PP 82 tahun 2001) tanpa
dilakukan pengujian terlebih dahulu pada organisme akuatik seperti melalui uji toksisitas
dan bioakumulasi. Karena menurut saya, mungkin saja kualitas air dari hasil pengolahan
filtrasi memenuhi standar kualitas air baku, namun bisa saja masih menyebabkan toksik
dan bioakumulasi terhadap organism akuatik sehingga harus dilakukan pengujian lebih
lanjut, juga mengingat air sungai merupakan badan penerima efluen limbah tekstil.
Pemilihan topic tersebut sesuai dengan latar belakang S1 dan jurusan S2 saya di Teknik
Lingkungan (Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan). Selain itu tidak memerlukan
waktu penelitian yang lama (antara 1-3 bulan). Untuk pelaksanaan penelitian ini,
dilakukan dalam skala laboratorium dahulu untuk mendukung penelitian lapangan
selanjutnya.

1.2.1 Rencana Penelitian yang Akan Dilakukan


Penelitian yang di rencanakan berupa model toksisitas akumulasi logam berat dengan
menggunkan system 2 kompartemen menggunakan Kiambang (Salvinia molesta) dan Ikan
Nila (Oreochomis niloticus). Penelitian dilakukan menggunakan sampel air Sungai
Cikakembang sebagai badan penerima limbah tekstil yang telah diolah sebelumnya dengan
menggunakan filtrasi (filter pasir, filter karbon aktif). Penelitian dilakukan dalam skala
laboratorium dengan menggunakan aquarium sebagai kolam uji yang berukuran 30 cm x
30cm x 30 cm. Agar penelitian lebih mendalam, variasi akuarium yang direncanakan
meliputi: a) akuarium terdiri dari tanaman saja, b) akuarium terdiri dari ikan saja, c) serta
akuarium dengan kombinasi tanaman dan ikan. Organisme uji yang digunakan adalah ikan
konsumsi air tawar yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus) dan tanaman uji berupa Kiambang
(Salvinia molesta).
1.2.2 Tempat Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan sampel akan dilakukan di Sungai Cikakembang, pengolahan dengan
filtrasi akan dilakukan di Laboratorium Kualitas Air Teknik Lingkungan ITB sedangkan
penelitian bioakumulasi akan dilakukan di Laboratorium Higiene Industri ITB Bandung.

1.2.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian


Penelitian ini direncanakan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan. Jangka
waktu 6 bulan dirasa memadai untuk melakukan sampling, persiapan media filtrasi dan
pengolahan filtrasi, persiapan media akuarium, proses aklimatisasi, serta pelaksanaan
percobaan utama yaitu proses bioakumulasi dan pengujian.

II. Hipotesis Penelitian


Adapun hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini antara lain:
 Ikan nila dan kiambang dapat mengakumulasi logam berat yang berasal dari air hasil
filter
 Variasi akuarium memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan
akumulasi logam berat
 Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan akumulasi logam berat pada
masing-masing akuarium.

III. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah melakukan analisis pengaruh hasil filter terhadap
akumulasi logam berat pada ekosistem perairan pada skala laboratorium menggunakan
akuarium. Tujuan dari penelitian ini adalah:
 Mengetahui potensi akumulasi logam berat dengan menggunakan air hasil filter
terhadap ikan nila dan kiambang
 Mengetahui perbedaan akumulasi logam berat pada masing-masing variasi akuarium
 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan akumulasi logam berat pada
masing-masing akuarium
IV. Teori yang Mendukung
No Teori Subbagian
1 Macam-macam sumber -Sumber Pencemar Industri
pencemar di Sungai -Sumber Pencemar Domestik
-Sumber Pencemar Pertanian
-Peraturan Terkait Pencemaran Sungai
2 Sumber Pencemar Industri -Macam macam Industri tekstil
tekstil -Karakteristik efluen terkait jenis industri (COD,fenol,
nitrit,nitrat,logam berat dll)
-Baku mutu efluen industri
4 Efek Pencemar terhadap -Efek Pada Air
Lingkungan -Efek Pada Sedimen
-Efek pada organism akuatik (produsen, konsumen, predator)
5 Efek Pencemar Terhadap -Efek Polutan Industri
Kesehatan Manusia
6 Logam Berat - Karakteristik logam berat, efek logam berat
- Ekokinetika dilingkungan
7 Pengolahan Air Sungai -Pengolahan secara umum
Tercemar -Macam-macam pengolahan
-Pengolahan secara fisika,kimia,biologis
8 Remediasi -Definisi Remediasi, Cara dan Mekanisme
-Macam-macam Remediasi
-Bioremediasi
-Fitoremediasi
9 Fitoremediasi -Definisi, Mekanisme
-Keunggulan
-Jenis-Jenis Polutan yang dapat difitoremediasi
-Jenis-Jenis Tanaman untuk Fitoremediasi
10 Filtrasi -Jenis-jenis filtrasi: Rapid sand filter, slow sand filter
-Media filter : karbon aktif, pasir silika
-Mekanisme Filtrasi
-Kriteria desain
-Faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi
No Teori Subbagian
11 Tanaman Kiambang -Nama latin, klasifikasi genus, spesies
-Penggunaannya untuk fitoremediasi di tempat atau negara
lain
-Keefektifan penggunaan sebagai fitoremediasi
12 Ikan Nila -Nama latin, klasifikasi genus, spesies
-Uptake dan depurasi pada ikan
-Mekanisme logam berat dalam tubuh ikan
13 Bioakumulasi -Xenobiotik, mekanisme fate xenobiotik
- Rute dan model biakumulasi
-Proses bioakumulasi: uptake dan eliminasi
(konstanta kecepatan, proses, BAF)
- Fugasitas
-proses biokonsentrasi (physicochemicals factors,
physiological factors, kimia organic, logam berat, model 2
kompartemen, bioavailibilitas, multiple kompartemen, PBPK,
BCF, factor-faktor yang mempengaruhi proses
biokonsentrasi, standar method:OECD,ASTM,EPA)
-Faktor akumulasi (Hydrophobicity, size,ionization, stability
of the parent compound (biotransformation).
- Biomagnifikasi (uptake dari makanan, sedimen, air, BMF,
metode pengukuran)
- Akumulasi di Terresetial Plant (akar, daun, batang, model
bioakumulasi,factor-faktor yang mempegaruhi bioakumulasi)
- Akumulasi di Terrestial Invertebrates ( model
bioakumulasi, factor-faktor yang mempegaruhi bioakumulasi)
- Akumulasi di Ikan ( model bioakumulasi,factor-faktor yang
mempegaruhi bioakumulasi, pathway)
-Evaluasi Ekotoksisitas (Pathway)
14 Statistik -ANOVA
-Factorial Design
V. Tahapan Penelitian

Identifikasi
masalah Studi literatur
Survey
lapangan
Sampling Air

Uji Karakteristik awal

Persiapan alat dan bahan

Aklimatisasi tanaman dan ikan Sampel air di filtrasi dan pengenceran air sampel 50%

Percobaan di laboratorium

Analisa sampel

Pengolahan dan analisis


data
Pembahasan

Kesimpulan dan saran


VI. Pengambilan Data

Jenis Banyaknya Data


No Data Tujuan Sumber Data Sampling
Data dan Waktu
1 Data Kualitas Air Mengetahui trend Sekunder BPLHD 1 kali Data kualitas air
Sungai kualitas air sungai Kabupaten harian selama 1 tahun
Cikakembang Cikakembang dan Bandung terakhir
parameter apa saja yang
melebihi baku mutu
2 Data Kualitas Air Mengetahui parameter Sekunder Tugas Akhir dan 1 kali Semua data kualitas
pengelolaan Sungai apa saja yang melebihi Tesis di air sungai pada saat
Cikakembang dari baku mutu Perpustakaan TL penelitian
penelitian ITB
Sebelumnya
3 Data efluen Mengetahui parameter Sekunder Tugas Akhir dan 1 kali Semua data kualitas
beberapa industry di apa saja yang melebihi Tesis di air pada saat
sekitar Sungai baku mutu atau Perpustakaan TL penelitian
Cikakembang dari parameter yang memiliki ITB
penelitian konsentrasi tinggi
sebelumnya
4 Data Karakteristik Mengetahui data Primer Pemeriksaan Proses pengambilan Dilakukan setelah
Sungai karakteristik awal Sungai dengan AAS sampel air dilakukan sampling. Percobaan
Cikakembang Cikakembang. Parameter dilakukan di dengan metode grab ini dilakukan 2x
Jenis Banyaknya Data
No Data Tujuan Sumber Data Sampling
Data dan Waktu
setelah sampling yang diukur Cu, Cr, Pb, Laboratorium sampel pada saat terdapat pengulangan
Cd, Ni, Zn. Raksa Buana. masukan effluent tekstil ke sehingga proses
Ekstraksi Air: SNI- badan air atau saat sampling dilakukan
6989-16-2009 konsentrasi tertinggi pada 2x.
waktu malam hari sekitar
19.00-21.00. Oleh karena
itu diharapkan sampel air
yang diambil homogen dan
telah mewakili kualitas air
Sungai Cikakembang.
Pengambilan sampel air
dilakukan pada 0,5 x
kedalaman dari permukaan
(SNI 6989.57-2008) karena
debit sungai rata-rata
kurang dari 5 m3/detik
5. Data Karakteristik Mengetahui pengaruh Primer Pemeriksaan Proses pengambilan efluen Didapat 12 data
Effluen Filtrasi efisiensi dari filtrasi dengan AAS filtrasi dilakukan untuk untuk 2x sampling
dengan mengukur dilakukan di karakteristik efluen filtrasi
parameter Cu, Cr, Pb, Laboratorium dan sesuai kebutuhan
Jenis Banyaknya Data
No Data Tujuan Sumber Data Sampling
Data dan Waktu
Cd, Ni, Zn. Raksa Buana. medium untuk akuarium.
Ekstraksi Air: SNI- Jika 1 akuarium
6989-16-2009 membutuhkan 20 liter
maka untuk 1x percobaan
= 20x 4x 2 liter (dilakukan
duplo: control,aquarium
tanaman,aquarium
ikan,akuarium
ikan+tanaman)
membutuhkan 160 liter air
untuk yang menggunakan
medium efluen filtrasi.
Adapun sebagai
pembandingnya adalah
medium air Sungai
Cikakembang yang telah
diencerkan sebesar 50%.
6. Data Kandungan Mengetahui kadar logam primer Pemeriksaan -Penelitian direncanakan Akan didapat data
logam berat pada air, berat pada air, tanaman, dengan AAS selama 28 hari dan di hari kandungan logam
ikan,tanaman selama dan ikan dilakukan di ke 0 , 7, 14, dan ke 28, pada tanaman,ikan
Jenis Banyaknya Data
No Data Tujuan Sumber Data Sampling
Data dan Waktu
proses bioakumulasi Laboratorium tanaman dan ikan nila pada dan air pada hari ke
Raksa Buana. masing-masing akuarium 0, 7, 14, dan 28
Ekstraksi ikan : di ambil 1 buah/ekor untuk beserta kondisi
SNI-01-2368-1991, dianalisis kandungan parameter air setiap
Ekstraksi Tanaman: logam beratnya. harinya
SNI-06-2464-1991 -Pengukuran kualitas air
Ekstraksi air:
secara berkala dilakukan
SNI-6989-16-2009
pada parameter suhu, pH,
DO, dan konduktivitas.

Selama percobaan di laboratorium, masing-masing variasi akuarium dilakukan duplo dan terdapat kontrol yang hanya berisi medium saja.
Selain itu, pada setiap akuarium diberikan juga aerator untuk menjaga kandungan O2 terlarut dalam air. Penelitian direncanakan selama 28
hari dan di hari ke 0 , 7, 14, dan ke 28, tanaman dan ikan nila pada masing-masing akuarium di ambil 1 buah/ekor untuk dianalisis
kandungan logam beratnya.
VII. Analisis Data

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis data dalam penelitian ini :
No Data yang Akan Diambil Tujuan Cara Analisa
1 Data Kualitas Air Sungai Mengetahui trend kualitas air sungai Analisa Deskriprif menggunakan diagram batang.
Cikakembang Cikakembang dan parameter apa saja Adakah parameter yang melebihi baku mutu kualitas
yang melebihi baku mutu air sungai
2 Data Karakteristik Sungai Mengetahui adakah perbedaan Analisis ANOVA, sebelum dilakukan uji ANOVA,
Cikakembang sebelum dan setelah signifikan antara sebelum dan setelah data harus terdistribusi normal dan homogen.
di Filtrasi dilakukan filtrasi (dilakukan per Digunakan software SPSS .
parameter Cu, Cr, Pb, Cd, Ni, Zn)
3. Data Kandungan logam berat pada Mengetahui adakah pengaruh interaksi Factorial Design. Dengan menggunakan 1 atau
air, ikan,tanaman selama proses perbedaan pada aquarium yang hanya lebih data. Bisa dilakukan perhitungan secara
bioakumulasi terdiri dari tanaman saja, ikan saja dan manual maupun dengan software
kombinasi antara ikan dan tanaman
(dilakukan pe parameter Cu, Cr, Pb, Cd,
Ni, Zn). Dan interaksi mana yang paling
bagus dan memberikan pengaruh
Mengetahui adakah perbedaan Analisis ANOVA, sebelum dilakukan uji ANOVA,
signifikan untuk hasil bioakumulasi data harus terdistribusi normal dan homogen
pada masing-masing aquarium yang satu
dengan lainnya
No Data yang Akan Diambil Tujuan Cara Analisa
Mengetahui adakah perbedaan Analisis ANOVA, sebelum dilakukan uji ANOVA,
signifikan untuk hasil bioakumulasi data harus terdistribusi normal dan homogen
pada akuarium yang terdiri ikan saja
dengan ikan di akuarium kombinasi, dan
perbedaan pada akuarium yang terdiri
dari tanaman saja dengan tanaman di
akuarium kombinasi
3 Data kualitas efluen beberapa Untuk mengetahui sumber pencemar Analisis deskriptif
industri dari penelitian sebelumnya Sungai Cikakembang, salah satunya dari
industri, adakah yang melebihi baku
mutu atau tidak
4 Data harian di laboratorium, Mengetahui perubahan suhu, pH, DO, Analisis Deskriptif, menggunakan rerata,
dan konduktivitas. simpangan, deviasi, grafik titik atau scatter dari hari
ke hari

Anda mungkin juga menyukai