2. GAMBARAN UMUM
Wilayah kerja Puskesmas Bukit Sari terdiri dari 6 desa induk dan 2 desa
pemekaran untuk tahun 2015. Kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Bukit
Sari secara umum merupakan daerah dengan curah hujan tinggi karena berada
didataran tinggi dengan ketinggian ± 900 m diatas permukaan laut. Penduduk
mayoritas adalah suku jawa ( 95%) sehingga hal ini sangat menguntungkan secara
program, karena pada umumnya suku Jawa cukup baik perhatiannya terhadap
program yang kita jalankan.
Penyakit DBD merupakan penyakit yang sulit digtebak kejadiannya. Hal ini
disebabkan penyakit ini sangat mudah terjadi. Sebagai contoh Badu penduduk
desa A yang dinyatakan relative aman dari kasus DBD berkunjung ke daerah B
yang memang daerah endemis DBD, dan di daerah B tersebut Badu digigit oleh
nyamuk penular DBD. Tatkala Badu kembali ke daerah asalnya ia terkena DBD,
dan Badu kembali digigit nyamuk penular sehingga bias menularkan warga
sekitarnya. Itu adalah gambaran betapa mudahnya penularan DBD dalam
masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, walaupun untuk wilayah kerja Puskesmas
Bukit Sari sangat langka kejadian kasus DBD namun tetap harus disiapkan untuk
penanganan Kasus DBD. Penanganan kasus DBD disini lebih ditujukan kepada
pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan penyiapan pendampingan pada
saat fogging.
B. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah bila ada kasus DBD dalam wilayah kerja Puskesmas
Bukit Sari
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. METODE PELAKSANAAN
- Penyelidikan Epidemiologi pada saat ada kasus DBD
- Pelaksanaan Fogging dalam radius 100 meter dari rumah suspek DBD
- Penyuluhan kepada warga sekitar secara maraton