Anda di halaman 1dari 3

Kasus Hak Merek Dagang

kasus antara extra joss dan enerjos dimana pihak extra joss (PT. Bintang Toedjoe)
menggugat pihak enerjos (PT. Sayap Mas Utama (anak perusahaan Wings Group)) ke
pengadilan niaga Jakarta pusat untuk membatalkan merek enerjos. Gugatan diajukan dengan
mengacu pada ketentuan pasal 4 dan ayat (1) UU no 15/2001 tentang Merek, yang mana secara
khusus melarang pendaftaran yang diajukan atas itikad tidak baik dan perlindungan atas suatu
merek terkenal. Dimana kedua produk ini merupakan merek serupa, namun beda kemasan
(“Extra Joss”: sachet, “Enerjos”: botol). Serta tulisan “joss” ini telah didaftarkan dengan No.
383312 (15 agustus 1997) untuk kelas 5 diperpanjang No. 312898 (16 Juli 2002). Jenis barang
kelas 5 untuk produk makanan dan minuman kesehatan. Serta logo juga didaftarkan (kepalan
tangan berwarna kuning) dan juga mendaftarkan di 15 negara selain Indonesia yaitu negara
Asean, Jepang, U.S. Nigeria. Pemasarannya di mulai 1992 sedangkan kata ”joss” merupakan
unsur substansial, berkonotasi energi dan stamina. Sedangkan “Enerjos” telah didaftarkan pada 6
Juli 2000.
Berdasarkan dari pengadilan negeri niaga Jakarta pusat menurut para hakim bahwa kata2
joss di dalam kedua produk ini memiliki kesamaan bunyi meskipun essensial. Berdasarkan
Profesor Anton M Moeliono, mengatakan bahwa kata jos berasal dari bahasa jawa yang
merupakan tiruan bunyi seperti pada ungkapan mak jos (langsung masuk). Dalam bahasa Sunda
juga dikenal kata jos dalam jos nojos yang berarti memukul dengan kepalan tangan. Menurut
profesor lingustik (ahli bahasa) dari Universitas Indonesia dan Unika Atmajaya ini, Extra Joss
melalui produk minuman kesehatannya telah mengubah makna kata jos tersebut menjadi
penambah vitalitas. Hal tersebut didukung juga oleh gambar kepalan tangan dalam kemasan
Extra Joss.
Dengan demikian, menurut Prof. Anton, jika ada produk sejenis (minuman kesehatan)
yang juga menggunakan kata jos maka akan timbul persepsi bahwa kedua produk itu sama atau
paling tidak diproduksi oleh pabrik yang sama. lain halnya jika kata jos itu digunakan untuk
produk yang tidak sejenis.
Selain itu berdasarkan Pasal 6 ayat (1) UUM 15/2001: “….memilki persamaan pada
pokoknya…” dimana maksud persepsi dari kedua perusahaan itu tentang produk itu pada
dasarnya sama. Serta bila dilihat dari pendaftaran merek maka extra joss lah yang lebih dulu
dalam mendaftarkannya. Serta karena extra joss dinilai sebagai merek terkenal dilihat dari
“Reputasi & Promosi” dimana extra joss gencar mengiklankan produknya bahkan mendatangkan
Alexandro Del Piero sebagai bintangnya, kemudian produk ini sangat terkenal dan distinctive
karena orang telah lama mengenal produk ini dan laku dipasaran sehingga nama,“Joss” telah
dikenal berhubungan dengan Bintang Toedjoe dan extra joss sehingga produk lain yang memakai
nama joss, masyarakat pasti mengira bahwa itu satu produk atau satu perusahaan. Oleh karena itu
pada tingkat pengadilan negeri niaga extra joss dimenangkan namun pada tingkat pengadilan
tinggi maupun kasasi dan peninjauan kembali pihak enerjos dimenangkan. Pada PK extra joss
menyebut dua alasan pengajuan PK ke Mahkamah Agung tersebut. Pertama, adanya
penggelapan data berkaitan dengan jangka waktu mengajukan gugatan Pihak Extra Joss
dinyatakan telah melewati jangka waktu gugatan serta dianggap sebagai suatu merek yang tidak
terkenal. Alasan kedua mengajukan PK tersebut adalah adanya novum (bukti-bukti baru).
Novum tersebut berupa belanja iklan, bukti promosi dan marketing antara 1997- 2000. atas
alasan PK pertama pengacara dari pihak extra joss mengatakan bahwa jangka waktu gugatan
yang di ajukan dinyatakan sah karena masih di bawah lima tahun. Di hitung sejak tanggal
pendaftaran Extra Joss pada 6 Juli 2000. Jadi seharusnya waktu kadaluwarsa adalah lima tahun
kemudian, namun pihak mereka mengajukannya pada 15 Februari 2005, kemudian atas alasan
PK kedua pihak extra joss tersebut adalah adanya novum bukti-bukti baru). Novum tersebut
berupa belanja iklan, bukti promosi dan marketing antara 1997-2000. Karena Hakim juga
menyatakan Extra Joss sebagai barang tidak terkenal, karena itu pihak extra joss mengajukan
novum untuk membantahnya, Untuk syarat suatu produk dinyatakan terkenal maka harus di uji
apakah ada investasi di luar negeri, adanya promosi besar-besaran serta produk tersebut dikenal
khalayak atau tidak.
Extra Joss sudah didaftarkan pada Direktorat Merek pada 1992, diterima pada 1995 dan
diperpanjang pada 2002. Selain di Indonesia, produk Extra Joss juga dikena luas di Filipina,
Malaysia, Hongkong serta beberapa negara Afrika. Maka dengan demikin extra joss suda
memenuhi syarat unruk dikatakan sebagai merek terkenal. Dalam pengajuan PK ini, pihak Extra
Joss memohon Majelis Hakim Agung memberi putusan menerima permohon PK dan
membatalkan Putusan no. 28 K/N/HaKI/2005. Ada beberapa implikasi bila Enerjos menang di
tingkat kasasi. Pertama, setiap merek yang menggunakan kata Jos dengan satu huruf s atau
banyak, atau Joss atau sama bunyinya, akan legal sebagai public domain atau milik masyarakat.
Siapa pun boleh memakainya. Kedua, akan ada pertentangan antara praktisi hakim dan pemilik
merek- merek besar. Ini karena UU 15/2004 bisa diinterpretasikan berbeda-beda. Ketiga, akan
ada keraguan pengusaha berinvestasi merek karena tidak adanya kepastian soal meniru dan tidak
meniru. Berdasarkan itu mungkin pertimbangan hakim sehingga Extra Joss kalah karena selain
para hakim agung beranggapan Joss adalah milik masyarakat, juga karena kemasan Enerjos
adalah botol bukan sachet. Oleh karena pertimbangan itulah maka gugatan dari extra joss tidak
dikabulkan.

Tanggapan Kasus
Kasus antara extra joss dan enerjos dimana pihak extra joss (PT. Bintang Toedjoe)
menggugat pihak enerjos (PT. Sayap Mas Utama (anak perusahaan Wings Group). Dimana
kedua produk ini merupakan merek serupa, namun beda kemasan (“Extra Joss”: sachet,
“Enerjos”: botol). Kasus yang terjadi di kedua belah pihak tertera pada tulisan, dimana extrajoss
menggunakan kata “joss” sedangkan enerjos menggunakan kata ”jos”. Kasus tersebut
dimenangkan oleh enerjos (PT. Sayap Mas Utama (anak perusahaan Wings Group). Dikarenakan
kata ”jos” merupakan kata bahasa daerah seperti bahasa jawa dan bahasa sunda. Dalam bahasa
jawa kata ”jos” diungkapkan sebagai mak jos (langsung masuk). Sedangkan bahasa sunda dari
kata ”jos” dikenal dalam jos nojos yang berarti memukul dengan kepalan tangan.
Apabila kata ”jos” dimenangkan oleh pihak extrajoss, maka orang yang mengatakan
”jos” dan warung yang menggunakan nama ”jos” maka harus membayar royalti atau denda
kepada pemilik kata ”jos” tersebut sehingga pengadilan tinggi memutusakan pihak enerjos (PT.
Sayap Mas Utama (anak perusahaan Wings Group) memenangkan kasus ini dan tetap
menggunakan kata ”jos”. Dengan alasan adanya penggelapan data berkaitan dengan jangka
waktu mengajukan gugatan pihak extra joss dinyatakn telah melewati jangka waktu gugatan (5
Tahun). Alasan kedua adanya novum (bukti-bukti baru). Berdasarkan ketentuan pidana enerjos
tidak melanggar ketentuan hukum, karena berdasarkan pasal 90 sampai pasal 95 yang
menyatakan bahwa merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan jasa ”sejenis” yang
diproduksi atau diperdagangkan. Karena Kedua produk ini berbeda dari bentuk produksinya
(“Extra Joss”: sachet, “Enerjos”: botol).

Anda mungkin juga menyukai