Anda di halaman 1dari 28

BIOLER BATU BARA

Boiler ini adalah shell boiler 3 pass. Disebut juga sebagai boiler pipa api 3 pass.Terdiri
dari plat kulit luar atau boiler shell,plar dinding-dinding vetrical yaitu tube atau wall
plate ,lorong api atau furnace tube dan pipi-pipa api atau smoker tube.Pada kedua ujung
boiler dipasang ruang pembalik atau reversal chember.
BAHAN BAKAR BOILER

Batu bara

Cangkang

Percampuran Batu Bara dan Cangkang


Loader

MESIN PENGGILING BATU BARAPENGGENALAN (COAL CRUSHER)

Singel Bucket Elevator


Coal Conveyor

Feed Hopper
Guilotine Door

Berfungsi untuk mengatur ketebalan batu bara yang masukn kedalam ruangan
pembakaran.Guilotine door terbuat dari plat besi(besi tuang )

Chain grate (STOKER)

Terdiri dari sejumlah mata rantai yang disambung menjadi satu lingkaran tertutup, chain
grate ini dipasang di lorong api boiler yang gunanya untuk membawa batubara di atasnya.
Chain grate ini terdiri dari drive link atau mata rantai penggerak, common link atau mata
rantai biasa dan slide link atau mata rantai sisi yang dirangkai oleh sebatang as baja yang
disebut link rod. Pada kedua ujung link rod dipasang ring plat/ washer dan split pin
sebagai pengunci. Lebih dari seratus rangkaian rantai ini disambung menjadi satu
sehingga merupakan rangkaian keliling.

Chain grate ini digerakkan oleh sebuah motor dari jenis variable speed, artinya
kecepatannya bisa diubah sesuai dengan yang kita inginkan, abu sisa pembakaran ikut
bersama chain grate dan setelah sampai diujung jatuh kedalam ash chute(lubang
pembuangan abu).

Air Umpan
Penampung Akhir Limbah Padat

Katup Penghubung Steam


Pompa

Ash

Blow Down
Pompa
Boiler Accessories
1. FD fan (force draught)
Sebuah fan yang menghasilkan
FD fan kiri FD fan Kanan

ID Fan
KOMPONEN CONTROL
Bagian pada panel control
Control panael
1. PLC
Terdiri dari satu `
2. INVERTER
Sebuah alat yang dipasang untuk mengatur putaran motor listrik berdasarkan
perubahan frequensi. Inverter ini juga memproses input yang diperoleh baik
langsung dari sensor yang mengeluarkan output 4-20 mA, 0 - 10 Volt dengan
sinyal open close atau output dari PLC sesuai dengan konfigurasi dari inverter
itu sendiri.
Sebaiknya tidak merubah konfigurasi inverter bila tidak perlu. Yang biasa
dilakukan dilapangan hanyalah merubah batasab percepatan (acceleration &
deceleration) dan kecepatan minimum (LPS) dan maksimum (HSP). Sebaiknya
dicatat / disimpan nilai setting sebagai pedoman untuk pengecekan bila terjadi
kelainan.
3. Touch Panel
Dipasang pada pintu panel. Sebuah screen / layar yang membantu kita untuk
memonitor, mengontrol bekerjanya system pada boiler kita. Dengan layar ini
kita bisa mengetahui apa-apa saja yang sedangn beroperasi dan besaran-besaran
yang ditampilkan dan bagaimana kita mengendalikannya, baik secara otomatis
atau hand (manual). Lapisan anti scratch sebaiknya dipasang pada layar ini.
PENGOPERASIAN BOILER BATU BARA
PETUNJUK OPERASIONAL
1. Start up / Mnyalakan Boiler
Pastikan bahwa permukaan air dalam boiler cukup. Sebaiknya sebelum memulai
penyalaan boiler semua alat penunjang pembakaran dicoba , seperti ID fan ,FD
fan, stoker, pompa, dll.
Bilamana semua berfungsi dengan baik, baru kita memulai meniyiapkan
penyalaan boiler.
Langkah-langkah penyalaan sebagai berikut :
1. Buka venting valve diatas boiler, (keadaan dingin / tekanan uap 0 bar).
2. Jalankan stoker secara manual.
3. Atur pembukaan guilotine door 100 mm ( 4”)
4. Buka coal doo beberapa saat kemudian yuyup kembali agar batubara di atas
stoker tidak terlalu banyak, cukup sepanjang kira-kira 500 mm.
5. Hentikan putaran stoker apabila batu bara sudah berada dibelakang guilotine
door sampai menjadi 180 mm.
6. Naikkan guilotine door sampai menjadi 180 mm.
7. Sisipkan potongan 2 kayu pada batu bara.
8. Sisipkan serihan karton / kertas atau tatal diantara potongan kayu . Jangan
menyiram batu bara dengan minyak tanah atau solar.
9. Nyalakan serpihan karton atau tatal dengan hanya menggunakan korek api.
10. Bilamana potongan kayu sudah ikut menyala atau membara coal door boleh
dibuka.
11. Turunkan guilotine door menjadi 100 samapi 120 mm.
12. Hidupkan ID fan dengan posisi ID inverter auto.(bila perlu).
13. Perhatikan dari lubang intip dibagian belakang boiler apakah batu bara
menyala dengan baik.Boleh juga kita intai dari lubang imtai disamping
ignition arch dibagian depan stoker.
14. Bilamana batu bara men sudah terlihat menyala selebar stoker hidupkan FD
fan dengan posisi hand minimun dan ID Fan sebaiknya pada posisi
auto.
15. Perhatikan atah jarum hitam photohelic harus berada pada posisi yang
ditentukan yaitu minus 1 dan 2.
16. Bilamana api sudah mulai membesar jalankan stoker secara hand
minimum.
17. Tingkatkan pembakaran dengan perlahan lahan dengan menaikkan speed
stoker dan FD fan. Harap diperhatikan jangan sampai batu bara yang
menyala bergerak terlalu cepat menjauhi goilotine door. Apabila terlihat api
terlalu jauh dari guilotine hentikan sementara atau kurangi stoker speed dan
jalankan kembali atau naikkan stoker speed apabila api sudah terlihat lagi
dekat guilotine door.
18. Bila api terlihat baik naikkan FD dan ID fan speed secara bertahap.
19. Bila keadaan ini bisa bertahan pindahkan switch FD fan keposisi auto.
20. Naikkn ketebalan batu bara xecara bertahap.
2. OPERASI
Yang penting diperhatikan pada waktu boiler beroperasi adalah:
1. Perhatikan permukaan air di boiler dan feed tank agar selalu cukup untuk
kelancaran operasi.
2. Cerat/blow down gelas penduga boiler paling tidak sekali tiap shift agar pen
unjukan air selalu tepat.
3. Perhatikan kerja feed pump dan pompa pengisi feed tank.tukar operasi no 1
dan 2 feed pump secara berkala.
4. Periksa feed hopper/boiler hopper sseesekali untuk memastikan apakah
masih cukup batubara di dalamnya dan memastikan bisa bekerja secara
otomatis. Bebaskan level switch dari gundukan batu bara halus bila perlu.
5. Lakukanlah “soot blow” pipa api sekurang kurangnya sekali sehari untuk
membersihkan pipa api dari jelaga.
6. Periksa grit/abu halus,ganti containernya bila perlu. Segera bersihkan grit
yang jatuh agar tidak menyebar.
7. Catat ke dalam log book penunjujjjan alat ukur.
8. Perhatikan rantai stoker, laporkan ke atasan anda bila dijumpai ada split pin
dan mata rantai yang patah, untuk diatur waktu penggantiannya.
9. Periksa bagian bawah stoker apakah abu terbuang lancar.
10. Perhatikan juga ash conveyor , ganti air bila perlu sebaiknya dicatat juga
jumlah abu yang keluar untuk memperkirakan berapa besar kadar abu dari
batubara yang kita pakai saat ini sehubungan dengan nilai kalori batubara.
11. Periksa oil dalam gigi-gigi reduksi terutama pada stoker motor.
12. Menambah grease pada bush front drive shaft(as depan).
13. Perhatikan juga bagian bawah stoker,apakah ada bunga api yang jatuh ?
kalau masih sedikit bisa menunggu sampai ada kesempatan boiler stop dan
memeriksa atau mengganti side sel atau menambal semen api (plibrico)
diantara side seal dan lorong api. Akan tetapi kalau bunga api terlalu banyak
boiler harus segera di stop untuk perbaikan side seal.
14. Bersihkan boiler dan ruang sekitarnya.
15. Apabila ada perbaikan yang belum selesai atau gangguan yang belum dapat
diatasi harap disampaikan kepada regu pengganti.

3. MEMATIKAN BOILER
1. Sebelum boiler dimatikan sebaiknya memberitahu dulu pada operator boiler
minyak untuk memberi kesempatan persiapan pemanasan.
2. Bila boiler minyak sudah siap,tutuplah pintu penutup batubara.
3. Pindahkan posisi FD fan ke hand / manual minimum.
4. Turunkan guilotine door perlahan atau bertahap ke posisi 20.
Hal ini untuk menghidari udara dingin meniup laangsung refractory yang
masih panas yang bisa mengkibatkan kerusakan/retak pada ignition arch.
5. Hati-hati pada waktu membebaskan clinker dari refractory arch (batu tahan
api), jangan sampai merusak batu tahan api itu sendiri. Membersihkan
clinker sebaiknya waktu masih pijar.
6. Biarkan sisa batu bara diatas stoker habis terbakar dan jatuh ke Ash
Conveyor.
7. Tambah air boiler sampai kira-kira data NW dengan membuka bypass valve
atau dengan membuka control valve secara manual.
8. Matikan feed pump,stoker,FD & ID fan.
9. Bila diinginkan boiler segera dingin , untuk perbaikan pada keesokan
harinya ,FD,ID fan dan stoker boleh dijalankan terus menerus sepanjang
malam.
10. Tutup main steam valve.
11. Matikn switch utama pada panel.
EMERGENCY STOP
Stop dalam keadaan darurat kita bagi dalam 2 hal, yaitu:

a. Masih ada sumber listrik


b. Tanpa sumber listrik
A. Masih ada sumber listrik
Bila pada suatu keadaan boiler harus segera dimatikan karena kerusakan suatu
komponen, misalnya karena ID fan belt putus, atau karena sebab lain sehingga
pembakaran tidak bisa dilanjutkan, sedang sumber lkistrik masih ada :
a. ID fan failure.
1. Bila ID fan belt atau ID tidak dapat bekerja maka FD fan harus di segera di
stop.
2. Tutuplah pintu batu bara (coal door)
3. Turunkan guilotine door secara bertahap.
4. Jalankan stoker secara manual sampai semua batubara yang ada di atas
chain great jatuh diatas ash conveyor.
5. Tutup katup uap utama atau main steam valve.
6. Matikan feed pump apabila air di gelas pendduga sudah lebih tinggi di NM ,
kira-kira 1”
7. Matikan switch “boiler on”.
8. Matikan switch utama.
b. Gangguang stoker atau stoker macet.
1. Baerikan ID dan FD fan tetap hidup seperti biasa, kalau perli FD fan di
matikan atau jalan tetapi pada posisi hand minimum.
2. Tutuplah pintu batu bara (coal door ).
3. Naikkan guilotine door kira-kira sampai 200 mm.
4. Dorong batu bara yang ada diatas stoker sampai menjauhi batu tahan api
kalau perlu dorong / buang sampai habis.
5. Matikan FD dan ID fan kecuali kalau diperlukan untuk pendinginan agar
stoker cepat dingin.
6. Turunkan gulotine door agar batu tahan api dingin secara perlahan lahan
supaya tidak cepat rusak.
7. Periksa stoker dari sebab-sebab kemacetan.
8. Bila kemacetan tidak dapat segera diatasi matikan feef pump apabila air di
gelas penduga sudah lebih tingggi dari NW, kira-kira 1” dan tutup main
steam valve.
9. Matikan switch “boiler on”
B. Bila tanpa sumber listrik
Bila suatu saat sumber listrik tiba-tiba padam sedangkan kita tidak tahu berapa
lama lagi listrik akan menyala sebaiknya kita lakukan :
1. Meutup katup uap utama agar permukaan air dalam boiler tidak cepat turun.
2. Tutup pintu batu bara.
3. Matikan Switch utama.
4. Buta guilotine door sampai 200 mm, didorong batubara yang menyala
menjauh dengan alat pendorong (rake bar) ke arah ash conveyor . Bisa juga
dengan cara melepas tutup tale disc, cabut shearpin dan putarlah stoker
dengan heandle sampai semua batubara jatuh ke conveyor.

Anda mungkin juga menyukai