Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 1


BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………… 2
1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………….. 2
1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………….. 3
1.3 TUJUAN ……………………………………………………………… 3

BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………… 4


2.1 DEFINISI ENERGI SURYA …………………………………… 4
2.2 PROSES TERJADINYA ENERGI SURYA ………………….. 5
2.3 KEGUNAAN DARI ENERGI SURYA ………………………... 5
2.4 PEMANFAATAN ENERGI SURYA………………………….. 6
2.5 KOMPONEN PENYUSUN ENERGI SURYA ……………….. 7
2.6 CARA KERJA ENERGY SURYA ……………………………. 10
2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TENAGA SURYA …... 11
2.8 PROSES GAYA GERAK LISTRIK PADA ENERGI
SURYA …………………………………………………………… 12
2.9 PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PLTS
SEDERHANA…………………………………………………… 13

2.9.1 PEMANFAATAN ENERGY SURYA …………………. 17

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………...... 18


3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………... 18
3.2 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 19

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan
manusia. Peningkatan kebutuhan energi dapat merupakan indikator peningkatan
kemakmuran, namun bersamaan dengan itu juga menimbulkan masalah dalam
usaha penyediaannya.
Pemakaian energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat
baik, mengingat bahwa secara geografis sebagai negara tropis, melintang garis
katulistiwa berpotensi energi surya yang cukup baik.
Pemanfaatan Tenaga Surya melalui konversi Photovoltaic telah banyak
diterapkan antara lain, penerapan sistem individu dan sistem hybrid yaitu sistem
penggabungan antara sumber energi konvensional dengan sumber energi
terbarukan.
Pada kondisi beban rendah sistem bekerja dengan sistem inverter dan
baterai. Jika beban terus bertambah hingga mencapai kapasitas yang terdapat
pada inverter atau tegangan baterai semakin rendah, maka sistem kontrol akan
segera mengoperasikan genset, maka genset akan berfungsi sebagai AC/DC
konverter untuk pengisian baterai, dan dapat beroperasi secara paralel untuk
memenuhi kebutuhan beban tersebut. Dengan demikian, kondisi pembebanan
diesel menjadi sangat efisien karena hanya beroperasi pada beban tertentu.

1.2. Rumusan Masalah

2
2.1 Definisi energi surya
2.2 Proses terjadinya energi surya
2.3 Apa Kegunaan Dari Energi Surya
2.4 Bagaimana pemanfaatan energi surya
2.5 Komponen penyusun energi surya
2.6 Cara kerja energy surya
2.7 Kelebihan dan kekurangan tenaga surya
2.8 Bagaimana Proses Gaya Gerak Listrik Pada Energi Surya
2.9 Bagaimana perhitungan rancang bangun PLTS sederhana?
2.9.1 Pemanfaatan energy surya

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian energi surya
2. Memahami proses terjadinya energy surya

3. Mengetahui kegunaan energy surya

4. Mengetahui komponen penyusun suatu panel surya

5. Memehami cara kerja energy surya

6. Memahami proses terjadinya energi surya

7. Dapat menghitung energi surya yang dihasilkan

8. Mengetahui kelebihan dan kekurangan tenaga surya

9. Mengetahui proses gaya gerak listrik pada energi surya

10. Mampu membuat perhitungan sederhana rancang bangun PLTS

11. Bisa memanfaatkan energy surya

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tenaga Surya


Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas
surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk
lain.
Energi surya merujuk pada radiasi energi dalam bentuk panas dan cahaya yang
dipancarkan oleh matahari. Tanpa energi yang datang dari matahari, planet kita
tidak akan mampu mendukung kehidupan dan energi surya adalah bentuk energi
paling berlimpah yang tersedia di planet kita.
Energi surya memiliki potensi besar dan banyak teknologi surya yang
berkembang dengan sangat cepat. Namun, meskipun pertumbuhan industri
energi surya global berlangsung dengan cepat, masih dibutuhkan banyak waktu
sebelum energi surya menjadi pesaing yang nyata untuk bahan bakar fosil
sebagai sumber energi utama. Hal ini karena sektor energi surya masih kalah
dalam hal paritas biaya dibandingkan bahan bakar fosil.
Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang paling penting (energi angin
pada dasarnya juga berasal dari energi surya), dan hanya energi panas bumi dan
pasang surut yang tidak memperoleh energi mereka dari matahari.
Banyak orang menggunakan istilah energi surya dan tenaga surya sebagai
sinonim meskipun hal ini mengandung kesalahan karena tenaga surya mengacu
pada konversi sinar matahari menjadi listrik (dalam banyak kasus menggunakan
photovoltaic).
Pemanfaatan energi surya memiliki potensi masa depan yang sangat besar, tidak
hanya dalam menyediakan listrik dan panas tetapi juga untuk digunakan pada
proses industri serta pengembangan kendaraan
surya.

4
2.2 Proses terjadinya energy surya

Dari analisis spektrum matahari diperkirakan matahari mengandung 75 %


unsur hidrogen, 20% helium, dan 2% unsur-unsur lebih berat (oksigen, karbon,
dan neon). Karna tekanan dan suhu yang sangat tinggi di dalam inti matahari
kira-kira 15 juta Kelvin, terjadilah reaksi fusi 2 inti hidrogen membentuk 1 inti
helium. Karena inti helium hasil fusi lebih kecil daripada jumlah massa kedua
inti hirogen, maka terjadilah kehilangan massa (∆m), yang diubah menjadi
energi berdasarkan rumus Einstein E = ∆mc2 , dengan c = 3 x 108 m/s adalah
cepat rambat cahaya dalam vakum.

Setiap detik massa matahari berkurang kira-kira 4,6 juta ton untuk
menghasilkan 1,4 x 1026 energi dalam inti matahari. Energi ini setara dengan
energi yang dhasilkan oleh 30 juta truk tangki bensin. Dengan laju berkurang
massa matahari sebesar 4,6 ton per detik, diperkirakan matahari masih dapat
bersinar 5 milyar tahun lagi sebelum akhirnya musnah.

2.3 kegunaan energy surya


Energi surya telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
diantara aplikasi tersebut antara lain :

1 Pencahayaan bertenaga surya

5
2 Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air, memanaskan dan
mendinginkan ruangan,
3 Desalinisasi dan desinfektisasi
4 Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya.

2.4 Pemanfaatan energy surya


1. Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi,
mudah dipindah, dekat dengan pusat beban sehingga penyaluran energi
sangat sederhana serta sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai
karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas cahaya tidak fluktuatif)
dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim, utamanya lagi sel
surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa mencapai
umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi.
2. Untuk memanfaatkan potensi energi surya tersebut, ada 2 (dua) macam
teknologi yang sudah diterapkan, yaitu:

3. • Teknologi energi surya fotovoltaik, energi surya fotovoltaik digunakan untuk


memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari
pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total ± 6 MW.

4. • Teknologi energi surya termal, energi surya termal pada umumnya


digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian
(perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air.

6
2.5 Komponen penyusun energi surya
1. Panel surya / solar panel

Solar panel / panel surya mengkonversikan tenaga matahari menjadi


listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya,
membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells
menghasilkan kurang lebih memiliki tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel
surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt
tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah
menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi –
sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari,
dimana tanpa sinar matahari.

2. Solar charge controller

7
Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar
cell ke baterai dan beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak
fungsi yang pada dasarnya ditujukan untuk melindungi baterai.
3. Inverter

Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan


searah (DC – direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating
current).

4. Baterai

8
` Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel
surya sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat
berupa lampu penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang
membutuhkan listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya
membutuhkan perencanaan mengenai kebutuhan daya.
Dari ke empat komponen diatas setelah dirangkai sedemikian rupa
akhirnya siap digunakan untuk mensuplai listrik ke peralatan peralatan
rumahtangga.

2.6 Cara Kerja energy surya

9
Bagaimana Cara Kerja PLTS untuk Menghasilkan Listrik?

1. Sinar matahari mengenai modul surya. Energi surya di rubah menjadi energi
listrik oleh solar cells (sel surya).
2. Energi listrik dialirkan ke Charge controller. Alat ini mencas baterai secara
terus menerus selama sel surya menerima sinar matahari.

3. Baterai yang telah dicas ini bisa digunakan untuk kebutuhan sehari – hari.
Jika kita membutuhkan arus AC untuk menghidupkan alat alat elektronik.
arus DC ini dirubah menjadi arus AC dengan menggunakan
inverter.Pembangkit listrik yang berasal dari energi panas matahari ini tidak
menghasilkan listrik secara langsung. Tetapi proses pengubahan energi panas
matahari menjadi energi listrik ini membutuhkan proses yang cukup rumit.
Ada dua cara kerja yang digunakan oleh PLTS. Yang pertama adalah PLTS
Termal, di mana cara kerjanya adalah mengumpulkan panas matahari lalu
digunakan untuk memanaskan sebuah cairan. Lalu uap yang dihasilkan cairan
tersebut berguna untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan
listrik.

Sedangkan cara kerja PLTS lainnya yaitu PLTS Fotovoltaik, di mana nantinya
digunakan alat untuk menangkap energi panas matahari yang nantinya
langsung dikonversikan menjadi energi listrik. Jenis PLTS Fotovaltaik ini

10
diakui memang lebih efektif dan lebih cepat untuk menghasilkan listrik
ketimbang PLTS Termal.

2.7 Kelebihan dan kekurangan tenaga surya


Kelebihan Panel Surya:
 Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk
energi paling berlimpah yang tersedia di planet kita.

 Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.

 Harga panel surya terus turun meskipun mereka masih harus bersaing dengan
bahan bakar fosil.

 Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai mereka yang
mencapai 20+ tahun.

 Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi


penggunanya akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

Kelemahan Panel Surya:


 Panel surya masih relatif mahal, bahkan. Harga panel rumah sedang saat ini
sekitar $ 12000-18000.

 Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena


banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata
panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.

 Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.

 Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.

 Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium,
kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca).

11
2.8 Gaya Gerak Listrik pada Energi Surya

Secara sederhana, proses pembentukan gaya gerak listrik (GGL) pada sebuah
sel surya adalah sebagai berikut:
1. Foton dari cahaya matahari menumbuk panel surya kemudian diserap oleh
material semikonduktor seperti silikon.
2. Elektron (muatan negatif) terlempar keluar dari atomnya, sehingga mengalir
melalui material semikonduktor untuk menghasilkan listrik. Muatan positif
yang disebut hole (lubang) mengalir dengan arah yang berlawanan dengan
elektron pada panel surya silikon.
3. Gabungan/susunan beberapa panel surya mengubah energi surya menjadi
sumber daya listrik DC.

Ketika sebuah foton menumbuk sebuah lempeng silikon, salah satu dari tiga
proses kemungkinan terjadi, yaitu:
1. Foton dapat melewati silikon; biasanya terjadi pada foton dengan energi
rendah.
2. Foton dapat terpantulkan dari permukaan.
3. Foton tersebut dapat diserap oleh silikon yang kemudian:
a. Menghasilkan panas, atau
b. Menghasilkan pasangan elektron-lubang, jika energi foton lebih besar
daripada nilai celah pita silikon.

Ketika sebuah foton diserap, energinya diberikan ke elektron di lapisan


kristal. Biasanya elektron ini berada di pita valensi, dan terikat erat secara
kovalen antara atom-atom tetangganya sehingga tidak dapat bergerak jauh
dengan leluasa. Energi yang diberikan kepadanya oleh foton mengeksitasinya ke
pita konduksi, dimana ia akan bebas untuk bergerak dalam semikonduktor
tersebut. Ikatan kovalen yang sebelumnya terjadi pada elektron tadi menjadi
kekurangan satu elektron; hal ini disebut hole (lubang). Keberadaan ikatan
kovalen yang hilang menjadikan elektron yang terikat pada atom tetangga
bergerak ke lubang, meniggalkan lubang lainnya, dan dengan jalan ini sebuah
lubang dapat bergerak melalui lapisan kristal. Jadi, dapat dikatakan bahwa foton-

12
foton yang diserap dalam semikonduktor membuat pasangan-pasangan elektron-
lubang yang dapat bergerak.
Sebuah foton hanya perlu memiliki energi lebih besar dari celah pita supaya
bisa mengeksitasi sebuah elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Meskipun
demikian, spektrum frekuensi surya mendekati spektrum radiasi benda hitam
(black body) pada ~6000 K, dan oleh karena itu banyak radiasi surya yang
mencapai Bumi terdiri atas foton dengan energi lebih besar dari celah pita
silikon. Foton dengan energi yang cukup besar ini akan diserap oleh sel surya,
tetapi perbedaan energi antara foton-foton ini dengan celah pita silikon diubah
menjadi kalor (melalui getaran lapisan kristal yang disebut fonon) bukan dalam
bentuk energi listrik yang dapat digunakan selanjutnya.
2.9 Perhitungan rancangan bangunan PLTS sederhana

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar


matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri
dari:

 Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).


 Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour),
dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus
dipasang.

 Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan
pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).

Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang
lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi
generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil:
pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka
panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang
baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya memiliki daya tahan
20 – 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 –
5 tahun.

13
Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa solar panel di
paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar
diatas menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya
lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung
kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki
negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan
panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk
mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating
current) seperti Televisi, Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh
inverter.

Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan


mengenai kebutuhan daya:

 Jumlah pemakaian
 Jumlah solar panel

 Jumlah baterai

F. Contoh Perhitungan Sederhana Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Perhitungan keperluan daya adalah sebagai berikut :

Langkah Pertama : Menentukan jumlah total beban di rumah yang akan


menggunakan tenaga dari solar panel.Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat
konsu

msinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan. Sehingga dari
situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari,
misalnya 200 watt.

Langkah Kedua : Menentukan lama beban yang totalnya 200 watt tersebut
akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel.

14
Boleh diasumsikan misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi
daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.

Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel


dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif
tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi
jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar
matahari masih turut memberikan supply.

Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul
18.00 s/d 06.00 (12 jam).

Langkah Ketiga : Menghitung berapa besar dan jumlah baterai yang


dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:

Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik
yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai
pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak – balik) (karena pada
umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller
(sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah
berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika
baterai sudah hampir kosong.

Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah
2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.

Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki
baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika
kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita
membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).

Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, akan didapatkan jumlah panel yang
dibutuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan

15
ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang
lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari


bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi
semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap
oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan
listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah
sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).

Kesimpulan : Telah berhasil didapatkan kombinasi antara jumlah


panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt
yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya
dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL
SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.

Mengenai harga, 1 buah panel surya dengan daya 100 wp adalah sebesar
Rp.2.100.000, sehingga total uang yang harus dikeluarkan untuk pembelian
panel surya adalah Rp.14.700.000,-

2.9.1 Cara Pemanfaatan Energi Surya


Sel surya adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengubah
energi surya menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah (DC) .
Modul surya (fotovoltaic) adalah sejumlah sel surya yang dirangkai
secara seri dan paralel, untuk meningkatkan tegangan dan arus yang
dihasilkan sehingga cukup untuk pemakaian sistem catu daya beban.
Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang maksimum maka
permukaan modul surya harus selalu mengarah ke matahari. Di
Indonesia, energi listrik yang optimum akan didapat apabila modul surya
diarahkan dengan sudut kemiringan sebesar lintang lokasi PLTS tersebut

16
berada. Sebagai contoh, untuk daerah yang berada di sebelah utara
katulistiwa maka modul surya harus dihadapkan ke Selatan, dan
sebaliknya.
Selanjutnya energi listrik tersebut disimpan dalam Baterai. Baterai
disini berfungsi sebagai penyimpan energi listrik secara kimiawi pada
siang hari dan berfungsi sebagai catu daya listrik pada malam hari. Untuk
menjaga kesetimbangan energi di dalam baterai, diperlukan alat pengatur
elektronik yang disebut Battery Charge Regulator.
Alat ini berfungsi untuk mengatur tegangan maksimal dan minimal
dari baterai dan memberikan pengamanan terhadap sistem, yaitu proteksi
terhadap pengisian berlebih (overcharge) oleh penyinaran matahari,
pemakaian berlebih (overdischarge) oleh beban, mencegah terjadinya
arus balik ke modul surya, melindungi terjadinya hubung singkat pada
beban listrik dan sebagai interkoneksi dari komponen-komponen lainnya.

Skema proses pemanfaatan energi surya

17
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa energy surya adalah energi
yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan
tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Prosesn terjadinya adalah berawal
dari adanya sinar matahari yang menyinari panel surya sehingga panel surya tersebut
memprosesnya menjadi energy listrik yang dapat dimanfaatkan.energi ini dapat
digunakan sebagai penerangan rumah dimalam hari,memanaskan air,memanaskan
dan mendingikan ruangan,memasak dengan menggunakkan kompor tenaga surya dan
lebih banyak lagi kegunaannya.yang mana energy ini terdiri dari komponen
penyusunnya ,antara lain panel surya,solar charger controoler,inventer dan batrai.
 Adapun cara kerja adalah mengumpulkan panas matahari lalu digunakan untuk
memanaskan sebuah cairan. Lalu uap yang dihasilkan cairan tersebut berguna
untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik.tenaga ini pun juga
memiliki kelebihan dan kekurangannya,antara lain.adapun kelebihannya adalah
dapat memanfaatkan energy matahari sebagai sumber energinya,panelnya mudah
dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang cukup rendah.adapun
kekurangannya adalah panel suryanya relatif mahal, Jika tidak terpasang dengan
baik dapat terjadi over-heating pada panel surya. Gaya gerak listrik energy ini
meliputi
 Foton dari cahaya matahari menumbuk panel surya kemudian diserap oleh
material semikonduktor seperti silikon.
 Elektron (muatan negatif) terlempar keluar dari atomnya, sehingga mengalir

melalui material semikonduktor untuk menghasilkan listrik. Muatan positif yang


disebut hole (lubang) mengalir dengan arah yang berlawanan dengan elektron
pada panel surya silikon.
 Gabungan/susunan beberapa panel surya mengubah energi surya menjadi sumber

daya listrik DC.

3.2 Daftar pustaka

 http://solarsuryaindonesia.com/tenaga-surya

18
 http://scholar.google.com/scholar?
q=jurnal+perencanaan+energi+surya&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart&
sa=X&ved=0ahUKEwi_0dT-z8_MAhUNNpQKHXzIA5IQgQMIGjAA

 http://ourpos.blogspot.co.id/2014/09/contoh-makalah-plh-panel-tenaga-
surya.html

 https://aisyahnyayu.wordpress.com/2014/03/18/makalah-konversi-energi-panel-
surya/

 https://novi20.wordpress.com/ipa-3/proses-terbentuknya-energi-matahari/

 http://www.mobnasesemka.com/cara-kerja-plts-untuk-menghasilkan-listrik/

19

Anda mungkin juga menyukai