315 562 1 SM PDF
315 562 1 SM PDF
Oleh: Kamarudin*)
*) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
ABSTRACT
Based on the writer’s observations in the field shows that Student Activities
still low in speed of Tendangan Sabit of Pencak Silat from Students
Community Unit of Riau Islamic University. This research aims to know
the influence of Plyometric Method towards the speed of Tendangan Sabit
of Pencak Silat from Students Community Unit of Riau Islamic
University.This research method is an experiment Research (a quasi-
experimental). This research population totally 13 athletes, whereas the
samples taken through total sampling so that the sample got 13 people's
athlete. Test used to find out the speed of Tendangan Sabit of Pencak Silat
from Students community Unit of Riau Islamic University. The Data
obtained were analyzed using t-test. The Results of the analysis of the data
indicates that: Plyometric gives a significant influence toward the speed of
Tendangan Sabit of Students Community Unit Of Riau Islamic University
knowing that T-obs (13,30) is bigger than T-table (2.16). (3) It can be seen
that Plyometric influence the speed of Tendangan Sabit toward Students
Community Unit of Riau Islamic University.
1
2
PENDAHULUAN
Mengingat pentingnya aspek kondisi fisik, teknik dan metal atlet, maka
pelatih harus mampu membuat program latihan yang benar dengan memahami
tahap-tahap latihan sehingga mengetahui berapa besar porsi latihan yang
dibutuhkan, karena latihan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas
otot dan kekuatan otot merupakan modal untuk mempermudah mempelajari
teknik dan mencegah terjadinya cedra dan meperolehprestasi yang maksimal.
Harsono (1988;101) mendefinisikan “latihan sebagai proses yang sistematis dari
berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari
bertambah jumlah beban latihan atau pekerjaan”. Jadi bahwa proses pencapaian
jenjang prestasi puncak melakukan waktu yang panjang dan perjuangan yang
berat sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang telah ditentukan.
Dari peryataan di atas, bahwa latihan yang dilaksanakan dengan tujuan
mencapai prestasi haruslah dilaksanakan secara berkesinambungan terencana dan
dilaksanakan menurut program latihan yang telah di tentukan. Hal ini memerlukan
waktu yang lama dan panjang karena dalam latihan menciptakan berbagai
perubahan baik di dalam fisiologis maupun anatomis dalam setiap individu.
Dalam olahraga pencak silat selain dibutuhkan teknik yang baik juga
membutuhkan fisik baik juga. Selain daya tahan, kemampuan fisik yang
dibutuhkan dalam pencak silat adalah kecepatan (speed), kelentukan (flexibility),
daya ledak (power), dan kelincahan (agility), terutama dalam melakukan
tendangan. Tanpa ada kecepatan, kelentukan, daya ledak dan kelincahan yang
baik tidak akan menghasilkan tendangan yang baik, tapi sebaliknya apabila
seorang pesilat mempunyai kecepatan, kelentukan, daya ledak dan kelincahan
yang baik akan menghasilkan kemampuan tendangan yang baik pula. Selain itu
ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi diantaranya adalah kekuatan,
koordinasi gerak, keseimbangan dan kuda-kuda. Di samping itu tendangan harus
dilakukan dengan gerakan yang mempunyai speed, strength, power, dan agility
sehingga lawan tidak dapat menangkis atau mengelakkanya.
Berdasarkan observasi di lapangan pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
pencak silat Universitas Islam Riau, penulis menemukan masalah sewaktu laga,
sering para mahasiswa melakukan tendangan sabit kurang tepat sasaran dan juga
tendangan sabit ini dilakukan kurang sempurna koordinasinya, kurang antisipasi
atlet melalukan tendangan sabit, tidak mempunyai power sehingga tendangan ini
memberikan hasil kurang sempurna dan mudah terbaca olehlawan dan mudah
ditangkis dan dielak lawan. Dari hasil pengamatan tersebut peneliti mencoba
memperbaiki kemampuan tendangan sabit dengan salah satu cara meningkatkan
kecepatanten dangan sabit dengan metode Pliometrik.
Metode latihan pliometrik merupakan suatu bentuk latihan yang merangsang
otot untuk melalukan aktivitas kerja dengan cepat. Kegiatan latiahan pliometrik
ini terdiri dari latihan-latihan,Quick leap, Lompat ke atas Box (Box Jump), latihan
melompat dengan kedua kaki menaiki tangga (Double Leg Stair Bound), Leteral
Cone Hops, Single Leg Hops, Double Leg Hops.
Dari paparan latar belakang masalah di atas, dan kebenarannya perlu diuji
secara ilmiah, objektif dan sistematis. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
meningkatkan kecepatan tendangan sabit atlet pencak silat pada Unit Kegiatan
Mahasiswa Universitas Islam Riau dengan mengunakan metode pliometrik.
5
METODOLOGI PENELITIAN
Harga
No Uji Homogenitas Kesimpulan
2 tabel (
2
hitung
0,05 )
1,04
1 Pliometrik 2,97 Homogen
Uji statistik yang digunakan adalah t-test yaitu melihat pengaruh rata-rata
hitung dalam satu kelompok yang sama pada taraf signifikan 0,05. Hasil tes awal
(pre test) kemampuan kecepatan tendangan sabit dalam olahraga pencak silat di
UKM Universitas Islam Riau yaitu dengan Metode Pliometrik. Adapun Hasil
pengujian Hipotesis disajikan dalam tabel berikut ini:
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa thitung (13,30) > ttabel (2,16).
Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian dapat diterima kebenarannya. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa Metode Pliometrik memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kemampuan kecepatan tendangan sabit dalam olahraga pencak
silat di UKM Universitas Islam Riau. Peningkatan kemampuan kecepatan
tendangan sabit ini adalah sebesar 2,77, yaitu dari skor rata-rata 17,69 pada pre
test menjadi 20,46 pada post test.
7
DAFTAR RUJUKAN