Golongan darah seseoang mempunyai arti penting dalam kehidupan, karena golongan darah tersebut menurun (heredita). Sampai sekarang telah diketemukan cukup banyak sistem golongan darah, tetapi disini hanya disampaikan beberapa saja yang dianggap penting untuk diketahui sebagian besar. Golongan darah sistem ABO Darah terdiri dari 2 komponen, yaitu sel-sel dan cairan (plasma) dikurangi fibrinogen (protein untuk pembekuan darah) merupakan serum. Abad 18, waktu mulai dilakukan transfusi darah terjadilah kematian pada resipien (penerima darah) tanpa diketahui sebab-sebanya. Akan tetapi Dr. Karl Landsteiner dalam tahun 1901 (di Wina) menemukan sel-sel darah merah (eritrosit) dari beberapa orang akan menggumpal (beraglutinasi) dalam kelompok-kelompok yang dapat dilihat dengan mata telanjang, apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang (tetapi tidak pada semua orang). Kemudian diketahui bahwa dasar dari penggumpalnya darah merah tersebut adalah adanya reaksi antigen – antobody. Apabila ada substansi asing (antigen) disuntikkan ke aliran darah dari seekor hewan, akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu. Terbentuknya antibodi tersebut, tergantung dari masuknya antigen asing. Selain dengan cara demikian, antibody tidak akan dibentuk. Sistem demikian itu merupakan dasar imunisasi maupun untuk reaksi alergi. Ada juga antibodi yang dibentuk secara alamiah didalam darah, meski antigen yang bersangkutan tidak ada. Antibodi alamiah ini yang mengambil peranan dalam golongan darah manusia, terutama dalam golongan A,B,AB,dan O yang amat penting.