Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah distoliklebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan
penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi berbagai faktor.
Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut
terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Tekanan darah akan
meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh
adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot sehinggai pembuluh darah akan
berangsur angsur menyempit menjadi kaku (Setiawan, Yunani & Kusyati, 2014).
Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup.
Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada tahun 2000
atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan harapan hidup meningkat menjadi 64,5
tahun. Tahun 2006 usia harapan hidup meningkat menjadi 66,2 tahun dan jumlah
lansia menjadi 19 juta orang, dan diperkirakan pada tahun pada tahun2020 akan
menjadi 29 juta orang atau 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah lansia
meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Riskesdas, 2013).
Di Indonesia,angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dimana masih banyak
penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan terutama daerah pedesaan.
Sementara itu, berdasarkan data NHANES 2005-2008 memperlihatkan kurang lebih
76,4 juta orang berusia >20 tahun adalah penderita hipertensi. Menurut data Dinas
Kesehatan Kota Bandar Lampung, hipertensi termasuk dalam 5 besar penyakit
terbanyak. Pada tahun 2011, penderita hipertensi sebanyak 6755 orang dan
mengalami peningkatan pada tahun 2012 dengan jumlah penderita sebanyak 20.116
orang (Dinkes,2011,2012). Hipertensi merupakan the silent killer sehingga
pengobatannya seringkali terlambat. Berdasarkan laporan WHO dari 50% penderita
hipertensi yang diketahui, 25% diantaranya mendapat pengobatan, tetapi hanya 12,5%
diantaranya merupakan hipertensi terkontrol.
Provinsi Sumatera Selatan khususnya kota Palembang merupakan salah satu
wilayah Indonesia yang tinggi dibandingkan dengan wilayah lain. Berdasarkan data
dari Dinkes Provinsi Sumatera Selatan jumlah penderita pada tahun 2007 sebesar
32.902 orang dan pada tahun 2008 berjumlah 32.270 orang. Hasil penelitian yang
diadakan di Palembang pada tahun 2011 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di
Palembang pada tahun 2011 adalah sebesar 14,9%.
Oleh karena peningkatan angka kesakitan hipertensi yang tinggi, tindakan
penanggulangan hipertensi sudah banyak dilakukan dan tersedia banyak obat untuk
mengatasi hipertensi tetapi tata laksana hipertensi masih jauh dari berhasil. Prevalensi
kejadian hipertensi sangat tinggi pada lansia,yaiyu 60%-80% pada usia diatas 65
tahun. Tidak sedikit orang yang mengganggap penyakit hipertensi pada lansia adalah
hal biasa. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain
gagal jantung dan stroke (muhammad, 2010). Hipertensidapat terjadi berbagai faktor
diantaranya gaya hidup dan pola makan.hipertensi juga dapat terjadi akibat obstruksi
arteri dan kelemahan otot jantung untuk memompa darah. Hal itu disebabkan karena
usia lanjut terjadi penurunan massa otot, kekuatan dari laju denyut jantung maksimal,
dan terjadinya peningkatan kapasitas lemak tubuh.
Beberapa studi terakhir ini menunjukkan bahwa kombinasi antara terapi
nonfarmakologis dan terapi farmakologis tidak hanya menurunkan tekanan darah,
namun juga menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung iskemik. Terapi dengan
obat bisa dilakukan dengan pemberian obat antihipertensi, sedangkan untuk terapi
nonfarmakologi bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai
macam olahraga yang dapat dilakukan yaitu senam lansia (Armilawati 2007).
Olahraga dan latihan pergerakan secara teratyr dapat menanggulangi masalah akibat
perubahan fungsi tubuh (Muhammad, 2010). Olahraga sangat berperan dalam
meningkatkan kesehatan jasmani, diantara manfaat olahraga adalah melancarkan
sirkulasi darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan, menurunkan tekanan
darah, menurunkan kolesterol.
Olahraga juga dapat bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan
keseimbangan otot, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian di jepang
memberikan salah satu bukti bahwa olahraga yang teratur sangat efektif menurunkan
tekanan darah (William & Wilkins, 2011). Olahraga pada usia lanjut harus
disesuaikan secara individual untuk tujuan yang khusus dapat diberikan pada jenis
dan intensitas latihan tertentu. Latihan menahan beban yang intensif, misalnya
dengan berjalan merupakan cara yang paling aman, mudah, murah serta sangat
bermanfaat bagi sebagian besar usia lanjut. Salah satu olahraga yang aman dan dapat
menurunkan perubahan fisik pada lansia adalah senam. Aktivitas fisik pada usia lanjut
yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan kebugaran fisik seperti senam pada
usia lanjut yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan kebugaran fisik, sehingga
secara tidak langsung senam dapat meningkatkan fungsi jantung dan menurunkan
tekanan darah serta mengurangi resiko penumpukan lemak pada dinding pembuluh
darah sehingga kemampuan pemompaanya akan selalu terjaga.
Latihan fisik seperti senam yang teratur juga membantu mencegah keadaan
atau penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi. Senam dapat meningkatkan
aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Jenis latihan fisik yang dapat
dilakukan oleh lansia adalah senam. Senam lansia sangat penting untuk para lanjut
usia untuk menjaga kesehatan tubuh mereka.
Masalah dalam penelitian ini yaitu jumlah lansia yang semakin bertambah dan
angka penyakit hipertensi yang semakin meningkat. Tindakan penanggulangan
hipertensi sudah banyak dilakukan dan tersedia banyak obat untuk mengatasi
hipertensi tetapi tata laksana hipertensi masih jauh dari berhasil. Sehingga penulis
tertarik untuk melakukan peningkatan perilaku hidup sehat seperti penerapan senam
lansia untuk menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi di Panti werda
Lubuklinggau.

Anda mungkin juga menyukai