Perdarahan merupakan peristiwa dimana pembuluh darah terluka yang membuat darah keluar
dari pembuluh darah. Hemostasis (kemampuanpenghentian pendarahan) berlangsung melalui
tiga tahapan, yaitu :
1. Heparin
Suatu polisakarida sulfat alamiah terdapat di dalam tubuh yang dapat mencegah
perubahan prothrombin menjadi thrombin.
2. Cumarin
Bertindak menghambat kerja vitamin K sehingga menurunkan kadar prothrombin.
3. Citrat atau Oksalat
Zat ini bereaksi dengan Ca++ membentuk garam-garaman yang tak terlarut sehingga kadar
Ca++ darah menurun dengan demikian darah tidak dapat membeku.
GOLONGAN DARAH
Berdasarkan berbagai jenis aglutinogen yang terdapat pada erithrositnya, darah dapat dibagi
menjadi lebih dari 300 jenis golongan darah, diantarany, yang terpenting di dalam praktek klinik,
yaitu :
a. Penggolongan darah menurut sistem ABO.
b. Penggolongan darah menurut sistem rhesus.
a. SistemABO
Penggolangan darah ini berdasarkan pada terdapatnya 2 jenis aglutonogen , yaitu
aglutinogen A dan Aglutinogen B pada permukaan erithrosit. Untuk lebih jelasnya
mengenai golongan darah ini bisa diliat pada table di bawah ini :
Golongan Darah Aglutinogen (pada eritrosit) Aglutinin (pada plasma)
A A β
B B α
O - α+β
AB A+B -
Pada golongan darah A terdapat suatu aglutinogen tambahan lain disebut A1. Maka
golongan darah A dibagi lagi menjadi :
A1 (aglutinogen A1 dan A)
A2 (aglutinogen A)
Tranfusi Darah
Pada tranfusi darah yang tidak sama golongan darahnya, aglutini yang ada pada plasma
darah donor akan diencerkan di dalam tubuh resepien, sehingga jarang mengakibatkan aglutinasi.
Tetapi aglutinin yang berada dalam tubuh resepien akan mengaglutinasikan erithrosit donor,
mengakibatkan penyumbatan pembuluh-pembuluh kapiler kemudian hemolysis. Terjadilah
kerusakan-kerusakan sel-sel terutama di ginjal dan kenaikan kadar bilirubin darah.
Individu dengan golongan darah O disebut donor universal, Sedangkan Individu dengan
golongan darah AB disebut resepien universal. Tetapi dalam prakteknya tidak berarti bahwa
darah O dapat diberikan begitu saja kepada golongan darah lain atau golongan darah AB dapat
menerima segala jenis darah donor, karena kemungkinan ketidakcocokan darah di luar sistem
ABO selalu mungkin terjadi. Sehingga sebelum transfuse selalu harus dilakukan crossmatch,
yaitu erithrosit donor yang dicampurkan dengan plasma resepien pada obyek glass, kemudian
diperiksa adakah aglutinasi.
Antigen A dan B diturunkan menuruti hokum mendel dan bersifat dominan. Seseorang
yang golongan darah B (Fenotif) dapat bergenotif tipe BB atau BO. Jadi jika seorang ayah
bergolongan darah B ibu golongan darh O maka anaknya tidak munkin bergolongan darah A
tetapi bergolongan darah B atau O.
Sistem Rhesus
Sistem penggolongan rhesus ini berdasarkan pada aglutinogen Rh (disebut juga D) yang
terdapat pada permukaan erithrosit. Seseorang yang memiliki aglutinogen D pada eritroditnya
disebut golongan Rh+ dan yang tidak memilikinya disebut Rh-.
Penentuan golongan darah dapat dilakukan dengan mencampurkan 3 tetesan sampel darah
seseorang dengan serum yang mengandung Anti A agglutinin, Anti B aglutinin dan anti Rh
aglutinin pada tiga lokasi di suatu obyek glass .
1. Anemia
Merupakan suatu keadaan dimana tubuh kekurangan hemoglobin dan atau erithrosit.
Gejala-gejala :
Gejala yang ditimbulkan pada seseorang yang anemia yaitu lesu, merasa dingin, telinga
mendenging, sakit kepala, pusing, ganguan libido, menstruasi terhenti, muka dan kulit
menjadi pucat, jantung berdebar dan dapat menimbulkan shock. Contoh- contoh :
a. Anemia karena perdarahan disebut anemia akut.
b. Anemia karena terganggunya produksi erithrosit/ hemoglobin.
Deferensiasi Fe, Vitamin B12, protein
Terbentuknya hemoglobin tidak normal
Anemia aplastik karena sumsum merah tidak dapat memproduksi erithrosit.
c. Anemia karena erithrositnya menjadi rusak, kemudian terjadi hemolysis (Keluarnya
hemoglobin dari erithrosit menuju plasma)
2. Leukimia
Merupakan suatu penyakit neoplasma (pertumbuhan abnormal yang baru) ganas pada
jaringan yang memproduksi sel-sel darah.
Terdapat berbagai factor yang memudahkan timbulnya leukimian, diantaranya :
a. Infeksi oleh virus AND maupun ARN
b. Terkena sinar radio aktif
c. Terkena zat-zat kimia bersifat racun
d. Adanya kerentanan genetis pada keluarga tertentu.
Gejala-gejalanya berupa :
Pengobatan