Anda di halaman 1dari 3

MUD VOLCANO

Mud volcano atau gunung lumpur adalah fenomena ekstruksi material lumpur
dari bawah permukaan bumi yang terdorong ke atas melalui celah berupa patahan
atau rekahan, membentuk gunung dan susunan litologi berupa sedimen material
lempung di permukaan. Menurut Dimitrov (2001) mud volcano adalah struktur
geologi yang terbentuk sebagai hasil emisi material lempung lunak di permukaan
bumi atau lantai samudera yaitu gabungan air dan gas yang membuat material semi-
liquid dan terdorong ke atas melalui celah panjang yang sempit hingga ke
permukaan untuk menciptakan aliran lumpur di permukaan. Menurut Kopf (2002)
menyatakan bahwa mud volcano didefinisikan sebagai fenomena naiknya fluida,
sedimen-sedimen halus dalam sebuah susunan litologi dikarenakan energinya.
Menurut Akesson (2008), mud volcanoes adalah fitur geologi berupa material
lempung yang berasal dari interior bumi dan keluar hingga ke permukaan.
Mud volcano biasanya dihubungkan dengan material yang kental, tekanan
yang besar, dan membentuk susunan litologi berupa lapisan-lapisan lempung.
Secara umum ciri-ciri mud volcano (Yasir, 1989) adalah sebagai berikut:
1. Biasanya terjadi di area aktivitas gempabumi.
2. Biasanya erupsi sepanjang patahan geologi.
3. Adanya gelembung, air garam, gas (biasanya methane) dan kadang kala minyak.
4. Kerapkali membentuk blok-blok batuan di kedalaman yang sangat dalam (mirip
dengan gunungapi yang sebenarnya).
Selain diberikan ciri-ciri umum mud volcano, ciri-ciri utama mud volcano
secara geofisika (Yassir, 1989) adalah:
1. Memiliki anomali gravitasi yang rendah dibandingkan daerah sekitarnya.
2. Memiliki densitas yang rendah (2,1-2,3 g/cc).
3. Memiliki resistivitas rendah (0,5 ohm-m). 2
4. Memiliki temperatur rendah yang hampir sama dengan temperatur sekitarnya.
5. Memiliki tekanan fluida yang tinggi yang semakin ke permukaan semakin
mengecil.
Mud volcano biasanya ditemukan di sepanjang zona lipatan atau patahan yang
berhubungan dengan daerah kompresi dan daerah yang memiliki aktivitas gempa
besar (Yassir, 1989). Mud volcano lumpur terbentuk karena gas alami yang naik ke
permukaan ketika menemukan celah berupa patahan atau rekahan dan membawa
lumpur yang memiliki densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya (Indriana
dkk, 2007). Material mud volcano terdiri dari tiga komponen, yaitu lumpur, air dan
gas yang tergantung pada keadaan geologi lokal, proses erupsi, volume dan sifatnya
secara kualitatif (Akesson, 2008).
Material mud volcano diekstrusi dari satu corong utama disebut saluran pusat
atau pengumpan (Gambar 1.). Di dekat permukaan terdapat beberapa flank kecil
atau pipa lateral terpisah dari saluran utamanya. Singkapan dari saluran utama
biasanya terletak di puncak mud volcano disebut corong utama atau kawah utama
yang bentuknya bervariasi mulai dari planoconvex atau berbentuk dataran dan
dataran tinggi (kerucut) mengembung yang di tengahnya terdapat kaldera bertipe
kawah. Kaldera terbentuk ketika mud volcano runtuh karena terjadinya
pembuangan sejumlah material dalam letusan eksplosif dan diisi oleh air yang
membentuk danau kecil. Bagian ini biasanya mengeluarkan gas, lumpur, air dan
ditandai dengan tidak adanya fragmen batuan padat (Dimitrov, 2001).
Pada prinsipnya benda di dalam bumi akan keluar ke permukaan karena adanya
distribusi suhu dan tekanan yang makin besar terhadap kedalaman. Bila batuan
dasarnya sangat keras maka benda dengan tekanan besar ini akan terperangkap,
tidak bisa keluar dan akan keluar jika terdapat rekahan, patahan, ataupun karena
adanya aktivitas pemboran.

Gambar 1. Struktur dasar gunung lumpur (Dimitrov, 2001)

Gunung lumpur mempunyai hubungan langsung mereka ke ladang minyak dan


gas. Gunung lumpur menyerupai sumur eksplorasi super dalam, artinya bahwa
mereka merupakan indikator langsung hidrokarbon di kedalaman besar dan
memberikan informasi berharga mengenai pembentukan dan migrasi minyak dan
gas. Gunung lumpur dan bidang hidrokarbon adalah hasil dari sebuah proses
tunggal minyak dan pembentukan gas, yang memiliki karakteristik zona vertikal
dengan gas metana yang terbentuk di strata yang lebih muda, sedangkan di atasnya
adalah zona pembentukan hebat minyak dan gas.
Volume tahunan total gas yang dipancarkan oleh semua gunung berapi di
Azerbaijan diperkirakan mencapai 20 juta meter persegi per tahun. Namun, volume
terbesar gas dilepaskan ketika terjadi letusan besar seperti gunung berapi Turaghayi
pada tahun 1946. Berdasarkan ketinggian api dan durasi yang berlangsung beberapa
jam, sekitar 500 juta meter kubik gas dibebaskan.
Perlu dicatat bahwa Lokbatan juga merupakan reservoir minyak dan di
sekitarnya didukung banyak Perusahaan Minyak Negara Azerbaijan (SOCAR)
yang telah memproduksi minyak lebih dari 50 tahun. Platform gas kondensat untuk
Shah Deniz, salah satu proyek BP, terletak berdekatan dengan gunung berapi
lumpur bawah laut yang sudah mati. Studi geologi telah menunjukkan bahwa
kedekatan yang tidak akan menimbulkan resiko signifikan.

Anda mungkin juga menyukai