Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KUAT TEKAN, KUAT TARIK, DAN KUAT LENTUR BETON

MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SIKA VISCOCRETE-10 DAN FLY


ASH (TINJAUAN ANALISIS PADA UMUR DELAPAN JAM SAMPAI
DENGAN DUA PULUH EMPAT JAM)

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagai persyaratan


Mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil

Diajukan oleh:

Fambayung Setioko T.
NIM: D100090026

kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Fambayung Setioko T.
NIM/NIRM : D100090026
Fakultas/Jurusan : Teknik/Sipil
Jenis : Tugas Akhir
Judul : Analisis Kuat Tekan, Kuat Tarik, Dan Kuat Lentur Beton
Menggunakan Bahan Tambah Sika Viscocrete-10 Dan Fly Ash
(Tinjauan Analisis Pada Umur Delapan Sampai Dengan Dua
Puluh Empat Jam)

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:


1. Memberika hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS untuk menulis Tugas
Akhir saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, ,engelola
dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta menyimpannya
dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS.
Tanpa meminta ijin kepada saya selama masih mencantumkan nama saya sebagai
penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan manjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak
Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam tugas akhir ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Surakarta, Oktober 2015

(Fambayung Setiok T.)

iii
ANALISIS KUAT TEKAN, KUAT TARIK DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN
BAHAN TAMBAH SIKA VISCOCRETE-10 DAN FLY ASH (TINJAUANANALISIS PADA
UMUR DELAPAN JAM SAMPAI DENGAN DUA PULUH EMPAT JAM)

Fambayung Setioko T.1),Suhendro Trinugroho2) dan Yenni Nurchasanah 3)


1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Surakarta 57102.
Email :
2), 3)
Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Surakarta 57102.

ABSTRACK
Concrete is the most widely used material on construction development today, both in buildings,
bridges, dams, and other construction. The various development of implementation methods and materials
used created various types of concrete and methods of implementation, one of them is the Quick Method
of Hardened Concrete. This study was conducted to analyze the power / strength of concrete in effort to
improve the quality and durability of concrete by the minimum age hardening of concrete, and by the
replacement of sand with dust / stone dust and using addition material in the form of Sika Viscocrete-10
0.1% and fly ash 12.5 %, fas 0.35 and f'cr 20 MPa, the maximum strength of concrete is expected to be
achieved only in a time between 8 to 24 hours. The overview of analysis in this study is the compressive
strength and tensile concrete cylinder with diameter of 15 cm and height of 30 cm and flexural strength of
concrete beams with length of 50 cm, 15 cm high and 15cm wide. Concrete mix design method using the
method of SNI 03-2834-2000. After testing and research, the results obtained in concrete life of 8 - 24
hours, with additional sika viscocrete -10 and fly ash added into concrete increase its compressive
strength of 23% -29% tensile strength of 24% -30% and a flexural strength of 24 % -33% of normal
concrete.
Keywords: concrete, dust, fly ash, sika viscocrete-10, compressive strength, tensile strength, flexural
strength.

ABSTREKSI
Beton merupakan bahan yang paling banyak dipakai pada pembangunan dalam bidang konstruksi
sekarang ini, baik pada bangunan gedung, jembatan, bendung, maupun konstruksi yang lain. Dari
berbagai pengembangan baik metode pelaksanaan maupun bahan pembuatnya terciptalah berbagai jenis
beton dan metode pelaksanaannya, di antaranya adalah Beton Metode Cepat Mengeras. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisa kekuatan / mutu beton dengan upaya meningkatkan mutu, kualitas, dan
keawetan beton dengan umur pengerasan beton yang minimum, dan dengan penggantian pasir dengan
dust / abu batu dan pemakaian bahan tambah berupa Sika Viscocrete-10 0.1% dan fly ash 12.5% , fas
0.35dan f’cr 20 MPa, diharapkan kekuatan maksimum beton dapat tercapai hanya dalam waktu antara 8
jam sampai dengan 24 jam saja. Tinjauan analisis pada penelitian ini adalah kuat tekan dan tarik silinder
beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm serta kuat lentur balok beton dengan panjang 50 cm,
tinggi 15 cm dan lebar 15cm. Metode perancangan campuran beton menggunakan metode SNI 03-2834-
2000. Setelah dilakukan pengujian dan penelitian, didapatkan hasil pada umur beton 8 jam – 24 jam,
beton dengan tambahan sika viscocrete-10 dan fly ash mengalami peningkatan kuat tekan sebesar 23%-
29% kuat tarik antar 24%-30% dan kuat lentur sebesar 24%-33%dari beton normal.
Kata Kunci : beton, dust, fly ash, sika viscocrete-10, kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur.

PENDAHULUAN bangunan gedung, jembatan, bendungan


Beton merupakan bahan yang paling maupun konstruksi yang lain. Dari berbagai
banyak dipakai pada pembangunan dalam pengembangan baik metode pelaksanaan
bidang konstruksi sekarang ini, baik pada maupun bahan pembuatnya, terciptalah
iv
berbagai jenis beton dan metode Untuk kuat tekan berdasarkan angka
pelaksanaannya, diantaranya beton cepat yang tercatat pada saat pengujian maka
mengeras. Beton cepat mengeras ini angka tersebut dicatat sebagai beban P pada
merupakan gabungan dari mix desain saat hancur. Untuk mendapatkan besarnya
tertentu, bahan tambah khusus, metode tegangan hancur dari benda uji silinder
pelaksaan yang profesiaonal serta beton tersebut, Berdasarkan Departemen
pengawasan pada saat pencampuran dan Pekerjaan Umum (1990), dilakukan
pelaksanaan yang ketat. perhitungan dengan rumus :
Dengan penggukaan bahan tambah sika P maks
viscocrete-10 sebesar 0,2% dari berat semen, f‘c =
fly ash sebesar 12,5% dari berat semen, dan A
pengguaan abu batu/ dust sebagain agregat dengan:
halus diharapkan diperoleh beton dengan
waktu pengerasan yang lebih cepat dan f ‘c = kuat tekan beton salah satu benda
dengan kualitas yang lebih baik. uji (MPa)
Pokok pikiran dari penelitian ini P maks = beban tekan maksimal (kN)
berorientasi pada peningkatan kekuatan A = luas permukaan benda uji yang
2
beton, baik kuat tekan, kuat tarik maupun ditekan (mm )
kuat lentur yang dihasilkan dari beton
dengan penggunakan bahan tambah sika
vicocrete-10 sebesar 0,2% dari berat semen,
fly ash sebesar 12,5% dari berat semen, dan
pengunaan abu batu/ dust sebagai agregat
halus pada umur pengujian mulai umur
beton 8 jam sampai dengan 24 jam setelah
pengecoran tanpa adanya perendaman beton.

TINJAUAN PUSTAKA
Campuran dasar beton terdiri dari dua
bagian yaitu pasta semen dan agregat. Selain
itu juga mengandung bahan tambah bila Untuk kuat tarik besarnya angka yang
diperlukan. Pasta semen merupakan dicatat pada saat pengujian adalah besarnya
campuran Portland Cement dengan air beban P pada saat benda uji hancur maka
sedangkan agregat terdiri dari agregat halus untuk mendapatkan besarnya tegangan
(pasir) dan agregat kasar (Split/batu pecah). hancur (kuat tarik dari benda uji silinder
Tiap-tiap material pembentuk beton akan beton) tersebut dilakukan perhitungan
bekerja sesuai fungsinya masing-masing dengan rumus :
dengan peranan saling menunjang. Semen 2xP
dan air membentuk pasta yang berfungsi f‘t =
mengikat agregat kasar menjadi satu
πxDxL
dengan :
kesatuan yang kompak dan padat. Agregat
f’ t = Tegangan tarik belah (kg/cm2)
kasar berfungsi sebagai pengisi memberikan
P = Beban maksimum yang
kekuatan dan memperkecil penyusutan,
dikenakan pada benda uji (kN)
sedangkan mortar akan menutupi permukaan
L = Panjang benda uji (cm)
agregat kasar, mengisi semua celah dan
D = Diameter benda uji (cm)
rongga yang ada diantara agregat. Bahan-
bahan dasar penyusun beton harus diketahui
untuk dapat mengembangkan dan memilih
bahan penyusun yang baik serta dapat
menentukan komposisi yang tepat.
Perencanaan beton dimaksudkan untuk
mendapatkan beton yang mempunyai kuat
tekan yang tinggi, kuat tarik yang tinggi,
mudah dikerjakan, murah, tahan lama, dan
tahan aus.

LANDASAN TEORI

iii
Sedang untuk kuat lentur besarnya
angka yang dicatat pada saat pengujian
adalah besarnya beban P pada saat benda uji
hancur maka untuk mendapatkan besarnya
tegangan hancur (kuat lentur dari benda uji
balok beton) tersebut dilakukan perhitungan
dengan rumus :

dengan

f lt = Kuat lentur (MPa)


q = Berat benda permeter panjang
(berat benda uji dibagi panjang benda
uji) (g/mm)
P = Beban maksimum yang dikenakan
pada benda uji (N)
L = Panjang antar tumpuan benda uji
(mm)
b = lebar benda uji (mm)
h = tinggi benda uji (mm) Tahap I :Persiapan alat dan penyediaan
bahan
Tahap II :Pemeriksaan kualitas bahan
Tahap III :Perencanaan dan pembuatan
benda uji

METODE PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian dilakukan di
Laboratorium Bahan Bangunan, Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Obyek dalam penelitian ini adalah uji kuat
tekan, kuat tarik dan kuat lentur beton
Tahap IV :Pengujian kuat tekan, kuat tarik
normal tanpa bahan tambah dan beton
dan kuat lentur beton.
dengan bahan tambah yaitu zat Additive
Tahap V :Analisis data dan kesimpulan
(Superplasticizer) sebesar 0,2% dari berat
semen dan Admixture (Fly ash) sebesar HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
12,5% dari berat semen, serta pengunaan Pengujian kuat tekan, kuat tarik dan
abu batu (dust) sebagai agregat halus . kuat lentur beton dilakukan tiap jam mulai
umur beton 8 jam – 24 jam dan 28 hari.
Penelitian dilaksanakan terbagi atas lima Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
tahap seperti terlihat pada bagan alir berikut: adalah sebagai berikut :
1. Kuat Tekan beton.

Tabel Hasil kuat tekan beton silinder beton tanpa bahan tambah
n beton dengan bahan tambah.

iv
Tabel Hasil kuat tekan beton silinder beton tanpa bahan tambah
n beton dengan bahan tambah.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa beton


dengan penggunaan bahan tambah memiliki Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa beton
nilai kuat tekan yang lebih tinggi dan dengan penggunaan bahan tambah memiliki
perbandingan nilai kuat tekan rata-rata nilai kuat tarik yang lebih tinggi dan
keduannya dapat dilihat pada grafik dibawah perbandingan nilai kuat tarik rata-rata
ini. keduannya dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.

2. Kuat Tarik Beton. 3. Kuat Lentur beton

v
Tabel perbandingan nilai kuat lentur rata-rata beton tanpa bahan superplasticizer sika viscocrete-10 ini agar
tambah dengan beton menggunakan bahan tambah sika
viscocre-10 dan fly ash. diperoleh kekuatan beton yang maksimum
antara lain :
1. Pemakaian bahan dasar beton harus
memiliki kualitas yang baik, hal ini
dikarenakan sifat atau kualitas beton
tetap bergantung pada bahan dasar
pembuatnya.
2. Untuk pembutan benda uji,sebaiknya
bidang atau permukaan benda uji dibuat
serata mungkin agar tidak mempengaruhi
hasil yang didapat dari pengetesan.
3. Agar diperoleh sampel yang baik perlu
diperhatikan pada saat pengadukan dan
pemadatan, karena apabila dalam
pemadatan tidak baik sampel akan
mengalami keropos yang dapat
mempengaruhi hasil uji.
4. Pemakaian bahan tambah
superplasticizer dalam campuran di
lapangan harus lebih teliti dan berada
dalam pengawasan, karena pemakaian
bahan tambah yang berlebihan sangat
berpengaruh terhadap sifat-sifat beton
terutama kuat tekannya.

DAFTAR PUSTAKA
Asroni, A, 2010, Balok Dan Plat Beton
Bertulang, Graha Ilmu, Yogyakarta
Aji, P dan Purwono, R, 2010, Pengendalian
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa beton Mutu Beton Sesuai SNI, ACI, dan
dengan penggunaan bahan tambah memiliki ASTM, ITS Press, Surabaya.
nilai kuat lentur yang lebih tinggi dan Chandra, Patria Adhi, 2011, Tinjauan Kuat
perbandingan nilai kuat lentur rata-rata Tekan Beton Dengan Metode ACI
keduannya dapat dilihat pada grafik dibawah dan SNI. 1990 Dengan
ini. Penambahan Bahan Adittive.
Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1990, Tata
Cara Pembuatan Beton Normal,
SNI.T-15-1990-03, Yayasan
LPMB, Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, 1971,
Peraturan Beton Bertulang
Indonesia NI-2, Yayasan LPMB,
Bandung.
KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Pekerjaan Umum, 1982,
Berdasarkan hasil penelitian dapat Peraturan Umum Bahan bangunan
disimpulkan bahwa dengan penambahan Indonesia, Direktorat Penyelidikan
Sika Viscocrete-10 dan Fly ash dapat Masalah Bangunan Direktorat
mempercepat proses seting (pengerasan) Jendral Cipta Karya Departemen
beton dengan waktu yang jauh lebih singkat Pekerjaan Umum, Bandung.
bila dibandingkan dengan beton normal Hendrika, F, 2001, Kuat Tekan Beton Yang
tanpa penggunaan Sika Viscocrete-10 dan Mengandung Merguss FB.F
Fly ash. (Superplastizing Admixture)
Adapun hal yang perlu diperhatikan Dengan Variasi ratio Agregat
dalam pembuatan beton dengan penambahan
vi
Semen, Skripsi, Universitas Sebelas Ke Beton Kinerja Tinggi, Andi,
Maret, Surakarta. Yogyakarta.
https://idn.sika.com/in/solusi- Setiawan Reni,2013, Tinjauan Kuat Tekan
produk/02/02a001/02a001sa01/02a Dan Kuat Tarik Teton Normal
001sa01100/02a0 01sa01111.html Menggunakan Mix Design
Lestari Y, 2011, Beton Mutu Tinggi Dengan SpeedCrete Dengan Bahan Tambah
Menggunakan Bahan Tambah Sika Viscocrete-10. Skripsi,
Superplastizer dan Mikrosilika Universitas Muhammadiyah
pada Fas 0,25; 0,26; dan 0,27, Surakarta, Surakarta.
Skripsi, Universitas Tjokrodimuljo, K, 1995. Bahan Bangunan,
Muhammadiyah Surakarta, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Surakarta. Teknik Universitas Gadjah Mada,
Murdock L, J dan K. M, Brook, 1991, Yogyakarta.
Bahan Dan Praktek Beton, Tjokrodimuljo, K, 1996. Teknologi Beton,
Erlangga, Jakarta. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Mulyono, T, 2004, Teknologi Beton, Andi, Teknik Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Yogyakarta.
Nugraha, P dan Antoni, 2007, Teknologi
Beton Dari Material, Pembuatan,

vii

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Asistensi KP
    Lembar Asistensi KP
    Dokumen1 halaman
    Lembar Asistensi KP
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Lembar Asistensi KP
    Lembar Asistensi KP
    Dokumen1 halaman
    Lembar Asistensi KP
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Lembar Asistensi KP
    Lembar Asistensi KP
    Dokumen1 halaman
    Lembar Asistensi KP
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Kartu Seminar
    Kartu Seminar
    Dokumen1 halaman
    Kartu Seminar
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Tugas 22
    Tugas 22
    Dokumen12 halaman
    Tugas 22
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Kartu Seminar
    Kartu Seminar
    Dokumen1 halaman
    Kartu Seminar
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • E Bab I
    E Bab I
    Dokumen29 halaman
    E Bab I
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • 123dok Efisiensi Pengelolaan Manajemen Parkir Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampun
    123dok Efisiensi Pengelolaan Manajemen Parkir Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampun
    Dokumen113 halaman
    123dok Efisiensi Pengelolaan Manajemen Parkir Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandar Lampun
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Tugas 22
    Tugas 22
    Dokumen12 halaman
    Tugas 22
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5
    Tugas 5
    Dokumen8 halaman
    Tugas 5
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • B. II Gambaran Umum Proyek
    B. II Gambaran Umum Proyek
    Dokumen32 halaman
    B. II Gambaran Umum Proyek
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • 5 Daftar Gambar
    5 Daftar Gambar
    Dokumen3 halaman
    5 Daftar Gambar
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen4 halaman
    Tugas 3
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • 2011-2-00667-SP Bab Ii
    2011-2-00667-SP Bab Ii
    Dokumen45 halaman
    2011-2-00667-SP Bab Ii
    rewind octov
    Belum ada peringkat
  • 2 Kata Pengantar
    2 Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    2 Kata Pengantar
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • B. Vi Penutup Fix
    B. Vi Penutup Fix
    Dokumen2 halaman
    B. Vi Penutup Fix
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • 05.3 Bab 3
    05.3 Bab 3
    Dokumen19 halaman
    05.3 Bab 3
    ASEP PERMANA
    Belum ada peringkat
  • 1b.v Tugas Kusus
    1b.v Tugas Kusus
    Dokumen18 halaman
    1b.v Tugas Kusus
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • 4 Daftar Tabel
    4 Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    4 Daftar Tabel
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02 M BM 2013
    Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02 M BM 2013
    Dokumen187 halaman
    Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02 M BM 2013
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Lembar Asistensi KP
    Lembar Asistensi KP
    Dokumen1 halaman
    Lembar Asistensi KP
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • K. Naskah Publikasi Lampiran
    K. Naskah Publikasi Lampiran
    Dokumen12 halaman
    K. Naskah Publikasi Lampiran
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    Yefta Kambuno
    Belum ada peringkat
  • B. III Material
    B. III Material
    Dokumen16 halaman
    B. III Material
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat
  • B. I Pendahuluan
    B. I Pendahuluan
    Dokumen7 halaman
    B. I Pendahuluan
    Ignasius Pradipta Angga Prayoga
    Belum ada peringkat