Acak 2 An
Acak 2 An
Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pada siklus I pertemuan yang pertama yaitu 20 anak,
Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan motorik halus anak dengan permainan tradisional
congklak.
Tujuannya supaya semua aspek perkembangan anak dapat secara utuh dikembangkan
dengan optimal. Peneliti bersama guru berkolaborasi dalam melangsungkan proses pembelajaran.
Guru bertugas menyampaikan pembelajaran berdasarkan RKH yang telah dibuat sebelumnya,
selanjutnya guru menjelaskan kepada anak tentang cara bermain dan peraturan dalam permainan
congklak tersebut. Sedangkan peneliti bertugas mengamati, dan menilai perkembangan motorik
halus anak dengan congklak tidak lupa peneliti juga mendokumentasikan saat kegiatan
congkah.
Bel berbunyi tepat pukul 07.30 WIB dan semua anak langsung berbaris rapi di halaman sekolah
karena kegiatan rutin setiap hari senin adalah upacara bendera. Kegiatan upacara bendera
diikuti semua warga yang ada disekolah. Upacara selesai pada pukul 07.50, kemudian anak
antri menunggu bergiliran untuk masuk kelas masing-masing. Setelah itu anak duduk pada
kursi masingmasing dan dilanjutkan dengan berdoa. Selesai berdoa anak-anak bernyanyi
tamanku dan aku anak TK. Kegiatan belajar dilanjutkan dengan apersepsi tentang “Macam-
yang diketahui anak dan memberi tahu beberapa macam pekerjaan yang ada. Tidak semua
anak menjawab benar pertanyaan yang diberikan guru mengenai tema yang sedang dibahas.
Kegiatan inti dimulai dengan guru menunjukan media permainan congklak. Pertama, guru
menjelaskan tentang congklak tersebut, lubang yang kecil bernama rumah, yang besar
namanya lumbung, dan biji kecil nanti akan dimasukan pada rumah. Guru menjelaskan tentang
bagaimana cara bermainnya, yaitu setiap lubang congklak diisi dengan empat biji, dan setiap
pemain mempunyai lumbung dua, selain lumbung yang ada pada papan congklah guru akan
menambahkan kardus kecil untuk lumbung dua. Guru memberi contoh bagaimana cara
bermain dan aturan yang harus mereka taati. Selanjutnya anak antri untuk mengambil papan
congklak, anak berlatih bermain congklak sendiri tanpa ada lawan terlebih dahulu.
anak sangat antusias saat mendengarkan penjelasan mengenai tata cara bermain congklak
Bersama anak-anak guru membuat kelompok dibagi menjadi 5 kelompok yaitu tiap kelompok
terdiri dari 2 anak yang berpasangan. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu adalah 9, anak
yang tidak mendapat kelompok dengan temannya, kegiatan bermain congklaknya ditemani
oleh guru kelas. Setelah anak masuk ke kelompok yang sudah ditentukan, guru
memperkenalkan biji-bijian isi congklak kepada anak mengenai biji-bijian yang berbentuk
geometri yaitu bangun datar yang terdiri dari bentuk lingkaran, segitiga, dan segi empat. Guru
kembali menjelaskan bentuk-bentuk geometri yang ada dan memberi tebakan pada anak
mengenai bangun datar yang telah disebutkan oleh guru. Guru menentukan anak yang berhak
bermain congklak terlebih dahulu, setiap 75 anak yang bermain congklak geometri menunggu
giliran lawannya berhenti bermain untuk bergantian seterusnya sampai biji-bijian isian
congklak yang ada habis. Kegiatan bermain congklak geometri dimulai dari menggambil biji-
bijian terlebih dahulu di lubang ujung kanan dan kiri pada masing-masing pemain. Setiap akan
memasukkan bijian ke lubang papan congklak, setiap anak menggambil 5 bijian kemudian
dimasukkan ke dalam lubang papan congklak sesuai dengan tutup lubang papan congklak
sambil mengucapkan nama bentuk geoemtri yaitu bentuk lingkaran, segitiga, dan segi empat.
Pada kegiatan akhir guru meminta anak untuk maju ke depan kelas dan bercerita kepada teman
menggunakan congklak. Sebelum pulang guru melakukan refleksi tentang kegiatan hari ini,
Siklus I Pertemuan 2 Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015.
Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I ada 16 anak.
Tidak ada anak yang absen pada hari tersebut. Penilaian pertemuan kedua adalah lembar
observasi. Berikut gambaran kegiatan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. a.
Kegiatan Awal (±30 Menit) Setelah bel berbunyi anak-anak bergegas masuk ke dalam kelas
dan duduk pada tempat masing-masing. Guru membuka pembelajaran dengan salam kemudian
berdoa sebelum kegiatan. dilanjutkan dengan bernyanyi good morning. Sebelum kegiatan inti
dimulai guru mengajak anak-anak untuk senam si tompi, guru meminta anak untuk berdiri
kemudian guru memainkan musik dan memberikan contoh gerakan anak-anak mengikutinya,
selanjutnya anak bergerak sendiri tanpa contoh. b. Kegiatan Inti (±60 Menit) Kegiatan inti
dimulai dengan guru menanyakan kepada anak hari ini akan belajar tentang apa, serentak anak
menjawab bermain congklak. Guru 54 menjelaskan kepada anak bahwa hari ini mereka akan
bermain congklak bersama dengan teman. Guru memberikan contoh terlebih dahulu
bagaimana peraturan dan jalannya permainan sampai permainan selesai, kemudian guru
meminta kepada anak untuk memilih teman yang akan menjadi lawan main mereka. Jika sudah
mendapat teman mereka mengambil peralatan congklak dimeja guru dan mulai bermain
dengan lawan main. Guru mengingatkan jika ada yang kalah mereka tidak boleh kecil hati
harus mau menerima kekalahan dan tetap mencoba lagi permainan selanjutnya, begitu pula
bagi yang menang tidak boleh sombong kepada temannya yang kalah. Anak bermain congklak
secara klasikal, guru dan peneliti berkeliling untuk mengamati bagaimana anak dalam bermain
congklak dan sekali-kali menanyakan hasil penjumlahan tentang hasil lumbung yang tadi
dengan hasil lumbung yang baru. Begitu pula untuk pengurangan ketika sudah ada yang selesai
bermain menanyakan hasil dari pengurangan semua hasil yang mereka dapat untuk diisikan
disawah masingmasing. Anak-anak selanjutnya istirahat dan bermain. c. Kegiatan Akhir (±30
Menit) Kegiatan akhir dimulai dengan guru megajak anak untuk tepuk jari, tepuk semangat.
Kemudian guru bercerita tentang perlombaan kalau dalam lomba itu sudah pasti ada yang
menang dan kalah. Bagaimana bisa menang karena dia gigih dan harus teliti yang paling
penting adalah jujur ketika dalam perlombaan atau dalam permainan. Bagi yang kalah dia
harus bisa menerima dan berusaha agar bisa menang dalam kesempatan lainnya. Setelah itu,
anak duduk tenang dan berdoa dipimpin oleh guru. Kegiatan pada hari itu diakhiri 55 dengan
salam, anak-anak menaikan kursi di atas meja dan mengantri untuk bersalaman dengan guru
dilaksanakan pada hari Jumat 17 April 2015. Jumlah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus I ada 16 anak. Tidak ada anak yang absen pada
hari tersebut. Penilaian pertemuan ketiga adalah lembar observasi. Berikut gambaran kegiatan
penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. a. Kegiatan Awal (±30 Menit) Bel berbunyi
pada pukul 07.30, kemudian anak masuk ke dalam kelas dan duduk pada tempat mereka
masing-masing. Diawali dengan berdoa kemudian bernyanyi bangun tidur. Guru mengabsen
dan menanyakan kabar anak-anak pada hari itu. Selanjutnya guru mengajak untuk bercakap-
cakap tentang mau bertegur sapa dan bermain bersama temannya. Guru bertanya bagaimana
sikap kita bila punya banyak teman, dan bagaimana jika bermain bersama. Anakanak
berebutan menjawab ada anak yang menjawab senang dan mau berbagi, ada yang menjawab
tidak rebutan. Selain itu ada juga anak yang tidak mendengarkan bicara sendiri dengan teman
disebalahnya. Untuk mengkondisikan anak, guru mengajak mereka untuk tepuk jari. b.
Kegiatan Inti (±60 Menit) Kegiatan inti dimulai dengan guru menjelaskan hari ini masih
berlanjut bermain congklaknya, akan tetapi ada peraturan yang baru setiap anak mendapat
tambahan lumbung yaitu kardus kecil. Kardus itu nantinya akan berfungsi 56 untuk
menyimpan biji hasil permainan yang pertama. Kemudian guru memberikan contoh terlebih
dahulu, jika berhenti bermain maka dia wajib memindahkan biji dalam lumbung dua, dan
menghitung hasil dari kedua lumbung. Anak mengambil peralatan congklak dimeja guru, dan
mengambil kardus kecil untuk dijadikan lumbung dua. Guru dan peneliti berkeliling
mendampingi anak secara bergiliran, ketika berhenti guru menanyakan kepada anak tentang
hasil penjumlahan yang dia dapatkan dilumbung satu dan dua. Misalnya RA menyimpan 6 biji
dilumbung satu dan 4 biji dilumbung dua, guru menanyakan berapa hasil penjumalahan
dilumbung satu dan dua, selanjutnya RA menghitung total semua biji ada 10 biji, begitu
seterusnya kepada setiap anak yang sedang bermain dan bergiliran. Ketika sudah ada anak
yang selesai bermain guru bertanya siapa yang menang yaitu mendapatkan biji paling banyak
dengan lawannya. Misalkan ZE lawan mainnya adalah AN guru bertanya berapa biji yang
kamu punya ZE, kemudian ZE menjawab ada 22, dan AN menjawab 20, tugas guru berikutnya
meminta kepada ZE untuk mengurangkan biji yang dia punya untuk dimasukan dalam sawah
sejumlah 6, setelah ZE melakukan kemudian guru bertanya berapa sisa biji yang kamu punya
jika tadi 22 kemudian dikurangkan 6, ZE menghitung dan menyebutkan hasilnya yaitu 14.
Begitu seterusnya dan kepada semua anak. Akan tetapi tidak semua anak bisa menjawab
dengan benar masih ada beberapa anak yang salah dalam menghitung. Ketika waktu istirahat
tiba anakanak bermain diluar kelas. 57 c. Kegiatan Akhir (±30 Menit) Kegiatan akhir dimulai
dengan bernyanyi up and down. Selanjutnya anak duduk rapi dan mendengarkan cerita guru
tentang pahlawan yang berjuang untuk tanah air, anak mendengarkan seksama cerita guru.
Guru menyampaikan bahwa pahlawan sangat mencintai negara kita indonesia sampai mereka
rela berjuang demi negara kita. Selanjutnya guru berpesan kepada anak-anak supaya
meneruskan jasa para pahlawan yaitu dengan belajar yang tekun, berbakti kepada orang tua
dan melestarikan kebudayaan yang kita punya. Setelah selesai guru melakukan apersepsi hari
ini belajar apa, anak menjawab “ belajar penjumlahan dan pengurangan dengan main
congklak”. Kegiatan ditutup dengan bernyanyi terima kasih ibu, berdoa, salam, dan pulang. 4)
hari Sabtu 18 April 2015. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan
keempat siklus I ada 16 anak. Tidak ada anak yang absen pada hari tersebut. Penilaian
pertemuan keempat adalah portofolio atau LKA. Berikut gambaran kegiatan peneltian tindakan
kelas yang telah dilaksanakan. a. Kegiatan Awal (±30 Menit) Bel berbunyi pukul 07.30, anak-
anak masuk kedalam kelas dan duduk ditempat masing-masing. Sebelum kegitatan dimulai
diawali dengan bernyanyi lima jari dilanjutkan berdoa, setelah berdoa bernyanyi “aku anak
pintar” guru melanjutkan absensi dan menanyakan kabar. Hari ini guru 58 mengulangi kegiatan
seminggu ini dengan bertanya kepada anak, sudah belajar tentang apa, anak-anak menjawab
“permainan tradisional congklak bu guru”, guru melanjutkan pertanyaan “apa kalian sudah
bisa bermain congklak, dan siapa yang tahu dengan congklak kita bisa belajar apa ya? “ , RA
menjawab “sudah bisa bu dengan congklak bisa belajar penjumlahan dan pengurangan”.
“karena anak-anak sudah hebat hari ini kita akan belajar yaitu penugasan mengerjakan LKA
tentang penjumlahan dan pengurangan”. Supaya anakanak fokus selanjutnya guru meminta
anak untuk tepuk fokus. b. Kegiatan Inti(±30 Menit) Kegiatan inti dimulai dengan guru
membagikan LKA kepada anak-anak sebelumnya mereka diminta untuk menyiapkan pensil.
Anak-anak mulai mengerjakan LKA sendiri tidak boleh mencontoh pekerjaan teman, beberapa
dari mereka serius dalam mengerjakan tetapi ada juga yang bermalas-malasan dan kadang
mencotoh pekerjaan teman disebelahnya. Ketika anak sudah selesai mengerjakan selanjutnya
anak mengambil buku gambar kemudian menggambar ekspresi mereka setelah mengerjakan
LKA tentang penjumlahan dan pengurangan itu. Ada anak yang menggambar bintang sejumlah
lima ketika ditanya kenapa menggambar bintang anak tersebut menjawab “karena aku mau
dinilai bintang lima”, ada juga anak yang menggambar smile, bahkan ada anak yang
meggambar coretan hitam dengan krayon dan ketika ditanya anak tersebut menjawab “ sulit
untuk mengerjakannya”. Waktu istirahat tiba anak-anak bermain diluar kelas. 59 c. Kegiatan
Akhir (±30 Menit) Kegiatan akhir yaitu mengenalkan lagu baru yang berjudul “aku anak
indonesia”, guru memberikan contoh terlebih dahulu kemudian anak menirukan, selanjutnya
bernyanyi bersama-sama. Guru menawarkan kepada anak yang sudah hafal boleh maju
kedepan dan memimpin teman-temannya. Tetapi tidak ada anak yang mau maju kedepan.
Selanjutnya guru melakukan refleksi tentang kegiatan hari ini, dan berpesan kepada anak-anak
kalau besok adalah hari minggu anak-anak libur satu hari dilanjutkan bernyanyi tugas hari
masih bingung dengan permainan congklak ini, karena sebagian anak bermain congklak tidak
sesuai dengan aturan kadang ada yang jalan ke kiri bahkan mengisi lumbung temannya sendiri,
akan tetapi anak mereka tidak putus asa, seketika dibenarkan langsung mengikuti aturan
permainan kembali. Pertama anak masih terlihat kebingungan dalam cara bermainnya, mereka
terlihat ragu-ragu sehingga perlu banyak bimbingan dan arahan serta motivasi dari guru
maupun peneliti. Mesipun demikian anak-anak terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran
yang diberikan. Dikarenakan sikap anak-anak yang ingin mencoba beberapa kali meski jalan
permainan salah bahkan tidak mudah menyerah begitu saja. 60 Pada pertemuan pertama anak
terlihat antusias ketika guru memberikan contoh didepan kelas bagaimana jalannya permainan
hampir semua anak berdiri dari kursi dan mendekat guru untuk bisa melihat. Pada awal
pertemuan anak-anak masih banyak yang kesulitan dan kebingungan dengan jalannya
permainan congklak serta aturan yang harus ditaati. Pada hari pertama tersebut guru dan
peneliti berpindah- pindah dalam mendampingi dan apabila ada anak yang salah maka
dibenarkan. Akan tetapi ada dua orang anak yang dari hari pertama sudah bisa dan sesuai
dengan aturan permainan yaitu RA dan ZE. Bahkan ada anak yang bermain dengan sesukahati
mereka asal memasukan biji saja dan jumlahnya tidak tentu yaitu FA dan NF, kebanyakan dari
mereka masih salah dan selanjutnya mereka bisa mencoba kembali bermain. Pada pertemuan
kedua dan ketiga, anak sudah terbiasa dengan permainan congklak, karena mereka sudah bisa
bermain dengan lawan temannya sendiri bahkan dengan tambahan lumbung untuk menyimpan
hasil mereka sudah paham. Ketika biji sudah habis yang dia bawa maka wajib menghitung
hasil lumbung yang diperoleh, hasil lumbung satu ditambahkan dengan hasil lumbung dua.
Jika biji disawah sudah habis maka permainan selesai dan wajib menghitung seluruh biji yang
ada dilumbung dua. Untuk bermain kembali maka wajib mengurangkan dan menghitung
hasilnya setelah dimasukan dalam sawah. Sebagian besar anak sudah paham dengan aturan
tersebut meskipun dengan dampingan guru dan peneliti yang selalu menanyakan setiap akhir
bermain, meskipun sebagian anak sudah paham tetapi ada juga anak yang masih bingung
dengan hasil yang guru 61 maksudkan. Pada pertemuan satu dan ketiga penilaian yang
digunakan adalah observasi. Pada pertemuan keempat anak mengerjakan LKA tentang
penjumlahan dan pengurangan. LKA tersebut bergambar papan congklak yaitu lumbung satu
dan dua. Anak mengerjakan LKA dengan jumlah soal 16, yaitu 8 tentang penjumlahan dan 8
pengurangan. Pelaksanaan test ini masih ada anak yang tidak serius dalam mengerjakan,
mereka sambil bercanda. Bahkan ada anak yang meniru jawaban teman disebalahnya. Pada
test siklus I ini peneliti dan guru masih sering menegur anak supaya mengerjakannya secara
mandiri. Penilaian pada pertemuan keempat ini adalah portofolio dengan LKA. Berikut ini
contoh gambar pelaksanaan siklus I, ketika guru memberikan contoh bagaimana permainan
congklak, permainan congklak yang dilakukan secara klasikal dan guru menyakan hasil
penjumlahan dari hasil biji yang telah dilumbung satu untuk dipindahkan pada lumbung dua