Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 2 Oktober dari pukul 07.30-10.30 WIB.

Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pada siklus I pertemuan yang pertama yaitu 20 anak,

Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan motorik halus anak dengan permainan tradisional

congklak.

Tujuannya supaya semua aspek perkembangan anak dapat secara utuh dikembangkan

dengan optimal. Peneliti bersama guru berkolaborasi dalam melangsungkan proses pembelajaran.

Guru bertugas menyampaikan pembelajaran berdasarkan RKH yang telah dibuat sebelumnya,

selanjutnya guru menjelaskan kepada anak tentang cara bermain dan peraturan dalam permainan

congklak tersebut. Sedangkan peneliti bertugas mengamati, dan menilai perkembangan motorik

halus anak dengan congklak tidak lupa peneliti juga mendokumentasikan saat kegiatan

berlangsung. Penilaian pertemuan pertama adalah lembar observasi. Berikut gambaran

pelaksanaan siklus I pertemuan pada pertama pelaksanaan pembelajaran permainan tradisional

congkah.

a. Kegiatan Awal (±30 Menit)

Bel berbunyi tepat pukul 07.30 WIB dan semua anak langsung berbaris rapi di halaman sekolah

karena kegiatan rutin setiap hari senin adalah upacara bendera. Kegiatan upacara bendera

diikuti semua warga yang ada disekolah. Upacara selesai pada pukul 07.50, kemudian anak

antri menunggu bergiliran untuk masuk kelas masing-masing. Setelah itu anak duduk pada

kursi masingmasing dan dilanjutkan dengan berdoa. Selesai berdoa anak-anak bernyanyi

tamanku dan aku anak TK. Kegiatan belajar dilanjutkan dengan apersepsi tentang “Macam-

macam Pekerjaan”. Guru menanyakan kepada anak-anak mengenai macam-macam pekerjaan

yang diketahui anak dan memberi tahu beberapa macam pekerjaan yang ada. Tidak semua
anak menjawab benar pertanyaan yang diberikan guru mengenai tema yang sedang dibahas.

Kegiatan Inti (±60 Menit)

Kegiatan inti dimulai dengan guru menunjukan media permainan congklak. Pertama, guru

menjelaskan tentang congklak tersebut, lubang yang kecil bernama rumah, yang besar

namanya lumbung, dan biji kecil nanti akan dimasukan pada rumah. Guru menjelaskan tentang

bagaimana cara bermainnya, yaitu setiap lubang congklak diisi dengan empat biji, dan setiap

pemain mempunyai lumbung dua, selain lumbung yang ada pada papan congklah guru akan

menambahkan kardus kecil untuk lumbung dua. Guru memberi contoh bagaimana cara

bermain dan aturan yang harus mereka taati. Selanjutnya anak antri untuk mengambil papan

congklak, anak berlatih bermain congklak sendiri tanpa ada lawan terlebih dahulu.

Kemudian guru melanjutkannya penjelasannya mengenai pembagian kelompoknya. Anak-

anak sangat antusias saat mendengarkan penjelasan mengenai tata cara bermain congklak

Bersama anak-anak guru membuat kelompok dibagi menjadi 5 kelompok yaitu tiap kelompok

terdiri dari 2 anak yang berpasangan. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu adalah 9, anak

yang tidak mendapat kelompok dengan temannya, kegiatan bermain congklaknya ditemani

oleh guru kelas. Setelah anak masuk ke kelompok yang sudah ditentukan, guru

memperkenalkan biji-bijian isi congklak kepada anak mengenai biji-bijian yang berbentuk

geometri yaitu bangun datar yang terdiri dari bentuk lingkaran, segitiga, dan segi empat. Guru

kembali menjelaskan bentuk-bentuk geometri yang ada dan memberi tebakan pada anak

mengenai bangun datar yang telah disebutkan oleh guru. Guru menentukan anak yang berhak

bermain congklak terlebih dahulu, setiap 75 anak yang bermain congklak geometri menunggu

giliran lawannya berhenti bermain untuk bergantian seterusnya sampai biji-bijian isian

congklak yang ada habis. Kegiatan bermain congklak geometri dimulai dari menggambil biji-
bijian terlebih dahulu di lubang ujung kanan dan kiri pada masing-masing pemain. Setiap akan

memasukkan bijian ke lubang papan congklak, setiap anak menggambil 5 bijian kemudian

dimasukkan ke dalam lubang papan congklak sesuai dengan tutup lubang papan congklak

sambil mengucapkan nama bentuk geoemtri yaitu bentuk lingkaran, segitiga, dan segi empat.

b. Kegiatan Akhir (±30 Menit)

Pada kegiatan akhir guru meminta anak untuk maju ke depan kelas dan bercerita kepada teman

tentang pengalamannya bermain congklak tadi. Karena hari berikutnya pembelajarannya

menggunakan congklak. Sebelum pulang guru melakukan refleksi tentang kegiatan hari ini,

setelah selesai guru menyampaikan pesan-pesan berdoa pulang. 2) Pelaksanaan Tindakan

Siklus I Pertemuan 2 Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015.

Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I ada 16 anak.

Tidak ada anak yang absen pada hari tersebut. Penilaian pertemuan kedua adalah lembar

observasi. Berikut gambaran kegiatan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. a.

Kegiatan Awal (±30 Menit) Setelah bel berbunyi anak-anak bergegas masuk ke dalam kelas

dan duduk pada tempat masing-masing. Guru membuka pembelajaran dengan salam kemudian

berdoa sebelum kegiatan. dilanjutkan dengan bernyanyi good morning. Sebelum kegiatan inti

dimulai guru mengajak anak-anak untuk senam si tompi, guru meminta anak untuk berdiri

kemudian guru memainkan musik dan memberikan contoh gerakan anak-anak mengikutinya,

selanjutnya anak bergerak sendiri tanpa contoh. b. Kegiatan Inti (±60 Menit) Kegiatan inti

dimulai dengan guru menanyakan kepada anak hari ini akan belajar tentang apa, serentak anak

menjawab bermain congklak. Guru 54 menjelaskan kepada anak bahwa hari ini mereka akan

bermain congklak bersama dengan teman. Guru memberikan contoh terlebih dahulu

bagaimana peraturan dan jalannya permainan sampai permainan selesai, kemudian guru
meminta kepada anak untuk memilih teman yang akan menjadi lawan main mereka. Jika sudah

mendapat teman mereka mengambil peralatan congklak dimeja guru dan mulai bermain

dengan lawan main. Guru mengingatkan jika ada yang kalah mereka tidak boleh kecil hati

harus mau menerima kekalahan dan tetap mencoba lagi permainan selanjutnya, begitu pula

bagi yang menang tidak boleh sombong kepada temannya yang kalah. Anak bermain congklak

secara klasikal, guru dan peneliti berkeliling untuk mengamati bagaimana anak dalam bermain

congklak dan sekali-kali menanyakan hasil penjumlahan tentang hasil lumbung yang tadi

dengan hasil lumbung yang baru. Begitu pula untuk pengurangan ketika sudah ada yang selesai

bermain menanyakan hasil dari pengurangan semua hasil yang mereka dapat untuk diisikan

disawah masingmasing. Anak-anak selanjutnya istirahat dan bermain. c. Kegiatan Akhir (±30

Menit) Kegiatan akhir dimulai dengan guru megajak anak untuk tepuk jari, tepuk semangat.

Kemudian guru bercerita tentang perlombaan kalau dalam lomba itu sudah pasti ada yang

menang dan kalah. Bagaimana bisa menang karena dia gigih dan harus teliti yang paling

penting adalah jujur ketika dalam perlombaan atau dalam permainan. Bagi yang kalah dia

harus bisa menerima dan berusaha agar bisa menang dalam kesempatan lainnya. Setelah itu,

anak duduk tenang dan berdoa dipimpin oleh guru. Kegiatan pada hari itu diakhiri 55 dengan

salam, anak-anak menaikan kursi di atas meja dan mengantri untuk bersalaman dengan guru

dan peneliti. 3) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 3 Pertemuan ketiga siklus I

dilaksanakan pada hari Jumat 17 April 2015. Jumlah siswa yang mengikuti proses

pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus I ada 16 anak. Tidak ada anak yang absen pada

hari tersebut. Penilaian pertemuan ketiga adalah lembar observasi. Berikut gambaran kegiatan

penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. a. Kegiatan Awal (±30 Menit) Bel berbunyi

pada pukul 07.30, kemudian anak masuk ke dalam kelas dan duduk pada tempat mereka
masing-masing. Diawali dengan berdoa kemudian bernyanyi bangun tidur. Guru mengabsen

dan menanyakan kabar anak-anak pada hari itu. Selanjutnya guru mengajak untuk bercakap-

cakap tentang mau bertegur sapa dan bermain bersama temannya. Guru bertanya bagaimana

sikap kita bila punya banyak teman, dan bagaimana jika bermain bersama. Anakanak

berebutan menjawab ada anak yang menjawab senang dan mau berbagi, ada yang menjawab

tidak rebutan. Selain itu ada juga anak yang tidak mendengarkan bicara sendiri dengan teman

disebalahnya. Untuk mengkondisikan anak, guru mengajak mereka untuk tepuk jari. b.

Kegiatan Inti (±60 Menit) Kegiatan inti dimulai dengan guru menjelaskan hari ini masih

berlanjut bermain congklaknya, akan tetapi ada peraturan yang baru setiap anak mendapat

tambahan lumbung yaitu kardus kecil. Kardus itu nantinya akan berfungsi 56 untuk

menyimpan biji hasil permainan yang pertama. Kemudian guru memberikan contoh terlebih

dahulu, jika berhenti bermain maka dia wajib memindahkan biji dalam lumbung dua, dan

menghitung hasil dari kedua lumbung. Anak mengambil peralatan congklak dimeja guru, dan

mengambil kardus kecil untuk dijadikan lumbung dua. Guru dan peneliti berkeliling

mendampingi anak secara bergiliran, ketika berhenti guru menanyakan kepada anak tentang

hasil penjumlahan yang dia dapatkan dilumbung satu dan dua. Misalnya RA menyimpan 6 biji

dilumbung satu dan 4 biji dilumbung dua, guru menanyakan berapa hasil penjumalahan

dilumbung satu dan dua, selanjutnya RA menghitung total semua biji ada 10 biji, begitu

seterusnya kepada setiap anak yang sedang bermain dan bergiliran. Ketika sudah ada anak

yang selesai bermain guru bertanya siapa yang menang yaitu mendapatkan biji paling banyak

dengan lawannya. Misalkan ZE lawan mainnya adalah AN guru bertanya berapa biji yang

kamu punya ZE, kemudian ZE menjawab ada 22, dan AN menjawab 20, tugas guru berikutnya

meminta kepada ZE untuk mengurangkan biji yang dia punya untuk dimasukan dalam sawah
sejumlah 6, setelah ZE melakukan kemudian guru bertanya berapa sisa biji yang kamu punya

jika tadi 22 kemudian dikurangkan 6, ZE menghitung dan menyebutkan hasilnya yaitu 14.

Begitu seterusnya dan kepada semua anak. Akan tetapi tidak semua anak bisa menjawab

dengan benar masih ada beberapa anak yang salah dalam menghitung. Ketika waktu istirahat

tiba anakanak bermain diluar kelas. 57 c. Kegiatan Akhir (±30 Menit) Kegiatan akhir dimulai

dengan bernyanyi up and down. Selanjutnya anak duduk rapi dan mendengarkan cerita guru

tentang pahlawan yang berjuang untuk tanah air, anak mendengarkan seksama cerita guru.

Guru menyampaikan bahwa pahlawan sangat mencintai negara kita indonesia sampai mereka

rela berjuang demi negara kita. Selanjutnya guru berpesan kepada anak-anak supaya

meneruskan jasa para pahlawan yaitu dengan belajar yang tekun, berbakti kepada orang tua

dan melestarikan kebudayaan yang kita punya. Setelah selesai guru melakukan apersepsi hari

ini belajar apa, anak menjawab “ belajar penjumlahan dan pengurangan dengan main

congklak”. Kegiatan ditutup dengan bernyanyi terima kasih ibu, berdoa, salam, dan pulang. 4)

Pelaksanaan Tindakan Siklus I pertemuan 4 Pertemuan keempat siklus I dilaksanakan pada

hari Sabtu 18 April 2015. Jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran pada pertemuan

keempat siklus I ada 16 anak. Tidak ada anak yang absen pada hari tersebut. Penilaian

pertemuan keempat adalah portofolio atau LKA. Berikut gambaran kegiatan peneltian tindakan

kelas yang telah dilaksanakan. a. Kegiatan Awal (±30 Menit) Bel berbunyi pukul 07.30, anak-

anak masuk kedalam kelas dan duduk ditempat masing-masing. Sebelum kegitatan dimulai

diawali dengan bernyanyi lima jari dilanjutkan berdoa, setelah berdoa bernyanyi “aku anak

pintar” guru melanjutkan absensi dan menanyakan kabar. Hari ini guru 58 mengulangi kegiatan

seminggu ini dengan bertanya kepada anak, sudah belajar tentang apa, anak-anak menjawab

“permainan tradisional congklak bu guru”, guru melanjutkan pertanyaan “apa kalian sudah
bisa bermain congklak, dan siapa yang tahu dengan congklak kita bisa belajar apa ya? “ , RA

menjawab “sudah bisa bu dengan congklak bisa belajar penjumlahan dan pengurangan”.

“karena anak-anak sudah hebat hari ini kita akan belajar yaitu penugasan mengerjakan LKA

tentang penjumlahan dan pengurangan”. Supaya anakanak fokus selanjutnya guru meminta

anak untuk tepuk fokus. b. Kegiatan Inti(±30 Menit) Kegiatan inti dimulai dengan guru

membagikan LKA kepada anak-anak sebelumnya mereka diminta untuk menyiapkan pensil.

Anak-anak mulai mengerjakan LKA sendiri tidak boleh mencontoh pekerjaan teman, beberapa

dari mereka serius dalam mengerjakan tetapi ada juga yang bermalas-malasan dan kadang

mencotoh pekerjaan teman disebelahnya. Ketika anak sudah selesai mengerjakan selanjutnya

anak mengambil buku gambar kemudian menggambar ekspresi mereka setelah mengerjakan

LKA tentang penjumlahan dan pengurangan itu. Ada anak yang menggambar bintang sejumlah

lima ketika ditanya kenapa menggambar bintang anak tersebut menjawab “karena aku mau

dinilai bintang lima”, ada juga anak yang menggambar smile, bahkan ada anak yang

meggambar coretan hitam dengan krayon dan ketika ditanya anak tersebut menjawab “ sulit

untuk mengerjakannya”. Waktu istirahat tiba anak-anak bermain diluar kelas. 59 c. Kegiatan

Akhir (±30 Menit) Kegiatan akhir yaitu mengenalkan lagu baru yang berjudul “aku anak

indonesia”, guru memberikan contoh terlebih dahulu kemudian anak menirukan, selanjutnya

bernyanyi bersama-sama. Guru menawarkan kepada anak yang sudah hafal boleh maju

kedepan dan memimpin teman-temannya. Tetapi tidak ada anak yang mau maju kedepan.

Selanjutnya guru melakukan refleksi tentang kegiatan hari ini, dan berpesan kepada anak-anak

kalau besok adalah hari minggu anak-anak libur satu hari dilanjutkan bernyanyi tugas hari

minggu. Kemudian berdoa dan pulang. c. Pengamatan (Observing) Kegiatan observasi

dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan permainan congklak. Seluruh proses


siklus I selama 4 pertemuan berjalan lancar sesuai yang telah direncanakan. Pada awalnya anak

masih bingung dengan permainan congklak ini, karena sebagian anak bermain congklak tidak

sesuai dengan aturan kadang ada yang jalan ke kiri bahkan mengisi lumbung temannya sendiri,

akan tetapi anak mereka tidak putus asa, seketika dibenarkan langsung mengikuti aturan

permainan kembali. Pertama anak masih terlihat kebingungan dalam cara bermainnya, mereka

terlihat ragu-ragu sehingga perlu banyak bimbingan dan arahan serta motivasi dari guru

maupun peneliti. Mesipun demikian anak-anak terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran

yang diberikan. Dikarenakan sikap anak-anak yang ingin mencoba beberapa kali meski jalan

permainan salah bahkan tidak mudah menyerah begitu saja. 60 Pada pertemuan pertama anak

terlihat antusias ketika guru memberikan contoh didepan kelas bagaimana jalannya permainan

hampir semua anak berdiri dari kursi dan mendekat guru untuk bisa melihat. Pada awal

pertemuan anak-anak masih banyak yang kesulitan dan kebingungan dengan jalannya

permainan congklak serta aturan yang harus ditaati. Pada hari pertama tersebut guru dan

peneliti berpindah- pindah dalam mendampingi dan apabila ada anak yang salah maka

dibenarkan. Akan tetapi ada dua orang anak yang dari hari pertama sudah bisa dan sesuai

dengan aturan permainan yaitu RA dan ZE. Bahkan ada anak yang bermain dengan sesukahati

mereka asal memasukan biji saja dan jumlahnya tidak tentu yaitu FA dan NF, kebanyakan dari

mereka masih salah dan selanjutnya mereka bisa mencoba kembali bermain. Pada pertemuan

kedua dan ketiga, anak sudah terbiasa dengan permainan congklak, karena mereka sudah bisa

bermain dengan lawan temannya sendiri bahkan dengan tambahan lumbung untuk menyimpan

hasil mereka sudah paham. Ketika biji sudah habis yang dia bawa maka wajib menghitung

hasil lumbung yang diperoleh, hasil lumbung satu ditambahkan dengan hasil lumbung dua.

Jika biji disawah sudah habis maka permainan selesai dan wajib menghitung seluruh biji yang
ada dilumbung dua. Untuk bermain kembali maka wajib mengurangkan dan menghitung

hasilnya setelah dimasukan dalam sawah. Sebagian besar anak sudah paham dengan aturan

tersebut meskipun dengan dampingan guru dan peneliti yang selalu menanyakan setiap akhir

bermain, meskipun sebagian anak sudah paham tetapi ada juga anak yang masih bingung

dengan hasil yang guru 61 maksudkan. Pada pertemuan satu dan ketiga penilaian yang

digunakan adalah observasi. Pada pertemuan keempat anak mengerjakan LKA tentang

penjumlahan dan pengurangan. LKA tersebut bergambar papan congklak yaitu lumbung satu

dan dua. Anak mengerjakan LKA dengan jumlah soal 16, yaitu 8 tentang penjumlahan dan 8

pengurangan. Pelaksanaan test ini masih ada anak yang tidak serius dalam mengerjakan,

mereka sambil bercanda. Bahkan ada anak yang meniru jawaban teman disebalahnya. Pada

test siklus I ini peneliti dan guru masih sering menegur anak supaya mengerjakannya secara

mandiri. Penilaian pada pertemuan keempat ini adalah portofolio dengan LKA. Berikut ini

contoh gambar pelaksanaan siklus I, ketika guru memberikan contoh bagaimana permainan

congklak, permainan congklak yang dilakukan secara klasikal dan guru menyakan hasil

penjumlahan dari hasil biji yang telah dilumbung satu untuk dipindahkan pada lumbung dua

dan menanyakan hasil pengurangan ketika akan melakukan permainan baru.

Anda mungkin juga menyukai