Anda di halaman 1dari 32

Lampiran 1

JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN Januari Februari Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018 Agustus
2018 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Informasi
penyusunan
proposal
2. Pengajuan
judul
proposal
3. Konfirmasi
judul
proposal
4. Penyusunan
proposal
5. Pengumpulan
proposal
6. Ujian
proposal
7. Revisi dan
persetujuan
proposal LTA
oleh
pembimbing
8. Penelitian
9. Penyusunan
hasil
penelitian
10. Pelaksanaan
ujian LTA
Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama :
Umur :
Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti maka saya (*bersedia/*tidak


bersedia) berpartisipasi dan menjadi responden dalam penelitian yang berjudul
Asuhan Keperawatan pada pasien CHF dengan ansietas di Puskesmas Pamotan
kabupaten Malang. Demikian persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Malang, Januari 2018


Responden
Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama :
Umur :
Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti maka saya (*bersedia/*tidak


bersedia) berpartisipasi dan menjadi responden dalam penelitian yang berjudul
Asuhan Keperawatan pada pasien CHF dengan ansietas di Puskesmas Pamotan
kabupaten Malang. Demikian persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Malang, Januari 2018


Responden
Lampiran 4

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu
Di tempat

Dengan Hormat,
Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir Program Studi D III
Keperawatan Stikes Kendedes Malang, dengan ini saya :

Nama : Agusnita Panca Indriati


NIM : A0A0150774

Bertujuan memberikan Asuhan Keperawatan dengan judul asuhan


Keperawatan pada pasien CHF dengan ansietas di Puskesmas Pamotan kabupaten
Malang.. Untuk melancarkan pelaksanaan penelitian ini saya mengharapkan
partisipasi Bapak/Ibu. Saya sebagai penulis menjamin kerahasiaan jawaban dan
identitas sebagai responden, sehingga tidak perlu mencantumkan nama terang.
Atas kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden, Penulis mengucapkan banyak
terima kasih.

Malang,
Hormat Saya

Agusnita Panca Indriati


Lampiran 5

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN CHF DENGAN ANSIETAS

Nama Mahasiswa : Tempat Praktik


:

NIM : Tanggal praktik


:

A. Identitas klien
Nama : No.RM
:
Usia : Tgl masuk :
Jenis kelamin : Tgl.pengkajian
:
Alamat : Sumber informasi :
No.telp : Nama keluarga yg
Status pernikahan: bisa dihubungi :
Agama : Status :
Suku : Alamat :
Pendidikan : No.telp :
Pekerjaan : Pendidikan :
Lama bekerja : Pekerjaan :

B. Status kesehaatan saat ini


1. Keluhan utama
a. Saat MRS :

b. Saat pengkajian :

2. Riwayat kesehatan saat ini


Lampiran 6

C. Riwayat kesehatan terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan(jenis & waktu) :

b. Operasi(jenis & waktu) :

c. Penyakit:
 Kronis :

 Akut :

d. Terakhir masuk RS :

2. Alergi (obat,makanan,plester,dll) :
a. Tipe :

b. Reaksi :

c. Tindakan :
3. Imunisasi :
( ) BCG ( ) POLIO

( )HEPATITIS ( ) DPT

( )CAMPAK ( )………………
Lampiran 7

4. Kebiasaan :
Jenis Frekuensi Jumlah
Lamanya

Merokok

Kopi

Alkohol

5. Obat-obatan yg digunakan
Jenis Lamanya
Dosis

D. Riwayat keluarga
1. Genogram

E. Riwayat lingkungan
Jenis Rumah
Pekerjaan

 Kebersihan :
 Bahaya kecelakaan :
 Polusi :
 Ventilasi :
 Pencahayaan :

F. Pola aktifitas-latihan
Rumah
Rumah Sakit

 Makan/minum :
 Mandi :
 Berpakaian/berdandan :
Lampiran 8

 Toileting :
 Mobilitas ditempat tidur :
 Berpindah :
 Berjalan :
 Naik tangga :

Skor:0=mandiri,1=alat bantu,2=dibantu orang lain,3=dibantu orang


lain,4=tidak mampu

G. Pola nutrisi metabolic


Rumah Rumah Sakit

 Jenis diit :
 Frekuensi/pola :
 Porsi yg dihabiskan :
 Komposisi menu :
 Pantangan :
 Nafsu makan :
 Fluktuasi BB 6 bln.terakhir :
 Jenis minuman :
 Frekuensi/pola minum :
 Gelas yg dihabiskan :
 Sukar menelan(padat/cair) :
 Pemakaian gigi palsu(area) :
 Riw.masalah penyembuhan luka :

H. Pola eliminasi
Rumah Rumah Sakit

 BAB
o Frekuensi/pola :
o Konsistensi :
o Warna & bau :
o Kesulitan :
o Upaya mengatasi :

 BAK
o Frekuensi/pola :
o Konsistensi :
Lampiran 9

o Warna & bau :


o Kesulitan :
o Upaya mengatasi :

I. Pola tidur-istirahat
Rumah Rumah Sakit

 Tidur siang:Lamanya
o Jam….s/d….. :
o Kenyamanan stlh.tidur :
 Tidur malam:lamanya
o Jam….s/d….. :
o Kenyamanan stlh.tidur :
o Kebiasaan sblm.tidur :
o Kesulitan :
o Upaya mengatasi :

J. Pola kebersihan diri


Rumah Rumah Sakit

 Mandi:frekuensi :
o Penggunaan sabun :
 Keramas:frekuensi :
o Penggunaan shampoo :
 Gosok gigi:frekuensi :
o Penggunaan odol :
 Ganti baju:frekuensi :
 Memotong kuku:frekuensi :
 Kesulitan :
 Upaya mengatasi :
Lampiran 10

K. Pola toleransi-koping stress


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri ( ) dibantu orang lain,siapa:
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit
(biaya,perawatan diri,dll):
3. Yang biasa dilakukan apabila mengalami stress/mengalami masalah:
4. Harapan setelah menjalani perawatan:
5. Perubahan yang dirasakan setelah sakit:
L. Konsep diri
1. Gambaran diri :
2. Ideal diri :
3. Harga diri :
4. Peran :
5. Identitas diri :

M. Pola peran & hubungan


1. Peran dalam keluarga:
2. System pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak
ada/lain-lain,sebutkan:
3. Kesulitan dalam keluarga:( ) hub.dengan orang tua ( ) hub.dengan
pasangan
( ) hub.dengan sanak saudara ( ) hub.dengan
anak

( ) lain-lain sebutkan

4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di


RS:
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi:
Lampiran 11

N. Pola komunikasi
1. Bicara: ( ) normal ( ) bahasa utama
( ) tidak jelas ( )bahasa daerah

( ) bicara berputar-putar ( ) rentang perhatian

( ) mampu mengerti pembicaraan orang lain ( ) afek

2. Tempat tinggal: ( ) sendiri


( ) kos/asrama

( ) bersama orang lain,yaitu

3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yang dimaksud
b. Pantangan & agama yang dianut
c. Penghasilan keluarga:( ) <Rp.250.000 ( ) Rp. 1juta-1,5 juta
( ) Rp.250.000-500.000 ( ) Rp.1,5 juta-2
juta
( ) Rp.500.000-1 juta ( ) > 2 juta

O. Pola seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain,seperti,
P. Pola nilai & kepercayaan
1. Apakah tuhan,agama,kepercayaan,penting untuk anda,ya/tidak:

2. Kegiatan agama/kepercayaan yang dilakukan dirumah (jenis/frekuensi):

3. Kegiatan agama/kepercayaan yang tidak dapat dilakukan di rumah sakit:

4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya:


Lampiran 12

Q. Penilaian Ansietas
Hamilton Rating Scale For Anxiety ( HARS )
No Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3 4
1. Perasaan cemas : firasat buruk,takut akan
pikiran sendiri,mudah tersingggung.

2. ketegangan : merasa
tegang,gelisah,gemetar,mudah terganggu,
dan lesu

3. ketakutan : takut terhadap gelap,terhadap


orang asing,bila tinggal sendiri,dan takut
pada binatang besar.

4. Gangguan tidur : sukar memulai


tidur,terbangun pada malam hari,tidur
tidak pulas dan mimpi buruk.

5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya


ingat,mudah lupa dan sulit konsentrasi.

6. Perasaan depresi : hilangnya


minat,berkurangnya kesenangan pada
hobi,sedih,dan perasaan tidak
menyenangkan setiap hari.

7. Gejala somatic : nyeri pada otot-otot dan


kaku,gertakan gigi,suara tidak stabil dan
kedutan otot.

8. Gejala sensorik : perasaan ditusuk-


tusuk,penglihatan kabur,muka merah dan
pucat serta merasa lemah.
Lampiran 13

9. Gejala kardiovaskuler : takikardi,nyeri


dada,denyut nadi mengeras,dan detak
jantung hilang sekejap.

10. Gejala pernapasan : rasa tertekan


didada,perasaan tercekik,sering menarik
nafas panjang dan merasa nafas pendek.

11. Gejala gastrointestinal : sulit


menelan,konstipasi,berat badan
menurun,mual,muntah,nyeri lambung
sebelum dan sesudah makan,perasaan
panas diperut.

12. Gejala urogenital : sering kencing,tidak


dapat menahan
kencing,amenorea,impotensi.

13. Gejala vegetative : mulut kering,mudah


berkeringat,muka merah,bulu roma
berdiri,pusing.

14. Perilaku saat wawancara : gelisah,jari-jari


gemetar,mengkerutkan dahi,muka
tegang,muka tegang,tonus otot
meningkat,nafas pendek dan cepat.

Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai,dengan kategori sebagai


berikut:
0 = tidak ada gejala sama sekali.
1 = satu dari gejala yang ada.
2 = sedang / separuh dari gejala yang ada.
3 = berat / lebih dari separuh gejala yang ada
Lampiran 14

R. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum:
a. Kesadaran:
b. Tanda-tanda vital:
 Tekanan darah :
 Nadi :
 Suhu :
 RR :
c. Tinggi badan: berat badan:
2. Kepala & leher:
a. Kepala :
b. Mata :
c. Hidung :
d. Mulut & tenggorokan:
e. Telinga :
f. Leher :
3. Thorak & dada:
 Jantung
o Inspeksi :
o Palpasi :
o Perkusi :
o Auskultasi :
 Paru
o Inspeksi :
o Palpasi :
o Perkusi :
o Auskultasi :
Lampiran 15

4. Payudara & ketiak:


5. Punggung & tulang belakang:
6. Abdomen
 Inspeksi :
 Palpasi :
 Perkusi :
 Auskultasi :
7. Genetalia & anus:
 Inspeksi :
 palpasi :

8. ekstremitas:
 atas :
 bawah :
9. system neurologi:
10. kulit & kuku:
 kulit :
 kuku :

S. Hasil pemeriksaan penunjang


T. Terapi
U. Persepsi klien terhadap penyakitnya
V. Kesimpulan
W. Perencanaan pulang
1. Tujuan pulang:
2. Transportasi pulang:
3. Dukungan keluarga:
4. Antisipasi bantuan biaya setelah pulang:
5. Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang:
6. Pengobatan:
7. Rawat jalan ke:
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dirumah:
9. Keterangan lain:
Lampiran 16

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


(BERDASARKAN PRIORITAS)
Ruang :
Nama pasien :
Diagnose :

NO. TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


DX MUNCUL KEPERAWATAN TERATASI TANGAN
Lampiran 17

ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
Lampiran 18

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan NO:


Tujuan :
Kriteria hasil:
NOC:

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

Keterangan penilaian:
1:
2:
3:
4:
5:
Intervensi NIC:
IMPLEMENTASI

Nama klien : tanggal pengkajian :


Diagnose medis :

TGL NO.DX.KEP. JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON KLIEN TTD &


NAMA
TERANG
Lampiran 20

EVALUASI

HARI/ NO. EVALUASI TTD


TANGGAL/ DX.
JAM KEP.
S:

O:

NOC:
INDIKATOR SCORE
AWL TGT AKR

A: masalah sesuai dengan NOC sudah


teratasi/belum teratasi

P: intervensi dihentikan/dilanjutkan dan


didelegasikan kepada perawat dinas:
1.NIC:
2.NIC:
Lampiran 21

CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa keperawatan NO:


NOC:

NO INDIKATOR TANGGAL OBSERVASI DAN HASIL

1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S

Keterangan penilaian:
-: tidak sesuai
+:sesuai yang diharapkan
S:scoring

Keterangan skoring:
1: -
2:1+
3:2+
4:3+
5:4+
Lampiran 22

APA ITU GAGAL JANTUNG? APA PENYEBABNYA?  Mudah lelah,


 Bengkak pada kaki
Gagal Jantung Kongestif  Kelainan Otot Jantung
 Perut membuncit
adalah suatu keadan  Penyumbatan di
 Kegelisahan atau
pembuluh darah jantung
berupa kelainan fungsi kecemasan,
 Hipertensi
jantung sehingga jantung Gagal jantung kanan :
 Peradangan
tidak dapat memompa  Penyakit jantung lain  Hepatomegali atau
darah untuk memenuhi pembesaran pada hati
kebutuhan metabolisme  Sering kencing di
tubuh malam hari
 Kelemahan
 Tidak nafsu makan dan
mual

TANDA DAN GEJALANYA

Gagal jantung kiri :

 Sesak nafas saat


beraktivitas
 Sesak nafas saat
berbaring
 Batuk
Lampiran 23

PERAWATAN  Serat cukup untuk


 Istirahat menghindari konstipasi
 cukup atau susah buang air
 Olahraga sesuai besar ( sayuran dan
kemampuan (Mis. Jalan buah-buahan )
pagi) min 30mnt/hari
 Pembatasan aktivitas  Terapi medis / obat-
sesuai kemampuan obatan( memperbaiki
 Diet rendah kolesterol kotraktilitas otot
 Konsumsi protein cukup jantung)
(kacang-kacangan seperti
buncis, wotel, kacang  Pembatasan asupan Oleh :

panjang, tahu, tempe. cairan dibutuhkan pada Agusnita Panca Indriati


Ikan, telur, daging sapi penderita gagal jantung
atau ayam dengan lemak yang parah Kontrol ke
rendah) pelayanan kesehatan
minimal 2 minggu sekali
 Pembatasan konsumsi untuk mengetahui
garam 2- 3 g/hari jika perkembangan
SEKOLAH TINGGI ILMU
disertai hipertensi atau kesehatan KESEHATAN KENDEDES
bengkak MALANG PROGRAM DIII
KEPERAWATAN
2018
Lampiran 24

Ansietas Tingkatan Ansietas


perasaan was-was, kuatir, Ansietas ringan
atau tidak nyaman seakan-akan
terjadi sesuatu yang dirasakan cemas yang normal, yang
sebagai ancaman. menyebabkan seseorang menjadi
waspada. Ansietas sedang :
Tanda dan Gejala cemas yag memungkinkan
seseorang untuk memusatkan
Napas pendek pada hal yang penting dan
Nadi dan tekanan darah naik mengesampingkan yang lain.
Mulut kering, Tidak nafsu makan
Oleh: Ansietas berat
Diare/ susah BAB
Agusnita Panca Indriati cemas yang memungkinkan
Gelisah, Berkeringat
sesorang memusatkan pada hal
Gemetar
yang membuat dia cemas dan
Sakit kepala, Sulit tidur
SEKOLAH TINGGI ILMU tidak bisa berkonsentrasi pada
KESEHATAN KENDEDES Gerakan meremas tangan
MALANG Berbicara cepat dan berlebihan hal yang lain.
Perasaan tidak aman dan
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
menangis
Panik
2018 Memusatkan perhatian pada hal tingkatan tertinggi dari cemas
yang membuat cemas. dimana seseorang mengalami
ketakutan atau terror serta
kehilangan kendali sehingga
tidak mampu melakukan apapun
walaupun diberi bimbingan.
Lampiran 25

Tekhnik
Teknik guided imagery
mengurangi CEMAS (hipnotis):
Penyebab Ansietas Teknik relaksasi Diri dalam keadaan
Lingkungan yang asing pernapasan: rileks
Kehilangan kemandirian Ambil napas selama 3 detik Teman dan konselor
sehingga mengalami dengan lambat, membimbing anda
ketergantungan dan Tahan napas selama 3 detik dengan kondisi verbal
memerlukan bantuan orang Keluarkan perlahan selama 3 (bicara perlahan dan
lain detik melalui mulut
lembut) Anda dapat
Berpisah dengan pasangan Ulangi selama 3 kali
terbawa ke tempat yang
dan keluarga
paling aman yang
Masalah biaya Hindari kafein, alkohol dan diinginkan oleh suara
Kurang informasi rokok
hatinya.
Ancaman akan penyakit Tertawa dan olahraga.
yang lebih parah Saat terbangun dari
Tulislah rasa cemas dalam
proses imagery, anda
secarik kertas.
akan merasa damai, dan
Bersantai
akan mempunyai
Dengar musik
persepsi yang baru
terhadap sesuatu yang
membebani,
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
KOMUNIKASI TERAUPETIK

A. Pengertian
Melakukan komunikasi kepada klien baik verbal maupun maupun non
verbal, baik menggunakan media maupun tidak menggunakan media sesuai
kebutuhan klien.
B. Tujuan
Agar klien dapat memperlihatkan kemampuaan yang meningkat untuk
berkomunikasi dengan perawat atau dengan tim medis lainnya. Sehingga klien
dapat menggukapkan perasaannya secara leluasa.

C. Prosedur
NO LANGKAH KLINIK KET

1. Persiapan Klien / keluarga :

1. Kaji ulang keadaaan umum klien sebelum dilakukan


tindakan.
2. Komunikasi dilakukan pada situasi dan kondisi yang
tepat diantaranya : Klien tidak sedang kesakitan, dalam
keadaan mengantuk / lapar, tidak pada jadwal makan,
jadwal tidur / istirahat klien, serta tidak pada saat jadwal
besuk.
3. Beritahukan kepada klien / keluarga tentang maksud dan
tujuan tindakan.
2.
Persiapan Perawat :

1. Penampilan harus rapih.


2. Kaji terlebih dahulu latar belakang pendidikan / status
sosial budaya klien untuk menentukan tehnik komunikasi
yang tepat.

3. Persiapan lingkungan :

1. Komunikasi dilakukan pada lingkungan yang tenang /


tidak gaduh.
2. Kalau perlu lakukam komunikasi di tempat khusus, bila
komunikasi bersifat rahasia
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI

A. Pengertian
Proses pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan pasien.

B. Tujuan

1. Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait


peningkatan pengetahuan pasien akan kesehatan pasien.
2. Mencegah terjadinya kesalahan informasi terkait asuhan kesehatan yang
diberikan terhadap pasien.
C. Prosedur
NO LANGKAH KLINIK KET

1. Dokter jaga/ dokter spesialis/ perawat ruangan memberikan


salam kepada pasien dan pihak keluarga yang bertanggung
jawab terhadap pasien.
2. Dokter jaga/ dokter spesialis/ perawat ruangan
mengidentifikasi pasien dengan menyebutkan nama pasien
dan tanggal lahir pasien.
Dokter jaga/ dokter spesialis/ perawat ruangan memberikan
3.
informasi dan edukasi terkait kondisi kesehatan pasien
dengan menggunakan bahasa umum yang dapat dimengerti
oleh keluarga pasien.
Setelah memberikan informasi dan edukasi, dokter jaga/
dokter spesialis/ perawat ruangan wajib memastikan lagi
4. bahwa pasien dan keluarganya telah mengerti dan
memahami informasi dan edukasi yang telah diberikan.
Apabila keluarga sudah memahami apa yang telah dijelaskan
5. oleh dokter, keluarga menandatangani inform consent.
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
HIPNOTERAPI

A. Pengertian
Hypnotherapy adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk
melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka
secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar,
sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti
penyembuhan yang diberikan.
B. Tujuan

Meningkatkan kepercayaan diri pasien, menghilangkan trauma, phobia,


membantu proses penyembuhan pasien.
C. Prosedur
NO LANGKAH KLINIK KET

1. Pre induction
1. Klien dan penghipnotis memperkenalkan diri
1. Menganjurkan klien untuk menceritakan keluhan yang
sedang dialami
2. Memberikan berbagai pemecahan masalah yang dapat
diambil
3. Menjelaskan hipnoterapi secara singkat, jelas, dan mudah
dipahami
4. Meminta persetujuan klien dan memberikan inform
consent pada klien untuk dilakukan hipnoterapi
5. Melakukan tes subjektifitas
a. Anjurkan klien duduk dengan nyaman
b. Mengajarkan klien tarik napas dalam
c. Menganjurkan klien untuk melakukan hand clasp test
yaitu dengan meminta subjek menangkupkan kedua
tangan, kemudian merekatkan kedua jari telunjuk dan
sugestikan bahwa pada kedua telunjuk terdapat lem yang
akan merekatkan jari telunjuk tersebut. Sugestikan bahwa
semakin klien ingin memisahkan telunjuknya maka jari
telunjuknya akan semakin lengket. Selanjutnya minta klien
untuk menyatakan apakah jarinya semakin lengket atau
tidak.
d. Anjurkan klien untuk rileks dan menarik napas dalam
e. Lepaskan jari tangan tersebut.
Induction

1. Pada tahap induksi hypnotherapist harus mahir dalam


menyusun variasi kalimat Pacing–Leading (Physical
mirroring yaitu pencerminan fisik, Match the voice yaitu
penyelarasan kualitas suara, Match the breathing yaitu
penyelarasan irama nafas, Match the size of the pieces of
information yaitu penyelarasan pengelompokan informasi,
Match their common experience yaitu penyelarasan
2. pengalaman umum)

2. Posisikan klien lebih rileks lagi dari Normal State ke


Hypnosis State (suasana sangat rileks dan sugestif)

3. Latih klien untuk nafas dalam lagi untuk merilekskan tubuh


dan pikiran klien

4. Bawa klien pada satu titik focus atau tanamkan sugesti yang
berkebalikan pada masalah klien (contoh kalimat “sekarang
lihat telapak tangan saya, bayangkan bahwa ditelapak tangan
ini ada rokok dan rokok ini digantikan dengan petis/makanan
yang tidak disukai oleh klien”)

5. Pastikan klien sudah pada posisi yang benar-benar focus dan


rileks

6. Apabila sudah, tepuk kedua tangan hypnoterapist secara cepat


dan keras

Deepening dan dept level test

1. Pada tahap Deepening hypnotherapist akan membimbing klien


untuk berimajinasi melakukan suatu kegiatan atau berada di
suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subjek untuk
memasuki trance level yang lebih dalam.

2. Pastikan bahwa klien hanya mendengarkan suara


hypnotherapist dengan memegang tubuh klien dan
3. memberikan perintah untuk mendengarkan suara
hypnotherapist saja.

3. Pastikan bahwa klien mengerti perintah yang diberikan oleh


hypnotherapist dengan memerintahkan klien untuk
menggerakkan bagian tubuhnya.

4. Bimbing klien untuk berimajinasi ke suatu tempat yang


nyaman untuk klien dengan menggunakan 5 tahap.

a. Lima, perintahkan agar tubuh dan pikiran anda memasuki


relaksasi lebih dalam, total, semakin tenang, semakin
lelap.

b. Empat, biarkan tubuh dan pikiran anda memasuki tidur


yang lebih dalam lagi, bahkan saat ini anda dapat
membayangkan berada di suatu tempat lain yang menurut
anda adalah tempat yang nyaman, tempat yang indah,
dimanapun itu, buatlah semakin jelas, semakin riel,
semakin nyata, bahkan anda dapat merasakan detailnya,
emosinya.

c. Tiga, semakin lelap, lebih dalam lagi, rasakan tubuh anda


semakin ringan, bahkan anda dapat melupakannya.

d. Dua, masuki tidur lelap berkali lipat lebih dalam, dan


rasakan suasana menjadi sangat hening, bahkan anda
benar-benar tidak menghiraukan suara apapun juga,
begitu tenang, fisik anda terlelap, fikiran anda
bersitirahat, bahkan seluruh panca-indra anda benar-benar
beristirahat.

e. Satu, silakan nikmati relaksasi yang sangat luar biasa ini,


silakan anda membayangkan diri anda di suatu tempat
yang nyaman dan indah, dan saat yang sama biarkan fisik
dan pikiran anda beristirahat total, nyaman, tenang,
damai.

Suggestion
1. Sampaikan pada klien untuk merilekskan seluruh tubuhnya
hingga merasa rileks dan nyaman.
2. Setelah pasien sudah merasa nyaman mulailah dengan
rangkaian kata menjadi kalimat yang indah dan mudah
difahami klien
3. Kemudian Sampaikan sugesti dengan rangkaian kata yang
4. sudah biasa di dengar, agar pasien akan mudah memahami dan
mudah mengimajinasikannya seperti “bayangkan oleh anda
bahwa anda sedang berada di tempat yang paling nyaman”
dengan kalimat ini si pasien pasti dapat dengan mudah
membayangkannya, karena bahasa tersebut sudah biasa di
dengar dan di lakukan.
4. Tegaskan ke klien untuk memfokuskan hanya pada perkataan
terapis. Contoh “dengarkan kata-kata saya, jika anda menemui
rokok anda membayangkan roko adalah petis. Sesuatu yang
menjijikan”.
5. Kata-kata tersebut diulang beberapa kali sampai klien benar-
benar memahami
6. Berikan reinforcement positif pada klien
Termination
1. Kaji respon klien
Membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang
Client lebih segar dan rileks, kemudian diikuti dengan proses
hitungan beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi
normal kembali. Contoh: “Kita akan mengakhiri sesi
Hypnotherapy ini … saya akan menghitung dari 1 sampai
dengan 5, dan tepat pada hitungan ke-5 nanti, silakan anda
bangun dalam keadaan sehat dan segar, dst.
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Berikan reinforcement positif
4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
5. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik.
5.
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT ORAL

A. Pengertian
Suatu Tindakan Dalam Memberikan Obat Dengan Cara di Minumkan Ke
pasien.
B. Tujuan

Sebagai Acuan Penerapan Langkah Langkah Dalam Melaksanakan


Pemberian Obat Kepada Pasien Dengan Cara Diminumkan Ke Pasien.
C. Prosedur
NO LANGKAH KLINIK KET

1. Alat / Bahan :
a. Obat tablet ,kapsul atau cairan
b. Air atrau jus ( bila tidak ada kontra indikasi ) dalam Gelas
c. Sedotan K/P
d. Penumbuk Obat K/P
e. Gelas pengukur obat K/P
f. Do ( Daftar Obat )

Prosedur :
a. Posisikan paien setengah duduk atau duduk di tempat tidur
bila memungkinkan .
b. Pasien yang tidak bias mobilisasi ,posisikan Kepala pasien
untuk miring ke salah satu bagian tubuh.
c. Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur.
d. Perawat menyiapkan obat oral sesuai dosis untuk setiap pasien
2. dengan prinsip 6 benar.
e. Perawat membawa obat orang yang telah disediakan .
f. Perawat memberikan tandatangan pada kolom yang
disediakan sebagai bukti dobel cek telah di lakukan .
g. Perawat melakukan indentifikasi sesuai prosedur
h. Perawat menjelaskan kepada pasien / keluarga tentang obat
yang akan di minum , bila tidak ada pertannyaan obat baru di
buka dari bungkus dan diberikan kepasien
i. Perawat meminumkan obat dengan memperhatikan kondisi
pasien
j. Perawat melakukan Obserfasi kepada pasien waktu minum
obat ,apakah benar benar diminum atau tidak,bila pasien
kesulitan menelan,masukkan jari dengan sarung tangan untuk
memasukan jari dengan sarung tangan untuk memasukan obat
jauh kebelakang lidah baru diberikan minum
k. Perawat melakukan cek kembali setengah jam 30 menit untuk
melihat respon klien terhadap obat oral

l. Perawat mendokumentasikan tindakan pemberian obat oral


dengan melingkari pada jam program pemberian obat oral
yang telah ditentukan dan mendokumentasikan respon pasien
ke dalam catatan terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai