Anda di halaman 1dari 49

ANALISISPERENCANAANDANPERANCANGANTRANSMISI

SABUK-VPADAMESINPENGADUK
Dedy Septianto
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin

ABSTRAKSI

Mesin pengaduk atau Mixer merupakan salah satu peralatan dapur yang dapat
digunakan untuk mencampur, mengaduk, maupun mengocok bahan atau adonan
makanan. Transmisi daya yang direncanakan pada mesin ini adalah Transmisi
Sabuk-V yang digunakan untuk menurunkan kecepatan putaran sesuai dengan
kecepatan putaran yang diinginkan, dengan menggunakan perbandingan reduksi
dan memodifikasi ukuran diameter pulley. Perencanaan dilakukan untuk
mengetahui besarnya tegangan geser yang diizinkan τ a (kg/mm2) dan tegangan
geser τ (kg/mm2) yang dihasilkan pada masing-masing poros. Adapun tegangan
geser τ (kg/mm2) yang dihasilkan pada masing-masing poros tidak melebihi dari
tegangan geser yang diizinkan τ a (kg/mm ).Perancangan mesin pengaduk ini
2

diharapkan dapat membantu produsen-produsen makanan yang memiliki masalah


dalamprosespengadukan.

KataKunci :MesinPengaduk, TransmisiSabuk-V, tegangangeser


τ (kg/mm2)

dibuat di Negara kita. Istilah gula merah


PENDAHULUAN
biasanya diasosiasikan dengan segala
1. LatarBelakangMasalah
Perkembangan teknologi dalam dunia
industri makanan semakin berkembang,
salah satunya industri gula merah (gula
jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu
jawa). Gula merah sebagian besar dipakai
cairan yang dikeluarkan dari bunga
sebagai bahan baku kecap manis, Negara
pohon
kita adalah salah satu produsen terbesar
dari keluarga palma, seperti kelapa, aren,
dalam pembuatan gula merah, karena
dan siwalan. Secara umum bahan baku
bahan baku dan pembuatannya rata-rata
yang paling banyak dipakai adalah buah
aren, karena kwalitasnya lebih baik. produsenprodusen gula merah kesulitan
Gula merah sangat baik untuk tubuh kita, untuk memproduksi gula merah dalam
karena menyimpan energi yang akan jumlah yang besar dan waktu yang
dipergunakan oleh sel-sel dalam tubuh singkat. Contohnya pada proses
kita. Akan tetapi lamanya proses pengadukan masih mengandalkan
pembuatan dan teknologi yang tenaga manusia sebagai pengaduknya,
hal ini memungkinkan pengadukan
yang tidak konsisten sehingga dapat
mengurangi kwalitas dan efisiensi
digunakan masih tradisional membuat waktu yang dihasilkan.

LANDASANTEORI
2.DefinisiMesinAduk
Mesin aduk atau Mixer, adalah
peralatan dapur yang dapat digunakan
untuk mencampur, mengaduk, maupun
mengocok bahan atau adonan makanan.
Secara umum, mesin aduk diklasifikasikan
Gambar2.1MesinAdukTangan[1]
menjadi dua jenis, yaitu mesin aduk tangan
dan mesin aduk tiang.
Sedangkan mesin aduk tiang pada
Sesuai dengan namanya, mesin
dasarnya memiliki prinsip kerja yang
aduk tangan merupakan alat bantu
identik dengan mesin aduk tangan, tetapi
memasak, dimana konstruksinya terdiri dari
perbedaan yang mendasar dengan mesin
sebuah handle atau pegangan yang
aduk tiang adalah mesin aduk tiang
bertumpu pada penutup motor. Motor ini
ditempatkan pada sebuah rangka yang
merupakan motor listrik yang dapat
dirancang untuk dapat menopang berat
menggerakkan satu atau dua buah tangkai
mesin aduk beserta komponennya. Selain
pengocok. Untuk mengaduk adonan,
itu, dimensi mesin aduk tiang lebih
tangkai pengocok ini dapat dicelupkan
besar dan memiliki motor yang lebih
ke dalam adonan masakan sehingga
bertenaga dibandingkan dengan mesin
adonan dapat bercampur secara merata.
aduk tangan. Pada umumnya, mesin aduk
5

tiang memiliki tempat pengadukan atau masingmasing sesuai dengan


mangkok aduk yang dibuat secara khusus standar spesifikasi yang dibuat. Akan
dan dapat terkunci saat motor beroperasi. tetapi, pada masa perkembangan
Mesin aduk tiang untuk keperluan teknologi sekarang ini banyak industri-
industri dapat memuat mangkok aduk industri maju terutama industri makanan
hingga ukuran 95 Liter. Sedangkan untuk memerlukan mesin aduk dengan
skala rumah tangga, mesin aduk tiang spesifikasi yang tinggi dan kapasitas
umumnya mampu memuat mangkok aduk volume yang besar agar dapat menunjang
bervolume 4 Liter. proses dan besarnya kapasitas volume
produksi yang diperlukan oleh industri
tersebut.

Gambar2.2MesinAdukTiang [1]

Menurut sejarah, pengocok telur


bertenaga manual pertama kali ditemukan
dan dipatenkan oleh Sir Walter Scott pada
tahun 1870. Pengocok telur bertenaga
manual ini merupakan cikal bakal
ditemukannya mesin aduk elektrik oleh
Universal Electric Mixer and Beater
Company pada tahun 1918.
Sedangkan mesin aduk tiang di
temukan dan dijual pertama kalinya oleh
Sunbeam Mix Master pada tahun 1930.
Mesin aduk elektrik memiliki
kelebihan dan kekurangannya
PERANCANGANDANPROSESPEMBUATANMESIN
PENGADUK

1. StudiLiteratur 6
Simulasi mesin ini
mengandalkan prinsip kerja dari mesin
bor, yaitu dengan gerakan putar pada
Untuk memudahkan dalam
motor listrik yang memiliki kecepatan
pembuatan konstruksi mesin aduk, dapat
1420 Rpm dan direduksi dengan
juga digunakan konstruksi dari mesin bor.
memodifikasi pulley sehingga
Karena selain memiliki komponen utama
memiliki kecepatan yang diinginkan
dan pendukung yang hampir sama,
menjadi gerakan putar untuk mengaduk
konstruksi mesin bor juga memiliki bentuk
adonan gula merah.
yang identik dengan mesin aduk. Berikut ini
Berikut ini akan diuraikan data adonan
adalah penjelasan tentang konstruksi dari
gula merah yang diputar :
mesin bor
Berat adonan (m)
Massa jenis adonan (ρ )
3.MesinBor
Volume adonan (Va)
Mesin bor adalah salah satu jenis
Diameter Wajan (D)
mesin perkakas yang secara umum
Volume Wajan (Vb)
digunakan untuk membuat lubang
Massa jenis adonan didapat
(mengebor) suatu benda kerja, juga dapat
dari cairan gula merah yang
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lain
dipanaskan dan
seperti memperluas lubang (reamer),
sedang menggumpal ( kondisi
mengebor lubang penahan, dan pengeboran
pada saat pengadukan ) kemudian
bentuk tirus pada bagian atas lubang.
dimasukkan
Dalam prinsip
kedalam literan ukuran 1 (satu)
kerjanya pelaksanaan
liter dan ditimbang beratnya.
pengeboran adalah suatu
Sehingga
poros yang berputar di mana
menghasilkan satuan kg/liter
pada bagian ujungnya
lalu dikonversikan kedalam
(bagian bawah) diikatkan
satuan kg/m3. Sedangkan volume
suatu mata bor atau alat-alat
adonan didapat dari berat adonan
potong lainnya yang dapat
(m) dibagi dengan massa jenis
mengebor terhadap benda
adonan (ρ ).
kerja yang dijepit (diikatkan)
Va = m / ρ
pada meja atau dasar meja
= 5 kg / 1,2 x 103 kg/m3
mesin bor.
= 4,2 x 10-3 m3
Sedangkan volume wajan didapat dari [5] :
Vb = 0,5 x 4/3 π r3
= 0,5 x 4/3 (3,14) . (0,25)3
= 3,3 x 10-2 m3
Jadi,
(Va) < (Vb)
4,2 x 10-3 m3 < 3,3 x 10-2 m3
Dengan hasil dari perhitungan diatas,
diasumsikan bahwa volume adonan (Va) lebih
kecil dari volume wajan (Vb). Karena untuk
pengadukan, wajan harus dapat menampung
besarnya volume adonan tersebut.
Maka, analisa perhitungan torsi manual 2. KriteriaPerancanganKonstruksiMesinPengaduk
adalah sebagai berikut[6] : Dalam proses perancangan
T = F . d/2 (3.3)
konstruksi mesin pengaduk,
T = ( ρ .Va.g ) . d/2 terdapat beberapa hal yang harus
= (1,2 x 103 kg/m3 x diperhatikan, yaitu:
4,2 x 10-3 m3 x 9,8
m/s2 ) x 0,5 m / 2 1. Besaran daya motor
T = 13 Nm 2. Dimensi dan bentuk rangka putar tambahan
3. Dimensi dan bentuk rangka penopang
Sehingga torsi yang dibutuhkan adalah 4. Dimensi dan bentuk lengan pengaduk
sebesar 13 Nm
5. Jenis transmisi daya yang digunakan

ANALISATRANSMISIDAYA Dalam hal ini, perbandingan


reduksi kecepatan standar belum diketahui.
1. Analisa Perbandingan Reduksi Kecepatan Dengan menggunakan ukuran dari diameter
Putaran Standar dengan pulley standar yang digunakan, yaitu :
KecepatanPutaranModifikasi. Diameter pulley 1 = 47
Perbandingan umum yang biasa Diameter pulley 2 = 95
dipakai ialah perbandingan reduksi i (i > 1), Diameter pulley 3 = 41
dimana : Diameter pulley 4 = 131 (mm)
Dari data tersebut,
n maka diperoleh perbandingan
1
reduksi kecepatan standar sebagai
i berikut :

=
Perbandingan reduksi pertama
( i = n1
4
. = Diameter pulley 2 = 95 = 2,0
n2
1 Diameter pulley 1
) 47
n
2
Perbandingan reduksi kedua
i = n2
Ket : i = Perbandingan reduksi
= Diameter pulley 4 = 131 = 3,2
n1 = kecepatan putaran poros motor (rpm) n3 Diameter pulley 3 41
n2 = kecepatan putaran yang diinginkan
(rpm)
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan Dari hasil perbandingan reduksi
reduksi kecepatan kecepatan diatas, maka diperoleh
yang cukup besar, dimana hasil dari kecepatan dari masingmasing poros,
reduksi menentukan besarnya ukuran yaitu :
diameter pulley yang akan digunakan pada
poros berikutnya. Dan ukuran diameter
pulley yang digunakan menentukan
besarnya kecepatan poros yang dinginkan.
Semakin besar hasil reduksi kecepatan
2. ProsesPerencanaanTransmisiSabuk-V
semakin besar juga ukuran diameter pulley
Perencanaan transmisi sabuk-
yang akan digunakan. Akan tetapi
V dipilih berdasarkan besaran daya
semakin besar ukuran diameter pulley
yang ditransmisikan. Sabuk-V tidak
yang
lepas peranannya dari pulley, yaitu
digunakan semakin besar juga kecepatan
komponen yang menjadi satu bagian
putaran yang bisa diturunkan.
dalam mentransmisikan suatu
daya.Adapun yang akan dibahas
Dengan memperhatikan dimensi tempat dan
jarak antara sumbu dalam perencanaan transmisi sabuk-V
poros, dapat ditentukan adalah sebagai berikut :
perbandingan reduksi yang sesuai.

A. PerhitunganKonstruksiPulleyI (pulleykecil pertama diturunkan menjadi 420 rpm,


danbesar )[4]
sehingga :
sebelum melakukan perhitungan,
terlebih dahulu mengumpulkan data-data dari
1. Perbandingan reduksi ( i )
spesifikasi mesin yang digunakan.
n1
i=
[ Data Spesifikasi Mesin ] n2
Daya motor ( P ) = 0,375 kW 1420
=
Diameter poros (1) = 14 mm 420
Kecepatan putaran motor = 3,4
( n1 ) = 1420 rpm

2. Faktor koreksi (fc)


[ Perhitungan ]
Harga dari faktor koreksi
Sesuai dengan didapat dari
pembahasan sebelumnya, kecepatan menentukan faktor koreksi dari daya yang
putaran dibagi menjadi dua tahap. Tahap akan ditransmisikan untuk
mencari daya rata-rata yang diperlukan. daya yang mengalami
Dimana, sedikit beban kejutan,
fc = 1,5 dengan harga
Harga diatas pertengahan dari harga
diambil berdasarkan
(1,2-1,7) pada faktor koreksi daya yang diperlukan.
T1 = 9,74 x 105 (Pd/ n1 )
=

3 9
1
,
7
3. Daya rencana Pd (kW) 4
Daya rencana didapat dari perkalian
antara faktor koreksi (fc) x
dengan daya motor (P). Hasil daya
rencana dipergunakan untuk mencari 1
momen rencana. 0
5

Dimana,
Pd = fc x P (
(kW) (4.2)
= 1,5 x
0,375 0
kW ,
= 0,56 5
kW
6
/
4. Momen rencana
(T1,T2) 1
Jika momen rencana 4
disebut juga sebagai momen 2
0
puntir adalah T (kg.mm) maka,

)
Pd =
(T/1000)(2
π n1/60) =
1
0
2 3
Sehingga, 8
4
T = 9,74 x
105 (Pd/ n1 ) (4.3) k
g
Berikut ini adalah .
besarnya momen rencana m
atau momen puntir pada m
poros penggerak (T1) dan
poros yang digerakkan (T2).
T2 = 9,74 x 105 (Pd/
n1 )
=

9
,
7
4

1
0
5

0
,
5
6
/
4
2
0

1
2
9
8

k
g
.
m
m
S
35
C-
3
2D ,
yait
u
5. Bahan poros yang baja
digunakan
kar
B
bon
aha
yan
n
g
por
difi
os
nis
dia
ding
mbi
in
l
den
dari
gan
bah
mel
an
alui
yan
pros
g
es
um
dita
um
rik
dipa
ding
kai
in,
unt
dige
uk
rind
bah
a,
an
dibu
por
but
os.
atau
Bah
gab
an
ung
por
an
os
anta
yan
ra
g
hal-
dip
hal
akai
ters
adal
ebut
ah
.
Ada
pun
bah
an
por
os
S
yan
eda
g
ngk
digu
an
nak
unt
an
uk
me
me
mili
nca
ki
ri
kek
teg
uata
ang
n
an
tarik
ges
sebe
er
sar
yan
(σ B
g
) =
diiz
58
ink
kg/ an
mm τ a
2
(kg/
(Ta mm
bel 2
)
4.4) unt
uk
Tabel4.4. Bahan pe
porosyang
digunakan[4] ma
kai
an
um
um
pad
a
por
os 40
dap %
at dari
dip bata
erol s
eh kele
den laha
gan n
ber tari
bag k
ai yan
car g
a. besarnya kira-kira 45%
Did dari kekuatan tarik σ B
(kg/mm2). Jadi batas
ala
kelelahan puntir adalah
m 18% dari kekuatan tarik.
per Sehingga faktor
hitu keamanan (Sf1) :
nga Sf1 = σ B x
18%
n
=
ini
τ a
5
dihi
8
tun
g
k
atas
g
das
/
ar
m
kel
m
ela 2

han
pun x
tir
yan 1
g 8
bes %
arn
ya =
dia
mbi 1
l
0
,
5

k
g
/
m
m
2
jug
a
har
3
3us
dip
erh
S atik
elan an.
jutn Unt
ya uk
perl me
u mas
diti ukk
nja an
u, pen
kar gar
ena uh -
pen pen
gar gar
uh uh
kon ini
sent dal
rasi am
tega per
nga hitu
n nga
cuk n
up perl
bes u
ar. dia
Pen mbi
gar l
uh fakt
kek or
asar yan
an g
per din
mu yat
kaa aka
n n
seb u:
aga
i
(Sf2
)
den
gan
har
ga
1,3
- Sehingga,
3,0. τ a = σ B/
unt ( Sf1 x Sf2 )
uk =
fakt
5
or
8
kea
/
ma
nan
(
yan
1
g
0
cuk
,
up,
5
ma
ka x
dia
mbi 2
l
har )
ga
dip =
erte
nga 2
han ,
dari 7
har 6
ga
diat (
as, k
yait g
/ kea
m ma
m nan
2
yan
) g
din
yat
K aka
em n
udi den
an, gan
kea Kt ,
daa dipi
n lih
mo seb
me esar
n 1,0
pun jika
tir beb
itu an
sen dik
diri ena
jug kan
a sec
har ara
us hal
diti us,
nja 1,0-
u. 1,5
Fak jika
tor terj
kor adi
eksi sedi
dig kit
una kej
kan uta
unt n
uk atau
fakt tum
or buk
an, ah
dan ada
1,5- kem
3,0 ungk
jika inan
beb pema
an kaian
dikenakan dengan beba
kejutan atau tumbukan n
besar.
lentu
M
r
eskip
dima
un
sa
dala
men
m
datan
perki
g.
raan
Jika
seme
ada
ntara
maka
ditet
dapa
apka
t
n
diper
bahw
timb
a
angk
beba
an
n
pem
hany
akaia
a
n
terdir
fakto
i
r Cb
atas
yang
mom
harg
en
anya
punti
antar
r
a 1,2
saja,
-
perlu
2,3,
ditinj
jika
au
tidak
pula
ada
apak
maka
fakto
r Cb
=
1,0.
Harga faktor keamanan
yang dipilih adalah :

Kt = 1,5 (terjadi
sedikit kejutan)
Cb = 1,5 (untuk
lenturan)
2
),
ma
ka
3
4dip
erol
eh
6. Diameter poros (ds) rum
S us
esu unt
ai uk
den me
gan ngh
har itun
ga- g
har dia
ga met
fakt er
or por
kea os
ma (ds)
nan mm
diat ,
as yait
dan u:
bes
arn 5,1
ds1 =
ya 2,76
tega
5,1
nga =
n 2,76
ges
er
yan 5,1
ds2 =
g 2,76
diiz
5,1
ink =
an 2,76
τ a dimana,
(kg/ ds1= diameter
poros penggerak
mm
ds2= diameter tunga
poros yang
digerakkan n
D sesua
alam i
perhi deng
tung an
an stand
diam ar
eter poros
poro mesi
s ini, n,
untu yaitu
k :
meni
ngka d
s
tkan
1
fakto
r
keam =
anan
1
dari
4
poro
s
(
yang
m
digu
m
naka
)
n.
Mak
d
a
s
dipa
2
kai
diam =
eter
poro 1
s 8
yang
lebih (
besar m
dari m
perhi )
n
lagi
s kor
tan eksi
dar terh
har ada
gan p
ya Sf,
har Kt ,
us dan
lebi Cb.
h
ting
gi
dari
dia
met
er
por
os
(ds)
yan
g
dip
erol
eh
dari
per
hitu
nga
n.
Jika
lebi
h
ren
dah
ma
ka
lak
uka
V
(Ga
mba
3
5r
4.2)
.
7.
Pen 8. Diameter minimum
am pulley dmin (mm)
pan D
g ala
sab m
uk- me
V nen
yan tuk
g an
dia
dipi
met
lih
er
ada
min
lah
imu
=
m
Tip
pull
e
ey,
A.
aga
Ses
r
uai
me
den
mu
gan
dah
kan
diag dala
ram m
pem per
ilih enc
an ana
pen an
amp dan
ang per
Sab hitu
uk- nga
n. ran
Dis 2
esu (inc
aika hi)
n dik
den onv
gan ersi
no kan
min ke
al satu
yan an
g (m
bias m)
a me
dip nja
akai di
dip 50,
asar 8
an, (m
yait m),
u ke
dala mu
m dia
satu n
an dik
(inc ura
hi). ngi
Pad dari
a ting
dia gi
met sab
er uk,
min yait
imu u
m unt
puli uk
ini tipe
dib A=
eri 9
uku (m
m),
sehi
ngg
a:

dmin = dp =
41,8 (mm)

Diameter lingkaran
jarak bagi pulley
dp, Dp (mm)

Maka,
dp = dmin
dp= 41,8
(mm)

Dp = dpx i (4.7)
= 41,8
(mm) x 3,4
= 142
(mm)

Diameter luar
pulley dk, Dk (mm)
dk = 41,8 +
9 = 50,8 (mm)
Dk = 142
+9 = 151 (mm)
Dimana,
dk =
diameter
pulley
penggerak
Dk =
diameter
pulley yang
digerakkan
Dan
ma
ksi
mu
m
25
(m/
s).
D
k dk jika
har
Gambar4.3Diameterpulley
penggerakdanyang ga
digerakkan kec
epat
9. Kecepatan sabuk ν an
(m/s)
sab
K
uk
ece
pata dala
m
n
per
sab
uk- hitu
nga
V
n
dire
nca lebi
nak h
ren
an
dah
unt
uk dari
kec
10
epat
sam
pai an
ma
20
ksi
(m/
s), mu
pad m
sab
a
uk
um
um stan
dar
nya
ma
.
ka
dika
taka y
n a
baik n
. g

Π x dpx n1 d
ν = (4.8) i
60 x 1000
3,14 x 41,8 x g
1420 u
ν = = 3,1 (m/s) n
60000
a
Sehingga,
k
ν = 3,1 (m/s) < a
25 (m/s) = baik
n
10. Perhitungan panjang
keliling sabuk L (mm)
a
K
d
a
a
r
l
e
a
n
h
a

s
p
a
e
b
m
u
i
k
l
-
i
V
h
a
s
n
t
a
s
n
a
d
b
a
u
r
k
,
-
V
m d
a a
k p
a a
t
p
e d
r i
h p
i e
t r
u o
n l
g e
a h
n
s
p e
a b
n a
j g
a a
n i
g
b
k e
e r
l i
i k
l u
i t
n :
g
L = 2C
s + π /2
(dp+ Dp)
a + (Dp -
b dp)2
u
k
=
2(200
)+
3,14/2
(41,8
+
142)
+
(142-
41,8
)2
4
x
2
0
0

= 400
+
288,6
+ 12,5
=
701,1
(mm)
dag
ang
an
3
7terd
apat
ber
11. Nomor nominal mac
sabuk-V am-
P mac
ene am
ntu uku
an ran
no sab
mor uk.
no Na
min mu
al n,
sab me
uk nda
dap pat
at kan
dili sab
hat uk
dari yan
tab g
el panj
pan ang
jan nya
g sam
sab a
uk- den
V gan
stan hasi
dar l
(Ta per
bel hitu
4.5) nga
. n
Dal um
am um
per nya
sulit
.
A
dap
un
no
mor
no
min
al
sab
uk-
V
yan
g
dip
akai
ses
uai
den
gan
hasi
l
per
hitu
nga
n
diat
as
adal
ah :
Sabuk-V =
28, L =
711 (mm)
Tabel4.5
Panjang
Sabuk-V
standar[4]
+

3
8 4
1
,
12. Jarak sumbu poros C 8
(mm)
)
Jarak
sumbu poros harus
sebesar 1,5 - 2 kali ukuran =
diameter pulley besar.
Jarak sumbu poros dapat
dinyatakan dengan : 8
2
2 2
C= b + b - 8(Dp - dp) (4.10) 5
8
(
m
Dimana : m
b = 2L - )
3,14 (Dp +
dp) (4.11)
Sehingga,
=
C= b+

2
( = 825
+
7 (825
2
1 ) -
8(142 -
1 41,8)2
)
= 200
- (mm)

3 13. Sudut kontak θ (0)


, S
1 udu
4 t
lilit
( ata
1 u
4 sud
2 ut
kon pull
tak ey.
dari Se
sab ma
uk kin
pad kec
a il
alur sud
pull ut
ey kon
pen tak
gge dap
rak at
har men
us yeb
diu abk
sah an
aka slip
n anta
seb ra
esar sab
mu uk
ngk den
in gan
unt pull
uk ey.
me
mp θ = 180o -
erb 57 (Dp - dp)
esar
pan = 180o -
jan 57 (142 -
41,8)
g
kon
tak
ant
= 151o
ara
sab 14. Daerah penyetelan
uk jarak sumbu poros Δ Ci,
Δ Ct (mm)
dan
Δ Ci = 20
(mm), Δ Ct
= 25 (mm)
Ci)
dan
kes
3
9ebel
ah
luar
D dari
aera leta
h k
pen stan
yete dar
lan (Δ
jara Ct).
k
sum S
bu e
por t
os e
diat l
as a
adal h
ah
unt m
uk e
daer l
ah a
pen k
yete u
lan k
kes a
ebel n
ah
dala p
m e
dari r
leta h
k i
stan t
dar
u

n
g u
a a
n r
,
p
m u
a l
k l
a e
y
d
i dk =
d 41,
8+
a 9
p Dk
a =
142
t +9

:
P
e
n
U a
k m
u p
r a
a n
n g

d s
i a
a b
m u
e k
t -
e V
r
y
l a
n l
g i
l
d i
i n
p g
i
l s
i a
h b
u
a k
d
a L
l
a (
h m
m
= )

T
i
p
e

P Jarak sumbu
poros C (mm)
a
n
j
a
n
g

k
e
)

-
2 0
0
( ,
m
m
) 5
3. AnalisaTeganganGeseryang 6
Diizinkanτ a (kg/mm2) /
Be 1
rikut ini 4
adalah 2
besarnya 0
momen
rencana )
atau momen
puntir pada =
poros
penggerak 3
(T1) dan 8
poros yang 4
digerakkan
(T2) serta k
poros akhir g
(T3). .
m
T1 = 9,74 x 105 (Pd/ m
n1 ) (4.3)
=
T2 = 9,74 x 105 (Pd/
9 n1 )
, =
7
4 9
,
x 7
4
1
0 x
5

1
( 0
5
0
5
(

0 (
,
5 0
6 ,
5
/
6
4
/
2
1
0
0
5
)
)
=
=
1
2 5
9 1
8 9
5
k
g k
. g
m .
m m
m

T3 = 9,74 x 105 (Pd/


n1 ) Jika
= momen
rencana atau
9 momen
, puntir T
7 (kg.mm)
4 dibebankan
pada suatu
x poros ds
(mm), maka
1 tegangan
geser τ
(kg/mm2)
yang terjadi
adalah :

τ = T (4.13)
(π ds3/
16)
Sehingga,
τ 1 = 5,1
T1
ds3
= 5,1
(384)
kg.mm
(
1
4
)
3

m
m

= 0,71
kg/mm2

τ 2 = 5,1
T2
ds3
= 5,1
(1298)
kg.mm
(
1
8
)
3

m
m

= 1,13
kg/mm2
0
,
5
5
1
x

τ 3 = 5,1 2
T3 )
ds3
= 5,1
(5195) =
kg.mm
(
2 2
7 ,
)
3 7
6
m
m
(
= 1,35 k
kg/mm2
g
Seda /
ngkan m
tegangan m
2
geser yang
diizinkan )
τ a
(kg/mm2)
untuk Dari
masingmasi perolehan
ng poros hasil
sama, yaitu : perhitungan
diatas,
τ a = σ B/ disimpulkan
( Sf1 x Sf2 ) (4.5)
bahwa
=
tegangan
geser τ
5
(kg/mm2)
8
yang terjadi
/
pada
masing-
(
masing
1
poros tidak
melebihi
dari
besarnya
tegangan
geser yang
diizinkan
τ a
(kg/mm2).
Maka dari
itu
perencanaan
untuk
konstruksi
ini dikatakan
aman.

Dimana,
τ 1
τ 2 <
(τ a)
τ 3

Sehingga,
0,71
1,13 <
(2,76
)
Satua
n : (kg/mm2)
1,35
Berat adonan (m)
Massa jenis adonan (ρ )
Volume adonan (Va)
5
Diameter Wajan (D)
2
Volume Wajan (Vb)

4. AnalisaMomenPuntir atauTorsi Maka, analisa perhitungan torsi


MaksimumT3 (kg.mm)PorosAkhir manual adalah sebagai berikut :
M T = F . d/2
omen puntir T = ( ρ .Va.g ) . d/2
suatu poros = (1,2 x 103 kg/m3 x
4,2 x 10-3 m3 x 9,8
memiliki m/s2 ) x 0,5 m / 2
titik T = 13 Nm
maksimal
pada tingkat Sehingga torsi yang dibutuhkan
adalah sebesar 13 Nm
kerjanya,
hal ini
ditinjau Mot
berdasarkan or yang
beban yang digunakan
dikenakan harus
dan daya memiliki
yang torsi sebesar
dimiliki oleh 13 Nm. Jika
motor. momen
Ji puntir atau
ka suatu torsi (T)
momen dinyatakan
puntir T dalam
adalah gaya (kg.mm),
beban F (N) dan 1 (Nm)
= 102
dikalikan
(kg.mm),
dengan
Maka hasil
diameter
torsi manual
wajan D (m)
diatas
dibagi dua.
dikalikan
Maka, dengan
T = F . d/2 (3.3) harga
tersebut.
Adapun berat adonan gula merah
yang diputar adalah :
Sehingga momen puntir atau
Torsi manual adalah[4] :
T

1
3

N
m

(
1
0
2
)

1
3
2
6

k
g
.
m
m
1
9
5
5
3
k
g
Sedangkan momen puntir .
maksimal yang direncanakan
adalah[4] : m
T = 9,74 x 105 (Pd/ m
n1 ) (4.3)
=

9 T manual
, 1326 kg.mm
7 < 5195
kg.mm
4
Jika
x besarnya
harga
1 momen
0 puntir atau
5
torsi manual
lebih kecil
( dari momen
puntir
0 maksimal,
, maka
5 dikatakan
6 aman.
/ Sebaliknya
1 jika harga
0 torsi manual
5 lebih besar
dari torsi
) maksimum,
maka
dikatakan
=
tidak aman.
Dan perlu
5
dilakukan
perhitungan akhir τ 3 = 1,35 (kg/mm2).
ulang dari
Jadi τ a < τ
segi beban
ataupun (kg/mm2)
daya yang 3. Jika beban adonan yang diaduk
dipergunaka
adalah m = 5 kg, maka
n.
menghasilkan
PENUTUP
Torsi (T) =
1. Kesimpulan
1326 (kg.mm) yang dinyatakan
Berdasarkan hasil dari
sebagai momen puntir.
perancangan konstruksi mesin
Sedangkan
pengaduk dan
Torsi maksimum yang direncanakan
perencanaan konstruksi pulley dan
(Tmaks) = 5195 (kg.mm)
sabuk-V, maka diperoleh kesimpulan
sehingga T
sebagai
manual < Tmaks.
berikut
1. Hasil perbandingan reduksi
kecepatan n1 : n2 dan n2 : n3 adalah 3,4
dan 4.
sehingga
mendapatkan kecepatan putaran pada
poros dua (n2) = 420 rpm
dan poros tiga (n3) =
105 rpm.
2. Besarnya tegangan geser yang
diizinkan τ a = 2,76 (kg/mm2)
sedangkan
tegangan geser yang
terjadi pada masing-masing poros τ 1

= 0,71 (kg/mm2),
τ 2 = 1,13
(kg/mm2), dan tegangan geser poros
2. Saran
1. Perlu pembelajaran khusus
dalam pengolahan dan pembuatan
gula
merah,
permasalahan hasil yang kurang baik
sering menjadi kendala
majunya industri
pangan ini.
2. Mempelajari mekanisme dari alat-
alat yang sejenis dan mengembangkan
alat ini agar tercipta
inovasi yang lebih baik guna
menunjang produksi
pangan ini di masa
mendatang
3. Meneliti dan mengadakan
pengamatan yang mendukung
berkembangnya
usaha ini dipasaran.

Anda mungkin juga menyukai