Anda di halaman 1dari 1

Kemajemukan: Perbedaan Mempersatukan

Oleh: Yohanes Alexander R

“Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap


penganutnya, Keyakinan itulah yang menjadi indentitas kita agar
agama mampu membangun nilai-nilai keimanan yang luhur dan
bermartabat. Nilai-nilai keimanan yang luhur dan bermartabat itulah
pada akhirnya mengantar sikap untuk hidup penuh berdampingan
antar sesamanya dengan didasari semangat kebebasan beragama, hal inilah tentunya meliputi
kebebasan berpikir, berhati nurani, beragama, yang temasuk kebebasan menghayati keyakinan
yang dianutnya. Dengan demikian, mewujudkan kerukunan dan membangun sikap damai
senantiasa menjadi impian bagi setiap penganutnya masing-masing.”
Semua agama pasti mengajarkan hal yang baik. Untuk itu kita harus menjaga agar hubungan antar
sesama manusia dapat berlangsung dengan baik. Oleh Karena itu harus adanya toleransi. Manfaat
toleransi beragama adalah antara lain menghindari terjadinya perpecahan dan memperkokoh
silaturahmi. Seperti halnya di dalam lingkungan sekolah kita yang majemuk di mana
kemajemukannya meliputi beberapa hal seperti kemajemukan agama, ras, dan etnik. Sebagai
sebuah keluarga dalam lingkup sekolah, seharusnya kita (pendidik dan siswa) sudah terbiasa dan
bisa menghargai satu sama lain dalam hal apapun termasuk dalam hal agama karena setiap orang
berhak memeluk agama yang diyakininya.
Kita juga harus menyadari bahwa kemajemukan bukanlah hal yang negatif. Justru hal ini
memotivasi kita untuk saling terbuka, menghargai, mengakui, berdialog, dan memahami satu sama
lain. Lakukan hal-hal kecil yang selama ini kita anggap remeh tapi bisa sangat bernilai bagi orang
lain. Hal-hal kecil tersebut misalnya menyapa atau memberikan ucapan selamat hari raya
keagamaan dan segala bentuk interaksi lainnya.
Dalam pandangan Katolik persatuan sebagaimana dikehendaki Yesus adalah bersatunya semua
orang di muka bumi ini demi keadilan, kedamaian, dan sukacita dalam hidup umat manusia. Maka
persekutuan ini melampaui segala sekat suku, ras dan agama. Karena itu sebagai orang katolik kita
harus bisa juga bersekutu dengan orang dari agama lain. Yesus tidak pernah mewartakan agama.
Yesus tidak pernah katakan “saya ini agama katolik, agama islam, agama Kristen lain, agama
hindu, agama budha”. Yesus mewartakan tentang Allah yang adil, damai, penuh kasih. Semua
agama mengajarkan dan memperjuangkan nilai-nilai ini. Maka semua orang dari agama apapun
yang memperjuangkan nilai-nilai tersebut menjadi saudara kita.
Sebagai pendidik, saya merasa bangga bahwa kita masih tetap bisa menjaga kerunkunan satu
dengan yang lain dan masih saling menghargai kemajemukan yang ada di sekolah. Hemat saya,
dengan banyaknya perbedaam, masyarakat sekolah kita akan lebih menyadari bahwa perbedaan
tersebut merupakan sebuah kekayaan yang perlu kita bagikan ke orang lain. Jangan pernah merasa
bahwa perbedaan adalah jurang pemisah.

Anda mungkin juga menyukai