Anda di halaman 1dari 6

Pengukuran Kelembaban dan Suhu Udara Serta

Kelembaban Tanah pada Taman Dekanat FTUI


Measurement of Air Temperature and Humidity and Soil Humidity at Dekanat FTUI
garden

Andreas, Jamsep Armiya, Muhammad Permana, Dhimas Bintang, His Muhammad


Electrical Engineering Electrical Engineering Electrical Engineering Electrical Engineering
Faculty of Engineering Faculty of Engineering Faculty of Engineering Faculty of Engineering
Universitas Indonesia Universitas Indonesia Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia
Jamsep.andreas@ui.ac.id armiya.muhammad@gmail.com dhimas.permana80@gmail.com bintanghm@live.com

Abstract - Air merupakan penunjang kehidupan yang paling hujan yang tinggi, atau terdapat air sungai yang bisa digunakan
penting bagi kehidupan hayati yang ada di bumi, sehingga sebagai sumber air. Kota-kota besar dengan tata kelola yang air
penggunaannya harus diawasi secara seksama agar seefisien yang tidak baik menyebabkan permasalahan yang sangat palik
mungkin. Penggunaan air yang bijaksana dapat menghemat dan baik secara kualitas air maupun secara kuantitas. Disini penulis
mencegah terjadinya pemborosan air yang sangat merugikan. menekankan pendekatan penulis lebih ke penjagaan kuantitas air
Salah satu kegunaan air adalah membantu proses fotosintesis yang mana dirasa perlu untuk dilakukan agar tata kelola air dapat
pada tumbuhan. Penggunaan alat penyiraman tanaman dapat lebih bijaksana, sedangkan masalah tata kelola kualitas air
membantu meringankan pekerjaan manusia dalam merawat tentulah harapannya menjadi subjek penelitian penulis
tumbuhan. Kendala yang sering terjadi pada alat ini adalah
selanjutnya.
pengguna yang merupakan manusia kurang mengetahui kondisi
kebutuhan tanaman apakah membutuhkan air atau tidak. Oleh Perlunya agar menjaga kuantitas air telah direspon oleh
karena itu, dalam paper ini penulis akan membahas cara pemerintah dengan peraturan menteri lingkungan hidup nomor
pengukuran kelembaban tanah serta kelembaban dan suhu udara 1 tahun 2010 (selanjutnya disebut Permen LH no 1/2010) telah
sehingga penggunaan alat penyiraman tanaman dapat lebih menyatakan bahwasanya air merupakan sumber daya alam yang
bijaksana dan efisien menggunakannya. Alat yang penulis pakai sangat penting dan harus djaga ketersediaannya untuk generasi
adalah mikrokontroller berbasis Atmega328 yang terdapat dalam mendatang. Oleh karena itu pada paper ini penulis akan
Arduino UNO.
mencoba memberikan beberapa rekomendasi mengenai
Keywords – Atmega328; Mikrokontroller; kelembaban; suhu;
bagaimana air dapat kita gunakan secara lebih bijaksana.
tanah; air Pada paper ini, penulis menggunakan DHT11 sebagai sensor
kelembaban dan suhu udara dan YL-69 sebagai sensor
I. PENDAHULUAN kelembaban tanah serta datalogging dilakukan oleh
mikrokontroller Arduino UNO. Dari rangkaian alat tersebut
Makhluk hidup pertama yang ada di bumi berasal dari air,
penulis mendapatkan data kondisi kebutuhan air tanaman
dan selama berjuta-juta tahun air sudah menemani
sebagai acuan untuk menggunakan alat penyiraman air.
perkembangan evolusi makhluk hidup dengan sangat setia.
Peradaban-peradaban pertama di dunia ini juga berkembang dari
sumber air yang masif dan dikelola bersama oleh masyarakatnya
yang terlihat di masyarakat Mesopotamia, Mesir, Cina, & II. METODOLOGI PENELITIAN
Mexico. Karl Wittfogel menyatakan berkembangnya bentuk
organisasi masyarakat yang maju hingga sampai ke tahap A. Hipotesis dan observasi data
mendekati negara modern pada peradaban 4 negara di atas
dengan model ekonomi yang kompleks disebabkan oleh Pertama-tama, studi literatur tentang tingkat kelembaban dan
perlunya membangun irigasi skala besar untuk mendukung suhu udara tanaman serta kelembaban tanah khususnya rumput.
perkembangan agrikultur di daerah tersebut. Hal ini menggugah Lalu diasumsikan kondisi tersebut dengan taman dekanat FTUI
kita untuk kembali berpikir ulang dalam penggunaan air yang apakah sudah ideal atau belum.
lebih bijaksana agar tidak terjadi bencana yang kita tidak
inginkan akibatkan penggunaan air yang berlebihan. Mengingat B. Pengolahan data
bahwa hingga hari ini, kota besar di dunia masih terdapat di Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
daerah dengan sumber air yang melimpah, baik air tanah, curah mikrokontroller ATMEGA (Arduino UNO), serta menggunakan
sensor kelembaban dan suhu udara DHT-11 dan sensor 19.05.2017 15:22:13 295 65 27
kelembaban tanah YL-69, dimana sensor ini membaca data
kelembaban dengan satuan persen dan suhu dengan satuan 19.05.2017 15:22:16 295 65 27
Celcius. Pengambilan data ini dilakukan pada pagi, malam, dan 19.05.2017 15:22:19 294 65 27
sore hari serta sebelum dan setelah penyiraman. Lalu hasilnya
disimpan di dalam SD Card untuk dibaca datanya. 19.05.2017 15:22:22 295 64 29
19.05.2017 15:22:25 295 65 27
III. FABRIKASI ALAT 19.05.2017 15:22:38 297 65 27
Rangkaian alat ini terdiri dari : 19.05.2017 15:22:41 295 65 27
• Arduino Uno R3 19.05.2017 15:22:44 295 65 27
• Kabel-kabel penghubung (Connector Cables) 19.05.2017 15:22:47 294 66 29
• Breadboard 19.05.2017 15:22:50 295 65 29
• Modul Micro SD Card 19.05.2017 15:22:53 295 66 29
• Micro SD Card 19.05.2017 15:22:56 295 66 27

• Modul DHT 11 (Sensor Suhu dan Kelembapan Udara) 19.05.2017 15:22:59 296 66 27
19.05.2017 15:23:02 296 66 27
• Modul YL 69 (Sensor Kelembaban Tanah)
19.05.2017 15:23:05 296 66 27
• Modul DS 3231 (Real Time Clock)
19.05.2017 15:23:08 297 67 27
19.05.2017 15:23:11 298 67 27
19.05.2017 15:23:14 297 67 27
19.05.2017 15:23:17 297 67 27
19.05.2017 15:23:20 298 67 27
19.05.2017 15:23:23 298 67 27
19.05.2017 15:23:27 298 68 27
19.05.2017 15:23:30 299 68 27
19.05.2017 15:23:33 299 68 27
19.05.2017 15:23:36 299 68 27
19.05.2017 15:23:39 299 68 27
19.05.2017 15:23:42 300 68 27
19.05.2017 15:23:45 300 68 27
19.05.2017 15:23:48 300 68 27
Gambar 1. Set-up pengambilan data pada taman dekanat FTUI. 19.05.2017 15:23:51 300 69 27
19.05.2017 15:23:54 300 69 27
IV. KINERJA ALAT DAN HASIL PENGUKURAN
19.05.2017 15:23:57 301 69 27
Sebelum masuk kepada hasil dari pengukuran, kita tinjau
terlebih dahulu metode yang digunakan dalam kalibrasi alat, 19.05.2017 15:24:00 301 69 27
yaitu metode yang digunakan oleh David Williams. Berikut 19.05.2017 15:24:03 301 69 27
adalah hasil pendekatan atau kalibrasi dengan pendekatan least
square.. 19.05.2017 15:24:06 301 69 29
Tabel 1. Pengukuran 5cm dari alat penyiraman
Pengambilan data dilakukan pada hari jumat 19 Mei 2017
Udara Suhu selama 3 menit. Data tersebut merupakan sampel kondisi tanah
Tanggal Jam Tanah
(%) (0C) sebelum disiram pada daerah 5cm dari alat penyiraman. Waktu
19.05.2017 15:21:59 325 64 27 pengambilan data cukup singkat dikarenakan kendala
pengambilan data sebelumnya tidak terekap SD card.
19.05.2017 15:22:02 298 64 27
19.05.2017 15:22:05 295 64 27
19.05.2017 15:22:10 322 64 27
19.05.2017 15:25:18 298 72 26
19.05.2017 15:25:21 298 72 26
19.05.2017 15:25:24 298 72 26
19.05.2017 15:25:27 299 72 26
19.05.2017 15:25:30 299 72 26
19.05.2017 15:25:33 299 72 26
19.05.2017 15:25:36 299 72 26
19.05.2017 15:25:39 299 72 26
Gambar 2. Grafik kelembaban tanah 5cm dari alat penyiraman
19.05.2017 15:25:42 299 72 26
Pada grafik ini, nilai kelembaban tanah pada awal
pengambilan data masih tidak stabil. Hal ini dikarenakan 19.05.2017 15:25:45 299 72 26
karakteristik dari sensor yang membutuhkan waktu hingga 19.05.2017 15:25:48 300 72 26
nilainya stabil.
19.05.2017 15:25:51 300 72 26
19.05.2017 15:25:54 299 73 26
19.05.2017 15:25:57 300 73 26
19.05.2017 15:26:01 300 73 26
19.05.2017 15:26:04 300 73 26
19.05.2017 15:26:07 300 73 26
19.05.2017 15:26:10 300 73 28
19.05.2017 15:26:13 300 73 28
19.05.2017 15:26:16 301 74 26
Gambar 3. Grafik kelembaban udara 5cm dari alat penyiraman
19.05.2017 15:26:19 301 74 26
Pada grafik ini, nilai kelembaban udara masih kurang stabil
karena waktu pengambilan data yang kurang cukup. 19.05.2017 15:26:22 301 74 26
19.05.2017 15:26:25 301 74 26
19.05.2017 15:26:28 301 74 26
19.05.2017 15:26:31 300 74 28
19.05.2017 15:26:34 301 74 28
19.05.2017 15:26:37 301 74 26
19.05.2017 15:26:40 301 75 26
19.05.2017 15:26:43 301 75 26
19.05.2017 15:26:46 301 75 26
Gambar 4. Grafik suhu udara 5cm dari alat penyiraman 19.05.2017 15:26:49 301 75 26
Pada grafik ini, nilai suhu udara masih kurang stabil karena 19.05.2017 15:26:52 301 75 26
waktu pengambilan data yang kurang cukup.
19.05.2017 15:26:55 302 76 26
19.05.2017 15:26:58 302 76 26
Tabel 2. Pengukuran 50cm dari alat penyiraman
19.05.2017 15:27:01 302 76 26
Udara Suhu 19.05.2017 15:27:04 302 76 26
Tanggal Jam Tanah
(%) (0C)
19.05.2017 15:27:07 302 76 26
19.05.2017 15:25:00 305 72 26
19.05.2017 15:27:10 302 76 26
19.05.2017 15:25:03 301 72 26
19.05.2017 15:27:13 302 76 26
19.05.2017 15:25:06 300 72 26
19.05.2017 15:27:17 302 76 26
19.05.2017 15:25:09 299 72 26
19.05.2017 15:27:20 302 76 26
19.05.2017 15:25:12 299 72 28
19.05.2017 15:27:23 302 76 26
19.05.2017 15:25:15 299 72 26
Pengambilan data dilakukan pada hari jumat 19 Mei 2017 2. Kelembaban udara : 73,6%Suhu udara : 260C
selama 3 menit. Data tersebut merupakan sampel kondisi tanah Dari hasil pengukuran ini nilai dari ketiga variabel tersebut
sebelum disiram pada daerah 50cm dari alat penyiraman. Waktu nilainya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh jarak namun juga
pengambilan data cukup singkat dikarenakan kendala kondisi – kondisi tertentu seperti dekat dengan pohon sehingga
pengambilan data sebelumnya tidak terekap SD card. memiliki kadar air yang dapat disuplai pohon dan juga terlindungi
dari sinar matahari.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Saran
Pengukuran harus dilakukan lebih lama kurang lebih 1
jam pada tiap kondisi dengan menggunakan 3 alat
sehingga dapat mengukur pada waktu yang sama di 3
tempat sepanjang jari – jari radius alat penyiraman.
2. Kesimpulan
Gambar 5. Grafik kelembaban tanah 50cm dari alat penyiraman Tanah disekitar dekanat memiliki kelembaban tanah
yang cukup baik dan gembur, yaitu diatas 20%. Kondisi
Pada grafik ini, nilai kelembaban tanah masih kurang stabil udara pada waktu pengambilan data juga baik.
karena waktu pengambilan data yang kurang.

REFERENSI
http://www.instructables.com/id/Arduino-LCD-Soil-Moisture-
Sensor/
http://www.instructables.com/id/How-to-interface-Humidity-
and-Temperature-DTH11-Se/
http://www.instructables.com/id/Real-time-clock-using-
DS3231-EASY/

Gambar 6. Grafik kelembaban udara 50cm dari alat penyiraman


Pada grafik ini, nilai kelembaban udara masih kurang stabil
karena waktu pengambilan data yang kurang cukup.

Gambar 4. Grafik suhu udara 50cm dari alat penyiraman


Pada grafik ini, nilai suhu udara masih kurang stabil karena
waktu pengambilan data yang kurang cukup.
Berikut adalah hasil pengukuran pada jarak 5cm :
1. Kelembaban tanah : 29,2%
2. Kelembaban udara : 66,5%
3. Suhu udara : 270C
Berikut adalah hasil pengukuran pada jarak 5cm :
1. Kelembaban tanah : 29,3%
Source Code :
#include <dht.h>
#include <DS3231.h>
#include <SPI.h>
#include <SD.h>
#define sensor A0
dht DHT;
byte humidity_sensor_pin = A1;
byte humidity_sensor_vcc = 6;
DS3231 rtc(SDA, SCL);
Time waktu;
const int chipSelect = 10;

void setup(){
Serial.begin(9600);
rtc.begin();
pinMode(humidity_sensor_vcc, OUTPUT);
digitalWrite(humidity_sensor_vcc, LOW);
pinMode(13, OUTPUT);
while (!Serial);
Serial.begin(9600);
Serial.print("Initializing SD card..."); // inisialisasi card
if (!SD.begin(chipSelect)) {
Serial.println("Card failed, or not present"); // don't do anything more:
return;
}
Serial.println("card initialized.");
}

void loop(){
//tampilkan hari
Serial.print(rtc.getDOWStr(FORMAT_LONG));
Serial.print(" ");
Serial.print(rtc.getDateStr());//tampilkan tanggal
waktu = rtc.getTime(); //ambil waktu
int dataJam = waktu.hour;
int dataMenit = waktu.min;
int dataDetik = waktu.sec;
Serial.print(dataJam);
Serial.print(':');
Serial.print(dataMenit);
Serial.print(':');
Serial.println(dataDetik);
delay(3000);
Serial.print("Humidity Level (0-1023): ");
Serial.println(read_humidity_sensor());
DHT.read11(sensor);
Serial.print("Kelembapan Udara = ");
Serial.print(DHT.humidity);
Serial.print("% ");
Serial.print("\nsuhu = ");
Serial.print(DHT.temperature);
Serial.println(" C \n");
delay(1000);

File dataFile = SD.open("datalog.txt", FILE_WRITE); // menulis data:


if (dataFile) {
dataFile.print(rtc.getDOWStr(FORMAT_LONG));
dataFile.print(',');
dataFile.print(rtc.getDateStr());
dataFile.print(',');
dataFile.print(dataJam);
dataFile.print(':');
dataFile.print(dataMenit);
dataFile.print(':');
dataFile.print(dataDetik);
dataFile.print(',');
dataFile.print(read_humidity_sensor());
dataFile.print(',');
dataFile.print(DHT.humidity);
dataFile.print("%");
dataFile.print(',');
dataFile.print(DHT.temperature);
dataFile.print(" C ");
dataFile.print("\n");
dataFile.close(); // print ke serial port:
Serial.println(read_humidity_sensor());
}
else {
Serial.println("error opening datalog.txt");
}

int read_humidity_sensor() {
digitalWrite(humidity_sensor_vcc, HIGH);
delay(1000);
int value = analogRead(humidity_sensor_pin);
digitalWrite(humidity_sensor_vcc, LOW);
return 1023 - value;
}

Anda mungkin juga menyukai