Anda di halaman 1dari 13

BAB VII

STRATEGI UNTUK BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL

1.1 Alasan Perusahaan Memperluas Bisnis Ke Pasar Asing


Perusahaan-perusahaan mengekpansi bisnisnya ke luar negeri untuk 4 alasan umum:
1. Mendapatkan akses ke pelanggan baru
Ekspansi ke luar negeri memberikan potensi untuk meningkatkan keuntungan, laba, dan
pertumbuhan jangka panjang serta menjadi pilihan yang sangat menarik apabila pasar
di negara asal perusahaan telah matang.
2. Mencapai biaya lebih rendah dan meningkatkan daya saing
Banyak perusahaan menjual produknya lebih dari satu Negara dikarenakan penjualan
dalam negeri tidak cukup untuk menutupi skala ekonomisnya (economies of scale).
Semakin banyak produksi maka biaya per unitnya akan semakin murah, secara
substansial meningkaykan biaya-saing perusahaan.
3. Memanfaatkan kompetisi utamanya
Sebuah perusahaan dapat memperluas kompetensi dan kapabilitasnya untuk posisi
memperoleh keuntungan kompetitif dalam pasar luar negeri seperti halnya pada pasar
domestik.
4. Menebar resiko bisnisnya di basis pasar yang lebih luas
Sebuah perusahaan menebar resiko bisnis dengan mengoprasikan bisnisnya di beberapa
Negara yang berbeda dari pada tergantung sepenuhnya di pasar dalam negeri.

Perusahaan industri yang didasarkan pada sumber daya alam seperti migas, mineral,
karet, dan kayu sering beroperasi dalam area internasional karena beberapa perlengkapan
bahan baku terletak di mancanegara.

1.1.1 Perbedaan Antara Persaingan Internasional dengan Persaingan Global


1. Persaingan internasional
Secara tipikal, satu perusahaan akan mulai bersaing secara internasional dengan cara
memasuki hanya satu atau mungkin memilih sedikit pasar asing.
2. Persaingan global
Meliputi persaingan terhadap banyak negara dibelahan dunia. Tapi hanya bisa
dilakukan bagi perusahaan-perusahaan yang awalnya telah melakukan persaingan
internasional dan perusahaan mempunyai posisi pasar nasional yang sangat kuat dengan
pasar internasional dan memimpin para pesaing dalam berbagai negara.

1.2 Faktor-Faktor Yang Membentuk Plihan Strategi Di Pasar Asing


Terdapat empat faktor yang membentuk pendekatan strategis perusahaan untuk
bersaing di pasar asing.
1. Perbedaan Lintas Negara dalam Budaya, Demografi dan Keadaan Pasar
Terlepas dari motivasi perusahaan untuk memperluas pasar ke luar negeri, strategi
yang digunakan untuk bersaing di pasar luar negeri harus didorong situasi. Kondisi
budaya, demografis (kependudukan), dan pasar bervariasi secara signifikan antara negara-
negara yang ada dunia. Budaya dan gaya hidup adalah perbedaaan yang paling jelas antar
Negara. Sedangkan kondisi pasar dan demografi menempel ketat dibelakangnya.
Pertumbuhan pasar bervariasi dari satu negara ke negara lain. Pada negara
berkembang, potensi pertumbuhan pasar jauh lebih tinggi daripada di negara-negara yang
lebih matang. Kepentingan terbesar perusahaan bersaing di pasar luar negeri adalah untuk
menyesuaikan penawaran mereka di masing-masing pasar negara yang berbeda. Apakah
mereka akan mencocokkan selera dan preferensi pembeli lokal atau apakah untuk
menawarkan produk yang terstandar di seluruh dunia.
Selain perbedaan dasar budaya dan pasar antara negara-negara, perusahaan juga
harus memberikan perhatian khusus untuk keuntungan lokasi pada variasi manufaktur
antar negara dan biaya distribusinya, risiko fluktuasi nilai tukar, keadaan ekonomi dan
tuntutan politik pemerintah tuan rumah.

2. Mendapatkan Keunggulan Kompetitif Didasarkan Pada Tempat Kegiatan Berada


Perbedaan tingkat upah, produktivitas pekerja, tingkat inflasi, biaya energi, tarif
pajak, peraturan pemerintah, dan sejenisnya membuat variasi yang cukup besar dalam
biaya produksi antar Negara.
Membangun bisnis di beberapa negara memiliki keunggulan biaya manufaktur
besar karena biaya input yang lebih rendah (terutama tenaga kerja), peraturan pemerintah
yang longgar, kedekatan pemasok, atau sumber daya alam yang unik.
Kualitas lingkungan bisnis suatu negara juga menawarkan keuntungan lokasi.
pemerintah dari beberapa negara yang ingin menarik investasi asing untuk menciptakan
iklim bisnis, sehingga investor asing akan melihatnya sebagai hal yang menguntungkan.

3. Resiko dari Pergeseran Nilai Tukar yang Merugikan


Volatilitas (arah fluktuasi) nilai tukar sangat mempersulit masalah keuntungan biaya
secara geografis. Kurs mata uang sering berfluktuasi sebanyak 20 sampai 40 persen per
tahun. Besarnya perubahan ini dapat benar-benar menghapus keunggulan low-cost suatu
negara atau mengubah bentuk lokasi high-cost ke lokasi competitive-cost.
Semakin kuatnya euro terhadap dolar AS telah mendorong sejumlah
Produsen Eropa untuk mengalihkan produksi dari pabrik-pabrik Eropa untuk fasilitas baru
di Amerika Serikat. Fluktuasi nilai tukar menimbulkan risiko signifikan terhadap daya
saing perusahaan di pasar luar negeri. Eksportir akan untung di saat mata uang negara
melemah di mana barang diproduksi dan mereka rugi ketika mata uang menguat.
Sebaliknya bagi importer akan untung apabila mata uang negaranya menguat dan akan
rugi apabila mata uangnya melemah.

4. Dampak Kebijakan Pemerintah Tuan Rumah di Iklim Bisnis Lokal


Pemerintah pusat memberlakukan segala macam tindakan yang mempengaruhi
kondisi bisnis dan operasi perusahaan asing di pasar mereka. Contoh kebijakan pemerintah
tuan rumah yang berpengaruh terhadap perusahaan asing meliputi:
a) Persyaratan konten lokal atas batasan-batasan barang yang dibuat oleh perusahaan
asing.
b) Kebijakan yang melindungi perusahaan lokal dari persaingan asing.
c) Pembatasan ekspor karena kekhawatiran keamanan nasional.
d) Harga regulasi barang impor dan diproduksi secara lokal.
e) Prosedur yang sengaja memberatkan persyaratan barang impor agar lulus
pemeriksaan.
f) Tarif atau kuota atas impor barang tertentu.
g) Subsidi pinjaman berbunga rendah untuk perusahaan domestic yang bersaing dengan
perusahaan asing.

1.3 Konsep Persaingan Multinegara Dan Persaingan Global


Persaingan multi-negara di mana ada begitu banyak variasi lintas negara dalam kondisi
pasar dan perusahaan bersaing untuk kepemimpinan di antara saingan di satu negara
terlokalisir dan tidak berhubungan erat dengan persaingan pasar di negara-negara lain.
Karakteristik atau gambaran dalam persaingan multi-negara adalah sebagai berikut :
1. Pembeli di berbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang
berbeda.
2. Penjual bervariasi dari negara ke negara lain.
3. Kondisi industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda.

Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan kondisi-kondisi persaingan pasar lintas
negara mempunyai hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti
yang sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global
adalah sebagai berikut :
1. Kondisi persaingan dalam pasar lintas negara mempunyai hubungan yang kuat di
dalam beberapa pesaing dalam pasar yang sama.
2. Posisi persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi negara
lainnya.
3. Keunggulan bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas
dan berskala global.

1.4 Pilihan Strategi Untuk Memasuki Dan Bersaing Di Pasar Asing


Ada beberapa pilihan strategis umum untuk perusahaan yang memutuskan memperluas
bisnisnya keluar dari pasar domestik serta bersaing secara internasional dan global:
1. Menggunakan produksi dalam negeri (satu Negara) dan mengekspornya menggunakan
saluran distribusi milik perusahaan dalam negeri maupun yang dikuasai asing.
2. Lisensi perusahaan asing untuk menggunakan teknologi perusahaan atau untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk perusahaan.
3. Menggunakan strategi waralaba.
4. Strategi aliansi atau joint venture dengan perusahaan asing sebagai sarana utama untuk
memasuki pasar luar negeri dan mungkin juga menggunakan aliansi sebagai kerjasama
strategis berkelanjutan yang bertujuan untuk mempertahankan atau memperkuat daya
saing.
5. Mengikuti strategi multinasional, dengan berbagai pendekatan strategis perusahaan
(mungkin sedikit, mungkin banyak) dari satu negara ke negara lain dalam menanggapi
pasar lokal yang berbeda, kondisi persaingan, perbedaan selera dan preferensi pembeli.
6. Mengikuti strategi global, dasarnya menggunakan pendekatan strategi yang sama,
bersaing di semua pasar negara di mana perusahaan tersebut bersaing.

Berikut penjelasan dari strategi-strategi tersebut :


1. Strategi Ekspor
Menggunakan sumber daya dalam negeri sebagai basis produksi untuk mengekspor
barang ke pasar luar negeri. Strategi ini merupakan awal yang sempurna untuk mengejar
penjualan internasional.
Dengan strategi ekspor, produsen dapat membatasi keterlibatannya di pasar luar
menggunakan kontrak dengan grosir asing yang berpengalaman dalam mengimpor untuk
menangani seluruh distribusi dan fungsi pemasaran di negara mereka atau wilayah di
dunia. Strategi ekspor mudah rentan jika :
a. biaya produksi di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di
mana saingan memiliki industry yang sama.
b. Biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi.
c. Fluktuasi yang merugikan terjadi pada nilai tukar mata uang.

2. Strategi Lisensi
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi
tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan
adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan
sumberdaya ke pasar yang tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan
ketidakstabilan ekonomi.
Kerugian besar dari Lisensi adalah risiko menyediakan teknologi berharga sehingga
perusahaan asing tahu bagaimana teknologi tersebut dan dengan demikian kehilangan
kontrol atas penggunaannya.

3. Strategi Waralaba
Sementara lisensi bekerja dengan baik bagi produsen dan pemilik teknologi,
waralaba seringkali lebih cocok untuk upaya ekspansi layanan global dan perusahaan ritel.
Waralaba memiliki banyak keuntungan yang sama seperti lisensi. Waralaba menanggung
sebagian besar dari biaya dan risiko dalam membangun bisnis di lokasi asing, franchisor
hanya harus mengeluarkan sumber daya untuk merekrut, melatih, mendukung, dan
pemantau waralaba.
Masalah besar franchisor adalah menjaga kontrol kualitas, waralaba asing tidak
selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk konsistensi dan standardisasi. terutama
ketika budaya lokal tidak menekankan jenis yang sama dari masalah kualitas. Masalah lain
yang dapat timbul adalah mampukah franchise asing untuk membuat modifikasi dalam
menawarkan produk waralaba sehingga lebih memenuhi selera dan harapan dari pembeli
lokal.
4. Strategis Aliansi dan Joint Ventures dengan Mitra Luar Negeri
Aliansi, joint venture dan bentuk kerjasama yang lain dengan perusahaan-
perusahaan asing banyak dilakukan oleh perusahaan domestik karena ada potensi untuk
masuk ke pasar luar negeri atau untuk memperkuat kekuatan persaingan di pasar global.
Secara historis, perusahaan ekspor di negara-negara industri berusaha mencari
aliansi dengan perusahaan-perusahaan di negara-negara kurang berkembang untuk
mengimpor dan memasarkan produk mereka. Persetujuan lokal seperti itu sering dilakukan
untuk mendapatkan izin masuk dari pemerintah negara tuan rumah.
Daya tarik strategis perjanjian kerjasama antara perusahaan domestik dan asing:
a. Mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar perusahaan yang menarik.
b. Untuk mendapatkan skala ekonomi dalam produksi dan / atau pemasaran.
c. Untuk mengisi kesenjangan dalam keahlian teknis dan / atau pengetahuan pasar
lokal.
d. Semangat dalam bersaing dimasa depan untuk mengalahkan bersama para pesaing.
e. Ketika perusahaan yang ingin memasuki pasar asing baru, ber aliansi dengan
perusahaan lokal merupakan cara yang efektif untuk membangun hubungan kerja
dengan pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan negara tuan rumah.
f. Aliansi dapat menjadi cara yang sangat berguna bagi perusahaan di seluruh dunia
untuk mendapatkan kesepakatan tentang standar teknis yang penting.

Aliansi lintas-perbatasan memungkinkan perusahaan untuk memperluas cakupan


geografis dan memperkuat daya saingnya di pasar luar negeri, sementara, pada saat yang
sama, menawarkan fleksibilitas dan memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan
beberapa tingkat otonomi dan kontrol operasi.

 Risiko dari Strategi Aliansi dengan Mitra Luar Negeri


Aliansi dan joint venture dengan mitra asing memiliki resiko:
 Sekutu biasanya harus mengatasi hambatan bahasa dan budaya dan mencari cara
untuk menangani praktik operasi yang beragam.
 Tujuan dan strategi yang saling bertentangan, perbedaan pendapat tentang
bagaimana untuk melanjutkan, atau perbedaan penting dalam nilai-nilai
perusahaan dan standar etika.
 Ketegangan dalam membangun, hubungan kerja dingin, dan manfaat yang
diharapkan tidak pernah terwujud.
 Resep untuk aliansi bisnis yang sukses membutuhkan pertemuan banyak orang
yang bekerja dengan itikad baik selama periode waktu untuk mengatasi apa yang
harus dibagi, apa tetap eksklusif, dan bagaimana pengaturan coopertaive akan
bekerja.

 Ketika Aliansi Lintas Perbatasan Tidak Diperlukan


 Perusahaan yang berpengalaman di multinational.
 Mampu mengembangkan manajer senior yang memahami bagaimana "sistem"
bekerja di berbagai negara, ditambah mereka dapat mengambil manfaat dari bakat
manajerial lokal dan tahu bagaimana dengan hanya mempekerjakan manajer lokal
yang berpengalaman.
 Mampu mentransfer teknologi, praktek bisnis, dan budaya perusahaan ke dalam
operasi perusahaan di pasar negara baru dan untuk melayani sebagai saluran
untuk aliran informasi antara kantor perusahaan dan operasi lokal.

Karenanya, seseorang tidak bisa secara otomatis menganggap bahwa perusahaan


perlu kebijaksanaan dan sumber daya dari mitra lokal untuk memandu memasuki pasar
negara-negara asing. Memang, perusahaan multinasional yang berpengalaman sering
menemukan bahwa mitra lokal tidak selalu memiliki pengetahuan pasar lokal yang
memadai banyak pengalaman disebut mitra lokal dapat mendahului munculnya tren pasar
saat ini dan kondisi, dan kadang-kadang practicecan operasi mereka menjadi kuno.

5. Memilih antara Strategi Multicountry atau Strategi Global


Pendekatan kompetitif perusahaan akan bervariasi untuk menyesuaikan kondisi
pasar yang spesifik dan preferensi pembeli di masing-masing negara tuan rumah, atau
menggunakan strategi dasar yang sama di semua negara merupakan isu strategis yang
terpenting bahwa perusahaan harus mengatasinya ketika mereka beroperasi di dua atau
lebih pasar luar negeri. Strategi Multicountry ini perusahaan mengikuti strategi
perusahaan-perusahaan negara lainnya, dengan memvariasikan pendekatan strategi
perusahaan sesuai kondisi lokal.

Dalam strategi global perusahaan menggunakan pendekatan strategi yang sama


dengan perusahaan lainnya dimana perusahan itu sudah ada yang melibatkan koordinasi
strategi secara global dan penjualan dilakukan dalam jumlah yang banyak dan jika tidak
semua, maka negara berada pada suatu pasar yang penting. Dalam strategi ini aktivitas
atau pekerjaan terbaik terjadi ketika persyaratan atau keperluan produk dan
pembeli/konsumen sama antara negara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan
Multicountry Strategy dengan Global Strategy dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 : How a Multicountry Strategy Differ from a Global Strategi


Multicountry strategy:

1. Mengkhususkan pendekatan-pendekatan persaingan perusahaan sesuai kebutuhan


terhadap keadaan-keadaan bisnis dan pasar yang sudah pasti dimasing-masing negara-
sangat merespon kondisi-kondisi lokal.
2. Menjual versi produk yang berbeda-beda dalam negara yang berbeda dengan nama
merek yang berbeda, menyesuikan atribut produk untuk menetapkan selera pembeli
dan keinginan pembeli setiap Negara
3. Menyebar pabrik melintasi banyak negara dengan memproduksi jenis-jenis produk
untuk pasar lokal.
4. Menyukai menggunakan suplayer local (karena beberapa sumber-sumber lokal
diwajibkan oleh pemerintah setempat)
5. Menyesuaikan pemasaran dan distribusi produknya untuk budaya dan pelanggang
local.
6. Jika memungkinkan, mentransfer beberapa kompetensi dan kapabilitas dari negara ke
negara.
7. Memberikan seorang country manager (manajer disuatu negara) kesempatan dengan
leluasa membuat strategi secara otonomi sesuai kemampuannya.

Global Strategy:
1. Mengikuti strategi persaingan utama yang sama diseluruh dunia (low cost,
differentiation, best cost, focust differentiation) dengan tanggung jawab minimal
untuk kondisi lokal.
2. Menjual produk yang sama dibawa merek dagang yang sama diseluruh dunia
3. Menempatkan pabrik pada basis keuntungan lokasi maksimum, biasanya didalam
negara dimana biaya produksi paling rendah tetapi bisa jadi shipping costnya tinggi
atau lokasi lain memiliki keunggulan yang dominan.
4. Menggunakan suppliers yang terbaik dari mana saja diseluruh dunia.
5. Mengkordinasi pemasaran dan distribusi produknya di seluruh dunia; melakukan
penyesuaian kecil dimana dibutuhkan untuk negara local.
6. Bersaing dengan basis teknologi, kompetensi dan kapabilitas yang sama diseluruh
dunia.
7. Mengkoordinasi keputusan strategi yang utama diseluruh dunia, dengan
mengharapkan manager lokal mengikuti (atau berada dekat dengan) strategi global.

1.5 Tiga Cara Bagi Perusahaan Mendapatkan Keunggulan Bersaing Dalam Pasar
Dunia
1. Berpikir Lokal, Bertindak Lokal Untuk Pendekatan Membuat Strategi
Pendekatan ini sangat penting ketika ada perbedaan signifikan antara negara satu
dengan lainnya dalam preferensi pelanggan dan kebiasaan pembeli, ketika ada perbedaan
yang signifikan lintas negara dalam saluran distribusi dan metode pemasaran, ketika
peraturan pemerintah tuan rumah mensyaratkan bahwa produk yang dijual secara lokal
memenuhi standar manufaktur dan spesifikasi yang ketat yang berpikir lokal, bertindak
lokal dalam pendekatan membuat strategi.
Kekuatan menggunakan serangkaian strategi lokal suatu negara adalah bahwa
pendekatan bisnis yang sengaja dibuat untuk selera dan harapan dari pembeli di masing-
masing negara dan untuk mengintai posisi pasar yang paling menarik di persaingan lokal.
Dua kelemahan strategi berpikir lokal, bertindak lokal adalah:
 Menghambat transfer kompetensi perusahaan dan sumber daya melintasi batas-batas
negara karena strategi di negara tuan rumah yang berbeda dapat didasarkan pada
kompetensi dan kemampuan yang berbeda-beda.
 Tidak mempromosikan untuk membangun kompetitif tunggal yang terpadu terutama
keunggulan berdasarkan biaya rendah.

2. Berpikir Global, Bertindak Global Untuk Pendekatan Membuat Strategi


Sebagian besar perusahaan yang beroperasi multinational berusaha untuk
menggunakan strategi global demi memenuhi kebutuhan pelanggan dan dalam kondisi
pasar yang mengizinkan.
Pendekatan ini bekerja lebih baik di pasar global yang kompetitif atau mulai
mengglobal, strategi global yang melibatkan penggunaan pendekatan kompetitif dasar
yang sama (biaya rendah, diferensiasi, best-biaya, terfokus) di semua pasar negara dan
memasarkan produk yang sama dengan merek yang sama di semua negara di mana
perusahaan beroperasi.
3. Berpikir Global, Bertindak Lokal Untuk Pendekatan Membuat Strategi
Seringkali, perusahaan dapat mengakomodasi variasi lintas negara dalam selera
pembeli, adat istiadat setempat, dan kondisi pasar dengan berpikir global, bertindak
pendekatan lokal untuk mengembangkan strategi. Pendekatan jalan tengah memerlukan
memanfaatkan tema kompetitif dasar yang sama di setiap negara, tetapi memungkinkan
manajer lokal lintang untuk:
1. Memasukkan variasi tertentu negara mana pun dalam atribut produk yang dibutuhkan
untuk kepuasan terbaik pembeli lokal.
2. Membuat penyesuaian apapun dalam produksi, distribusi, dan pemasaran yang
diperlukan untuk merespon kondisi pasar lokal dan bersaing dengan sukses melawan
rival lokal.

Strategi sikap Cara untuk menangani variasi lintas negara


pilihan dalam preferensi pembeli dan kondisi pasar

Menggunakan strategi lokal ( satu untuk


Berpikir Lokal, masing-masing pasar negara)
Bertindak Lokal  Pendekatan kompetitif perusahaan dan
produk yang menawarkan untuk
menyesuaikan kondisi pasar tertentu.
 Strategi mendelegasikan keputusan untuk
manajer lokal dengan pengetahuan
Menggunakan strategi yang sama di seluruh
Berpikir Global, dunia:
Bertindak Global
 Mengejar tema strategi dasar yang sama
kompetitif (biaya rendah, diferensiasi,
biaya terbaik, atau fokus) di semua pasar
negara - strategi global
 Menawarkan produk yang sama di pasar
global, hanya terdapat sedikit
penyimpangan dari satu negara ke
negara lain ketika kondisi pasar lokal
sangat berpengaruh.
 Menggunakan saluran distribusi yang
sama dan pendekatan pemasaran di
seluruh dunia
 Mengkoordinasikan langkah strategis
dari markas pusat

Menggunakan strategi kombinasi , lokal


Berpikir Global, global:
Bertindak Lokal
• Menggunakan tema strategi dasar
yang sama kompetitif (biaya rendah,
diferensiasi, biaya terbaik, atau fokus)
di semua pasar negara
• Pengembangan kemampuan untuk
menyesuaikan penawaran produk dan
menjual versi produk yang berbeda di
negara yang berbeda (bahkan
mungkin di bawah nama merek yang
berbeda)
• Memberikan manajer lokal waktu
untuk adaptasi terhadap pendekatan
global yang bertujuan untuk
mengakomodasi preferensi pembeli
lokal dan responsif terhadap pasar
lokal dan kondisi kompetitif.
1.6 UPAYA UNTUK MENDAPATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI PASAR
INTERNATIONAL
a. Menggunakan lokasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif
Dalam menggunakan lokasi untuk membangun keunggulan kompetitif, perusahaan
harus mempertimbangkan dua hal:
1. Apakah perusahaan cenderung menkonsentrasikan aktivitasnya dalam sejumlah lokasi
yang terbatas?
2. Perusahaan memilih melakukan penyebaran aktivitas ke berbagai lokasi

Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi


yang terbatas disebabkan alasan sebagai berikut:
• Ketika biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara signifikan
lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
• Ketika terdapat skala ekonomi secara signifikan.
• Ketika terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan
tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
• Ketika lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan

b. Perusahaan memilih untuk menyebar aktivitas ke berbagai lokasi.


Beberapa instansi ketika melakukan penyebaran aktivitas perusahaan mereka merasa
kurang menguntungkan dibanding mengonsentrasikan aktivitas mereka. Hal ini berarti
secara fisik pemilihan lokasi merupakan cara perusahaan untuk menunjukkan kemampuan
aktivitas perusahaan pada pasar di tiap negara dimana perusahaan secara global
mempunyai pelanggan dengan kapasitas besar.

c. Mentransfer Sumberdayanya yang bernilai, kompetensi, dan kemampuannya


melintasi batas negara untuk membangun keunggulan kompetitif
Salah satu cara terbaik untuk perusahaan yang memiliki kompetensi nilai dan
kekuatan sumberdaya yang baik untuk menjaga keuntungan kompetitif adalah dengan
menggunakan pertimbangan kekuatan sumberdaya perusahaan tersebut untuk memasuki
pasar tambahan pada suatu negara.
Perusahaan yang memiliki kekuatan sumberdaya tertentu merupakan bukti kuat
bahwa perusahaan tersebut sukses berkompetisi dalam memasuki pasar negara baru.
Transfer kompetensi (kapabilitas secara spesifik), kapabilitas (kemampuan secara umum),
dan kekuatan sumberdaya dari satu negara ke negara lain berkontribusi untuk
pembangunan dengan kompetensi dan kapabilitas yang lebih luas. Transfer kemampuan
kompetitif membantu perusahaan mencapai pendominasian secara mendalam pada nilai
area kompetitif.
Pendominasian pada nilai kapabilitas kompetitif, sumberdaya, atau aktivitas rantai
nilai adalah dasar kuat untuk keuntungan kompetitif yang berkelanjutan lebih dari pasar
multinasional atau kompetitor global, dan terutama kompetitor pasar domestik.

d. Menggunakan nilai lintas koordinasi untuk membangun keunggulan kompetitif


Kompetisi internasional dan global dapat mengkoordinasikan kegiatan di berbagai
negara untuk membangun keunggulan kompetitif. Jika suatu perusahaan belajar
bagaimana untuk merakit produknya lebih efisien, katakanlah, tanaman Brasil, akumulasi
keahlian dapat dengan cepat dikomunikasikan melalui internet ke pabrik perakitan di lain
lokasi Pengetahuan dunia dengan personil perusahaan di Selandia Baru atau Australia.
Sebuah produsen global atau internasional dapat mengalihkan produksi dari pabrik di satu
negara ke pabrik di lain untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi nilai tukar, untuk
meningkatkan leverage dengan host-pemerintah negara, dan untuk merespon perubahan
tingkat upah, kekurangan komponen, biaya energi , atau perubahan tarif dan kuota. Jadwal
produksi dapat dikoordinasikan di seluruh dunia, pengiriman dapat dialihkan dari satu
pusat distribusi lain jika penjualan naik tak terduga pada satu tempat dan jatuh di lain.
Menyatukan aktivitas-aktivitas untuk mendapatkan keunggulan bersaing tersebut
dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
• Pesaing global dan multinasional dapat memilih dimana dan bagaimana menantang
pesaing mereka.
• Perubahan produksi dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mendapatkan biaya yang
menguntungkan atau kondisi perdagangan atau tingkat pertukaran.
• Menggunakan teknologi internet untuk mengumpulkan beberapa ide untuk produk
baru atau pengembangan produk dan menentukan yang mana produk yang dapat
distandarisasi.

1.7 Kantung – Kantung Sumber Keuntungan Dan Tindakan – Tindakan Stratejik


Lintas Negara
Profit sanctuaries adalah pasar-pasar negara dimana suatu perusahaan mendapat profit
yang besar (substantial) disebabkan karena posisi pasarnya kuat dan dilindungi. Contoh,
Jepang adalah suatu profit sanctuary untuk sebagian besar perusahaannya sebab pemerintah
jepang membuat rintangan (memblok) atau melarang secara efektif perusahaan-perusahaan
asing memulai bersaing untuk suatu bagian atau pangsa pasar yang besar terhadap penjualan
suatu produk dijepang. Perlindungan dari ancaman pesaing asing dalam pasar dalam negeri
mereka, perusahaan-perusahaan jepang dapat menuntut bayaran dengan harga yang agak
tinggi untuk pelanggang mereka dan dengan demikian mendapatkan profit besar yang
menarik atas penjualan buatan jepang.

Perusahaan besar yang melindungi keuntungan sanctuaris mempunyai keuntungan


kompetitif yang lebih besar dibanding perusahaan yang tidak melindungi keuntungan
sanctuarisnya. Perusahaan yang memiliki banyak keuntungan sanctuaris, mempunyai
keuntungan kompetitif yang lebih besar dibanding perusahaan yang hanya memiliki satu
keuntungan sanctuaris.

Metode atau pendekatan soal bagaimana Profit Sanctuary dapat diterapkan, yakni:

1. Menggunakan subsidi lintas pasar untuk menjalankan serangan stratejik


Profit sanctuaries adalah nilai aset yang kompetitif, menyediakan kekuatan finansial
untuk mendukung strategi penyerangan dalam memilih pasar negara dan sebagai
penggerak perusahaan untuk memimpin pasar global. Nilai tambah kemampuan
keuangan yang dihasilkan melalui berbagai profit sanctuaries memberikan pesaing
suatu pasar global atau multicountry kekuatan keuangan untuk membayar upah suatu
serangan pasar bagi suatu pesaing domestik yang hanya mempunyai profit sanctuaries
pada pasar dalam negerinya. Subsidi lintas pasar melibatkan dukungan bersaing dalam
satu pasar dengan sumber daya atau profit yang dialihkan dari operasi-operasi pasar
lainnya. Kekuatan bersaing merupakan hasil dari kemampuan perusahaan global untuk
menggambarkan sumber daya dan profit dalam pasar negara lain untuk meningkatkan
serangan pada pasar tunggal (single-markets) atau pesaing satu negara dan mencoba
untuk membujuk konsumen mereka dengan memberikan harga yang rendah,
memberikan diskon, meningkatkan periklanan dan taktik serangan (offensive) lainnya.

2. Menggunakan taktik lintas negara untuk mempertahankan diri dari pesaing-pesaing


internasional yang memiliki lebih dari satu profit sanctuary di negara lain yang
membuat para pesaing tersebut juga memiliki keunggulan kompetitif.

1.8 Strategi Bersaing Di Pasar Negara Berkembang


Perusahaan berlomba untuk menjadi pemimpinan global harus mempertimbangkan
untuk bersaing di pasar negara berkembang. Di Negara berkembang, risiko usaha cukup besar
tetapi juga menjadi peluang untuk pertumbuhan yang besar, terutama karena ekonomi mereka
mulai berkembang dan standar hidup meningkat menuju tingkat dunia industri.

1. Strategi Pilihan untuk Pasar Negara Berkembang


Berikut ini adalah pilihan untuk menyesuaikan strategi perusahaan agar sesuai
dengan keadaan yang kadang-kadang tidak biasa atau menantang dalam pasar negara
berkembang:
a. Mempersiapkan persaingan atas dasar harga rendah.
Konsumen di pasar negara berkembang seringkali sangat terfokus pada harga, yang
dapat memberikan keunggulan biaya rendah pesaing lokal kecuali perusahaan dapat
menemukan cara untuk menarik pembeli dengan harga murah serta produk yang lebih
baik.
b. Bersiap untuk memodifikasi model bisnis perusahaan atau strategi untuk
mengakomodasi kondisi lokal (tapi tidak begitu banyak yang menyebabkan
perusahaan kehilangan keuntungan dari skala global dan merek global).
c. Mencoba untuk mengubah pasar lokal untuk lebih cocok dengan cara perusahaan
melakukan bisnis di tempat lain.
d. Menjauhi pasar negara berkembang di mana itu tidak praktis atau tidak ekonomis
untuk memodifikasi model bisnis perusahaa mengakomodasi kondisi lokal.

2. Bertahan melawan Raksasa Global: Strategi untuk Perusahaan Lokal di


Emerging Markets
a. Mengembangkan model bisnis yang mengeksploitasi kekurangan di jaringan
distribusi lokal atau infrastruktur.
Karena kurangnya media dan iklan, sangat sulit bagi perusahaan multinasional untuk
memindahkan model bisnis yang telah terbukti di pasar negara maju ke negara
berkembang. Hal ini tidak memungkinkan kemampuan perusahaan baru yang masuk
ke suatu negara untuk memperluas bisnisnya. Media adalah kunci untuk sukses di
tempat di mana ada sesuatu yang baru, dan jika kita tidak dapat menggunakan media,
sulit untuk mendapatkan kata keluar. Oleh karena itu, perusahaan lokal harus
memiliki manajer yang akrab dengan bahasa dan budaya setempat, mereka terampil
dalam memilih sejumlah besar karyawan yang baik untuk melaksanakan tugas-
tugasnya.
b. Memanfaatkan pemahaman yang kuat tentang kebutuhan pelanggan lokal dan
preferensi mereka untuk menciptakan produk atau jasa yang sesuai.
Di pasar negara berkembang, banyak perusahaan multinasional merasa sulit untuk
menarik pelanggan yang tidak mampu membayar dengan harga global. Ketika pasar
negara berkembang sebagian besar terdiri dari pelanggan yang puas dengan standar -
standar produk lokal atau mendekati global, pilihan strategi yang baik adalah untuk
berkonsentrasi pada pelanggan yang lebih memilih sentuhan lokal dan menerima
untuk kehilangan pelanggan yang tertarik pada merek global. Dalam banyak kasus,
sebuah perusahaan lokal menikmati keuntungan biaya yang signifikan atas pesaing
global (mungkin karena desain produk sederhana atau operasi dan biaya overhead
yang lebih rendah), yang memungkinkan untuk bersaing atas dasar harga. Sebuah
perusahaan lokal mungkin dapat memanfaatkan orientasi lokalnya, keakraban dengan
preferensi lokal, keahlian dalam produk-produk tradisional, lamanya hubungan
pelanggan.
c. Mengambil keuntungan dari rendahnya biaya tenaga kerja dan tenaga kerja penting
lokal yang kompetitif.
Perusahaan lokal yang tidak memiliki kemampuan teknologi yang dimiliki oleh
pendatang multinasional untuk pasar negara berkembang mungkin dapat
mengandalkan tenaga kerja murah dan pengetahuan tentang kemampuan tenaga kerja
lokal untuk mengimbangi kerugian biaya.
d. Gunakan akuisisi dan strategi pertumbuhan cepat untuk pertahanan yang baik
melawan pikiran ekspansi perusahaan multinasional.
e. Transfer keahlian perusahaan ke pasar lintas batas dan memulai tindakan untuk
bersaing di pasar global.
Ketika sebuah perusahaan memiliki kekuatan sumber daya dan kemampuan yang
cocok untuk bersaing di pasar negara lain, memunculkan inisiatif untuk mentransfer
keahlian menuju pasar lintas-perbatasan menjadi plihan strategi yang layak.

Anda mungkin juga menyukai