Anda di halaman 1dari 21

Ada suatu Keluarga yang hidup dengan serba kemewahan mereka sering menghambur-hamburkan

uangnya untuk hal yang tidak penting, padahal mereka mempunyai anak yang sangat berbeda sifat
dengan orang tuanya, yang baru duduk di kelas 2 SMP, walaupun anaknya sering menasehati kedua
oarangtuannya tetapi malahan mereka tidak mau menanggapinya, mereka menganggap omongan
anaknya tidak berarti apa-apa baginya, anak mereka juga tidak boleh bergaul dengan orang miskin.
sampai pada malam hari di rumah mereka sedang berkumpul dan berbicang bincang di ruang keluarga.

Mamah : Papa, tadikan mama ke Mall bersama teman arisan mamah, mamah melihat perhiasan yang
sangat bagus dan langka lho, bolehkah mamah membeli perhiasan itu? ( duduk di samping suaminya
sambil menarik-narik baju suaminya )

Papah : Tentu saja boleh, apa sih yang enggak buat mamah, mau mamah membeli Tokonya juga papa
belikan kok.

Mamah : Wah! papa baik sekali dengan mamah terima kasih ya pah.

Papah : Iya mah sama-sama.

Lucy : Mamah, bukankah kemarin mamah baru membeli kalung berlian? mengapa sekarang mamah
ingin membeli perhiasan lagi?

Mamah : Sudahlah biarkan saja, lagi pula papah mu mengizinkan mamah untuk membelinya kok.
memangnya kamu ingin membelinya juga?

Lucy : Tidak-tidak, tapi mah… itu kan sama saja kita melakkan pemborosan, apa lagi mamah kan setiap
hari selalu mejeng di Mall bersama teman arisan mamah

Papah : Sudahlah nak.. tidak apa-apa selama kita masih hidup berkecukupan, kita boleh kok melakukan
atau membeli-beli barang yang kita mau, memangnya kamu mau papah belikan apa?
Lucy: Oh tidak usah pah… terima kasih, tapi kan apa salahnya kita berhemat, bisa saja saat kita
kesusahan dan krisis nanti kita dapat memakainnnya .

Mamah : Helloo?? jaman sekarang berhemat untuk apa sayang? apa kau tidak melihat perusahaan
papah mu itu ada dimana-mana, seharusnya kamu bersyukur hidup serba berkecukupan seperti ini
malah ingin berhemat.

Lucy: Ya sudahlah mah, aku kan tadi hanya usul saja. baiklah mah sudah larut malam aku ingi tidur dulu
ya.. selamat malam semuanya ( bersalaman kepada kedua orang tuanya )

Papah : Selamat malam juga sayang, mimpi indah ya nak.

Lucy: Iya pah. ( sambil menuju Kamar )

Pada keesokan paginya mereka bersiap-siap untuk melakukan aktifitasnya masing-masing, anaknya
bersekolah dan papahnya berangkat ke kantor. Di sekolah Lucy mempunyai tiga teman mereka
mempunyai sifat yang berbeda-beda ada salah satu temannya yang kurang mampu tetapi sangat baik
hati, pintar, ramah rendah hati dan percaya diri, sedangkan dua temannya itu memliki sifat yang
sombong, suka memilih-milih teman, jahat,,memang mereka berdua adalah orang yang serba
berkecukupan. Sampai pada suatu hari di sekolah ada sedikit perselisihan dan kebetulan juga mereka
sekelompok untuk mengerjakan tugas sekolah.

Lucy: Hai bagaimana ini, kita kerja kelompoknya kapan? sebentar lagikan tugas Sekolahnya akan
dikumpulkan.

Ikal :Wah ia juga ya, bagaimana jika nanti sehabis pulang sekolah, tetapi kita berkerja kelompok dimana?

Gisela :Yang pasti kita jangan bekerja kelompok di Rumah Ikal, Rumah dia kan kecil dan kumuh,laginkan
aku nggak boleh sama orang tua aku jika bermain ketempat kumuh-kumuh seperti itu .
Joe : Iya betul sekali itu pastikan Rumah Ikal itu bau banget dan sempit sekali, pokoknya aku tidak akan
mau kerja kelompok jika dirumah Ikal ya.

Lucy : Bro kalian jangan ngomong seperti itu, belum tentu apa yng di ucapkan kalian itu benar, lagiankan
tujuan kita itu untuk belajar bukan untuk bermain.

Ikal : Sudahla tidak apa-apa perkataan mereka itu benar kok,kalu kita belajar di tempat yang tidak
nyaman kan juga mempengaruhi tugas kita juga.

Joe: Bagaimana kalau di Rumah Lucy saja?

Gisela: Iya aku setuju, papah dan mamah aku kan kenal dekat dengan orang tua mu Lucy.

Lucy : Ya sudahlah, kalian langsung ke Rumah ku ya, nanti aku di jemput sopir keluarga. kalian bisakan?

Ikal : Okelah.

Bel pulang Sekolah pun berbunyi mereka bersiap-siap untuk ke Rumah Lucy, Lucy sudah dijemput oleh
supir pribadinya, mereka semua pun langsung menuju Rumah Lucy. Sampai di sana mamah Lucy sedang
membaca-baca buku.

Lucy : Mamah aku pulang. ( mencium tangan mamahnya )

Mamah : Sayang kamu sudah pulang, wah teman-teman mu kok pada kesini emangnya ada acara apa?

Lucy : Mau kerja kelompok mah.


Joe : Selamat Siang tante. ( mencium tangan mamahnya Lucy)

Mamah : Iya selamat Siang.

Gisela : Tante selamat Siang, (mencium tangan mamahnya Lucy )

Mamah : Iya selamat Siang juga….

Ikal : Tante, selamat Siang.(mencium tangan mamahnya Lucy)

Mamah : Iya selamat Siang juga.Ayo semua masuk jagan malu-malu silahkan duduk!

Ikali : Terima kasih tante.

Lucy : Teman-teman ku tinngal sebentar dulu ya!

Ikal : Oh….. yasudah.

Mamah : Kalian mau minum apa?

Gisela : Oh tidak usah tante terima kasih banyak!

Joe: Iya tante tidak usah, jadi merepotkan.

Mamah : Oh tidak kok.


Agak lama kemudian Lucy pun datang, dia baru saja mengganti baju. lalu bekajar pun dimulai, pada saat
belajar Lucy dan Ikal sangat serius,tetapi Gisela dan Joe malah asyik bermain dam mengobrol- ngobro.
hingga terjadi perselesihnan.

Ikal : Hai kalian jangan bisanya santai-santai saja. cepat bantu aku dan Lucy menyelesaikan ini semua
agar cepat selesai .

Ikal : Iya kalau kalian santai- santai seperti ini akan kulaporkan pada pak guru lho.

Gisela : Cerewet sekali kalian berdua aku itu lelah dan capek.

Joe : Lagian kan tugasnya mudah sekali, kita berdua hanya ingin beristirahat sebentar saja kau jangan
emosian gitu dong.

Lucy : Siapa coba yang emosian, aku hanya memperingati kau saja kok.

Ikal: Sudah-sudah kalian jangan bertengkar lagi, nanti kita tidak bakal selesai nih mengerjai tugasnya kan
besok harus di kumpulkan.

Gisela : Baiklah.

Mereka mengerjakan tugas sekolah hingga larut malam Gisela dan Joe menunggu jemputan di Rumah
Lucy, sedangakan Ikal pulang dengan berjalan kaki. Pada saat Gisela dan Joe menunggu jemputan, papah
Lucy pun datang, mereka berdua pun mengobrol-mgobrol dengan kedu orangtuanya Lucy tentang si Ikal,
pada saat mengobrol Aulia sedang Kamar.

Mamah : Kalian belum juga di jemput?


Joe : Belum tante sedang di perjalanan.

Mamah : Apa perlu supir tante yang mengantarkan kalian pulang?

Gisela : Oh.. tidak usah tante, lagian juga supir aku sedang di perjalanan.

Papah : Sepertinya om pernah meliat kamu. (berbicara dengan Gisela)

Gisela: Iya om aku anaknya pak Bastian pemilik perusaan Mobil terkenal itu lho…

Papah : Oh iya om ingat sekali dia itu kan temn kerja om.

Gisela : Saya juga tau om.. Papah aku kan sering cerita sama aku.

Papah : Om nitip salam ya buat papa kamu.

Gisela : Oke om.

Papah : Terima kasih ya, oh ya om mau kebelakang dulu ya.

Mamah : Oh ternyata kamu itu anaknya pak Bastian ya.

Gisela : Iya tante.

Joe : Wah sepertinya jemputan ku sudah datang nih. tante aku pulang dulu ya terima kasih banyak tante,
Gisela aku pulang duluan ya.
Mamah : Oh iya sama-sama hati-hati ya, lain kali main kesini lagi ya. (melambai-lambaikan tangannya)

Gisela: Iya, hati-hati ya.

Joe : Iya tante. (melambai – lambaikan tangannya)

Setelah Joe pulang., mamahnya Lucy bersama Gisela membicarakan kehidupannya Ikal.

Mamah : Tadi anak laki-laki itu siapa namanya?

Gisela : Oh itu namanya Ikal tante, memangnya ada apa dengan dia tante?

Mamah :

Sepertinya dia beda ya dengan kalian semua, maksudnya tante itu dia dekil seperti orang miskin.

Gisela : Emang benar tante dia itu orang miskin, aku saja malu sekelompok sama dia, dia itu bau tante.
Rumahnya saja kumuh dan kecil sekali,

Mamah : Wah menjijikan sekali , jangan sampai lah Lucy bermain dengan anak itu!

Gisela : Tante, Lucy itu kalau di Sekolah selalu bermain bersama Ikal, kita saja udah sering bilang ke Lucy
untuk jangan bermain bersama Ikal tapi tetap saja Lucy tidak mau mendengar kata-kata aku.
Mamah : Baiklah nanti tante saja yang akan bicara dengan Lucy.

Gisela : Tante itu dia jemputan ku sudah datang. Aku pulang dulu ya tante terima kasih banyak ya …

Mamah : Iya terima kasih kembali, lain kali main kesini lagi ya. (melambai-lambaikan tangannya)

Pada malam harinya papah dan mamahnya Lucy memperingati

Lucy untuk jangan bermain dengan Ikal, tetapi Lucy tidak mau mengikuti apa yang dikatakan orang
tuanya.

Mamah : Lucy! kemarilah ada yang ingin papah dan mamah sampaikan kepada mu.

Papah : Lucy kemarilah sayang.

Lucy : Iya pah. mah. ada apa? sepertinya ada hal penting yang ingin di sampaikan kepadaku. (berjalan
menghampiri mamah dan papah nya)

Papah : Sini duduklah di samping papah.

Lucy : Ada pah! Mah?

Mamah : Kamu ingat tidak dulu mamah sudah pernah bilang kepada mu untuk tidak boleh bermain
bersama anak miskin.
Lucy : Jadi ini yang ingin papah dan mamah sampaikan? mengapa sih mah pah aku tidak boleh bermain
berama Ikal? dia itu anak baik- baik dia juga pintar dalam segala pelajaran

Papah : Bukan begitu Lucy , bisa saja dia itu jahat , memang dia pintar dalam segala pelajaran, jadi kamu
dekat dengan dia itu karena dia pintar?

Lucy : Iya juga pah, dia itu juga baik, rendah hati, tidak sombong, maka dari itu aku ingin bermain dengan
dia.

Papah : Pintar? papah bisa menyewa guru atau orang paling pintar untuk mengajari kamu, banyakkan
teman yang lebih baik dari pada dia.

Lucy : Tidak pah, dia adalah teman terbaikku.

Mamah : Cukup sudah Lucy, kesabaran mamah sudah hilang, mamah tidak mau mendengar alasan kamu
lagi. ( membentak dan berdiri dari duduknya )

Lucy : Baiklah kalau mau mamah seperti itu, mamah dan papah tidak tau mana yang baik dan mana yang
buruk, hanya bisa menilai orang dari kaya dan miskinnya saja.

Mamah : Beraninya kamu bicara seperti itu. (hampir menampar Lucy dan sempat di tahan tangannya
oleh papah )

Papah : Sabar mamah.

Lucy : Tampar Lucy mah silahkan. (menangis dan sambil membentak mamahnya)

Papah : Lucy cepat kamu masuk kamar


Lucy : Baiklah. kalau itu mau mamah aku akan menurutinya, demi kebaikkan mamah. (meninggalkan
papah dan mamahnya)

Keesokan pagi harinya di Sekolah Lucy pun pada saat istirahat tidak mengobrol dan bermain bersama Ikal
lagi, tetapi bermain bersama Gisela dan Joe, tetapi Lucy sebenarnya terpaksa melakukan hal ini.

Lucy : Gisela kita ke kantin yuk.

Gisela :Tumben kau mau bermain bersama kita. ada apa dengan mu?

Lucy : Tidak apa-apa kok, memangnya aku tidak boleh bermain dengan mu?

Joe : Ya.. aneh aja biasanya kan kamu bermain bdengan Ikal.

Lucy : Tidak, aku tudak mau bermain dengannya lagi!

Joe : Memangnya kenapa?

Lucy : Sudah lah jangan banyak omong, aku sudah malas membicarakannya lagi.

Gisela : Hahhahaha bagus. gue suka gaya lo.


Pada saat bermain Ikal pun menghampiri Lucy, Gisela, dan Joe yang sedang asyik bermain, tetapi mereka
malah mengusir

Ikal : Teman-teman bolehkah aku ikut bermain bersama kalian?

Gisela : Apa iku bermin bersama kita hahaha… nyadar dong.

Ikal : mamangnya ada apa dengan aku?

Joe :kamu udah bau, dekil, kumel, jorok, jelek mirip Sarimin topeng monyet juga masih ga nyadar?

Ikal :aku itu salah apa sih sama kalian sampai-sampai kalian menghina dan menjauhi ku?

Gisela : masih kurang jelas juga? (membentak Ikal )

Joe : Dasar b0doh!

Ikal : Dan kamu Lucy mengapa tiba-tiba kamu menjauhi ku?

Lucy : Karena…?

Ikal : Mengapa Lucy jawab pertanyaa ku.

Gisela : Udah sana pergi.

Ikal : Gisela aku ini berbicara dengan Lucy bukan dengan kamu!
Lucy : hmmm…. Kamu Tanya saja kepada mereka.

Ikal : Lucy ku mohon jawab pertanyaan aku.

Joe : Apa belum jelas apa yang udah aku omongi tadi?

Ikal : apakah semua itu benar Lucy?

Lucy : sudah cepat kamu pergi. (membentak dan mendorong Ikal hingga terjtuh)

Ikal : Baiklah kalau itu yang kalian mau aku akan pergi.

Pada saat itu Lucy sangat menyesal atas semua perbuatan yang ia lakukan pada Ikal. Pada saat itu Ikal
ketempat yang sangat sepi dari orang-orang dia merenungkan sesuatu hal yaitu mengapa teman-
temannya menjauhinya.

Ikal : Mengapa teman-teman menjauhi aku? sebenarnya salah aku itu apa? apa karena aku miskin, jelek?
aku benar-benar tidak tau apa yang menyebabkan mereka semua menjauhi ku. apa lagi dengan Lucy
tiba-tiba tanpa ada sebab dia menjauhi ku… berarti sekarang aku harus bergaul dengan orang yang
selevel dengan ku, bukan bersama Lucy, Gisela, dan Joe mereka semua kan orang kaya tidak sepeti aku,
yang bisanya menyusahkan orang lain saja.

Pada saat pulang Sekolah Lucy bersama keluargannya pergi bersenang-senang ke Mall membeli-membeli
belanjaan sangat banyak sekali menghabiskan uang banyak sekali, sebenarnya Lucy tidak suka melakukan
hal ini karena dipaksa oleh orang tuanya.

Lucy : Mamah kita pulan saja yuk kita sudah berbelanja barang-barang banyak sekali nih
Mamah : Iya juga sih, kamu tdak mau membeli apa-apa lagi nih?

Papah : Iya Lucy kamu tidak ingin membeli apa-apa lagi?

Lucy : Sudah pah, aku tidak ingin membeli apa-apa lagi.

Papah : Ya sudah ayo kita pulang.

Pada saat sampai di Rumah, Lucy pun beristirahat pada saat itu mamahnya dan pembantunya sedang
tidak masak untuk makan malam, akhirnya Lucy pergi keluar Rumah untuk membeli makanan sendirian
dan pada saat itu Lucy bertemu dengan Ikal yang sedang berjalan sendirian membawa buku, dan tidak
sengaja mereka bertabrakan.

Brukkk.!!

Lucy : Aduh, bagaimana sih kamu seharusnya kalau jalan tuh jangan meleng dong gimana sih.

Ikal : Aduh maaf ya aku tidak sengaja. (membereskan bukunya yang jatuh)

Lucy: Iya tidak apa-apa kok.

Ikal: Eh Lucy kamu mau kemana?

Lucy : aku ingin membeli makanan, kamu mau kemana?

Ikal : aku tadi habis mambawakan makanan untuk orang tua ku yang sedang berjualan, sambil
membantu-membantu di sana.
Lucy : Tetapi megapa kamu membawa buku?

Ikal : Oh iya tadi aku sambil membaca buku.

Lucy : Wah kamu rajin sekali ya.

Ikal : Tidak ah biasa sja.

Lucy: Oh ya suda aku mau membeli makanan dulu ya.

Ikal : Oh yasudah hati-hati ya.

Keesokan harinya sepulsang Sekolah Lucy mendapakan berita buruk dari orang tuanya yaitu, ternyata
perusahan yang dimiliki oleh papanya bangkrut Lucy dan Keluarganya sangat sedih, sampai-sampai
Rumah yang ia tempati bersam Keluargaya pun juga disegel oleh Bank, mereka tidak tau harus kemana
lagi, merekapun akhirnya mengontrak disebuah rumah kecil, mamah Lucky sangat tidak bisa menerima
keadaan tersebut.

Mamah : Aku tidak menyangka bisa terjadi hal seperti ini, semua perhiasan mamah koleks-koleksi
mamah yang mamah beli di luar negeripun juga di ambil oleh Bank.

Papah : Sabar mah. Ini cobaan yang berat untuk kita.

Lucy : Coba saja dulu kita menabung pada saat ini kan bisa terpakai, maksud aku itu ini, jadi pada saat
krisis seperti ini bisa terpakai.

Mamah : Iya mamah sangat menyesal sekali, tapi sekarang kita ingin tinggal dimana?
Papah : Sudah kita cari saja kontrakan yang murah…

Mamah : Memangnya paah punya simpanan uang?

Papah : Alhamdulillah papa masih punya simpanan uang.

Setelah mereka mencari-mencari kontrakan akhirnya mereka mendapatkan kontrakan yang kecil dan
murah. Pada keesokan harinya Lucy pun Sekolah. Sesampainya di Sekolah ternyata teman-teman Lucy
sudah tau bahwa Keluarganya Lucy jatuh miskin, dan mereka mengejek-ngejek Lucy.

Gisela : Eh. Lihat… ternyata seorang anak orang kaya, sekarang sudah jatuh miskin. hahaa

Joe : Huu… pasti orangtuanya mendadak bangkrut, karena mempunyai banyak hutang.

Ikal : Eh… Kalian jangan begitu dong… kalian itu bukan sahabat yang baik, saat Lucy susah seharusnya
kalian menghibur bukan malah mengejek.

Gisela : Apa?? bersahabat dengan dia ga salah denger, kapan kita bersahabat dengan dia kayanya ga
pernah tuh.

Lucy : Gisela… kamu jangan kaya gitu dong! kitakan pernah bersahabat

Joe : Aku cuman bersahabat dengan Lucy yang kaya raya, bukan Lucy yang anak miskin.

Ikal : Sudah Lucky kita pergi saja tidak ada gunanya ngomong sama anak kaya raya yang sombong.
Lalu Ikal dan Lucy pun pergi ke kantin

Lucy : Ikal kamu kenapa membela aku? padahalkan dulu keluarga ku pernah mencela kmu?

Ikall : Aku tidak pernah memikirkan apa yang pernah papa dan mama kamu katakan pada ku dan lagi
pula aku tau sebenarnya kamu dipaksa oleh orangtua mu untuk menjauhi aku.

Lucy : Kau memang sahabat ku yang baik.

Saat pulang Sekolah dan sesampainya di Rumah

Lucy : Assalamualaikum.

Mamah : walaikumsalam.

Lucy : Papah kemana mah?

Mamah : Papah pergi mencari pekerjaan, sudah kamu makan sana.

Lucy : Iya mah.

Mamah : Sayang kamu tau ga tadi Malam mamah tidur digigit nyamuk… kamu gimana pasti kamu juga
terganggu kan?

Lucy : Iya sih mah tapi mau bagaimana lagi, ini cobaan untuk kita tadi di sekolah di ejek-ejek orang
miskin.
Mamah : Apa? siapa yang mengejek kamu orang misin? kurang aj4r

Lucy : Biarkan sajalah mah…. Kitakan dulu juga bersifat seperi itu kepada orang yang kurang mampu.

Mamah : Sudahlah biarkanlah seperti itu yang lalu biarkanlah berlalu nasi telah menjadi bubur.

Lucy : Ya sudah mah aku sudah lelah mau tidur dulu.

Pada malam hari papahnya pun datang, lalu mamahnya pun menceritakan kejadian yang telah di alami
Lucy di Sekolah.

Mamah : Pah, tadi di Sekolah Lucy diejek oleh teman-temannya oaring miskin.

Papah : Mamah ini semua salah kita, seharusnya pada sat kita kaya dulu kita rajin menabung bukan
menghambur-hamburkan uang, jadinya seperi ini deh kita susah dan tidak punya uang simpanan.

Mamah : Iya pah mamah juga menyesal atas kelakuan mamah yang sering menghambur-hamburkan
uang, mama juga menyesal telah menghina orang miskin.

Papah : Ya sudah lah mah.. kita menitip salam permintaan maaf saja kepada Lucy untuk Ikal.

Mamah : Oh iya benar juga pah.

Papah : Mah maaf ya hari ini papah belum mendaptkan pekerjaan.

Mamah : Tidak apa-apa kok pah. kita harus berusaha lagi.


Papah : Sudah larut malam, ayo kita tidur.

Pada keesokan Pagi harinya papah dam amah Lucy menitip permintaan maaf untuk Ikal kepada Lucy.

Mamah : Lucy, mamah mau menitip permintan maaf kepda Ikal. (di depan pintu )

Papah : Lucy, papah juga ya..

Lucy : Iya nanti akan kusampaikan kepda Ikal, aku senang sekali mamah dan papah mau minta maaf
kepada Ikal, mah pah aku berangkat dulu ya.

Mamah : Iya hati-hati ya sayang..

Pada saat sampai di Sekolahan, Lucypun menyampaikan kepada Ikal atas permintaan maaf dari papah
dan mamahnya.

Lucy : Ikal. aku ingin menyampaikan permintaan maaf mamah dan papah ku atas kesalahan yang telah
membuat hati mu terluka.

Ikal : Tidak apa-apa kok Lucy. Aku sudah memaafkannya, syukurlah mereka sadar.

Lucy : Terimakasih ya, kmu memang sahabat terbaik ku.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ikal pun pulang, Ia melewati Rumah Joe yang ternyata kebakaran, ia
pun memberitahukan pada Lucy dan Gisela atas musibah itu.

Ikal : Astagfirullah Rumah Joe kebakaran… aku harus memberi tahukan pada Gisela.
Ketika menuju Rumah Gisela, ia bertemu dengan Lucy.

Lucy : Ada apa Kal? kamu sepertinya terburu-buru sekali.

Ikal : Luc. Rumah Joe kebakaran.

Lucy : Yang benar kamu?

Ikal : Benar aku tidak bohong.

Lucy : Ayo kita beri tau Gisela.

Ketika sampai di Rumah Gisela.

Ikal : Assalamualaikum. Gisela.

Lucy : Gisela.

Gisela : Ada apa sih Lucy anak miskin di bawa ke rumah ku?

Lucy : Jangan begitu Gisela, kamu hargai teman mu dong.

Ikal : Kamu jangan salah paham dong kita berdua kesini ke Rumah kamu tuh pingin beri tau doing, bahwa
Rumah Joe kebakaran.
Gisela : apa? kebakaran?

Ikal : Iya benar cepat kita ke Rumah Joe. (lari keluar panggung )

Mereka bertiga menuju Rumah Joe. Sampai di Rumah Joe.

Joe : Ngapain kalian kesini? kalian mau menghina ku ya, karena Rumah ku kebakaran dan menjadi orang
miskin?

Ikal : Tidak kok, kami hanya ingin melihat keadaan mu saja, kamu baik-baik sajakan?

Joe : Tidak jangan mendekat, kalian senangkan melihat aku seperti ini?

Gisela : Kamu sabar ya, mungkin ini cobaan untuk kamu.

Joe : Kamu bisa bicara seperti itu? kamu tidak merasakan apa yang kurasa sekarang ini.

Ikal : Sudahlah Joe, mungkin ini cobaan untuk kamu yng tabah ya.

Joe : Terimakasih ya atas suportnya aku minta maaf ya selama ini aku sering berbuat jahat kepada kalian
berdua, aku sering menghina.

Gisela : Iya kal, aku juga mintaa maff ya aku sudah mempermalukan mu.

Ikal : Sudahlah aku sudah memaafkan kalian kok, lupakan yang kemarin, kita buka lembaran baru.
Lucy : Nah gitu dong, coba aja dari dulu kayak gini pasti asyik, gak ada yang saling megejek.

Gisela : Sekarang keta berteman ya…!

Ikal : tentu.

Anda mungkin juga menyukai