FARMAKOLOGI DASAR
Sejarah Obat
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati
yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau
mencegah penyakit berikut gejalanya.
Obat dari hewan yang sudah dipakai secara turun temurun, seperti
hati ayam atau sapi untuk yang kekurangan darah, pancreas untuk
terapi kekurangan insulin. Testis untuk terapi hormon
Mineral dari tanah, masyarakat primitif tertentu yang memakan
tanah yang tenyata mengandung Fe sehingga mencegah anemia
Pengertian-pengertian:
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan, baik sintesia atau semi sintesis yang dapat menyebabakan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Disebut juga sebagai obat bius atau daftar O
Narkotika digolongkan menjadi 3:
1. Narkotika Golongan I: hanya digunakan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan dan dilarang digunakan untuk
kepentingan lainnya. Ada 26 bahan Contoh: tanaman Papaver
somniferum, opium(candu), tanaman Erythroxylon coca,
tanaman ganja (Cannabis), tetrahidrokarbinol dan turunannya,
heroin, tiofentanil
2. Narkotika Golongan II: dapat digunakan dalam terapi selain
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan memiliki potensi
ketergantungan yang tinggi. Ada 87 zat/sediaan contohnya:
dekstromoramida (Palfium), difenoksilat, fentanil, levorfanol,
metadon (symoron), morfina,petidina,sulfentanil,opium
3. Narkotika Golongan III: banyak digunakan dalam terapi dan
potensi ketergantungan yang ringan, mencakup 14 zat/sediaan
contohnya: dekstropropoksifena, etil-morfina (dionin),
kodein,nikodikodina, etil morfina, polkodina
Pada sediaan tablet dikenal teori LDA yaitu tablet setelah masuk
dalam saluran cerna mengalami pecah menjadi granul-granul.
Kemudian zat aktif lepas dari granul (liberasi) dan kemudian zat
aktif tersebut melarut dalam cairan (disolusi) baru kemudian
diserap (absorpsi). Setelah diabsorpsi zat aktif tersebut di transport
menuju targetside, mengalami metabolism dan diekskresi.
Ukuran obat
Kecepatan disolusi obat berbanding lurus dengan luas
permukaannya, artinya semakin kecil ukuran partikelnya semakin
luas permukaan kontaknya sehingga semakin baik
disolusi/kelarutannya.
Bentuk obat
Bentuk suatu molekul obat idealnya sedemikian rupa sehingga
seperti 1 anak kunci dan gemboknya.
ASPEK Farmakokinetika
Farmakokinetika dapat diartikan sebagai nasib obat didalam tubuh
atau hal-hal yang dialami obat hingga mencapai cairan plasma.
Interaksi secara farmakokinetik terjadi apabila suatu obat
mempengaruhi absorpsi, distribusi, biotransformasi/metabolisme,
atau ekskresi obat lain. Secara fisiologi interaksi terjadi apabila
suatu obat merubah aktivitas obat lain pada lokasi yang terpisah
dari tempat aksinya. Farmakokinetika mempelajari kinetika
absorpsi obat, distribusi, dan eliminasi (yakni eksresi dan
metabolisme).
Proses perjalanan obat yang terjadi di dalam tubuh meliputi :
ASPEK FARMAKODINAMIKA
TEORI OBAT RESEPTOR
Dalam pengertian umum, obat adalah suatu substansi yang
melalui efek kimianya membawa perubahan dalam fungsi
biologic. Pada umumnya, molekul obat berinteraksi dengan
molekul khusus dalam system biologic, yang berperan sebagai
pengatur, disebut molekul reseptor.
Ikatan obat-reseptor merupakan tahap awal dari beberapa tahap
untuk dapat mencapai timbulnya efek.
ASPEK TOKSIKOLOGI
Toksiologi dibedakan atas: