Anda di halaman 1dari 14

I.

Judul : Rangkaian Seri RLC dan Resonansi


II. Tujuan :
1. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat mengidentifikasi rangkaian RL seri, RC
seri, dan RLC seri dengan benar.
2. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat membedakan rangkaian RL seri, RC seri,
dan RLC seri pada arus DC dan AC dengan benar.
3. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat mengukur VR, VL, VC dan kuat arus
pada rangkaian RL seri, RC seri, dan RLC seri dengan benar.
4. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat menghitung resistansi total RLC dengan
benar.
III. Landasan Teori

Menurut Alpar (2015;34), RLC circuit is an oscillating electric circuit consisting of a


resistor (R), an inductor (L) and a capasitor (C) connected in series or in parallel

The name of the circuit is derived from the initial of the consitituent passive components of the
the circuit, connected is that perticuar order. Obviously, if they would be connected in an other
sequence, the circuit name will not be different, as it is expected.

Resonansi merupakan salah satu peristiwa yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Sebagai contoh, resonansi mekanik seperti mendorong ayunan dan memetik dawai gitar
serta resonansi listrik seperti mencari gelombang radio. Resonansi mekanik biasanya berkaitan
dengan tetapan pegas dan massa atau panjang dawai dan percepatan gravitasi. Resonansi listrik
terkait dengan rangkaian inductor-kapasitor (LC). Ketika frekuensi yang siberikan sesuai dengan
frekuensi alamiah dari system yang diberi gangguan sisitem akan memiliki amplitude yang besar
(Safitri,2015;12).

1. Rangkaian RL seri

Menurut Charles (2008;259), consider the series connetion of resistor and an inductor as
shown in fig 7.11. Our goal is to determine the cyrcuit respone, which we will assume to be the
current i(t) through the inductor. We select the inductor currentas the respone is order to take
advantage of the ideal thet the inductor current cannot change instantaneously.

𝑖(𝑜) = 𝐼𝑜
Menurut Halliday (2010;309), untuk alsan kemiringan notasi, kita gunakan besaran XL,
disebut reaktansi induksi dari inductor

𝑋𝐿 = ɷ𝑑 𝐿

Basar XL=ɷL disebut reaktansi induktif, pada frekuensi tinggi suatu kapasitor mempunyai
reaktansi kecil, sebaliknya pada frekuensi rendah mempunyai reaktansi besar. Ini berlawanan
dengan suatu Induktansi L yang mempunyai reaktansi yang besar pada frekuensi tinggi dan
reaktansi rendah pada frekuensi rendah (Sutrisno,1986;30).

2. Rangkaian RC seri

Jika kapasitor dialiri arus bolak-balik, maka pada kapasitor tersebut akan muncuk reaktansi
kapasitif (XC). Besarnya nilai reaktansi kapasitif tersebut tergantung dari masing-masing
rengkaian tersebut. Hasil dari eksperimen ini akan mempermudah setiap persoalan dalam
penentuan frekuensi osilasi LC tersebut (Safitri,2015;13).

1
𝑋𝐶 =
2𝜋𝑓𝑐

Menurut Charles (2008;254-255), cosider a series combination of a resistor and an initially


changed capacitor, (the resistor and capasitor may be the equivalent resistance and equivalent
capacitance of combinations of resistor and capacitors). Our objaective is to determine the circuit
respone, ehich for pedagogic respone, we assume to be voltage V(t) across the capacitor. Since
the capacitor is initial voltage is can assume that time t=0, the initial voltage is

𝑉(0) = 𝑉𝑂

3. Rangkaian RLC seri

Menurut Charles (2008;319) am understanding of natural response of the series RLC circuit
is a necessary background for future studies in filter design and communication network.
Consider the series RLC circuit shown in fig 8.8. the circuit is being excited by the energy
initially stored in the capacitor and inductor. The energy is represented by the initial capacitor
voltage Vo and initial inductor current Io that at t=0

Menurut Sutriso (1986;48), arus 𝐼 = 𝑉𝑍 dengan Vs adalah rms pada kompleks sumber.
Impendansi

1 2
𝑍 = |𝑍| = √𝑅 2 + (ɷ𝐿 − )
ɷ𝐿
𝑉𝑆
Sehingga 𝐼𝑆 =
2
√𝑅 2 +(ɷ𝐿 − 1 )
ɷ𝐿

IV. Alat dan Bahan


1. Audio frekuensi generator (AFG) = 1 unit
2. Oscilloscope = 1 unit
3. Multimeter Digital = 2 unit
4. Resistor = 1 kΩ
5. Induktor = 205 mH
6. Kapasitor = 0.01 µF

V. Prosedur Kerja
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan
percobaan.
2. Periksa semua bahan dan peralatan, pastikan semua dalam kondisi yang baik.
3. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah!

4. Nyalakan AFG dan aturlah tengangan awal keluaran AFG pada 5 volt dengan memutar
amplitude atau penguat AFG.
5. Usahakan tengangan V tersebut dipertahankan kontans pada 5 volt.
6. Atur frekuensi pada AFG sebesar 10 KHz.
7. Catatlah nilai parameter yang ditunjukan alat ukur I, VR dan VL pada tabel kerja 3.1!
8. Ulangi langkah kerja no 6 sampai no 8 dengan frekuensi yang bervariasi sesuai dengan
tabel kerja 3.1!
9. Kemudian buatlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini!
10. Ulangi langkah 4 sampai 9 untuk rangkaian Rc dan mengganti parameter tengangan VL
dengan VC.
11. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini!

12. Ulangi langkah 4 sampai 9 untuk rangkaian RLC, dengan menambahkan VC sebagai
parameter yang diukur.
VI. Data Hasil

Tabel 3.1 percobaan rangkaian RL seri

No f(kHz) 𝑉𝑅 (volt) 𝑉𝐿 (volt) I (µA)


1 10.246 2.34 0.021 24
2 30.72 2.19 0.035 27
3 51.0 2.12 0.049 25
4 70.5 2.05 0.063 24
5 100.73 2.05 0.070 21

Tabel 3.2 percobaan rangkaian RC seri

No f(kHz) 𝑉𝑅 (volt) 𝑉𝐶 (volt) I (µA)


1 10.272 2.26 0.21 23
2 30.072 2.19 0.14 26
3 50.162 2.12 0.07 24.5
4 70.656 2.05 0.07 23
5 100.35 2.05 0.07 21

Tabel 3.3 percobaan rangkaian RLC seri

No f(kHz) 𝑉𝑅 (volt) 𝑉𝐿 (volt) VC (volt) I (µA)


1 10.09 2.26 0.035 0.31 24
2 30.30 2.19 0.070 0.141 26
3 50.3 2.12 0.10 0.13 25
4 70.3 2.05 0.13 0.12 23
5 100.57 2.05 0.14 0.07 21

VII. Pembahasan

Pada praktikum ini, dilakukan percobaan rangkaian RLC,RC dan RL, dimana rangkaian-
rangkaian tersebut adalah rangkaian yang terdiri dari komponen resistor (R), komponen inductor
(L) dan komponen kapasitor (C) yang disusun secara seri. Praktikum ini dilakukan tiga
percobaan yaitu percobaan rangkain RL, rangkain RC dan rangkain RLC dengan disusun secara
seri serta tengangan masukannya adalah 5 volt, dan frekuensi yang diubah-ubah. Prktikun ini
dilakukan dengan setiap kelompok melakukan percobaan untuk satu rangkaian dan data yang ada
saling tukar untuk menghemat waktu praktikum.

Pada rangkaian RL, percobaan dilakukan dengan menggunakan resistor 1 kΩ dan nilai
inductor tidak diketahui. Dengan menyusun komponen sesuia langkah percobaan dan didapatkan
hasil data, yang dapat dianalisi adalah hasil dari tegangan total secara praktikum dari setiap
frekuensi yang berbeda dan nilai impedansinya. Dari analisi yang telah dilakukan, diketahui Vin
atau tegangan dari sumber yaitu 5 volt, dari seperti yang diketahui pada rangkaian seri tegangan
total sama dengan tegangan dari sumber, dari data yang didapat pada setiap frekuensi tegangan
total yang diperoleh berbeda-beda. Tegangan total yang diperoleh hanya berkisar 2.00 volt-2.5
volt.

Begitu pula dengan percobaan RLC, karena inductor tidak diketahui nilainya maka yang
dapat ditentukan hanya nilai tegnagan total dan nilai impedansinya saja. Data yang diperoleh dan
setelah dianalisi tidak jauh berbeda dengan rangkain RL. Hal ini mungkin disebabkan kurang
telitinya saat melakukan percobaan. Selain itu, hambatan yang dimiliki oleh kabel dan
penggunaan kabel yang tidak sesuia juga mempengarui hasil yang didapat.

Pada percobaan rangkaian RC yang dapat dilihat perbandingan dengan secara teori. Pada
percobaan rangkaian RC digunakan kapasitor 0.1 µF dan resistor 1 kΩ dengan sumber tegangan
5 volt. Setelah komponen disusun sesuia rangkaian dan dilakukan seperti prosedur percobaan,
didapat hasil yang sangat jauh dari hasil teori. Dimana selisih antara nilai impedansi secara teori
dengan praktikum dangan jauh berbeda. Walaupun demikian tegangan total setiap frekuensi
tidak jauh berbeda dan jauh berbeda dari tegangan sumber, ini mungkin disebabkan oleh
hambatan dalam oleh kabel dan alat yang digunakan.

Selain tu dari ketiga percobaan yang telah dilakukan dan melihat data literature, dapat kita
lihat bahwa nilai impedansi rangkaian RL, RC, dan RLC sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya
frekuensi yang diberikan.
VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

1. Rankaian RL seri, RC seri, dan RLC seri adalah rangkaian yang terdiri dari komponen
resistor (R), inductor (L) dan kapasitor (C) yang disusun secara seri dan dihubungkan
sember tegangan bolak-balik.
2. Pada rangkaian RL, RC, dan RLC seri dapat dihitung
𝑉𝑅 = 𝐼. 𝑅
𝑉𝐿 = 𝐼. 𝑋𝐿
𝑉𝐶 = 𝐼. 𝑋𝐶
Dengan
1
𝑋𝐶 = ɷ dan 𝑋𝐿 = ɷ𝐿
𝐶
𝑉 𝑉 𝑉
𝐼= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐼 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐼 =
√𝑅 2 𝑋𝐿2 √𝑅 2 𝑋𝐶2 √𝑅 2 +(𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
3. Resistansi total RLC yaitu besar hambatan gabungan
𝑍 = √𝑅 2 +(𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
DAFTAR PUSTAKA

Alpar. (2015). Teaching RLC Parallel Circuit in High School Physics class. ADN.

Charles, M. (2008). Funfamental Of Elctric Circuit Fourth edition. New York: Higher Education.

Halliday, R. (2010). Fisika Dasar Ed 7 Jd 2. Jakarta: Erlangga.

Safitri. (2015). Penentuan Frekuensi Osilasi LC dari Kurva Tegangan Induktor Dan Kapasitor terhadap
frekuensi. Jes, vol.3 No.2.

Sutrisno. (1986). Elektronika 1. Teori dan penerapannya. Bandung: ITB.


LAMPIRAN HITUNG
S

Anda mungkin juga menyukai