PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berpidato atau berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa
yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama dengan kerabat. Bahasa itu
akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian
antara bahasa dan pemakaiannya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan
Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai budayanya dan dari
bermacam macam jenis budaya tersebut, bahasa merupakan salah satu unsur
utama yang dapat mengidentifikasi atau menceritakan falsafah dari suatu budaya.
Seiring dengan berbedanya bahasa di suatu daerah, maka akan berbeda pula
Seperti yang kita ketahui, bahasa asli yang dimiliki Bangsa Indonesia
pada 28 Oktober 1928, yaitu pada sila ketiga sumpah pemuda yang berbunyi,
Indonesia“ dan sejak itulah Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa pemersatu
1
(Samsuri, 1983:3-5).
1
Namun, pada masa masa ini pengaruh ego tiap daerah sudah mulai
ke negeri ini yang mulai mengikis demi sedikit persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia. Dan seiring itu pula, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
maupun asing dengan Bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini sudah cukup pelik,
Menilik dari tren pergaulan saat ini, dalam percakapan sehari hari tersebut
Indonesia sudah disisipi pengaruh bahasa daerah, kata serapan dari bahasa inggris,
maupun bahasa pergaulan yang sedang naik daun, yaitu bahasa “alay” .
Mengapa hal tersebut terjadi? Apakah kondisi ini dapat dijadikan sebagai
petunjuk bahwa Bangsa Indonesia saat ini mulai kehilangan jati dirinya dalam
Budaya asing saat ini banyak sekali memepengaruhi berbagai aspek yang
ada di Indonesia, seperti pakaian, makanan, ilmu pengetahuan, pola hidup bahkan
bahasa. Dampak yang dibawanya pun ada yang positif ada yang negatif.
Di era globalisasi ini yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu
dahsyat mennutut pengambil kebijakan di bidang bahasa untuk bekerja lebih keras
2
Harimurti, “Kridalaksana 2008 Kamus Linguistik Edisi Keempat”. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
2
masalah pembinaan bahasa. Penggunaan bahasa Indonesia saat ini telah
sisi, di lain sisi peluang dan tantangan terhadap bahasa indonesia semakin besar
pula. Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengubah sosial yang sewaktu-
Maka dari itu, penulis berharap hal ini akan menjadi pengetahuan bagi
sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran . Oleh karena itu, penulis
B. Rumusan masalah
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang baik dan
benar.
bangga menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul sebagai citra diri
3. Pengunaan bahasa pada gaya bicara mahasiswa IAIN Palopo saat ini yang
3
C. Tujuan
Setiap manusia dalam melakukan sesuatu pasti memiliki tujuan. Begitu juga
2. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengajak kembali pelajar Indonesia
D. Manfaat
berbicara.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bahasa
membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki
arti. Bahasa memiliki berbagai definisi, definisi bahasa adalah sebagai berikut:
5. Suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh:
linguistik.
yang lain. Bahasa sebagai “kesatuan tanda bunyi” yang berlaku dalam kelompok
5
Kemampuan berfikir seseorang sangat di pengaruhi oleh kemampuan
Indonesia dapat menjadi alat penampung kebudayaan baru nasional yang segi-
Jadi, jika ingin dikatakan sebagai bangsa Indonesia yang cerdas maka kita
sebagai pelajar Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Tapi pada kenyataannya, saat ini penggunaan bahasa yang baik dan benar
telah bercampur dengan budaya asing yang mempunyai pengaruh besar terhadap
3
(Tadjuddin, 2004 : 3)
4
Koko kurnia, “Fungsi Bahasa Indonesia” https://kokokurnia.wordpress.com/2011/11/05/fungsi-
bahasa-indones'ia-sebagai-bahasa-nasional-dan-bahasa-negara/
6
B. Definisi Bahasa Indonesia
Dari segi linguistik, bahasa Indonesia adalah varian dari bahasa Melayu.
masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar
oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia"
7
yang bertujuan untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian
bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya atau bagian
Sumatera. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang
dari bahasa daerah, bahasa asing maupun kata-kata yang tercipta dari lingkungan
sekitar.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
Sebagian besar menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia
sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi
atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas
C. Definisi Berbicara
5
Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hlm, 47.
8
1. Pembicara
2. Isi pembicaraan
3. Saluran
4. Penyimak
5. Tanggapan penyimak
dilakukan oleh satu orang dan hal ini sering terjadi misalnya oleh orang
responsi yang nyata atau yang diharapkan, dan sang penyimak dan
sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat timbal balik antara dua arah.
9
6. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini. Hanya dengan bantuan
berkas grafik material, bahasan dapat luput dan kekirian kesegaran bahwa
pita atau berkas itu telah mungkin berbuat demikian, tentu saja merupakan
7. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang dengan suara atau bunyi
sebaliknya tidak akan terjadi terkecuali pantomim atau gambar, takkan ada
pada gerakan dan grafik itu yang tidak berdasar dan dan bergantung pada
tidak kita lihat, dirumah, ditempat bekerja dan dengan telpon percakapan
nyata dan apa yang diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yang
nyata yang mengelilingi para pembicara tetapi juga secara tidak terbatas
dunia gagasan yang lebih luas, yang harus mereka masuki karena mereka
dan manusia berbicara sebagai titik pertemuan kedua wilayah ini tetap
6
Haryadi dan Zamzani (2000:72)
10
D. Peran Penggunaan Bahasa Indonesia
lainnya. Selain sebagai penanda eksistensi budaya, bahasa juga merupakan cermin
pada bangsa yang maju bahasanya juga maju, tertata, dan bermatabat7
orang lainnya. Penggunaan bahasa yang bervariasi itu dapat dikarenakan oleh
Kita tahu bahwa setiap daerah mempunyai bahasa daerah atau dialek yang
berbeda-beda dan penggunaan bahasa dengan seseorang juga pasti berbeda, misal
dengan teman sebaya, orang tua, yang lebih muda, ataupun dengan orang yang
lingkungan sekolah berbeda juga di tempat umum dan lain juga di tempat-tempat
resmi atau tempat formal misal di kantor dan sebagainya, nah itulah variasi dalam
penggunaan bahasa.
yaitu sebagai alat komunikasi dan sebagai unsur yang memberikan corak
7
(Rahardi, 2013:1).
8
(Rusyana, 1984: 139-140).
11
digunakan dalam kegiatan pendidikan mahasiswa yaitu pada saat kegiatan
teknologi. 9
Walaupun tak sedikit buku-buku wajib dan bahasa komunikasi ilmu dan
teknologi di dunia menggunakan bahasa asing. Bahasa juga berperan sebagai alat
untuk menyatakan ekspresi diri yaitu sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu
yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
kepada pendengar melalui sarana bahasa secara lisan dan tulisan. Komunikator
harus dapat dipahami oleh pendengar agar nantinya mendapatkan respons berupa
9
Rusyana, (1984: 152)
12
jawaban atau tanggapan yang sesuai. Untuk mencapai komunikasi yang baik dan
dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat
terciptakan kerja sama dengan orang lain. Penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi, memiliki tujuan agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini
respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
yang semua kegiatan itu diperlukan komunikasi, yaitu bahasa, baik bahasa lisan
atau bahasa tulisan. Namun tidak jarang mereka, terutama pelajar menggunakan
bahasa yang bebas, tidak baku, bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa.
hubungan guru dan siswa akrab namun suasana resmi sekolah harus tetap dijaga.
Untuk kepentingan pendidikan juga, martabat guru dan siswa tetap masing-
masing harus ditegakkan, karena betapapun akrabnya mereka, tetap saja ada
Penggunaan bahasa merupakan salah satu bentuk tingkah laku. Tata krama
antara guru dan mahasiswa akan tercermin dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dengan ragam baku. Namun, tentu tidak perlu kaku, mungkin
13
terselip juga penggunaan bahasa ragam santai. Akan tetapi dalam sekolah
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan
bicara, dan tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan dengan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik
dan benar yang keduanya memiliki arti. Pertama, bahasa yang baik (sesuai aspek
komunikatif) yaitu bahasa yang sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa
tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama,
status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Bahasa
yang baik juga harus sesuai dengan situasi, dapat efektif menyampaikan maksud
kepada lawan bicara. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan
berkomunikasi. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai. Ada lima
laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat
14
1. Ragam beku (frozen) digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
4. Ragam santai (casual) digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
Kedua, bahasa yang benar, adalah bahasa yang sesuai dengan aspek kaidah
(peraturan tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan) bahasa baku, baik
kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan, seperti yang tertera
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau pada EYD (Ejaan Yang
kalimat baku.
15
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam
4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum
ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan
bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek
setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia
yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering
bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi,
integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering
11
Dhea Eka penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
http://ekanandan.blogspot.co.id/2015/10/dalam-menggunakan-bahasa-indonesia.html
16
F. Dialek dan ragam bahasa
varian menurut pemakai yang disebut sebagai dialek dan varian menurut
dengan bahasa yang digunakan di daerah yang lain meski mereka berasal
dari satu bahasa yang sama. Oleh karena itu, dikenallah bahasa Melayu
3. Dialek temporal, yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu.
Abdullah.
Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia berjumlah sangat banyak dan tidak
12
L, Siany., Atiek Catur B. (2009). Khazanah Antropologi 1 Jakarta: Depdiknas
17
pembicaraan, dan hubungan antarpembicara. Ragam bahasa menurut pokok
pembicaraan meliputi:
1. ragam undang-undang
2. ragam jurnalitik
3. ragam ilmiah
4. ragam sastra
a. ragam percakapan
b. ragam pidato
c. ragam kuliah
d. ragam panggung
a. ragam teknis
b. ragam undang-undang
c. ragam catatan
d. ragam surat-menyurat
Dalam kenyataannya, bahasa baku tidak dapat digunakan untuk segala keperluan,
1. komunikasi resmi
2. wacana teknis
18
G. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang
dipegang teguh secara bersama oleh semua anggota organisasi dalam pelaksanaan
pekerjaan yang ada dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, budaya dalam
suatu organisasi adalah menjadi pengikat semua karyawan secara bersama dalam
organisasi tersebut dan sekaligus sebagai pemberi arti dan maksud dalam
berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktifitas manusia untuk
dengan mengartikan budaya sebagai daya dari budi yang berupa cipta, rasa .dan
karsa, sedangkan kebudayaan diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa,dan rasa
tersebut. Dalam literatur lain dikatakan bahwa kebudayaan adalah seluruh cara
kehidupan dari masyarakat yang menapun dan tidak hanya mengenai sebagian
dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau
lebih diinginkan. Jadi, budaya menunjuk pada berbagai aspek kehidupan yang
hasil dari kelompok manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok
tertentu.Budaya dalam arti yang luas adalah suatu keadaan akibat perilaku
13
Djoko Widaghdo(1994)
19
manusia yang secara perorangan atau kelompok, bermasyarakat danbernegara
arti bahwa semua dapat hidup sehat diatas garis kemiskinan, tidak membedakan
suku, etnik, ras dan jenis kelamin, tidak mencemari dan merusak lingkungan,
secara demokratis menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia, memberi
cipta, karsa, dan rasa sebagai berikut : Cipta adalah kerinduan manusia untuk
mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi
pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan.Karsa
mana manusia sebelum lahir (sangkan), dan kemanamanusia sesudah mati (paran).
keindahan.
20
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
abstrak tak dapat, tak dapat diraba. Lokasinya ada dalam alam pikiran dariwarga
ini dapat kita sebut adat tata kelakuan, atau adat istiadat dalam bentuk jamaknya.
Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial, menganai
kelakuan berpola dari manusia itu sendiri.Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
menurut pola-pola tertentuyang berdasarkan adat tata kelakuan. Wujud ketiga dari
kebudayaan disebut kebudayaan fisik, yaitu berupa seluruh total dari hasil fisik
dan aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat.Di atas telah
dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
sebagai berikut:a. Bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan
ciptaan manusia.
2. Kebudayaan non material (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak
dapat dilihat dan diraba, misalnya religi (walau tidak semua religi ciptaan
21
Tanpa masyarakat akan sukarlah bagi manusia untuk membentuk
kehidupannya.14
14
Koentjaraningrat (1974)
22
BAB V
A. Kesimpulan
harinya.
B. Saran
Palopo dengan baik dan benar dalam percakapan sehari hari dapat kembali
membaik, sehingga salah satu unsur dari budaya kita berbahasa Indonesia
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com_Analisis_Penggunaan_TataBhs.pdf
http://www.crayonpedia.org
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://www.asal-usul.com/bahasa-paling-banyak-digunakandunia.html
http://nasional.kompas.com/read/2010/07/26/15575681/
http://aistin.blogspot.com/2011/08/bahasa-indonesia-sebagai-pembentuk.html
http://eno-elbika.blogspot.co.id.makalah-analisis-penggunaan-bahasa.html
https://sumberbelajarsmkn.wordpress.com/roisyiah/tata-tertib-dan-kedisiplinan-
dalam-pengembangan-budaya-dan-iklim-sekolah
http://pluspoes-poestakawan.blogspot.co.idpenggunaan-bahasa-indonesia di.html
http://karinarisaf.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-bahasa-indonesia.html
www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-fungsi-dan-kedudukan-bahasa-
indonesia/
https://irfandiamhsin.wordpress.com/makalah-perlunya-melestarikan-bahasa-
indonesia/
http://pusatbudayanusantara.blogspot.co.id/
http://ahdiyatgreen.blogspot.co.id/2013/03/hakikat-bahasa_18.html
24