Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Garut


Program Studi Keahlian : Geologi Pertambangan
Mata Pelajaran : Geologi Dasar
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan :1-4
Alokasi waktu : 16 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar

3.1 Menguraikan proses terbentuknya bumi


4.1 Menyajikan proses terbentuknya bumi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu :
1. Menjelaskan teori-teori pembentukan bumi
2. Membandingkan teori-teori pembentukan bumi
3. Menerapkan perilaku berkarakter yang meliputi ketelitian, tanggung jawab,
kehati-hatian, kerapian dan kesabaran

D. Materi Ajar (Materi Pokok) :


 Hipotesa nebula
 Hipotesa planetisimal
 Hipotesa pasang surut bintang
 Hipotesa kondensasi
 Hipotesa bintang kembar

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan dan Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan : Saintifik
b. Model : Discovery Learning
c. Metode :
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Power point
2. Alat : LCD, laptop
3. Sumber pembelajaran :
 Buku geologi umum
 Buku batuan dan mineral
 Buku Petrologi
 Buku field geology
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 s/d 2 ( 4 X 45 Menit)

Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Media Metode Waktu
(Menit)
A. Pendahuluan
1. Guru memberi  Siswa - - 5
salam dan menjawab
mengecek salam
kehadiran siswa.

2. Guru memberikan  Siswa - Diskusi 10


motivasi kepada termotivasi
siswa sebelum untuk
memasuki memasuki
pelajaran. materi
pelajaran.
3. Guru
menyampaikan  Siswa LCD Diskusi 10
bahwa tujuan menyimak
pelajaran pada penyampaian
hari ini adalah tujuan
mempelajari pelajaran.
hipotesa nebula
dan hipotesa
planetisimal

B. Inti
1. Guru  Siswa- siswa - Tanya jawab 20
mengarahkan mengeluarkan
siswa memahami pendapat
hipotesa nebula mengenai
dan hipotesa hipotesa nebula
planetisimal dan hipotesa
planetisimal

2. Guru  Siswa _ 60
menyimak
menyimpulkan
kesimpulan
pendapat siswa. yang
disampaikan
oleh guru.
3. Guru menjelaskan
 Siswa - Tanya jawab 50
hipotesa nebula
mendengarkan
dan hipotesa
penjelasan guru
planetisimal
C. Penutup
1. Guru Siswa menyimak - - 15
menyimpulkan penjelasan guru.
hipotesa nebula
dan hipotesa
planetisimal
2. Guru menutup - - - 10
pelajaran.

Pertemuan ke 3 s/d 4 ( 4 X 45 Menit)


Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Media Metode Waktu
(Menit)
A. Pendahuluan
1. Guru memberi  Siswa - - 5
salam dan menjawab
mengecek salam
2. kehadiran siswa.

3. Guru memberikan  Siswa - Diskusi 10


motivasi kepada termotivasi
siswa sebelum untuk
memasuki memasuki
pelajaran. materi
pelajaran.
4. Guru
menyampaikan  Siswa LCD Diskusi 10
bahwa tujuan menyimak
pelajaran pada penyampaian
hari ini adalah tujuan
mempelajari pelajaran.
hipotesa pasang
surut bintang,
hipotesa
kondensasi dan
hipotesa bintang
kembar

B. Inti
1. Guru  Siswa- siswa - Tanya jawab 20
mengarahkan mengeluarkan
siswa memahami pendapat
hipotesa pasang mengenai
surut bintang, hipotesa pasang
hipotesa surut bintang,
kondensasi dan hipotesa
hipotesa bintang kondensasi dan
kembar hipotesa
bintang kembar _ 60

2. Guru  Siswa
menyimak
menyimpulkan
kesimpulan
pendapat siswa. yang - Tanya jawab 50
disampaikan
oleh guru.
3. Guru menjelaskan  Siswa
hipotesa pasang mendengarkan
surut bintang, penjelasan guru
hipotesa
kondensasi dan
hipotesa bintang
kembar
C. Penutup
1. Guru  Siswa - - 15
menyimpulkan menyimak
hipotesa pasang penjelasan
surut bintang, guru.
hipotesa
kondensasi dan - - 10
hipotesa bintang
kembar -
2. Guru menutup
pelajaran.

H. MATERI AJAR
Hipotesa Pembentukan Bumi
1. Teori Kabut(Nebula)
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya
Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan
oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan
Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya
terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-
menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar
semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut
bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata
surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu :
 Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang
begitu pekat dan besar.
 Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan
terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat
yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil
dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
 Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.

2. Teori Planetisimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli
geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan
matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas
bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut
melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya
lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan
tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal.
Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3. Tori Pasang Surut Gas(Tidal)


Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun
1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,
sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi,
jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat,
maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh
matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut
akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang
besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar
itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-
kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-
planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh
matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan
hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter
dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan
berjalan relatif lebih cepat.
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang
tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang
yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5. Teori Big Bang


Berdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari
puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa
yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian
kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak
dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-
nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
 Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam
proses pembentukan bumi, yaitu:
 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur.
 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel
dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di
ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-
helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi
hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak
memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini
seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh
masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu
pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah
diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .
I. PENILAIAN
Jenis Tes : Tertulis
Bentuk : Uraian
Soal :
No Soal Kunci
1 Jelaskan proses Berdasarkan Teori Big Bang, proses terbentuknya bumi
terbentuknya bumi
berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya
menurut teori big
bang! terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya.
Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut
raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang
kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama
jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem
tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar
tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-
gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-
gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
2 Kenapa teori bigbang Karena terdapat beberapa bukti yang memperkuat teori ini.
lebih dapat diterima
Salah satu bukti pentingnya adalah jumlah hidrogen dan helium
oleh masyarakat
ilmiah? di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa
konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian
dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa
peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak
memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka
unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan
berubah menjadi helium.
LP 2: Karakter

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siswa: Kelas: Tanggal:

Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
A = sangat baik B = memuaskan
C = menunjukkan kemajuan D = memerlukan perbaikan

No Rincian Tugas Kinerja (RTK) A B C D Keterangan


1 Jujur
2 disiplin
3 Tanggungjawab
4 Peduli
5 Gotong royong
6 Kerjasama
7 Toleran
8 Damai
9 Santun
10 Responsif
11 Pro-aktif.

Garut, 2014
Pengamat

(_______________)
LP 3: Keterampilan Sosial

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Siswa: Kelas: Tanggal:


Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan
sosial siswa itu menggunakan skala berikut ini:
A = sangat baik B = memuaskan
C = menunjukkan kemajuan D = memerlukan perbaikan

No Rincian Tugas Kinerja A B C D Keterangan


(RTK)
1 Bertanya
2 Menyumbang ide atau
pendapat
3 Menjadi pendengar yang
baik
4 Komunikasi

Garut, 2014
Pengamat

(_______________)

Anda mungkin juga menyukai