Disusun oleh
Nama Kelompok :
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas Berkat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas rutin mata kuliah Kosmetika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “kosmetika ” Ibu Dra.
Lina Pangaribuan M.Pd dan Habibah Hanim Lubis S.Pd, M.Pd selaku dosen Mata Kuliah
Kosmetik Tradisional yang telah membantu kami dalam proses pembuatan tugas ini. Kami
menyadari bahwa tugas ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu kami
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna memperbaharui tugas rutin kosmetika ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu
maupun pengetahuan bagi rekan-rekan dan para pembaca dan bagi para pemmbaca dapat
memberikan kritik dan saran yang akan membantu tugas kami dimasa yang akan datang..
Penyusun
I. MORFOLOGI IKAN NILA
Secara umum, ikan nila (oreochromis niloticus) masih kerabat dekat dengan ikan mujair
(eochromis mossambicus ). karakteristik fisik pada beberapa strain ikan juga ada yang mirip
dengan ikan mujair.
Ciri umum ikan nila adalah bentuk tubuhnya memanjang dan ramping . sisik ikan nila
berukuran relatif besar. Matanya menonjol dan besar dengan tepih berwarna putih. Nila
mempunyai lima buah sirip yang berada di punggung, dada, perut, anus dan ekor. Pada sirip[
dubur (anal fin) memiliki 3 jari-jari keras dan 9-11 jari-jari sirip lemah. Sirip ekor (caudal
fin) memiliki 2 jari-jari lemah mengeras dan 16-18 jari-jari sirip lemah. Sirip punggung
(dorsal fin) memiliki 17 jari-jari sirip keras dan 13 jari-jari sirip lemah. Sementara itu sirip
dadanya, (poctoral fin) ) memiliki 1 jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Sirip perut
(ventral fin) memiliki 1jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah.
Selain itu, ikan nila juga memiliki sisik berjenis cycloid yang menutupi seluruh tubuhnya.
Sisik ikan nilla lebih besar atau lebar dan sisik ikan umumnya merupakan sisik berduri.
Nila jantan mempunyai bentuk tubuh membulat dan agak pendek dibandingkan dengan nila
bentina. Warna ikam nila jantan umumnya lebih cerah dibandingkan dengan nila betina.
Dibagian anus nila jantan terdapat alat kelamin yang memanjang dan terlihat cerah. Alat
kelamin ini semakin cerah ketika sudah dewasa atau matang gonad dan siap membuahi telur.
Sementara itu, warna sisik ikan nila berina sedikit kusam dan mempunyai tubuh agak
memanjang. Dibagian anus nila betina terdapat dua benjolan membulat. Satu merupakan
saluran keluarnya telur dan yang satunya lagi adalah saluran pembungan kotoran.
Ikan nila mencapai masa dewasa pada umur 4-5 bulan. Induk betinsa bertelur 1.000-2.000
butir. Setelah bertelur dibuahi oleh induk jantan, telur akan dierami di mulut betina hingga
menjadi larva.
KLASIFIKASI IKAN NILA
Filum Chordota
Subfilum Vertebrata
Kelas Pisces
Subkelas Achanthopterigii
Ordo Perciformes
Familia Cichlidae
Genus Oreochromis
Spesies Oreochromis niloticus
I. Morfologi Madu
Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang berdarah
dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu hawa yang ada
disekitarnya.
Tubuh lebah madu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax), dan perut
(abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot
bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin
dan menutupi organ dalam.
Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi system pencernaan, system penginderaan, dan
system reproduksi. System pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah: mulut,
osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, colon dan
rectum. System penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera pencium,
dan indera peraba. Dalam hal system reproduksi, organ reproduksi yang berkembang
sempurna pada lebah hanya pada lebah jantan dan ratu. Seekor lebah ratu dewasa yang
produktif dapat menelurkan 1000-3000 sel telur per hari.
Lebah madu adalah salah satu serangga yang menguntungkan manusia, terutama karena
mampu menghasilkan madu. Di dalam kehidupannya lebah madu seperti organisme lain
sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, faktor – faktor lingkungan ini meliputi faktor biotik
dan abiotik. Faktor lingkungan ini baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi aktifitas hidup, keadaan makanan di alam dan perkembangan populasinya
(Widhiono 1986).
Daerah penyebaran Apis dorsata hampir sama dengan jenis Apis florea terdapat di Pakistan
bagian barat (dan mungkin sebagian Afghanistan) sampai ke India, Sri Langka, Indonesia,
dan daerah-daerah Philipina bagian timur. Daerah penyebaran dari Utara-Selatan ditemukan
dari sebelah Selatan China sampai Indonesia, tidak terdapat di New Guinea maupun Ausralia
(Akratanakul 1986 dalam Yatap 1998).
Menurut Kasno (2001), sebagaimana dengan jenis makhluk hidup yang lain, lebah madu
memerlukan syarat untuk dapat menjalankan kehidupannya.
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Family : Apidae
Genus : Apis
Apis Cerana
Apis Nigrocineta
Apis Dorsata
III. Fungsi Kandungan Madu Secara Umum Dan Bagi Kecantikan Kulit
1. Kalsium (Sumber. Sunita Almatsier (2009), Prinsip Dasar Ilmu Gizi)
Secara Umum:
Membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
Membantu perkembangan dan kesehatan otak
Melindungi dari kanker payudara dan usus besar
Menurunkan tensi tinggi
Melenturkan otot
Mengatasi wasir, rematik, sakit pinggang dan keram
Mengurangi resiko penyakit ginjal
Menetralisis keasaman dalam tubuh
2. Kulit
Menjaga kesehatan kulit
Mencukupi kebetuhan harian potassium juga memberikan manfaat bagi
kesehatan kulit
Memaksimalkan fungsi sel-sel tubuh
3. Fosfor (Sumber. Sunita Almatsier (2009), Prinsip Dasar Ilmu Gizi)
Secara Umum:
Struktur tulang dan gigi semakin kuat dan sehat
Membantu melancarkan proses urinisasi
Membantu menjaga kesehatan fungsi syaraf dan otot
Menjaga dan mengendalikan keseimbangan hormon