Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH KOSMETIK TRADISIONAL

DOSEN PENGAMPUH : Dra. LINA PANGARIBUAN, M.Pd

HABIBAH HANIM LUBIS, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh

Nama Kelompok :

Tasya Alfi Laila RajaGukGuk (5173144029)

Rifa Faradhiba (5172144012)

Rezqi Fitriah Qolbi (5173144024)

PROGRAM STUDI TATA RIAS

JURUSAN KESEJATERAHAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas Berkat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas rutin mata kuliah Kosmetika.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah “kosmetika ” Ibu Dra.
Lina Pangaribuan M.Pd dan Habibah Hanim Lubis S.Pd, M.Pd selaku dosen Mata Kuliah
Kosmetik Tradisional yang telah membantu kami dalam proses pembuatan tugas ini. Kami
menyadari bahwa tugas ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu kami
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna memperbaharui tugas rutin kosmetika ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu
maupun pengetahuan bagi rekan-rekan dan para pembaca dan bagi para pemmbaca dapat
memberikan kritik dan saran yang akan membantu tugas kami dimasa yang akan datang..

Medan, 08 Maret 2018

Penyusun
I. MORFOLOGI IKAN NILA

Secara umum, ikan nila (oreochromis niloticus) masih kerabat dekat dengan ikan mujair
(eochromis mossambicus ). karakteristik fisik pada beberapa strain ikan juga ada yang mirip
dengan ikan mujair.
Ciri umum ikan nila adalah bentuk tubuhnya memanjang dan ramping . sisik ikan nila
berukuran relatif besar. Matanya menonjol dan besar dengan tepih berwarna putih. Nila
mempunyai lima buah sirip yang berada di punggung, dada, perut, anus dan ekor. Pada sirip[
dubur (anal fin) memiliki 3 jari-jari keras dan 9-11 jari-jari sirip lemah. Sirip ekor (caudal
fin) memiliki 2 jari-jari lemah mengeras dan 16-18 jari-jari sirip lemah. Sirip punggung
(dorsal fin) memiliki 17 jari-jari sirip keras dan 13 jari-jari sirip lemah. Sementara itu sirip
dadanya, (poctoral fin) ) memiliki 1 jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Sirip perut
(ventral fin) memiliki 1jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah.
Selain itu, ikan nila juga memiliki sisik berjenis cycloid yang menutupi seluruh tubuhnya.
Sisik ikan nilla lebih besar atau lebar dan sisik ikan umumnya merupakan sisik berduri.
Nila jantan mempunyai bentuk tubuh membulat dan agak pendek dibandingkan dengan nila
bentina. Warna ikam nila jantan umumnya lebih cerah dibandingkan dengan nila betina.
Dibagian anus nila jantan terdapat alat kelamin yang memanjang dan terlihat cerah. Alat
kelamin ini semakin cerah ketika sudah dewasa atau matang gonad dan siap membuahi telur.
Sementara itu, warna sisik ikan nila berina sedikit kusam dan mempunyai tubuh agak
memanjang. Dibagian anus nila betina terdapat dua benjolan membulat. Satu merupakan
saluran keluarnya telur dan yang satunya lagi adalah saluran pembungan kotoran.
Ikan nila mencapai masa dewasa pada umur 4-5 bulan. Induk betinsa bertelur 1.000-2.000
butir. Setelah bertelur dibuahi oleh induk jantan, telur akan dierami di mulut betina hingga
menjadi larva.
KLASIFIKASI IKAN NILA
Filum Chordota
Subfilum Vertebrata
Kelas Pisces
Subkelas Achanthopterigii
Ordo Perciformes
Familia Cichlidae
Genus Oreochromis
Spesies Oreochromis niloticus

II. KANDUNGAN IKAN NILA

No NUTRISI KANDUNGAN 100 %


1 Kadar air 66,99
2 Protein 22,27
3 Lemak 22,27
Lemak jenuh 1
Lemak tak jenuh 2
4 Abu 15,56
5 Serat 1,89
6 Karbohidrat 5,31
7 Kolestrol 57
8 Fosfor 204.00
9 Sellenium 54.40
10 Niacin 4.74
11 Kalium 380
12 Vitamin B12 1.86

Sumber : BARPBAT- Trubus No. 480-November 2009


III. FUNGSI KANDUNGAN IKAN NILA SECARA UMUM BAGI KECANTIKAN
KULIT

1. Protein (sumber Dr. W ahli Favorite Feed Your Face Food)


Fungsi secara umum
 Fungsi protein sebagai enzim. Peranan protein dalam mempercepat reaksi biologis.
 Fungsi protein yang terdapat pada hemoglobin yang memiliki peran dalam
pembentukan sel darah merah, dapat mengangkut oksigen pada eritrosit.
 Sedangkan protein yang terdapat pada mioglobin akan mengangkut oksigen pada
otot.
 Fungsi protein sebagai pembentuk antibody.
 Fungsi protein sebagai penyembuh luka dan meregenerasi sel terutama kulit.
 Fungsi protein sebagai penyeimbang asam basa dengan cairan tubuh, dengan cara
menjaga stabititas ph cairan yang ada di dalam tubuh itu sendiri.
 Fungsi protein sebagai pengatur metabolisme tubuh.
 Fungsi protein sebagai penghancur dan penetral zat-zat asing yang terdapat di
dalam tubuh.
 Fungsi protein sebagai pembentuk otot, sehingga akan mendukung pertumbuhan
pada anak-anak serta remaja.
 Protein Meningkatkan Energi Protein dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
besar dan protein tidak bisa didapatkan dari dalam tubuh. Asupan protein akan
membuat tubuh memiliki banyak energi yang bisa berperan untuk mendukung
berbagai macam aktivitas harian. Protein berperan penting untuk mengembangkan
daya ingat, memori dan berbagai macam aktivitas fisik.
Fungsi bagi kulit
 Bermanfaat untuk Meningkatkan Kulit.
Dengan mencukupi asupan protein dan kandungan protein juga berfungsi untuk
mengembangkan bagi sel-sel yang bekerja untuk kesehatan kulit
2. Abu (Sumber Kimia Pangan dan Gizi 2011 dan Dr. Rachel Nazarian ahli nutrisi
neourologi,)
Fungsi secara umum
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang
terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan anorganik
dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur juga dikenal
sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukan total
mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam proses
pembakaran akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah
disebut sebagai kadar abu. Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk berbagai
tujuan, antara lain untuk menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan,
mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan sebagai penentu parameter nilai gizi
suatu bahan makanan.
Fungsi bagi kulit
Tak hanya vitamin, mineral juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan kulit. Vitamin
dan mineral sendiri memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Vitamin merupakan
senyawa organik, sedangkan mineral adalah senyawa anorganik dan tersedia dalam
bentuk yang lebih sederhana.
3. Serat ( sumber dr. Karin Diradarma Desember 2017, Ilmu Gizi dan Pangan)
Fungsi secara umum
 Mencegah Batu Ginjal dan batu empedu. Serat diketahui mencegah sebagian besar
insulin agar tidak memasuki aliran darah selama proses pencernaan. Hal ini supaya
pada akhirnya tidak membentuk batu empedu dan batu ginjal.
 Membantu Diabetes . Buah dan sayuran dapat membantu mengatur gula darah,
yaitu yang merupakan kunci dalam pencegahan diabetes. Bagi orang yang hidup
dengan diabetes, serat bisa mengubah dosis obat yang dianjurkan ( insulin ) .
Fungsi bagi kulit
Mempromosikan Kulit yang Sehat . Serat sangat penting untuk membantu
membersihkan tubuh dari racun, yang secara langsung dapat mempengaruhi
kesehatan kulit Anda. Dengan mengkonsumsi serat dari makanan seperti sayuran
berdaun hijau dan buah, maka kolesterol akan diikat dan bahan beracun secepatnya
akan dikeluarkan dari sistem pencernaan. Racun dari makanan ini dapat
mempengaruhi seluruh tubuh kita, dan yang paling kelihatan adalah pada kulit.
Kulit yang sehat adalah merupakan hasil dari aliran darah yang baik, yang akan
terjadi ketika racun sudah dibersihkan dari sistem dalam tubuh.
MADU

I. Morfologi Madu

Lebah termasuk dalam kelas insekta dan tergolong dalam jenis serangga yang berdarah
dingin yakni hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu hawa yang ada
disekitarnya.

Morfologi dan anatomi lebah madu

a. Morfologi (Struktur Eksternal)

Tubuh lebah madu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax), dan perut
(abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot
bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin
dan menutupi organ dalam.

b. Anatomi (Struktur Internal)

Anatomi lebah madu dalam hal ini meliputi system pencernaan, system penginderaan, dan
system reproduksi. System pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah: mulut,
osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, colon dan
rectum. System penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera pencium,
dan indera peraba. Dalam hal system reproduksi, organ reproduksi yang berkembang
sempurna pada lebah hanya pada lebah jantan dan ratu. Seekor lebah ratu dewasa yang
produktif dapat menelurkan 1000-3000 sel telur per hari.

Habitat Lebah Madu

Lebah madu adalah salah satu serangga yang menguntungkan manusia, terutama karena
mampu menghasilkan madu. Di dalam kehidupannya lebah madu seperti organisme lain
sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, faktor – faktor lingkungan ini meliputi faktor biotik
dan abiotik. Faktor lingkungan ini baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi aktifitas hidup, keadaan makanan di alam dan perkembangan populasinya
(Widhiono 1986).

Daerah penyebaran Apis dorsata hampir sama dengan jenis Apis florea terdapat di Pakistan
bagian barat (dan mungkin sebagian Afghanistan) sampai ke India, Sri Langka, Indonesia,
dan daerah-daerah Philipina bagian timur. Daerah penyebaran dari Utara-Selatan ditemukan
dari sebelah Selatan China sampai Indonesia, tidak terdapat di New Guinea maupun Ausralia
(Akratanakul 1986 dalam Yatap 1998).

Menurut Kasno (2001), sebagaimana dengan jenis makhluk hidup yang lain, lebah madu
memerlukan syarat untuk dapat menjalankan kehidupannya.

Syarat yang dimaksud adalah :

 Kondisi fisik/cuaca/iklim dalam kisaran kemampuan tubuhnya untuk bisa menerima


kondisi fisik.
 Tersedianya makanan (nektar dan polen, termasuk air dan udara/gas oksigen) yang
memadai dalam arti kuantitas dan kualitas.
 Tersedianya tempat tinggal yang memadai/tempat bersarang.
 Suasana yang nyaman dan aman (aman dari ancaman musuh-musuhnya).
Klasifikasi Madu

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Family : Apidae

Genus : Apis

Species : Apis Andreniformis

Apis Cerana

Apis Nigrocineta

Apis Dorsata

Apis Florea, Apis Laboriosa

Apis Mellifera, Apis Koschevnikovi

II. Kandungan Nutrisi Madu

NO. NUTRISI KANDUNGAN/100


GR
1. Air 17,1 gr
2. Total Karbohidrat 82,49 gr
Fruktosa 38,50
Glukosa 31,00 gr
3. Total Kalori 304 kilokalori
4. Total Lemak 0
Lemak Jenuh 0
5. Sodium 2,85 mg
6. Diertary Fiber 0
7. Protein 0,7 mg
8. Vitamin
Thiamin <0,01 mg
Riboflavin <0,3 mg
Niacin <0,3 mg
Biotin N/A
Asam Pantothenik <
Vitamin B12 N/A
Vitamin C 0,5 mg
Vitamin A 0
Vitamin D 0
Vitamin E 0
9. Mineral
Kalsium 4,8 mg
Besi 0,25 mg
Seng 0,15 mg
Kalium 50,0 mg
Fosfor 5 mg
Magnesium 2,0 mg
Selenium 0,01 mg
Tembaga 0,05 mg
Krom 0,02 mg
Mangan 0,2 mg
Sumber: Frans J.B (2008), sehat dengan terapi lebah (Apitheraphy)

III. Fungsi Kandungan Madu Secara Umum Dan Bagi Kecantikan Kulit
1. Kalsium (Sumber. Sunita Almatsier (2009), Prinsip Dasar Ilmu Gizi)
Secara Umum:
 Membantu dalam pembentukan tulang dan gigi
 Membantu perkembangan dan kesehatan otak
 Melindungi dari kanker payudara dan usus besar
 Menurunkan tensi tinggi
 Melenturkan otot
 Mengatasi wasir, rematik, sakit pinggang dan keram
 Mengurangi resiko penyakit ginjal
 Menetralisis keasaman dalam tubuh
2. Kulit
 Menjaga kesehatan kulit
 Mencukupi kebetuhan harian potassium juga memberikan manfaat bagi
kesehatan kulit
 Memaksimalkan fungsi sel-sel tubuh
3. Fosfor (Sumber. Sunita Almatsier (2009), Prinsip Dasar Ilmu Gizi)
Secara Umum:
 Struktur tulang dan gigi semakin kuat dan sehat
 Membantu melancarkan proses urinisasi
 Membantu menjaga kesehatan fungsi syaraf dan otot
 Menjaga dan mengendalikan keseimbangan hormon

Anda mungkin juga menyukai