Anda di halaman 1dari 3

INSTRUMEN PENELITIAN DAN CARA MEMBUAT KUISIONER YANG BAIK

A. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih
& digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya. Instrumen penelitian pada
umumnya dibagi menjadi dua, yaitu tes dan non-test.
1. Instrumen tes
Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau soal yang berguna sebagai alat ukur
terhadap variabel-variabel tertentu yang berupa kemampuan, ketrampilan, intelegensi,
sikap atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada banyak macam bentuk
tes, seperti tes secara tertulis, lisan, perbuatan, dan lain sebagainya.
2. Instrumen non-tes
Instrumen non-tes lebih banyak variasinya dari pada instrumen tes. Beberapa
instrument non-tes adalah sebagai berikut :
a. Angket atau kuesioner adalah instrument penelitian yang dibuat dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden berupa laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia
ketahui. Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai suatu
masalah dimana responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertnyaan
yang diberikan.
b. Interviu atau wawancara merupakan instrument penelitian yang digunakan oleh
peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang
latar belakang seorang siswa berdasarkan sikapnya terhadap proses pembelajaran,
sikap orang tua terhadap perkembangan prestasi belajara anaknya, sikap dan
perhatian masyarakat terhadap pendidikan dan lain-lain.
c. Observasi,yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian utnuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila obyek penelitian bersifat
perilaku,tindakan manusia, dan fenomena alam, proses kerja dan penggunaan
responden kecil. Observasi dapat dilakukan dengan cara partisipasi ataupun
nonpartisipasi. Dalam observasi partisipasi, pengamat ikut serta dalam kegiatan
yang sedang berlangsung. Pengamat ikut sebagai peserta. Dalam peserta non
partisipasi pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan sebagai
pengamat dan tidak ikut dalam kegiatan.
d. Dokumentasi, yaitu suatu bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang
peninggalan yang diabadikan. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, seperti literatur buku-buku yang relevan, majalah,
laporan kegiatan, catatan harian, notulen rapat, dan beberapa dokumen yang
berkaitan dengan penelitian.
e. Skala bertingkat (ratings) merupakan suatu ukuran subyektif yang dibuat secara
berskala. Data yang dihasilkan oleh skala bertingkat merupakan data kasar, namun
walaupun masih merupakan data kasar skala bertingkat cukup memberikan
informasi tertentu tentang program atau orang yang dijadikan objek. Data yang
dihasilkan dari instrumen jenis ini berupa gambaran penampilan, terutama
penampilan frekuensi munculnya sifat-sifat seseorang di dalam menjalankan
tugasnya.

B. Cara Membuat Kuesioner yang Baik


Kuesioner atau angket yang baik adalah angket yang bisa menyampaikan tujuan
penelitian si peneliti secara tidak langsung. Maksudnya adalah ketika responden mengisi
kuisioner, dia dapat dengan cepat paham atas setiap pertanyaan yang ada di angket dan
mengetahui langsung tujuan dari pengisian kuisioner tersebut dengan menjawab setiap
pertanyaan yang ada. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk
membuat kuesioner yang baik khusus untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang ada,
yaitu adalah sebagai berikut :
1. Kejelasan, yaitu setiap pertanyaan yang ada harus jelas. Misalnya saja, seberapa sering
Anda mengunjungi perpustakaan?. Kata kerja mengunjungi harus diberi penjelasan
karena mungkin orang bisa menafsirkannya dengan pengertian yang berbeda seperti
hanya datang mengambil buku kemudian keluar, belajar dan membaca buku selama
beberapa saat, dan lain sebagainya.
2. Leading question, yaitu pertanyaan yang membuat responden tidak punya pilihan selain
menjawab jawaban yang sesuai dengan keinginan anda. Hindari pembuatan pertanyaan
ini. Pertanyaan seperti ini biasanya dilakukan dengan memberikan pilihan yang sedikit.
Oleh karena itu, buatlah pilihan yang banyak dan seimbang, yaitu tidak mendukung dan
tidak menolak atau netral.
3. Hindari pertanyaan yang akan menyinggung responden, misalnya apakah Anda seorang
pemabuk?
4. Jangan buat pertanyaan hipotesis, yaitu pertanyaan yang didasarkan dugaan dan
khayalan yang belum tentu pernah dilakukan responden. Misalnya saja, jika Anda
seorang Presiden apa yang akan Anda lakukan?. Namun, perlu diingat pertanyaan ini
biasanya hanya dihindari apabila instrumennya kuesioner karena akan membuat
responden harus bersusah payah untuk berpikir sehingga membuat responden menjadi
enggan untuk mengisi kuesioner.
5. Jangan buat pertanyaan tentang moral yang tentunya tidak perlu ditanyakan. Misalnya,
ketika Anda mengisi kuesioner dan mendapati pertanyaan “ Apakah Anda akan
membantu nenek-nenek yang sedang menyeberang jalan dengan kondisi Anda hampir
telat masuk kelas? “ Hampir semua orang pasti akan menjawab ya, dan itu hanyalah
formalitas saja.

SUMBER

 Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta


 Dahlan, Ahmad, 2014. Instrumen Penelitian. diakses tanggal 2 September 2016:
http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/instrumen-penelitian.html
 Susanto, Bob, 2015. Pengertian Instrumen Penelitan Menurut Para Ahli dan Jenisnya.
Diakses tanggal 2 September 2016:
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/11/pengertian-instrumen-penelitian-menurut-
para-ahli-jenisnya.html
 Yunanto, R.D., 2014. Metode Penelitian – Cara Membuat Kuesioner. diakses tanggal 2
September 2016: http://www.slideshare.net/deadyrizky/metodologi-penelitian-cara-
membuat-kuisioner

Anda mungkin juga menyukai