Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS PEKERJAAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Yang dibina oleh Bapak Andi Basuki

Oleh
Kelompok 1
Afidzatul Maulana (160412607022)
Anggita Juniar Ristanti (160412607104)
Anggun Putri Kusumawati (160412607130)

Daeng Krisdianto (160412607119)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat-Nyalah
kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Manajemen Sumber Daya Manusia ini,
yang diberikan oleh Bapak Andi Basuki selaku dosen pembimbing Manajemen Sumber Daya
Manusia

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dari dosen
yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dalam penugasan ini juga
dapat menjadi tolak ukur ketetlitian dan kecermatan mahasiswa untuk membuat makalah.
Makalah ini berjudul “ANALISIS PEKERJAAN’’

Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan kita yang
masih seorang mahasiswa. Begitupun dengan penulisan makalah ini mungkin masih banyak
kekurangan di dalam nya, oleh karen itu kita mohon maaf sebesar-besarnya. Kami
mengharapakan kritik dan saran dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

Malang, Agustus 2017


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mendapatkan produk dengan kuantitas yang banyak dan kualitas baik, kinerja
pimpinan dan anak buahnya sangat menentukan. Oleh karena itu agar setiap orang didalam
organisasi dapat memahami tugas dan kewajibannya maka perlu dibuat suatu haluan
pekerjaan yang disebut analisis jabatan atau analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan dibuat
dengan tujuan untuk mendapakan informasi yang berkaitan dengan bentuk pekerjaan dan
orang yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Analisis pekerjaan merupakan acuan bagi
suatu organisasi untuk menentukan pekerjaan dan orang yang dibutuhkan. Harapannya adalah
dengan adanya analisis pekerjaan maka setiap anggota organisasi dapat memahami apa hak
dan kewajiban mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari analisis pekerjaan?
2. Apakah tujuan dari analisis pekerjaan?
3. Apakah metode yang digunakan dalam analisis pekerjaan?
4. Apakah analisis pekerjaan didunia pengangguran itu?
5. Apasajakah tahapan dari analisis pekerjaan?
6. Apa manfaat dari analisis pekerjaan?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang ada, maka dapat diketahui tujuan yang akan dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis pekerjaaan
2. Untuk mengetahui tujuan dari analisis pekerjaan
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam analisis pekerjaan
4. Untuk mengetahui tentang analisis pekerjaan didunia pengangguran
5. Untuk mengetahui tahapan dari analisis pekerjaan
6. Untuk mengetahui manfaat dari analisis pekerjaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan
aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau
unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah
sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah
dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis
pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari,
mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara
sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127).

Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk
menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya , dan
karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan
memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar
tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus
dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut). Oleh sebab itu, menurut Dessler penyelia atau
spesialis dalam sumber daya manusia biasanya mengumpulkan beberapa informasi
berikut melalui analisis pekerjaan, (1) aktivitas pekerjaan, (2) perilaku manusia, (3)
mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan, (4) standar prestasi, (5) konteks
pekerjaan, dan (6) persyaratan manusia.

Analisis pekerjaan bisa disebut sebagai prosedur untuk menentukan tugas dan
keterampilan yang diperlukan dari suatu pekerjaan dan jenis orang yang akan
dipekerjakan untuknya.

2.2 Tujuan Analisis Pekerjaan


Analisis pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga
merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan
yaitu,

a. memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,

b. memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja,

c. menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).

Sedangkan menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian
dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. pengesahan atas prosedur-prosedur pengangkatan,


b. pelatihan,

c. evaluasi pekerjaan,

d. penilaian prestasi,

e. pengembangan karir,

f. organisasi,

g. perkenalan,

h. penyuluhan,

i. hubungan perburuhanm dan

j. penataan kembali pekerjaan.

Sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Flippo terhadap 899 perusahaan


menunjukkan bahwa hasil proses analisis pekerjaan dipergunakan untuk, membuat
rincian kerja (75%), pelatihan (60%), penyusunan tingkat upah dan gaji (90%), menilai
personalia (60%), pemindahan dan promosi (70%), pengorganisasian (50%), orientasi
karyawan baru (36%), penyuluhan (25%), dan seterusnya.

2.3 Metode Analisis Pekerjaan

Beberapa metode yang digunakan dalam proses analisis pekerjaan :

1. Job Questioner/Daftar-Daftar Pertanyaan


Job Questioner merupakan daftar-daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para pegawai
yang menguraikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
Melalui metode ini diharapkan mereka memperoleh gambaran yang jelas daripada suatu
jabatan.

Menurut Moekijat, 1992: 73 Beberapa Keuntungan dan Kelemahan dari Metode ini adalah :

 Keuntungan :
a. Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan banyak orang.

b. Dapat digunakan untuk memberikan latar belakang informasi guna


menganalisis jabatan yang lebih baik.

c. Metode ini lebih sistimatis dibandingkan dengan metode - metode


lainnya, karena telah dipersiapkan lebih dahulu secara tertulis apa yang
akan ditanyakan.
d. Metode ini membantu pencatatan data dengan cara yang
distandarisasikan sehingga menyebabkan lebih mudah pula dalam
menafsirkan keterangan -keterangan yang ada.

 Kelemahan :
a. Metode ini hanya dapat dipergunakan untuk pegawai-pegawai yang
dapat membaca dan menulis. Untuk mereka yang buta huruf metode ini
tidak dapat dipakai.

b. Informasi yang diperoleh sering kurang lengkap, kurang teratur dan


kadang-kadang tidak berurutan.

c. Bagi banyak orang, sulit mengisi daftar pertanyaan.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara tatap muka merupakan suatu cara efektif untuk mengumpulkan informasi
pekerjaan. Bila metode ini digunakan, analisis perlu mewawancarai baik tenaga kerja yang
menempati posisi pekerjaan maupun atasan langsungnya. Dengan wawancara ganda seperti
itu, analisis dapat memeriksa kebenaran tanggapan - tanggapan yang dia terima.
Bagaimanapun juga, efektivitas sistem ini terutama tergantung pada ketrampilan
pewawancara (T. Hani Handoko, 1992: 44)
Menurut Moekijat, 1992: 75 Beberapa Keuntungan dan Kelemahan dari Metode ini adalah:

 Keuntungan :
a. Dapat diperoleh informasi (keterangan) yang lebih lengkap dan lebih
jelas daripada dengan metode kuesioner. Hal ini adalah jelas, karena
apabila informasi itu kurang lengkap atau kurang jelas dapat segera
ditanyakan lagi.

b. Dapat dihindarkan adanya salah pengertian.

c. Dapat dipergunakan untuk membetulkan informasi yang kurang jelas


yang diperoleh melalui metode-metode lainnya

 Kelemahan :
a. Metode ini memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih
mahal daripada dengan metode dafltar pertanyaan.
b. Pegawai yang diwawancarai mungkin merasa pekerjaannya diselidiki,
sehingga merasa kurang senang
3. Buku Harian (Log Tenaga Kerja)

Log harian adalah daftar hal-hal yang dilakukan oleh para tenaga kerja selama hari itu, di
mana mereka mencatat setiap aktivitas tersebut dalam log.
Hal ini membantu penganalisa jabatan dalam memperoleh suatu gambaran yang lengkap
mengenai pekerjaan yang dilakukan para pegawai, terutama apabila hal itu dilengkapi dengan
wawancara dengan pegawai dan supervisor.
Menurut Moekijat, 1992: 75 Beberapa Keuntungan dan Kelemahan dari Metode ini adalah:

 Keuntungan :
a. Memberikan dorongan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan
dengan lebih baik, karena adanya pencatatan hasil pekerjaannya tiap
hari dalam buku catatan harian yang kemudian diperiksa oleh
kepalanya.
b. Metode ini dapat mengurangi waktu dari penganalisa jabatan dalam
mengadakan observasi dan wawancara, apabila sebelumnya telah
mempelajari buku-buku catatan harian.
 Kelemahan:
a. Pada umumnya informasi yang diperoleh adalah tidak lengkap, karena
tidak
memasukkan data - data lain yang diinginkan seperti alat -alat yang
dipergunakan, kondisi - kondisi kerja dan sebagainya.
b. Memakan waktu lama
4. Pengamatan

Pengamatan langsung terutama bermanfaat dalam pekerjaan yang hanya terdiri dari aktivitas
fisik yang dapat diamati. Pengamatan langsung sering digunakan dengan kombinasi
wawancara. Salah satu pendekatan adalah dengan mengamati pegawai pada waktu
melaksanakan tugasnya dalam suatu daur (cycle) kerja yang lengkap. Di sini perusahaan
mencatat semua aktivitas-aktivitas pekerjaan yang diamati, kemudian setelah mengakumulasi
informasi sebanyak mungkin, perusahaan mewawancarai pegawai, di mana orang itu
didorong untuk memperjelas hal - hal yang belum dipahami benar dan menjelaskan aktivitas
tambahan yang dilakukannya yang tidak kita amati.Menurut Moekijat, 1992: 76 Beberapa
Keuntungan dan Kelemahan dari Metode ini adalah: :

 Keuntungan :
a. Ada keseragaman , baik mengenai informasi yang dikumpulkan,
maupun mengenai standard yang dipergunakan untuk menilai
kecakapan, pengetahuan, pendidikan, tanggung jawab dan kondisi
kerja.
b. Informasi yang diperoleh adalah lebih lengkap, lebih teliti, dan lebih
dapat
dipercaya.
 Kelemahan :
a. Sebagai metode tunggal, informasi yang diperoleh kurang lengkap.
b. Apabila pengamatan itu dilakukan hanya dalam waktu-waktu yang
terbatas, misalnya sekali seminggu atau sekali sebulan, maka informasi
yang diperoleh tidak lengkap.
Metode pengamatan merupakan metode yang paling baik untuk jabatan
yang sederhana dan yang sifatnya berulang. Untuk jabatan-jabatan yang lain
sebaiknya dipergunakan gabungan antara metode pengamatan dan metode
wawancara
2.4 Analisis Pekerjaan Di Dunia Pengangguran

Analisis pekerjaan di dunia pengangguran yaitu pelebaran tanggung jawab organisasi.


Pelebaran tanggung jawab organisasi adalah pelebaran tanggung jawab dan mendorong
karyawan-karyawan untuk tidak membatasi diri mereka terhadap apa yang ada pada
deskripsi pekerjaan mereka. Pelebaran tanggung jawab terdiri dari 3, yaitu:

a. Pemerataan organisasi, adalah pembagian tugas atau tanggung jawab kepada


seluruh anggota organisasi dengan mereka.
b. Menggunakan swakelola tim kerja, adalah dengan keryawan yang
diberdayakan akan melakukan pekerjaan mereka dengan baik karena mereka
ingin melakukannya sehingga mutu dan produktivitas akan meningkat.
c. Rekayaulang proses bisnis, adalah mendesain ulang proses bisnis. Biasanya
dengan mengombinasi langkah-langkah sehingga tim-tim kecil multifungsi
yang menggunakan teknologi informasi melakukan pekerjaan yang
sebelumnya dilakukan oleh departemen yang berurutan.
2.5 Tahapan Analisis Pekerjaan

a. Persiapan analisis pekerjaan, pada tahap persiapan dan analisis pekerjaan dilakukan
identifikasi pekerjaan dan penyusunan daftar pertanyaan
b. Pengumpulan data, pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi,
kuesioner, dan kombinasi dari ketiganya
c. Penyempurnaan data, pada tahap ini dilakukan pemilihan data yang berguna atau yang
tidak dipakai, menyaring data yang relevan atau tidak relevan, kemudian menganalisis
informasi yang terkumpul bersama dengan orang-orang yang bersangkutan dengan
pekerjaan.

2.6 Manfaat Analisis Pekerjaan


a. menentukan basis regional bagi struktur kompensasi;
b. mengevaluasi tantangan lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan individu;
c. menghapuskan persyaratan kerja yang dapat menyebabkan adanya deskriminasi
dalam pengadaan SDM;
d. merencanakan kebutuhan SDM di waktu yang akan datang;
e. memadukan lamaran dan lowongan kerja yang ada;
f. memforkas dan menentukan kebutuhan-kebutuhan latihan bagi para karyawan;
g. mengembangkan rencana-rencana pengembangan pegawai yang potensial;
h. menetapkan standar prestasi kerja yang realistik;
i. menempatkan karyawan sesuai dengan ketrampilannya;
j. membantu revisi struktur organisasi;
k. memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaan mereka;
l. memperbaiki alur kerja;
m. memberikan data sebagai fungsi saluran komunikasi;
n. menetapkan garis promosi dalam semua departemen dan organisasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Analisis pekerjaan merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam
manajemen sumber daya manusia khususnya dalam fungsi perencanaan. Dengan
menganalisis suatu pekerjaan, maka akan diketahui tugas-tugas apa yang akan dilakukan
dalam pekerjaan itu, apa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh sumber daya
manusia yang akan menduduki posisi itu.

Analisis pekerjaan merupakan prosedur untuk menentukana tugas dan keterampilan


yang diperlukan dari suatu pekerjaan dan jenis orang yang akan dipekerjakan untuknya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/analisis-pekerjaan-
pengertian-tujuan-manfaat-tahapan-jenis-dan-metode/amp/

https://www.google.co.id/amp/s/yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/21/analisis-
pekerjaan-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/amp/

Anda mungkin juga menyukai