Anda di halaman 1dari 7

Foraminefera Besar

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, pembahasan foraminifera besar dilakukan


tersendiri, mengingat golongan ini merupakan bagian yang dapat mudah
dipisahkan secara fisik dari golongan foraminifera kecil (planktonik dan bentik).
Disamping ukurannya yang berbeda, juga struktur kamar bagian dalamnya lebih
rumit dan kompleks sehingga memerlukan suatu preparasi khusus(dengan sayatan
tipis) dan observasi yang khusus pula(menggunakan sinar transmisi). Golongan
ini merupakan penyusun batuan yang penting dan sebagian besar merupakan
unsur pembentuk batugamping/ gamping terumbu. Dengan demikian untuk studi
tentang batuan karbonat klastik kasar maka foraminifera besar memegang peranan
cukup penting dalam penentuan ekologi pengendapannya.
Yang perlu diperthatikan dalam pengamatan foraminifera besar adalah jenis
sayatan tipis yang dilakukan pada saat preparasi. Karena jenis sayatan sangat
mempengaruhi kenampaan fisik kamar-kamar bagian dalam dari fosil tersebut.
Beberapa jenis sayatan tipis yang mungkin terdapat dalam observasi foram besar
dapat dilihat pada gambar berikut(Gambar 1.1)

Gambar 1.1 Kenampakan umum pada beberapa jenis sayatan tipis pada cangkang
orbitoid (Glaessner, 1944)
Keterangan
1. Sayatan median (ekuatorial, horizontal) :
Adalah sayatan yang meamalui bagian tengah secara horizontal. Biasanya
merupakan bentuk lingkaran.
2. Sayatan vertika/transversal:
Adalah sayatan yang melalui bagian tengah yang dipotong secara vertikal. Biasanya
membentuk elips yang cembng di bagian tengh
3. Sayatan Oblique
Adalah sayatan sembarang yang melalui bagian tengahfosil tersebut. Biasanya
membentuk ellips yang asimetri
4. Sayatan tangensial
Adalah sayatan yang sejajar dengan sayatan median,tetapi taidak melalui bagian
tengahnya. Biasanya berbentuk lingkaran yang lebih kecil dari sayatan median.

Dari jenis jenis sayatan ini pengamatan mengenai struktur bagian dalam dari
kamar kamar foraminifera besar dapat dilakukan dibawah mikroskop binokuler
dengan sinar transmisi. Beberapa bagian penting dan istilah istilahnya dapat
dilihat pada gambar berikut.(Gb 1.2)

Gambar 1.2 Struktur dalam kamar foraminifera besar golongan Orbitoides,


Lepidorbitoides, dan Lepidocyclina(Bignot, 1982 modifikasi)
Keterangan
a-f : Golongan Orbitoides
a. Blok diagram jenis sayatan
b. Potongan skema dari sayatan vertikal
c-e : Kamar embrionik yang megalosfeer, dapat berbentuk quadriloculaire (c);
triloculair (d); dan biloculaire (e).
f. Kamar ekuatorial pada sayatan vertikal (juv= embrionik; leq= kamar median;
ltl= kamar lateral; p= pillar/permukaan yang bertonjolan; sd= stolon/pori
diagonal)
g : Golongan Lepidorbitoides, kamar equatorial pada sayatan horizontal; sa=
stolon annulaire; sd stolon diagonal
h-k : Golongan Dyscocyclina
h-i. Embrionik
j. Kamar equatorial pada sayatan horizontal
h. kamar equatorial pada sayatan vertikal
(sa = stolon annulaire; sr = stolon radial)
l-p : Golongan Lepidocyclina
l. kamar equatorial pada sayatan vertikal
m. kamar equatorial pada sayatan horizontal type eulepidina
n. kamar equatorial pada sayatan horizontal type nephrolepidina
o. embrionik
p. embrionik tipe nephrolepidina

Morfologi foraminifera besar


1. Golongan Orbitoidae( Lepidorbitoides-orbitocyclina-Lepidocyclina)
Golongan ini mempunyai test besar, lenticular/discoidal, biconcave, berkamar
banyak dimana hubungan antar kamr-kamarnya dilakukan dengan stolon(pori-pori
yang berbentuk tabung), dinding lateralnya berpori dan tebal, dimana terdapat
kamar kamar lateral dan pillar-pillar.
Untuk bentuk yang megalosfeer, ka,ar utamanya terdiri dari:
A. Kamar embrionik/”initial chamber”/”nucleoconch”
Merupakan kamar permulaan yang tersusun dari beberapa inti.
Berdasarkan jumlah dan kedudukan inti-inti tersebut dapat dibedakan
beberapa bentuk(gambar1.3) yang akan membedakan penamaan sub-
genusnya.

Gambar 1.3 Kamar embrionik golongan Orbitoidae


(kompilasi dari Glaessner, 1944 & Moore R.C;et al, 1952)
a.I. Proteroconch; II Deuterococh; b-d-e-h Embrionik Lepidocyclina; c-f-g. Embrionik
Polylepidina; i. Embrionik Nephrolepidina; j. Eulepidina.

Dari susunan inti intinya, nucleoconc dapat berbentuk:


Bilocular, terdiri dari protoconch dan deuteroconch.
a. Beberapa deuterococh lebih kecil dan mengliligi protoconch ->
Polylepidina
Biasanya terdapat pada bentuk yang microsfeer.
b. Deuterococh sama besar dengan protoconch -> Isolepidina atau sebagai
Lepidocyclina ss.
c. Deuterococh lebih sama besar dari protoconch dan menutupi sebagian ->
Nephrolepidina
d. Deuterococh besar sehingga meliingkupi seluruh protoconch -> Eulepidina
dan Trybliolepidina.
Trilocular; terdiri dari 3 nucleoconch> orbitoides
Quadrilocular; terdiri dari 4 nucleoconch>orbitoides

B. Kamar nepionik/”pery-embrionic chamber”


Merupakan kamar-kamar yang menglilingi kamar embrionik, terletak
antara kamar embrionik dan kamar kamar post nepionik
Berdasarkan letak dan susunan kamar nepionik dapat digunakan untuk
klasifikasi golongan Ortididae ( Tan Sin Hok, 1932)

C. Kamar post nepionik/”median or equatorial chamber”


Merupakan kamar-kamar yang terbentuk setelah kamar nepionik. Pada
sayatan horizontal, kamar ini dapat mempunyai bentuk yang bermacam-
macam, seperti rhombic, hexagonal, spatulate, arcuate, ogival(lihat gambar
1.4)

Gambar 1.4 Bentuk kamar post nepionik pada golongan Orbitoididae pada saytan
horizontal (Glaessner, 1944)
a. rhombic; b. Hexagonal; c. Spatulate; d. Arcuate; e. Ogival

Bentuk-bentuk kamar post nepionik ini juga merupakan kendala dalam klasifikasi
foraminifera besar.

D. Kamar lateral
Merupakan rongga-rongga yang letaknya teratur, terletak di atas dan di
bawah lapisan tengah (median layer). Pada genus Lapydocyclina, Kmar
lateral ini dapat berbentuk lensa, menyudut atau membulat (gambar 1.5)
Gambar 1.5 Bentuk kamar lateral pada Lepidocyclina (Glaessner, 1944)
a. Lenticular (sayatan vertikal)
b. Angular (sayatan vertikal)
c. Angular pada pada pilar-pilar (sayatan tangensial)
d. Rounded (sayatan tangensial)

Morfologi genus Lepidocyclina (gambarr 1.6)

Gambar 1.6 Sayatan Horizontal & vertical genus Lepidocyclina


Sayatan Horizontal :- Kamar embrionik jelas terlihat dengan protoconch dan
deteroconch
- Kamar post nepionik halus, dapat berbentuk rhombic/
hexagonal dsb.
- Septa kadang kadang terlihat (tidak tegak lurus arah putaran)
- Diameter 1-70 mm
Tertiary ab, in its modern conception, is characterised by the occurence of
Discocyclina. Of the subgenera Fasciollites and Flossculina or Borelis, by
Biplanispira, and by the very large species of Nummulites, of which Nummulites
javana VERBEEK = Mummulites perforata MONTFORT is the best known
representative. Moreover one species of Spyroclipeus and one species of the
subgenus Polylepidina of the genus Lepidocyclina have been found in the Tertiary
ab, thereby greatly extending the stratigraphical range of these genera.
Almost everybody agrees, that the Tertiary ab of the East Indian Letter-
Clacification can be corelated with the Eocene of Europe.
Tertiary c, Corelated with European Lower Oligocene, is mainly characterised in a
negative sense. The eocene genera Discocyclina, Borrelis Assilina, Pellatispira
and Biplanispira have disapeared, whereas the younger Lepidocyclina are not yet
present. Smaller species of Numulites, both striate and reticulated, are found, and
together with Neoalveolinella pygmae represent the larger Foraminifera.
According to TAN (1932), Cycloclypeus was foun in the Tertiary c of western
java, but this is a very rare occurence.
Tertiary d, Corresponding to the Upper Oligocene of Europe, is Characterised by
the coexistense of reticulate species of Nummulites with species from the genera
Lepidocyclina and Cycloclipeus. The best known representative of the genus
Nummulites is the species Nummulites fichtelli-intermedia. Both the subgenera
Lepidocyclina and Eulepidina occur during the Tertiary d, but Eulepidina is by far
the more common and numerous of the two. TAN (1936) also mentions the
occurences of the sub-genus Nephrolepidina from the Tertiary d of east

Anda mungkin juga menyukai