PSA2
PSA2
Definisi irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simtomatik atau
asimtomatik yang disebabkan oleh suatu stimulus/jejas, dimana pertahanan pulpa tidak dapat
menanggulangi inflamasi yang terjadi dan pulpa tidak dapat kembali ke kondisi semula atau
normal.
Rencana Perawatan
Perawatan Saluran Akar
1. 1. Preparasi Akses:
– Fase yang paling penting dari aspek teknik perawatan akar.
– Merupakan kunci untuk membuka pintu bagi keberhasilan tahap pembersihan,
pembentukan dan obturasi saluran akarnya.
Tujuan:
– Membuat akses yang lurus.
– Menghemat preparasi jaringan gigi.
– Membuka atap ruang pulpa.
a. Saluran Akar Tunggal
– Preparasi dimulai dengan round bur no 2 atau 4 atau tapered fissure diamond bur dengan
arah tegak lurus pada permukaan enamel sampai menembus jaringan dentin dan diteruskan
sampai atap pulpa terbukan dengan kedalaman 3mm.
– Setelah itu arah bur diubah menjadi sejajar sumbu gigi sampai menembus R.Pulpa sehingga
ditemukan lubang saluran akar yang terletak pada dasar R.pulpa yang disebut orifice.
– Gunakan tapered fissure no 2 atau 4 untuk membentuk dinding cavity entrance divergen ke
arah oklusal atau insisal samapi jarum miller dapat masuk dengan lurus, setelah terasa
tembus maka orifice dicari dengan menggunakan jarum miller.
– Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan round diamond bur dengan gerakan menarik
keluar kavitas sehingga cavity entrance terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bebas.Masukkan jarum ektirpasi, diputar searah
jarum jam dan ditarik keluar, diulang lagi sampai jaringan pulpa dicabut.
b. Saluran Akar Ganda
– Pembutan cavity entrance menggunakan round bur no1 atau tapered fissure diamond bur
pada tengah fossa di bagian oklusal atau endo access.
– Setelah kedalaman preparasi mencapaidentin, preparasi dilanjutkan menggunakan fissure
diamond bur sampai ditemukan orifice ke 3 saluran akar.
– Pada gigi berakar ganda, bila atap pulpa belum terbuka maka cari orifice yang paling besar
terlebih dahulu, kemudian atap pulpa diangkat dengan bur sesuai letak orifice.
– Menghilangkan tanduk pulpa menggunakan round diamond bur dengan gerakan menarik
keluar kavitas, sehingga cavity entrance terbentuk dengan baik dan alat preparasi dapat
dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bebas.
3. Ekstirpasi Pulpa
Menggunakan jarum ekstirpasi.
Indikasi :
– Saluran akar lurus, tidak bengkok
– Tidak ada obliterasi saluran akar
– Saluran akar jelas
– Kerusakan belum mengenai bifurkasi
– Resorbsi < ⅓ panjang akar gigi → Pulpektomi
– Resorbsi > ⅓ panjang akar gigi → Pulpotomi.
Gigi Sulung
Teknik Konvensional
Prosedur Teknik Konvensional pada Gigi Sulung sama seperti Tehnik Konvensional pada Gigi
Permanen.
Teknik Konvensional:
a. Teknik konvensional yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada gigi dengan
saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna.
b. Preparasi saluran akar menggunakan file tipe K
c. Gerakan file tipe K-flex adalah alat diputar dan ditarik. Sebelum preparasi stopper file terlebih
dahulu harus dipasang sesuai dengan panjang kerja gigi. Stopper dipasang pada jarum
preparasi setinggi puncak tertinggi bidang insisal. Stopper digunakan sebagai tanda batas
preparasi saluran akar.
d. Preparasi saluran akar dengan file dimulai dari nomor yang paling kecil. Preparasi harus
dilakukan secara berurutan dari nomor yang terkecil hingga lebih besar dengan panjang kerja
tetap sama untuk mencegah terjadinya step atau ledge atau terdorongnya jaringan nekrotik ke
apical.
e. Selama preparasi setiap penggantian nomor jarum preparasi ke nomor yang lebih besar
harus dilakukan irigasi pada saluran akar. Hal ini bertujuan untuk membersihkan sisa jaringan
nekrotik maupun serbuk dentin yang terasah. Irigasi harus dilakukan secara bergantian anatar
H2O2 3% dan aquadest steril, bahan irigasi tyerakhir yang dipakai adalah aquadest steril.
f. Bila terjadi penyumbatan pada saluran akar maka preparasi diulang dengan menggunakan
jarum preparasi yang lebih kecil dan dilakukan irigasi lain. Bila masih ada penyumbatan maka
saluran akar dapat diberi larutan untuk mengatasi penyumbatan yaitu larutan largal, EDTA, atau
glyde (pilih salah satu).
g. Preparasi saluran akar dianggap selelsai bila bagian dari dentin yang ter infeksi telah terambil
dan saluran akar cukup lebar untuk tahap pengisian saluran akar.
Preparat poliantibiotik :
Grossman :
– Penisilin ( efektif terhadap gram (+)
– Streptomysin ( efektif terhadap gram (–)
– Sodium kapsilat ( efektif terhadap jamur )
Bahan devitalisasi
– Arsen ( As2O3 ) ( digunakan pada gigi permanen.)
– Caustinerf Pedodontique / forte ( digunakan pada gigi sulung.)
– TKF ( Tri Kresol Formalin )
Perbenihan
Prosedur perbenihan
– Pasien dikontrol lebih dulu:
– Siapkan papper point (minta di perawat) acotton pellet. Masukkan papper point dan cotton
pellet ke dalam Glassbead sterilisator dan ditutup, nyalakan, biarkan sampai lampu pada
glassbead sterilisator menjadi hijau (Ready). Papper point dan cotton pellet siap digunakan.
Buka alat glassbead sterilisator.
Hasil Perbenihan negatif, saluran akar dapat diisi dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
– Tidak ada keluhan pasien
– Tidak ada gejala klinik
– Tidak ada eksudat dalam saluran akar (cek dari papper point yang terdapat dalam saluran
akar caranya ulaskan papper point pada glass lab. Bila tidak berbekas, berarti bisa dilakukan
pengisian), papper point diulaskan di glass lab.
– Tumpatan sementara masih baik
Hasil pembenihan positif, maka dilakukan sterilisasi ulang sampai hasil pembenihan negatif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Walton dan Torabinejad, 2008, Ed.3, Prinsip dan Praktik Ilmu Edodontia, lilia Juwono,
Jakarta, EGC hal 204-266
2. Grosman, 195, Ed.11 Ilmu Endodontic dalam Praktek, Rafiah Abiyono, Jakarta,EGC,
Hal:196-264