Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Fikri Haekal (F34150047)

Kayu manis merupakan salah satu tanaman yang kulit batang, cabang, dan dahannya digunakan sebagai bahan
rempah-rempah dan merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Tanaman kayu manis yang dikembangkan
di Indonesia terutama adalah Cinnamomum burmanii Blume. penggunaan produk oleoresin yang berasal dari
ekstraksi kulit kayu manis memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan kulit kayu manis itu sendiri,
diantaranya lebih ekonomis, lebih mudah dikontrol dan lebih bersih. Keuntungan lain dibandingkan penggunaan
minyak atsiri yaitu flavor stabil terhadap panas selama pengolahan.
Bakti Jos, Bambang Pramudono, dan Apriant.2011. EKSTRAKSI OLEORESIN DARI KAYU MANIS
BERBANTU ULTRASONIK DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ALKOHOL. Reaktor, Vol. 13 No.
4, Desember 2011, Hal. 231-236

Tanaman yang berpotensi sebagai fitofarmaka adalah tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanni). Bagian
dari kayu manis yang telah dimanfaatkan yaitu kulit batang, daun dan minyak atsiri. Kulit kayu manis memiliki
kandungan senyawa kimia yaitu flavanoid, saponin, tanin dan alkanoid (Azima et al. 2004). attanachaikunsopon
& Phumkhachorn (2010) menyatakan bahwa kulit kayu manis mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus iniae. Menurut Gunawan dan Mulyani (2004) minyak atsiri C. burmanni mengandung sinamil
aldehida, eugenol, linalool, kariofilena, dan asam sinamat. Hasil penelitian Shan et al., (2007) menunjukkan
minyak atsiri kayu manis memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococcus aureus. Begitu juga dengan daun
kayu manis mengandung alkanoid, flavonoid, fenolik hidrokuinon, saponin dan tanin (Sufriadi, 2006) . Chang et
al., (2001) nyatakan bahwa minyak daun kayu manis dengan dosis 250 µg/ml efektif menghambat pertumbuhan
bakteri. Selanjutnya Menurut Sufriadi (2006) bahwa salah satu cara daun kayu manis dalam mengawetkan ekstrak
daging buah mahkota dewa ialah dengan menghambat tumbuhnya bakteri.
Safratilofa. 2016 .UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii)
TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophila. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1
Tahun 2016

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada
temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi
sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya
1-5 kali bahan. Perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi dikarenakan adanya aliran cairan penyari
menyebabkan pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah sehingga
meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi dan keberadaan ruangan di antara butir-butir serbuk simplisia
membentuk saluran kapiler tempat mengalir cairan penyari menyebabkan meningkatnya perbedaan konsentrasi.
Perwita Fajriyah Anjar.2011. Teknologi Ekstraksi Daun Ungu dalam Ethanol 70% dengan metode
perkolasi[Skripsi]. Surakarta(id)Unv sebelas Maret.

Pelarut yang digunakan Isopropil alcohol 75% dan etano 75% . Isopropil dan etanol merupakan senyawa organik
yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Etanol memilki titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metanol dan lebih rendah dibandingkan dengan isopropil alkohol. Hal ini dapat diterangkan
dengan adanya ikatan hidrogen di dalam molekul alkohol, sehingga alkohol dengan bobot molekul rendah sangat
larut dalam air. Gugus OH dalam etanol membantu melarutkan molekul polar dan ion-ion dan gugus alkilnya
CH3CH2- dapat mengikat bahan nonpolar. Dengan demikian etanol dapat melarutkan baik non maupun polar.
Isopropil alkohol memilki titik didih yang lebih tinggi dibandingkanmetanol dan etanol dan lebih rendah
dibandingkan dengan alkoholalkohol lainnya yang bersifat polar-protic. Isopropil alkohol merupakan senyawa
organic yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan juga oksigen. Gugus OH dalam isopropil membantu
melarutkan molekul polar dan ion-ion dan gugus alkilnya -CH2- tidak dapat mengikat bahan nonpolar. Isopropil
alkohol merupakan senyawa alkohol dengan jenis sekunder, kare kemampuan gugus COH-nya yang dapat
mengikat 2 karbon. N-heksana adalah hidrokarbon alkane rantai lurus yang memiliki 6 atom karbon dengan rumus
molekul C6H14. Isomer heksana tidak reaktif dan digunakan sebagai secara luas sebagai pelarut inert dalam reaksi
organik karena heksana bersifat sangat tidak polar. N-heksana dibuat dari hasil penyulingan minyak mentah
dimana untuk produk industrinya ialah fraksi yang mendidih pada suhu 65-70°C. Heksana digunakan di
laboratorium untuk mengekstrak minyak dan lemak. Pemanfaatan n-heksana yang lainnya ialah : Sebagai
cleansing agent pada tekstile, furniture, pembuatan sepatu, dan printing industri. N-heksana juga merupakan lem
khusus yang digunakan pada atap dan sepatu.
Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 16, Agustus 2009.
PENGARUH PELARUT ISOPROPIL ALKOHOL 75% DAN ETANOL 75% TERHADAP
EKSTRAKSI SAPONIN DARI BIJI TEH DENGAN VARIABEL WAKTU DAN TEMPERATUR
M. Yusuf Thoha, Anton Freddy Sitanggang., Daniel R. S. Hutahayan
.

Anda mungkin juga menyukai