Anda di halaman 1dari 8

KEPEMIMPINAN

Definisi :
Kepemimpinan Adalah kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemampuan untuk tujuan kelompok .

Kepemimpinan Adalah hubungan dimana seseorang yakni pemimpin


mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama sukarela dalam mengerjakan tugas
untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pimpinan tersebut.(GR. Terry)

Kepemimpinan adalah aktifatas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan


(Dubin)

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan –kegiatan sekelompok orang


yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan tujuan dan mencapai tujuan
(Raph .M.Stogdill)

Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang agar ikut serta dalam mencapai tujuan

Kepemimpinan adalah seni membujuk bawhan untuk menyelesaikan pekerjaan


mereka dengan semangat (Harold Koantz & Cyil o’donnell)

Kepemimpinan adalah kemampuan membuat orang bertindak sesuai dengan


keinginan memimpin (Franklin G.Moore)

Kepemimpinan adalah interaksi antara orang – orang dimana seseorang memberikan


informasi , dan yang lain menjadi yakin bahwa hasilnya akan meningkat apabila
mengikuti arahan atau informasi tersebut (Jacobs)

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas kelompok , kelompok


terorganisasi untuk mencapai tujuan ( Rauch & Behung )

Definisi umum :
Kepemimpinan aalah proses yang melebatkan penentuan tujuan kelompok atau
organisasi memoriasi perilaku tugas dalam mencapai tujuan tersebut . serta
mempengaruhi pemeliharaan dan budaya kelompok .

Ada 4 faktor yang di pengaruhi :


1. sikap (Attitudes)
2. tindakan (behavior)
3. pemikiran ( Ideas )
4. perasaan (Feellings)

Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada kemampuannya untuk


mempengaruhi orang lain
is the abilitiy of one person to after the behavior of other person
( kemampuan seseorang untuk merubah tingkah laku orang lain ).
Salah satu factor yang paling penting untuk di pengaruhi adalah perasaan ( Feelings
)
Mempengaruhi perasaan agar :
- Sense of belonging ( merasa ikut memiliki )
- Sense of partisipation ( merasa ikut serta )
- Sense of responsibility ( merasa ikut bertanggung jawab )

Seseorang pemimpin mampu mempengaruhi bawahannya , menurut para ahli (John


Frech, Bertrom Raven , Leons Meginsa DLL) karena adanya daya kekuatan (power)
:
1. Daya mempengaruhi (Coercive power )
2. Daya memberi (Reward power )
3. daya kekuatan (Legitimate power )
4. daya keahlian (Expert power)
5. Daya reference (kekuatan menjadi nara sumber)
6. Daya charisma (Charismatic power)
7. Daya kekuatan jabatan (Position power)
8. Daya kekuatan pribadi (personal power)
9. Daya kekuatan lnformasi (information power)
10.Daya kekuatan koneksi (Conection power)

Kapan pemimpin itu lahir ?


Ada 3 teori :
1.TEORI GENETIS
Pemimpin itu dilahirkan bukan dicipta/ diciptakan
titik beratnya : Faktor keturunan
2. TEORI SOSIAL
Kebalikan teori Genetis ( Leader is mode not born )
3.TEORI EKOLOGIS
Seorang pemimpin selain karena faktor keturunan juga dibentuk oleh kondisi
sosial
Menurut Ki Hajar Dewantara : Bibit, bebet dan Bobot
Kepala & Pemimpin
PERSAMAAN
1) Keduanya mengepalai / menghadapi kelompok
2) Keduanya bertanggung jawab

PERBEDAAN
Kepala Pemimpin

1.bertindak sebagai penguasa 1.bertindak sebagai organisator


2.bertanggung jawab terhadap pihak 2.bertanggung jawab terhadap yang di
ketiga (pihak atasannya) pimpinnya
3.tidak selalu merupakan bagian dari 3.selalu merupakan bagian dari
kelompok kelompok
4.kekuasaan biasanya berasal dari 4.berasal dari kepercayaan anak buah/
peraturan di pihak ketiga kelompoknya
5.kelompok / anak buah biasanya 5.pemimpin diangkat oleh anggotanya
bukan atas kemampuan dirinya di dan dianggap anggota dari
tunjuk oleh peraturan oleh karena kelompoknya
adanya pengangkatan kepala

Bagaimana seorang kepala dapat mendapat pengakuan sebagai pemimpin?


Kepala harus mengetahui cara yang baik untuk mengerjakan sesuatu ,mengetahui
hasil mana yang baik , dan waktu mana yang tepat untuk mencapai tujuan

Pendekatan Teori Kepemimpinan :

Banyak tori yang di kemukakan , namun pada akhirnya ada 3 yang populer
Yaitu :
1. Teori sifat (The traitist theory of leadership)
2. teori perilaku (The Behavior theory)
3. teori situasional ( Kontingensi)
TEORI SIFAT(The traitist theory )
Menurut ordway tead , ada10 sifat yang perlu dimiliki seorang pemimpin :
1. Memiliki kekuatan fisik dan mental
2. Paham arah dan tujuan
3. Antusiasme
4. Ramah tamah
5. Memiliki integritas ( terpercaya )
6. Memiliki keahlian tehnis
7. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan
8. Cerdas
9. Cakap mengajar
10.Setia
Menurut John D.Miller ,ada 4sitat yang perlu dimiliki seorang pemimpin :
1. kemampuan melihat perusahaan (organisasi ) secara keseluruhan
2. kemampuan mengambil keputusan
3. kemampaun melimpahkan / mendelegesikan wewenang
4. kemampuan menamkan kesetiaan pada perintah
Menurut KEITH .DAVIS ada 4 sifat pemimpin
1. Cerdas
2. Kematangan & keluasan pandangan sosial
3. mempunyai motivasi naik untuk sukses
4. suka menjalin hubungan antar manusia
GEORGE R. TERRY
1. Cerdas
2. Inisiatif
3. Kekuatan atau pendorong
4. Kematangan emosi
5. Meyakinkan
6. Kemahiran berkomunikasi
7. Percaya pada diri sendiri
8. Cerdik
9. Kreatif
10.Berperan serta dalam pergaulan sosial

PANCA DASA Kepemimpinan – SHRI MAHAPATIH GAJAH MADA


Termuat dalam Negara Kertagama karya empu prapanca
1. Wijnana(sikap bijaksana )
2. Mantri Wira ( sebagai pembela negara sejati )
3. Wicaksanang Naya ( kemampuan analisa & mengambil keputusan)
4. Matanggwan ( Mendapat kepercayaan dalam bawahan )
5. Satya bakti Haprabu ( Loyal pada atasan )
6. Wakjnana ( pandai dalam berpidato dan berdiplomasi )
7. Sajjawo pasama ( tiak sombong, rendah hati )
8. Dhirottsaha (bersifat rajin , kreatif )
9. Tan lalana ( bersifat gembira , periang )
10.Disyacitta (jujur , terbuka )
11.Tan Satrisna ( tidak egois )
12.Masihi Samastha Bhuwana ( penyayang , cinta alam )
13.Ginong Pratidina (tekun menegakkan kebenaran )
14.Sumantri ( sebagai abdi negara yang baik )
15.Anayakan Musuh ( mampu membinasakan lawan )

Kepemimpinan menurut KI HAJAR DEWANTARA dikenal Trilogi kepemimpinan


KI HAJAR DEWANTARA :

1. Ing ngarso sung tulodo (didepan memberi teladan )


2. Ing madyo mangun kerso ( ditengah menumbuhkan karsa atau
berkehendak / inisiataf )
3. Tut wuri handayani ( mengikuti dari belakang dan membimbing , memberi
kesempatan bawahannya untuk berjalan didepan )
Pendekatan TEORI PERILAKU :
Menekankan pada faktor :
- Apakah ada hubungan harmonis antara yang dipimpin dengan pemimpin
- Apakah pemimpin memperhatikan tugas yang harus di laksanakan bawahan
Antara lain : menurut studi kepemimpinan Universitas Iowa, Ohio , micheggan,
teori x dan teori Y tersebut.

Studi Kepemimpinan Universitas Iowa


Ronald Lippits dan Ralp K. White berpendapat bahwa ada tiga gaya kepemimpinan
yaitu :

1. Authoritarian (otoriter ) , Autocratic ( otokratis , diktator ) antra lain


berciri :
- Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin
- Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin
- Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pemimpin
- Komunikasi selalu berlangsung satu arah
- Pengawasan terhadap sikap , tingkah laku , kegiatan para bawahan dilakukan
secara ketat
- Prakarsa harus datang dari pemimpin
- Tak ada kesempatan bawahan untuk memberi saran , pertimbangan atau
pendapat
- Tugas – tugas bagi bawahan diberikan secara berlebihan
- Lebih banyak kritik dari pada pujian
- Pimpinan menuntut prestasi sempurna tanpa syarat
- Pemimpin menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat
- Cenderung adanya paksaan , ancaman & paksaan
- Kasar dalam bertindak
- Kaku dalam bersikap
- Tanggung jawab keberhasilan berorganisasi hanya di pikul oleh pimpinan

2. Demokratis
kepemimpinan demokratis adalah kemampuam mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan di lakukan di tentukan bersama – sama pimpinan &
bawahan antara lain berciri :
- wewenang pimpinan tidak mutlak
- pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahan
- keputusan dibuat bersama dg bawahan
- kebijaksanaan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
- komunikasi berlangsung timbal balik
- pengawasan sikap dilakukan secara wajar
- prakarsa dapat datang dari pimpinan atau bawahan
- ada kesempatan bagi bawahan untuk memberi saran dsb
- pujian dan kritik seimbang
- pimpinan mendorong prestasi dalam batas kemampuannya
- minta kesetiaan bawahan secara wajar
- memperhatikan perasaan dalam bersikap &bertindak
- terdapat suasana saling percaya , menghormati
- keberhasilan ditanggung bersama
3. Laissez- faire( kebebasan ) libertarian ( kebebasan ) - liberal
kepemimpinan gaya bersama atau gaya liberal adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih besar diserahkan pada
bawahan
Antara lain berciri:
- pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya pada bawahan
- keputusan lebih banyak dibuat para bawahan
- kebijaksanaan dibuat para bawahan
- komunikasi hanya bila di perlukan oleh bawahan
- hampir tidak ada pengawasan sikap
- prakarsa selalu datang dari bawahan
- hampir tiada pengawasan dari pemimpin
- peranan pemimpin sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
- kepentingan pribadi lebih utama dari pada kepentingan kelompok
- tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang per orang

Pendekatan Kontingen / Situasional Approach


1. Pendekatan kontingensi E.FIEDlER
tak ada seseorang pemimpin yang berhasil hanya dengan menerapkan satu
macam gaya untuk segala situasi

Kepemimpinan dipengaruhi 4 faktor


- pemimpin itu sendiri
- para pengikutnya
- organisasi
- lingkungan (sosek bud )

Ada 3 sifat situasi yang menentukan


- hubungan pimpinan dengan anggotanya
- derajat susunan tugas ( struktur tugas )
- posisi kekuasaan pemimpin

Gaya kepemimpinan dibedakan


- gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
- gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pengawas

2.Perilaku pemimpin menurut teori Tiga Dimensi ( Reddin )


Three Dimensi ( Model atau 3 D Modal )
Menghubungkan 3 Gaya kepemimpinan yaitu gaya dasar , gaya Efektif ,
gaya tak Efektif
a. kelompok gaya dasar
- separated (pemisah)
- dedicated ( pengabdi)
- related ( penghubung )
- integrated ( terpadu )
Pendapatnya ada 3 bentuk orientasi yang dapat di pakai untuk menentukan perilaku
kepemimpinan yang berkaitan dengan gaya dasar yaitu :
1) orientasi pada tugas ( task orientation )
2) orientasi pada hubungan kerja ( relatioshif orientation )
3) orientasi pada hasil ( efektifness oriented )
b. Gaya kurang Efektif
1) pembelot / lari dari tugas
- orientasi pada tugas rendah
- orientasi pada hubungan perseorangan rendah
- orientasi pada hasil kerja rendah
- tanggung jawab rendah
- keterlibatan dalam tugas rendah
- pasif
- sukar di ramal
2) Missionary ( penganjur )
- orientasi pada tugas rendah
- orientasi pada hubangan perorangan tinggi
- orientasi pada hasil rendah
- hanya tertarik pada keharmonisan
- penolong
- murah hati
3) Compromiser( kompromis )
- orientasi pada tugas
- orientasi pada hubungan perseorangan
- orientasi pada hasil
- tidak berpendirian tetap
- tidak ada keputusan
- berpandangan sempit
4) Auto Craf ( otoriter )
- orientasi pada tugas
- orientasi pada hubungan perseorangan
- orientasi pada hasil
- keras kepala
- biaya tertarik pada tugas
- tidak menyenangkan
- tidak percaya bawahan
C. Gaya Efektif
1) Bereucrat( birokrat )
- orientasi pada tugas
- orientasi pada HAM
- orientasi pada hasil
- patuh pada peraturan
- lugas
2 Developer ( pengembang )
- orientasi pada tugas
- orientasi pada HAM
- orientasi pada hasil
- kreatif
- memberi pelimpahan wewenang
- percaya pada bawahan
3. Benecolent Auto Craf
- orientasi pada tugas
- orientasi pada HAM
- orientasi pada hasil
- tertib
- ahli mengawasi
- tahu kebutuhan
- keterlibatan besar
4. Executive
- orientasi pada tugas
- orientasi pada HAM
- orientasi pada hasil
- memberi motivasi dengan baik
- berpandangan luas

Anda mungkin juga menyukai