Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL STASE ANAK

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI


Nama : By. Ny D DOKTER (KOAS)
Jenis Kelamin : Perempuan Nama : Syarafina Awanis
Usia : 1 hari Nim : 20100310179
Tangga Periksa : 14/12/2016 Bagian : Stase Anak
Perceptor : dr.Komarudin,Sp.A,M.Kes
Problem Hipotesis Mekanisme Data Tambahan Tujuan Belajar Pemecahan Masalah

Keluhan utama: Diagnosis Keadaan umum : 1.Bagaimana 1.konjungtiva adalah lapisan terluar dari mata yang
bayi tampak Kerja : ikterik Tampak kuning pada penegakan terdiri dari membran mukosa tipis yang melapisi kelopak
kuning neonatororu bagian wajah,dada diagnosis mata, melengkung melapisi permukaan bola mata dan
RPS: bayi lahir m dengan dan pada bagian ikterus pada berakhir pada daerah transparan pada mata yaitu kornea
pada tanggal asfiksia tangan bayi Fungsinya : memproduksi air mata,
14/12/2016 sedang Kesadaran : CM 2. Bagaimana Menyediakan kebutuhan oksigen ke kornea ketika mata
bayi terlihat Diagnosis Vital signs : penatalaksana sedang terbuka dan melindungi mata.
tampak kuning, Banding : HR = 16 kpm an pada bayi 2.terjadinya trauma/ ada agen infeksius -> gangguan
saat lahir, bayi Asma, T =38,0 febris dengan ikterus barier -> invasi agen ke sel host -> terjadi proliferasi dan
lahir dengan Bronkiolitis, RR = 29 kpm 3. Komplikasi menghasilkan toksin -> merusak sel host (trauma)
berat 1920 Pertusis, BB = 12 kg dan Prognosis mediator inflamasi -> terjadi nyeri, edema, hiperemis
gram dengan common Px Fisik ikterus pada (agen infeksius) chemotactine agen -> sel radang dan
umur cold Kepala : mata berair bayi fibrin, mukus menghasilkan sekret.
kehamilan ibu (+/+), konjungtiva 4.non farmakologis :
37 minggu, saat anemis (-/-) Tujuannya menghindari penyebaran konjungtivitis antar
bayi lahir bayi Mulut : reflek mulut pasien (menghindari kontaminasi mata yang sehat) a.
tampak (+) Nyeri telan Tidak menggosok mata yang sakit
menangis (-), tonsil membesar (- b. mencuci tangan setelah memegang mata yang sakit
merintih ), lidah kotor (-) c. menggunakan tissue yang terpisah dan digunakan
dengan saturasi Leher : perbesaran secara halus untuk membesihkan bagian luar mata yang
Sp02 96 % limfonodi (-) sakit.
dengan APGAR Thorax : SDV (+/+), farmakologis :
SCORE 1’ WHEZZING (+), Ronki optimalisasi : bilas dengan larutan fisiologis untuk
adalah 5 Kasar (+/+), Jantung menghilangkan secret konjungtiva
kemudian pada s1-s2 normal reguler, Konjungtivitis bacteria: -antibiotik topikal 4-6 kali /hari
5’ adalah 8 bising (-) , sonor Hiperpurulen : MRS, penisilin/ceftriaxone IV/IM
Abdomen : BU (+), Konjungtivitis virus : simtomatik,antibiotik (infeksi
Supel, Timpani sekunder), steroid topikal (jika hebat dan tidak ada
kecurigaan herpes), antivirus (konjungtivis herpetik)
PEMERIKSAAN LAB : Konjungtivitis alergi
HB: 13,4 (10,8-12,8) Ringan : air mata artifisial, kompres dingin
AT : 259 (150-400) Sedang : antihistamin topikal dan atau mast cell
HMT : 39 (37-54) stabilizer, topikal NSAID
AL: 7.600 (4000- Berat : rujuk -> kortikosteroid topikal, antihistamin
11.000) topikal/oral, mast cell stabilizer.
A. Komplikasi konjungtivitis bakterial : ulserasidan
perforasi kornea,iritis toksik,endoftalmitis, septickemia,
meningitis
B. Komplikasi konjungtivitis membranasea dan
pseudomembranasea :
Parut konjungtiva, ulserasi dan perforasi kornea, parut
kornea, gangguan penglihatan, buta
C. komplikasi konjungtivitis virus : menjadi kronis (blefaro
konjungtivitis) pseudomembran, parut linear halus atau
parut datar, kerusakan kornea, vesikel pada kulit.
d. konjungtivitis alergika :ulkus kornea, infeksi sekunder

Anda mungkin juga menyukai