Anda di halaman 1dari 6

Dalam sejarah Eropa, abad pertengahan atau yang juga disebut dengan periode medieval

berlangsung dari akhir abad ke-5 sampai dengan sekitar abad ke-15. Ditandai dengan runtuhnya
Kekaisaran Romawi Barat hingga munculnya renaisans dan abad penjelajahan. Gaya arsitektur yang
berkembang pada abad ini antara lain, adalah: Byzantin, romanesque, dan gothik.

Byzantin
Gaya arsitektur Byzantin berkembang di Eropa dan mencapai puncaknya di sekitar tahun 527–565
Masehi. Diawali dengan Kaisar Konstantinus I yang memindahkan ibu kota Kekaisaran Romawi
dari Roma ke Byzantium pada tahun 330 Masehi. Kota tersebut pun berganti nama menjadi
Konstantinopel, tetapi sekarang dikenal sebagai Istanbul yang merupakan kota terbesar di Turki.
Arsitektur Byzantin mendominasi bagian timur Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan
Justinian, tetapi pengaruh dari Kekaisaran Romawi membentang berabad-abad, dari 330 Masehi
sampai jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 Masehi.
Gaya arsitektur Byzantin yang kita kenal secara umum merupakan gaya arsitektur gerejawi atau
yang berhubungan dengan kerohanian. Karakteristik umum dari gaya arsitektur tersebut adalah,
antara lain: denah terpusat dengan bentuk persegi, memiliki kubah pusat yang besar dan menjulang
di antara pilar-pilar setengah kubah, memilki dekorasi mosaik, memilki jendela-jendela clerestory,
menggunakan impost block dekoratif, serta eksperimentasi-eksperimentasi dalam metode
pembangungan.
Berikut adalah beberapa contoh bangunan dengan gaya arsitektur Byzantin yang masih berdiri
hingga sekarang.

Gambar 1. Hagia Sophia, Istanbul, Turki. Sumber: http://www.sacred-destinations.com/


Gambar 2. Hagia Irene, Istanbul, Turki. Sumber: http://www.turkeydesk.com
Dapat disimpulkan bahwa gaya arsitektur Byzantin menggabungkan tradisi kebudayaan Barat dan
Timur. Kubah-kubah bertemu dengan menara-menara gereja yang menjulang.

Romanesque
Gaya arsitektur romanesque secara umum tidak memiliki distingsi yang jauh dari gaya-gaya
arsitektur yang mendominasi Eropa. Gaya arsitektur tersebut berkembang sekitar tahun 800–1200
Masehi. Istilah romanesque tersebut sesungguhnya digunakan untuk menggambarkan evolusi
bertahap dari teknik pembangungan.
Di awal tahun 800-an, perkembangan dan kemajuan dari desain-desain sebelumnya didorong pada
masa pemerintahan Karel Agung, Kaisar Romawi Suci yang pertama. Pengaruh lokalitas membuat
bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur ini tidak semua terlihat sama.
Meskipun demikian, beberapa ciri umum yang terdapat dalam bangunan-bangunan dengan gaya
arsitektur tersebut antara lain, adalah: memiliki busur-busur yang melingkar untuk menopang
konstruksi dan dekorasi, pengembangan bentuk kubah (misalnya: kubah barel), pintu-pintu besar
disisipi dalam busur melalui dinding-dinding besar, menara-menara mulai perlahan menggantikan
kubah, serta jendela-jendela kecil.
Romanesque bisa disebut sebagai gaya arsitektuk transisi yang seringkali memiliki ciri dari gaya
arsitektur Byzantin, Gothik, atau keduanya. Memang gaya arsitektur ini merupakan peralihan dari
gaya Byzantin menuju Gothik. Gaya arsitektur ini memiliki sebutan yang berbeda-beda. Sebagai
contoh, di Inggris gaya arsitektur romanesque biasanya disebut Norman, dinamai berdasarkan
orang-orang Normandia yang menyerbu dan menaklukan Inggris di tahun 1066.
Berikut adalah contoh-contoh bangunan dengan gaya arsitektur romanesque yang masih berdiri di
Eropa hingga sekarang.

Gambar 3. Basilica of St. Sernin, Toulouse, Prancis. Sumber: http://www.getintravel.com/


Gambar 4. Torre di Pisa, Pisa, Italia. Sumber http://www.travellingmoods.com/
Kedua bangunan di atas masih memiliki ciri-ciri gaya arsitektur Byzantin dengan masih memilki
kubah, tetapi bentuk kubahnya telah bertransformasi dan tidak sebesar kubah Byzantin.

Gothik
Gaya arsitektur gothik berkembang sekitar tahun 1100–1450 Masehi. Pada awalnya berkembang di
Prancis, selain dipengaruhi oleh gaya romanesque yang sudah berkembang sebelumnya, gaya
arsitektur tersebut juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur Moor di Spanyol dengan busur-busur
runcing dan hiasan batu yang terperinci.
Pada awalnya, gaya arsitektur Gothik disebut sebagai gaya Prancis. Namun selama renaisans,
setelah gaya Prancis dilupakan, para artisan mencemooh gaya tersebut dengan kata Gothik yang
menunjukkan bahwa bangunan-bangunan tersebut adalah karya mentah bangsa Goth yang barbar.
Meskipun label tersebut tidak akurat, tetapi masih digunakan hingga sekarang.
Secara umum, bangunan dengan gaya arsitektur Gothik memiliki ciri antara lain: memiliki busur-
busur runcing karena pada saat itu ditemukan bahwa busur runcing dapat mendukung beban lebih
berat daripada dinding lurus sehingga dinding dapat lebih tipis, memilki kubah berusuk, memilki
penopang layang, memiliki jendela dengan kaca patri, serta hiasan patung-patung batu.
Berikut adalah contoh-contoh bangunan dengan gaya arsitektur gothik yang masih berdiri di Eropa
hingga saat ini.
Gambar 5. Katedral Chartres, Chartres, Prancis. Sumber: http://www.discover-chartres.com/

Gambar 6. St. Patrick’s Cathedral, Dublin, Irlandia. Sumber: http://www.tripadvisor.com/


Berdasarkan paparan di atas, bila dilihat dari periode tahun berkembangnya dapat disimpulkan
bahwa periode perkembangan gaya arsitektur di Eropa sesungguhnya agak acak dan saling tumpang
tindih. Ini menunjukkan bahwa transformasi budaya sifatnya adalah bertahap dan tidak tiba-tiba.
Meskipun demikian, kejadian-kejadian historis seperti peralihan kekuasaan seringkali digunakan
sebagai penanda mulai atau berakhirnya suatu periode. Selain itu, pengaruh geografis dan
munculnya ilmu pengetahuan juga dapat memengaruhi produk-produk kebudayaan seperti gaya
arsitektur.

Daftar Referensi:
Craven, J. (2014, December 18). Architecture Timeline: Historic Periods and Styles. Retrieved
December 26, 2015, from About.com:
http://architecture.about.com/cs/historicperiods/a/timeline.htm

Craven, J. (2015, December 06). History of Architecture: 1100-1450: Gothic. Retrieved December
26, 2015, from About.com: http://architecture.about.com/od/periodsstyles/ig/Historic-
Styles/Gothic.htm

Craven, J. (2015, December 06). History of Architecture: 527 AD-565 AD: Byzantine. Retrieved
December 26, 2015, from About.com: http://architecture.about.com/od/periodsstyles/ig/Historic-
Styles/Byzantine-Architecture.htm#step-heading

Craven, J. (2015, December 06). History of Architecture: 800 AD – 1200 AD: Romanesque.
Retrieved December 26, 2015, from About.com:
http://architecture.about.com/od/periodsstyles/ig/Historic-Styles/Romanesque.htm

Anda mungkin juga menyukai