Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH TRANSPORTASI

KOMPRESOR (PERALATAN PEMINDAH FLUIDA)

DISUSUN OLEH :

1. KRISNA DANARJATI (061640411926)


2. RIZKY RAHMADIAN (06164041192224)

3. WIDI SAFITRI (061640411939)

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

KELAS : 3 EGD

DOSEN PEMBIMBING : Ir. SAHRUL EFFENDY, A. M,T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

1
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................4

Pendahuluan..........................................................................................................4

1.1. latar belakang................................................................................................4

1.2. Rumusann Masalah.......................................................................................5

1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................5

1.4. Metode Penulisan..........................................................................................5

BAB II.................................................................................................................6

Tinjauan Pustaka..................................................................................................6

2.1. Pengertian kompressor...................................................................................6

2.2. klasifikasi kompresor...................................................................................13

2.3. penggunaan kompressor................................................................................14

2.4. pengerak kompresor.....................................................................................15

2.5. komponen kompresor...................................................................................15

2.6. prinsip kerja ompressor toral........................................................................15

2.7. hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kompresor................................18

2.8. gangguan kerja kompresor dan cara mengatasinya.......................................20

2.9. daya dan effisiensi komresor ........................................................................24

BAB II....................................................................................................................25

3.1. kesimpulan......................................................................................................25

3.2. Daftar Pustaka..............................................................................................26

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-
Nya kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “KOMPRESOR” pada mata
kuliah Transportasi fluida sebagai tugas kelompok.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Sahrul Effendy, A.
M,T sebagai pembimbing dalam mata kuliah Transportasi Fluida. Yang telah memberikan
banyak saran kepada kami dalam menyelesaikan makalah berjudul “KOMPRESOR”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
kedepannya. Kami ucapkan terima kasih.

Palembang, Oktober 2017

Tim Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara
dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat
pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat
mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.

Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara dengan
tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa
berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara
dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin
otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara
meningkatkan sistem tekanan.
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan
dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair
melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang bekerja
secara pneumatik, kompresor digunakan dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk
sumber tenaga.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis
kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor
dengan metode kerja positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan
metode kerja dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kerja dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertam,
kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara
memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya
diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.

4
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara
yang ada didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama
kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang
yang volumenya tetap mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic
ini biasanya pada alat turbo axial flow.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Kompresor ?


2. Apa saja macam kompresor ?
3. apa saja aplikasi penggunaan kompresor ?
4. Bagaimana merawat Kompresor ?
5. Bagaimana sistem kerja kompresor?
6. Apa saja Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kompresor?
7. Bagaiman Cara penyelesaian soal tentang ?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa yang dmaksud dengan Kompresor


2. Mengetahui apa saja macam kompresor
3. Mengetahui apa saja aplikasi penggunaan kompresor
4. Mengetahui bagaiman cara merawat kompresor
5. Mengetahui bagaimana sistem kerja kompresor
6. Mengetahui apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kompresor

1.4. METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode


kepustakaan dan penelusuran internet.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN KOMPRESOR

5
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara
memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya
bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih
tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika
kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.

Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume


dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran yang
mudah terjadi.

2.2. KLASIFIKASI KOMPRESOR

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu

 Positive Displacement compressor


 Dynamic compressor (Turbo)

1. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak
yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk
dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan,
tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam
silinder secaraalami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik
mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke
dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah,
sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut
berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan
mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus
menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup
pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.

6
2. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang


lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan,
selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai
pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperatureudara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami
proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering
digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan system air bersirkulasi.

3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)


Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak
torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar
tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal.
Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan

7
pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri
bahan makanan, farmasi, obatobatan dan kimia. Prinsip kerjanya hampir sama dengan
kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk
ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma
tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah
membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembangkempis itulah yang
akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)


Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang
berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan
keluar. Keuntungan darikompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek
dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan
halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus
menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang
yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketikarotor
mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding.
Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan
rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah
masuknya (mengalirnya) udara.

8
5. Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan
atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya
berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya.
Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika
roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai
pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup
harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat
menghisap dan menekan fluida.

6. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

9
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang
bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas
model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat
kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya
tidak dapat saling rapat betul.Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada
motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak
sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh
sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada
dinding.

7. Kompresor Aliran (turbo compressor)

Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor
aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang
secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk
menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan
menjadi energybentuk tekanan.

10
8. Kompresor aliran radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal
dari ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat
pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama
masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan.
Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi
tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan mengisap udara
luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan
hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

11
9. Kompresor Aksial

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang
terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan
sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu
pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula
alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin
pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan
mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin
akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.

12
2.3. PENGGUNAAN KOMPRESOR
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui penggunaan
kompresor, misalnaya:
1. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
3. Rem pada bis dan kereta api
4. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api
5. Pemberi udara pada aquarium
6. Kipas untuk penyejuk udara
7. Blower untuk peniup tungku
8. Fan ventilator
9. Udara tekan pada pengecatan
10. Pengangkat mobil pneumatis
11. Transportasi gas solid dengan pneumatik pada industri kimia
12. Kendali otomatik pada pembakar dalam ketel uap.

Dari contoh pemakaian kompresor seperti di atas, terlihat bahwa kompresor


digunakan secara luas mulai dari rumah tangga sampai industri besar. Penggunaan udara
bertekanan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan listrik atau hidrolik dalam hal-hal
berikut ini:
1. Konstruksi dan operasi mesin sangat sederhana .
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dapat dilakukan dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relatif murah
6. Kebocoran udara yang sering terjadi tidak membahayakan.

2.4. PENGGERAK KOMPRESOR


Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor
dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya

13
berupa motor listrik dan motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor
listrik dua phase atau motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan
motor listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya
digunakan bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non
stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor
listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-
pindah).

2.5. KOMPONEN KOMPRESOR


 Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai
tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak
pelumas
 Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik
(translasi).
 Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui
kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok
sehingga mampu menahan beban pada saat kompresi.
 Kepala silang (cross head)

14
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak.
Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.
 Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
 Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses
ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
 Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank
end/rear cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak
keluar silinder.
 Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
 Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction),
kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).
 Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding
liner silinder.
 Batang Torak (piston rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.
 Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara
bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder).
Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment.
 Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame
 Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau
keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat

15
adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar
silinder.

2.6. PRINSIP KERJA KOMPRESOR TORAK

Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:


 Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol dalam bentuk
gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan perantaraan batang
penghubung (connecting rod).
 Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang diteruskan ke torak
melalui batang torak (piston rod).
 Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan
sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu
kompresor torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V sebagai
berikut

Diagram P-V Kompresor Torak

16
Torak memulai langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan gas
dimampatkan sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di dalam silinder
mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar,
sehingga katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri,
gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai
titik mati atas, yaitu titik akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.
Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan kepala
silinder masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya harus sama
dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa. Namun dalam
praktiknya harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak membentur kepala silinder.
Selain itu juga harus ada lubang-lubang laluan pada katup-katup. Karena adanya volume
sisa ini ketika torak mengakhiri langkah kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas
dengan volume sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah
isapnya (bergerak kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak
berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai terbuka
dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini pemasukan gas baru
mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai titik mati bawah (1). Dari
uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar volume langkah
torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati
bawah (1) dan titik (4).

2.7. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH KOMPRESOR

Berikut ini persyaratan dalam pembelian kompresor yang perlu


diberikan ke pabrik pembuatnya.
1. Maksud penggunaan kompresor
2. Tekanan hisap
3. Tekanan ke luar
4. Jenis dan sifat sifat gas yang ditangani

17
5. Temperatur dan kelembaban gas
6. Kapasitas aliran volume gas yang diperlukan
7. Peralatan yang mengatur kapastas (jenis otomatik atau manual, bertingkat banyak)
8. Cara pendinginan (dengan udara atau dengan air).
9. Sumber tenaga
10. Kondisi dan lingkungan tempat instalasi
11. Jenis penggerak mula, putaran penggerak mula
12. Jenis kompresor, jumlah kompresor.

2.8. GANGGUAN KERJA KOMPRESOR DAN CARA MENGATASINYA


1. Pembebanan lebih dan pemanasan lebih pada motor pengerak
Kompresor merupakan suatu mesin yang bekerja dengan energi dari sumber lain.
Seperti yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, sumber energi berupa motor
penggerak yang umum digunakan secara luas adalah motor bakar dan motor listrik.
Permasalahan akan muncul apabila jumlah daya yang dibutuhkan kompresor adalah
kurang dariharga normal operasi. Sebagai contoh apabila kompresor membutuhkan
Pv = 10 KWatt untuk bekerja normal tetapai motor penggerak hanya mempunyai daya
maksimum sebesar 8 Kwatt, motor penggerak akan bekerja berat atau menjadi
terbebani lebih. Hal ini dapat berakibat motor listrik menjadi panas dan dapat terbakar
pada lilitan kemaganitannya. Penggunaan motor bakar sebagai motor penggerak,
apabila sering beropersai dalam kondisi pembebanan lebih akan mengurangi umur
mesin. Untuk mengatasi kondisi di atas, yaitu pembebanan yang berlebih pada
instalasi kompresor, dalam memilih motor penggerak harus mempertimbangkan faktor
koreksi daya a . Dengan mempertimbangkan hal tersebut apabila terjadi peningkatan
kebutuhan daya kompresor, motor penggerak tetap dapat melayani kebutuhan daya.
2. Katup pengaman yang sering terbuka

Peralatan pengatur kapasitas yang paling penting adalah katup pengaman yang
berfungsi membatasi tekanan ke luar tidak naik sampai melampaui batas normalnya.
Sebelum katup pengaman terbuka, katup pembebas beban harus bekerja. Gangguan
terjadi apabila katup pembebas beban ada kerusakan karena tersumbat atau disetel
pada kondisi nilai tekanan yang tinggi. Apabila hal tersebut terjadi pengontrolan
tekanan menjadi kacau atau dengan kata lain tekanan berlebih di atas normal yang ke
luar tidak terkontrol lagi, hal ini sangat membahayakan bagi operator kompresor. Hal
yang patut diperhatikan untuk mencegah tidak terkontrolnya tekanan udara ke luar
yang melebihi normal yaitu melakukan penyetelan yang pas dengan standar dan selalu

18
mengecek kebersihan pada katup pembebas beban dari kotoran-kotoran yang
kemungkinan dapat menyumbat.

3. Bunyi dan getaran


Kompresor bekerja untuk mengompresi udara dengan rasio tekanan tertentu.
Semakin tinggi, semakin berat kerja kompresor, beban yang diterima komponen-
komponen juga bertambah. Untuk kompresor dengan waktu kerjanya lama, antar
komponen biasanya terjadi kelonggaran (clearance) yang semakin bertambah. Sebagai
contoh kelonggaran antara torak dengan silinder, bantalan-bantalan pada pena torak,
pena engkol dan poros engkol. Pada bantalan kompresor radial juga terjadi, terutama
apabila porosnya tidak lurus. Apabila batas kelonggaran dilampaui akan menyebabkan
bunyi berisik dan getaran, hal tersebut terjadi karena antar komponen saling
bertumbukan, menggesek, lama kelamaan permukaan komponen tersebut mengalami
abrasi dan menjadi aus.
Jika proses abrasi berlangsung terus menerus akan mengakibatkan komponen-
komponen menjadi retak kemudian dapat pecah atau patah. Pemasangan pondasi yang
tidak baik juga dapat menimbulkan getaran yang merugikan. Pemasangan atara motor
penggerak dengan kompresor yang tidak lurus akan menimbulkan banyak masalah
terutama pada bantalan-bantalan akan terkena pembebanan yang tidak merata. Aliran
udara tekan yang melewati perpipaan juga dapat menimbulkan gangguan yaitu
timbulnya resonansi di dalam pipa. Disamping itu, udara tekan yang melewati saluran
yan berbelok akan menumbuk dan cenderung menimbulkan getaran apabila pondasi
pipa tidak kuat.

2.9. DAYA DAN EFISIENSI KOMPRESOR

Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proses kompresi gas, tetapi
juga untuk mengatasi kendala-kendala mekanis, gesekan-gesekan, kendala tahanan
aerodinamik aliran udara pada katup dan saluran saluran pipa, kebocoran-kebocoran
gas, proses pendinginan, dan lain-lain. Kendala-kendala tersebut akan mengurangi
daya poros kompresor. Namun untuk menentukan seberapa besar pengaruh masing-
masing kendala tersebut adalah sangat sulit. Secara teori perhitungan daya yang
dibutuhkan untuk proses pemampatan kompresi bertingkat adalah sebagai berikut:

19
dimana:
Pad = daya untuk proses kompresi adiabatis (kW)
m = jumlah tingkat kompresi
Qs = volume gas ke luar dari tingkat terakhir (m3/menit) ( dikondisikan tekanan dan
temperatur hisap)
ps = tekanan hisap tingkat pertama (N/m2)
pd = tekanan ke luar dari tingkat terakhir ( N/m2)
n = 1,4 (udara) adiabatis= 1 isoterma l

Daya kompresi adiabatis di atasadalah sama dengan daya poros kompresor dikurangi
dengan kendala-kendala kompresi atau dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai
berikut:

P ad = P poros – P kendala = P berguna

Secara teori, efisiensi sistem adalah perbandingan daya berguna dengan daya masuk
sistem, maka efisiensi kompresor dapat dirumuskan dengan persaman berikut:

Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi efisiensi, daya
poros yang dibutuhkan menjadi berkurang, sehingga secara ekonomis
menguntungkan. Sedangkan untuk menghitung tinggi yang dihasilkan kompresor
adalah sebagai berikut:

20
Daya yang dibutuhkan kompresor untuk menghasilkan udara mampat dengan tinggi
tekan sebesar H :

Contoh :
1. Sebuah kompresor digunakan untuk menghasilkan udara mampat pada sebuah
instalasi industri. Pompa meghasilkan tekanan akhir sebesar 3 atm, debit udara masuk
kompresor sebesar 7200 m3/menit, hitung berapa daya kompresor? Juga tentukan
daya poros apabila efiseisi kompresor 80% !

Diketahui :

Qs = 7200 m3/jam = 7200/3600 m3/dtk = 2 m3/dtk


ps = 1 atm = 10130 Pa
Pd = 3 atm = 30390 Pa
n = 1,4

Kerja kompresor adiabatik:

21
2. Udara dari luar masuk ke silinder pertama, kemudian dikompresi dengan
sepertiganya adalah sebagai volume, tekanan absolut pada outlet adalah 3 bar. Panas
muncul pada tekanan rendah ini. Kemudian masuk inter-cooler / pendingin dan masuk
ke silinder kedua dan kembali, bahwa sepertiga-nya adalah sebagai volume. Tekanan
akhirnya adalah 9BAR.
Jadi panas yang muncul pada pemakaian jenis kompresi satu langkah akan
menghasilkan timbulnya panas yang lebih pada tingkat kompresi yang sama.
Pada gambar diagram dibawah ini ditunjukkan perbandingan efisiensi keseluruhan
antara kompresor satu langkah dan dua langkah ( satu silinder dan dua silinder),
dengan berbagai tekanan akhir.

Untuk tekanan akhir yang rendah, kompresor satu langkah lebih baik / efisien daripada
kompresor dua langkah.

22
Kebutuhan konsumsi energi spesifik adalah ukuran dari efisiensi secara keseluruhan
dan dapat digunakan untuk memperkirakan biaya peralatan kompresor.

Sebagai angka rata-rata, dapat diasumsikan bahwa KW energi listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan 120 – 150 l/min (= 0,12 … 0,15 m3n/min /kW), untuk tekanan
kerja 7 Bar atau 1HP, energi listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan 4 – 5 cfm
pada tekanan kerja 100psi. Angka yang tepat tentunya disesuaikan dengan jenis dan
ukuran kompresor.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara


dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena dari proses
pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
udara lingkungan (1atm).

2. Kompresor berdasarkan dari cara pemampatannya dibedakan


menjadi dua yaitu jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis turbo menggunakan gaya
sentrifugal yang diakibatkan oleh putaran impeler sehingga udara mengalami kenaikan
energi yang akan diubah menjadi energi tekanan. Sedangkan jenis perpindahan, dengan
memperkecil volume udara yang diisap kedalam silinder atau stator dengan torak atau
sudu. Kompresor yang diklasifikasikan berdasarkan tekanannya adalah kompresor untuk
pemampat (tekanan tinggi), blower untuk peniup (tekanan sedang)dan fan untuk kipas
(tekanan rendah)

3. Dalam sehari hari kita banyak menemui penggunaan kompresor


sebagai contoh berikut ini ;
a. Pengisi udara pada ban sepeda atau mobil
b. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
c. Rem pada bis dan kereta api
d. Pintu pneumatik pada bis dan kereta api

4. Proses kompresi sebenarnya secara isotermal dan adiabtis tidak dapat diaplikasikan.
Proses kompresi yang bekerja menggunakan prinsip diantara proses isotermal dan adiabatis
yaitu kompresi politropik

5. Temperatur gas akan naik setelah kompresi baik secara adiabati atau politropis,
karena panas disolasi, sehingga semua panas diubah menjadi temperatur.

6. Kompresor dengan kompresi isotermal memerlukan lebih kecil

23
energi atau kerja, dibandingkan dengan kompresi adiabtik. Tetapi proses kompresi tidak
pernah dapat berlangsung isotermal, kecuali dengan penambahan alat pendingin pada
kompresor, sehingga udara yang keluar kompresor bertemperatur sama dengan sebelum
masuk kompresor. Alat pendingin tersebut dipasang pada kompresor banyak tingkat,
terutama pada kompresor radial. Antar tingkat kompresor dipasang pendingin yang biasa
disebut dengan intercooler

7. Daya yang diperlukan kompresor tidak hanya untuk proses kompresi gas, tetapi
juga untuk mengatasi seperti kendala kendala mekanis, gesekan gesekan, kendala tahanan
aerodinamik aliran udara pada katup dan saluran

8. Kompresor merupakan mesin yang membutuhkan penggerak dari


luar. Penggerak yang dapat dipakai adalah motor listrik atau motor bakar. Motor listrik
mempunyai keunggulan yaitu tidak berisik, tidaK polusi, murah, dan operasi dan
pemeliharaannya mudah

3.2. DAFTAR PUSTAKA

 https://taufiqurrokhman.files.wordpress.com/2015/02/tinggi-tekan-
kompresor.png

24
 http://www.caesarvery.com/2012/11/macam-macam-kompresor.html
 https://zifamurath.files.wordpress.com/2011/12/dasar-kompresor.pdf
 https://www.scribd.com/doc/102341784/Teori-Dasar-Perhitungan-Unjuk-
Kerja-Kompresor-Sentrifugal
 http://maintenance-group.blogspot.co.id/2010/08/perhitungan-unjuk-kerja-
kompresor-torak.html
 http://adiezzzt.blogspot.co.id/2013/01/makalah-kompresor.html
 https://www.slideshare.net/MahmoudAlbanni/pompa-kompresor-sularso-
haruo-tahara

25

Anda mungkin juga menyukai