Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIS

Larutan Natrium Laktat Hipertonik


Ery Leksana
SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif
RSUP dr. Kariadi/FK Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

S
elama Perang Dunia I, Cannon dkk cairan resusitasi dengan volume kecil atau pat langsung dari penghancuran ATP. Salah satu
memperkenalkan konsep resusitasi yang dikenal dengan . fungsi pompa Na-K adalah mengontrol volume
hipotensi sebagai strategi pencega- cairan sel. Pergerakan cairan antar komparte-
han untuk menghindari kehilangan Dalam studi pertama, larutan hipertonik NaCl men terjadi secara osmosis melalui membran
darah ”yang sebenarnya sangat 3% volume kecil (kurang dari atau sama de- semipermeabel yang terjadi apabila kadar total
diperlukan”. Tim Cannon mengusulkan target ngan 12 mL/kg) diberikan pada pasien yang solut (zat terlarut) pada kedua sisi membran
awal tekanan sistolik 70-80 mmHg sebelum menjalani operasi untuk cedera parah. Larutan berbeda. Air akan berdifusi melalui membran
dilakukan kontrol perdarahan definitif. Dalam NaCl 3% memulihkan tekanan darah, pH, dan untuk menyamakan osmolalitas. Pergerakan air
Perang Dunia II, Beecher mengembangkan urin dengan sekitar satu setengah dari kebu- ini akan dilawan oleh tekanan osmotik.
konsep Cannon untuk perawatan pra-operatif tuhan cairan kumulatif pasien yang menerima
korban pertempuran dengan luka-luka.1,2 cairan isotonik (p<0,05). Dalam studi kedua, Masuknya cairan ke dalam ruang vaskuler
250 mL larutan NaCl 7,5%/dekstran 70, diberi- akibat pemberian infus natrium konsentrasi
Ketertarikan akan resusitasi hipotensi menin- kan secara prospektif, acak, tersamar ganda tinggi dalam waktu singkat akan meningkat-
gkat kembali pada akhir tahun 1980-an dan kepada pasien cedera di lapangan. Tekanan kan tonisitas secara tiba-tiba. Cairan akan ber-
awal tahun 1990-an, terutama setelah studi darah pada kelompok hipertonik/hiperonko- pindah dari intraseluler, pertama eritrositke-
Bickell dkk. menunjukkan perbaikan kelang- tik meningkat 49 mmHg selama pemberian mudian sel endoteldan sel jaringan,ke dalam
sungan hidup, komplikasi perioperatif lebih (p<0,005), sedangkan tekanan darah pada kompartemen ekstraseluler. Berkurangnya
rendah, dan rawat inap rumah sakit lebih kelompok larutan ringer laktat meningkat 19 endotel menguntungkan pada mikrosirkulasi
singkat jika cairan resusitasi pada pasien pra- mmHg (p>0,05). Peneliti menyimpulkan bah- karena menurunkan resistensi kapiler. Cairan
perawatan rumah sakit dengan cedera luka wa larutan NaCl 7,5%/dekstran 70 merupakan interstisiel juga bergerak ke dalam komparte-
tembus dibatasi. Studi pra-klinis berikutnya solusi yang sangat menjanjikan untuk pengo- men intravaskuler akibat perbedaan osmotik.
dan uji klinis telah mengkonfirmasi peranan batan pasien cedera di lapangan.
resusitasi hipotensi untuk mengobati trauma Tonisitas9
berat-syok hemoragik pada pasien di luar Kompartemen Cairan Tubuh7, 8 Osmolaritas adalah konsentrasi osmolal suatu
rumah sakit dan di lingkungan pedesaan ter- Tubuh manusia dewasa terdiri dari zat padat larutan bila dinyatakan sebagai osmol per liter
pencil di mana tidak bisa langsung melakukan (40% BB/beratbadan) dan zat cair (60% BB). larutan (Osm/L). Osmolalitas adalah konsen-
pembedahan.3,4 Zat cair (60% BB) terdiri dari: cairan intraseluler trasi osmolal suatu larutan bila dinyatakan
(40% BB) dan cairan ekstraseluler (20% BB) sebagai osmol per kilogram air (Osm/kg). To-
Resusitasi kardiovaskuler pada pasien terluka yang terbagi atas: cairan interstisial (15% BB) nisitas adalah osmolalitas relatif suatu cairan.
parah di lapangan tetap tidak memuaskan dan cairan intravaskuler (5% BB). Elektrolit ter- Istilah tonisitas sering tertukar dengan osmo-
karena memerlukan cairan intravena de- banyak intraseluler: kalium dan fosfat; sedang- laritas.
ngan volume besar untuk mengganti kehil- kan ekstraseluler: natrium dan klorida.
angan darah yang berkelanjutan sedangkan Volume kompartemen cairan tubuh tergan-
pasien hanya dapat diberi cairan volume ke- Volume kompartemen cairan sangat dipenga- tung dari kadar natrium dan protein plasma.
cil. Meskipun banyak cara menangani cedera ruhi oleh natrium dan protein plasma. Natrium Natrium lebih banyak terdapat di dalam kom-
traumatis, perhatian utama seputar metode paling banyak terdapat di dalam cairan ekstrase- partemen ekstraseluler. Natrium adalah faktor
permisif hipotensi adalah menentukan laru- luler dengan kadar yang hampir sama antara yang paling menentukan osmolaritas dan to-
tan resusitasi yang akan digunakan. Larutan cairan interstisial dan intravaskuler (plasma), nisitas. Larutan dikatakan isotonik, bila tonisi-
garam hipertonik (NaCl 7,5%) volume kecil yaitu sekitar 140 mEq/L. Membran sel bersifat tas sama dengan serum darah yaitu 275 – 295
dengan atau tanpa koloid telah diusulkan se- semipermeabel yang hanya dapat dilalui air. mOsm/kg. Osmolaritas total dari setiap kom-
bagai cairan volume ekspander alternatif un- Natrium merupakan elektrolit paling penting partemen adalah 280- 300 mOsm/L.
tuk awal syok hemoragik.5,6 Larutan natrium sebagai mekanisme transpor aktif pompa Na-K.
laktat hipertonik merupakan larutan tonisitas Na+ akan bergerak dari ekstrasel ke intrasel dan Laktat10,11
tinggi mengandung konsentrasi natrium dan dalam waktu yang bersamaan K+ akan keluar Dewasa ini pemahaman mengenai laktat
laktat yang sangat tinggi, digunakan sebagai dari intrasel. Pada transport aktif ini, energi dida- mengalami banyak perubahan:

228 CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 228 4/3/2012 11:53:40 AM


PRAKTIS

Paradigma lama: hati dan ginjal. rena kompartemen ekstraseluler mempunyai


- Laktat adalah produk akhir dari glikolisis volume 15 liter, konsentrasi dihitung dengan
pada keadaan hipoksia Kalsium berperan dalam kontraktilitas jantung. cara 4.920 dibagi 15 sehingga didapat kon-
- Laktat adalah penyebab utama kelelahan Kalium mencegah hipokalemia, yang dapat sentrasi 328 mOsm/L. Nilai ini terjadi seketika
otot disebabkan oleh infus natrium laktat. Efek setelah penambahan larutan.
- Laktat adalah penyebab utama kerusa- asidosis tidak disebabkan oleh cairannatrium
kan jaringan laktat hipertonikpada pH netral (pH=7,0) dan Tahap 3 Hitung volume dan konsentrasi yang
metabolisme laktat tidak akan menyebabkan akan terjadi setelah tercapai keseimbangan
Paradigma baru: efek asidosis. osmotik.
- Laktat adalah metabolit fisiologis
- Laktat merupakan substrat energi yang Penghitungan Pergeseran Cairan dan Pada saat ini, konsentrasi cairan di dalam kom-
aktif di oksidasi oleh sel yang memiliki Osmosis Setelah Pemberian Larutan partemen intraseluler dan ekstraseluler menja-
mitokondria, terutama pada organ yang Natrium Laktat Hipertonik8 di sama, dapat dihitung dengan cara miliosmol
sangat aktif: otak, jantung , ginjal dan Pada pemberian infus 1 L larutan natrium lak- total dalam tubuh (12.760) dibagi volume total
otot. tat hipertonik 0,5 M kepada pasien dengan be- (43) adalah 296,7 mOsm/L sehingga seluruh
rat badan 70 kg dan osmolaritas plasma awal kompartemen cairan tubuh akan mempunyai
Farmakodinamik laktat: 280 mOsm/L, volume cairan ekstraseluler ada- konsentrasi yang sama setelah tercapai ke-
- Sebagai substrat energi yang lebih baik lah 20 % beratbadan dan intraseluler adalah seimbangan osmotik.
dari glukosa pada keadaan pasca-iskemia, 40% berat badan, penghitungan pergeseran
karena siap pakai dan mudah dimetabo- cairan dan osmosisnya adalah sbb: Apabila dianggap tidak ada zat terlarut atau
lisme. air yang keluar dari tubuh serta tidak ada
- Tidak menyebabkan asidosis Pertama: menghitung kondisi awal volume, pergerakan natrium laktat ke dalam maupun
- Laktat diubah menjadi glukosa dengan konsentrasi dan miliosmol total setiap kom- ke luar sel, volume cairan intraseluler dan ek-
proses glukoneogenesisLaktat dime- partemen. straseluler dapat dihitung dengan cara:
tabolisme pada sel yang mengonsumsi • Cairan intraseluler: miliosmol total cairan
oksigen Tahap 1 Kondisi awal intraseluler (7.840) dibagi konsentrasi
Konsentrasi Total (296,7), sama dengan 26,5 L
Volume (Liter)
Larutan Natrium Laktat Hipertonik12 (mOsm/L) mOsm • Cairan ekstraseluler: miliosmol total
Larutan natrium laktat hipertonik0,5 M (500 Cairan ekstraseluler 14 280 3.920 cairan ekstraseluler (4.920) dibagi kon-
mmol/L = 0,5 mmol/mL) mempunyai kom- Cairan intraseluler 28 280 7.840 sentrasi (328), sama dengan 16,5 L.
posisi: Cairan tubuh total 42 280 11.760
Jadi, penambahan 1 L larutan natrium laktat
Bahan Jumlah/1000 mL Jumlah/250 mL
hipertonik akan menyebabkan peningkatan
Sodium lactate solution 113 g 28,25 g
( 50 % b/v ) (setara 56,6 g)
Dalam 1 L larutan natrium laktat hipertonik volume cairan ekstraseluler sebesar 2,5 L, se-
Potasium chloride 0,30 g 75 mg 0,5 M, terdapat 0,5 mol natrium laktat per li- dangkan cairan intraseluler turun 1,5 L.
Calcium chloride 0,20 g 50 mg
Water for injection add 1000 mL add 250 mL ter larutan. Karena 1 mol natrium laktat setara
dengan 1 osmol (sodium laktat mempunyai 2 Efek penambahan 1 L larutan natrium laktat
Sodium (natrium) merupakan elektrolit utama partikel osmotik aktif per mol), pemberian 1 0,5 M setelah keseimbangan osmotik:
cairan ekstraseluler yang mempunyai peran L larutan natrium laktat hipertonik0,5 M akan
penting dalam tonisitas plasma. Konsentrasi menambah 1000 miliosmol natrium laktat ke Konsentrasi Total
Volume (Liter)
(mOsm/L) mOsm
tinggi natrium menandakan hipertonisitas dalam cairan ekstraseluler.
Cairan Ekstraseluler 16,50 296,7 4.920
yang menguntungkan dalam resusitasi cairan
Cairan Intraseluler 26,50 296,7 7.840
karena dapat memperbaiki hemodinamik Tahap 2 Efek seketika setelah penambahan 1
dengan volume kecil. Laktat, suatu metabolik L larutan natrium laktat 0,5 M
fisiologis dan berperan sebagai substrat en- Konsentrasi Total Indikasi larutan natrium laktat hiper-
Volume (Liter)
ergi, secara aktif teroksidasi oleh sel mitokon- (mOsm/L) mOsm tonik
dria, khususnya di dalam organ yang memiliki Cairan ekstraseluler 15 328 4.920 Resusitasi cairan pada kondisi defisit cairan
aktifitas tinggi seperti otak, ginjal, jantung dan Cairan intraseluler 28 280 7.840 ekstraseluler dan untuk memperbaiki volume
otot. Hasil oksidasi energi hampir mendekati Cairan tubuh total 43
Tidak ada
12.760 sirkulasi atau hemodinamik dengan volume
keseimbangan
glukosa (4 kkal/g laktat). Dalam keadaan kecil dan dalam waktu singkat, seperti pada:
hipoksia, laktat lebih dipilih sebagai substrat Seketika itu, tidak ada perubahan konsentrasi • Asidosis metabolik akibat: syok septik,
energi melebihi glukosa karena merupakan maupun volume cairan intraseluler serta tidak syok hipovolemik (perdarahan), dan syok
substrat energi siap pakai dan tidak memer- akan terjadi keseimbangan osmotik. Namun, kardiogenik
lukan ATP dalam proses oksidasi. Selain itu, pada cairan ekstraseluler ada tambahan 1000 • Asidosis hiperkloremik
laktat dapat diubah menjadi glukosa melalui miliosmol total zat terlarut, yang menghasil- • Asidosis dilusi (akibat tindakan prostatek-
jalur glukoneogenesis paling sering terjadi di kan total miliosmol (3920 + 1000 = 4.920). Ka- tomi dengan TURP)

CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012 229

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 229 4/3/2012 11:53:42 AM


PRAKTIS

• pada anestesi spinal mal: 1-2 mEq/kg/hari dan kecepatan tetesan RL. Selain itu, dalam studi ini, larutan natrium
• Koreksi hiponatremia maksimum: 2-4 mL/menit. Dalam suatu studi laktat hipertonik tidak menyebabkan hiperna-
• Luka bakar. yang membandingkan pemberian larutan na- tremi dan asidosis dengan profil keamanan
trium laktat hipertonik dengan larutan ringer sebanding dengan larutan RL.
KONTRAINDIKASI laktat (RL) pada pasien pasca-bedah CABG (),
• Keadaan hipervolemia larutan natrium laktat hipertonik menunjuk- SIMPULAN
• Hipernatremia kan peningkatan indeks jantung yang lebih Cairan natrium laktat hipertonik merupakan
• Gagal ginjal berat. tinggi secara bermakna dan indeks resistensi salah satu cairan alternatif untuk resusitasi
vaskuler paru yang lebih rendah secara ber- dengan volume kecil dan mengandung lak-
DOSIS makna dibanding larutan RL. Larutan natrium tat yang merupakan substrat energi cepat saji
Dosis umum larutan natrium laktat hipertonik laktat hipertonik menghasilkan keseimbangan yang lebih dipilih oleh tubuh pada keadaan
0,5 M: 1 mL/kgBB/jam, dengan dosis maksi- cairan yang lebih negatif dibanding larutan pasca-hipoksia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Cannon WB, Fraser J, Cowell EM. The preventive treatment of wound shock. JAMA 1918;70:618–21.
2. Beecher HK. Preparation of battle casualties for surgery. Ann Surg. 1945;121(6):769–92.
3. Bickell WH, Wall MJ, Pepe PE, Martin RR, Ginger VF, Allen MK, et al. Immediate versus delayed fluid resuscitation for hypotensive patients with penetrating torso injuries. N Engl J Med.
1994;331(17):1105–9.
4. Alam HB, Rhee PR. New developments in fluid resuscitation. Surg Clin North Am. 2007;87:55–72.
5. Angele MK, Schneider CP, Chaudry IH. Bench-to-bedside review: latest results in hemorrhagic shock. Critical Care 2008;12(4):218-30.
6. Dubick MA, Bruttig SP, Wade CE. Issues of concern regarding the use of hypertonic/hyperoncotic fluid resuscitation of hemorrhagic hypotension. Shock 2006; 25(4):321–8.
7. Body fluid compartment and water balance [Internet]. 2010 Oct 3 [cited 2012 Jan 4]. Available from: http://howmed.net/physiology/body-fluid-compartments-water-balance/
8. Fink MP, Abraham E, Vincent JL, Kochanek PM. Body water compartment. In: Textbook of critical care. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Inc.; 2005. p.1073-5, 1938-9.
9. Guyton AC, Hall JE. The body fluids and kidney. In: Textbook of medical physiology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 1971. p. 386-7, 500.
10. Lactic acid, blood lactate & the lactic acid Myth [Internet]. 2011 Dec 1 [cited 2012 Jan 4]. Available from: http://www.sport-fitness-advisor.com/lactic-acid.html
11. Sri Redjeki I. Lactate metabolism. Meet the expert in anesthesiology. The Sunan Hotel Solo, 2008.
12. Totilac [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT. Kalbe Farma Tbk.; 2008.
13. Overview of carbohydrate metabolism [Internet]. 2003 April 26 [cited 2012 Jan 4]. Available from: http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/600glycolysis.html
14. Schurr A. Lactate is the ultimate oxidative energy substrate in brain and elsewhere. Critical Care & Shock. 2005;8:67-78.

LAMPIRAN
Metabolisme Karbohidrat13,14 menjadi glukosa (proses glikogenolisis, ka- Karena glikolisis relatif sedikit menghasilkan
Metabolisme karbohidrat dimulai dengan tabolisme). Glukosa yang dibutuhkan segera ATP, reaksi selanjutnya adalah pengubahan
proses pencernaan hingga penyerapan di masuk ke dalam sel sebagai sumber energi, asam piruvat menjadi dan kemudian asam
usus halus, tempat monosakaridadiabsorpsi memulai proses glikolisis (katabolisme) yang sitrat di dalam siklus Kreb (siklus asam sitrat)
ke dalam sirkulasi darah. Konsentrasi gula memerlukan ATP. Produk akhir glikolisis ada- Mayoritas ATP dibuat dari oksidasi di dalam
darah dikontrol oleh 3 hormon: insulin, gluk- lah asam piruvat dan ATP. siklus asam sitrat yang berhubungan de-
agon dan epinefrin. Jika konsentrasi glukosa ngan rantai transpor elektron Dalam keadaan
di dalam darah sangat tinggi, insulin akan normal, sebagian asam piruvat juga diubah
disekresi oleh pankreas. Insulin akan memacu menjadi asam laktat.
transfer glukosa ke dalam sel, terutama ke hati
dan otot, meskipun organ lain dapat melaku- Siklus Kreb disebut juga siklus asam sitrat
kan metabolisme glukosa. (citric acid cycle) atau siklus asam trikarbok-
silat (tricarboxylic acid/TCA cycle), merupakan
Di dalam hati dan otot, sebagian glukosa akan serangkaian reaksi kimia di mitokondria sel,
diubah menjadi glikogen melalui proses gliko- tempat pembentukan asam sitrat dari asetil-
genesis (anabolisme) untuk disimpan sam- CoA dan oksaloasetat dengan hasil akhir ATP,
pai suatu saat diperlukan. Jika kadar glukosa CO2, dan H2O. Proses ini memerlukan oksi-
rendah, akan disekresi hormon epinefrin dan Gambar 1 Skema Metabolisme Karbohidrat gen.
glukagon untuk memacu konversi glikogen- Dikutip dari: Overview of Carbohydrate Metabolism

230 CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 230 4/3/2012 11:53:44 AM


PRAKTIS

Gambar 2 Skema Metabolisme Glukosa dan Laktat dalam Keadaan Normal Gambar 4 Skema Metabolisme Glukosa dan Laktat dalam Keadaan
Hipoksia

Gambar 3 Skema Siklus Kreb Gambar 5 Skema Metabolisme Glukosa dan Laktat Setelah Restorasi
Oksigen Pasca-hipoksia

Pada keadaan aktivitas otot meningkat, asam Rumus Penting Tekanan osmotik larutan 1 mOsm/L pada
piruvat mengalami konversi terutama menjadi temperatur absolut (310 K)=19,3 mmHg
asam laktat dibanding asetil-CoA. Pada peri- π = MRT Tekanan osmotik NaCl 0,9% = 0,308 mOsm/L
ode istirahat, asam laktat mengalami konversi x 19,3 mmHg/mOsm= 5,944 mmHg
kembali menjadi asam piruvat. Asam piruvat π = tekanan osmotik (atm); 1 atm Koefisien osmotik NaCl 0,9%=0,93
mengalami konversi kembali menjadi glukosa = 760 mmHg Jadi, osmolaritas NaCl 0,9% = 308 mOsm x
melalui proses glukoneogenesis (anabolisme). M = molaritas (mol/L) 0,93 = 286 mOsm/L
Apabila glukosa sementara tidak diperlukan, R = konstanta = 0,082 L atm/mol K Jumlah total miliosmol pada setiap kompar-
akan mengalami konversi menjadi glikogen T = temperatur absolut (310 K) temen didapat dari: volume x konsentrasi
dengan proses glikogenesis.
NaCl 3%: Na+ = 513 mmol/L; Cl- = 513
Pada keadaan hipoksia/iskemia, tubuh mmol/L
kekurangan oksigen sehingga asam piruvat Natrium bikarbonat: 1 mEq/mL
cenderung diubah menjadi asam laktat. Se- C = konsentrasi zat terlarut (g/L) Larutan natrium laktat bikarbonat 0,5 M = 0,5
telah restorasi oksigen pasca-hipoksi, asam BM = berat molekul (g/mol) mEq/mL
laktat akan diubah menjadi asam piruvat de- Osmolaritas plasma = 2 x (Na+ + K+) + GDS/18
ngan sedikit langkah dan tidak memerlukan Contoh: + BUN/2,8
ATP. Asam piruvat ini kemudian mengalami NaCl 0,9 % = 0,9 g/100 mL = 9 g/L
oksidasi melalui siklus asam sitrat atau dikon- BM NaCl = 58,5 g/mol
versi kembali menjadi glukosa. Sehingga Molaritas NaCl 0,9% = 9 g/L dibagi 58,5 g/mol
laktat merupakan substrat energi yang lebih = 0,154 mol/L
baik daripada glukosa pada keadaan pasca- Setiap mol NaCl 0,9% setara dengan 2 osmol
iskemia, karena siap pakai dan mudah dime- Jadi, osmolaritas NaCl 0,9%= 2 x 0,154 = 0,308
tabolisme. Osm/L = 308 mOsm/L

CDK-191/ vol. 39 no. 3, th. 2012 231

CDK-191_vol39_no3_th2012.indd 231 4/3/2012 11:53:46 AM

Anda mungkin juga menyukai