Anda di halaman 1dari 4

GRANULASI BASAH

I. Tujuan Percobaan
 Membuat sediaan tablet parasetamol dengan teknik granulasi basah.
 Menentukan hasil evaluasi granul dan tablet parasetamol yang telah dibuat.

II. Dasar Teori


Salah satu perlakuan yang harus dilakukan terhadap serbuk yang memiliki
karakteristik kempa yang kurang baik adalah granulasi. Granulasi perlu dilakukan agar
serbuk dapat menjadi massa yang dapat ditabletasi langsung. Salah satu metode granulasi
yang digunakan adalah granulasi basah. Granulasi basah adalah proses peningkatan ukuran
partikel serbuk dengan menambahkan cairan pengikat ke dalam massa serbuk lalu diaduk
dengan alat yang sesuai untuk menghasilkan aglomerat atau granul.
Granulasi basah biasanya digunakan apabila serbuk yang akan ditabletasi bersifat
sukar mengalir, mempunyai bobot jenis nyata yang rendah, serta daya kompresibilitasnya
rendah. Metode ini dapat diterapkan untuk zat aktif yang tahan terhadap lembab dan
pemanasan. Beberapa keuntungan teknik granulasi basah adalah karena dapat meningkatkan
sifat kohesif dan kompresibilitas serbuk. Selain itu, untuk obat yang dengan dosis kecil dan
menggunakan pewarna dapat diperoleh granul dengan kandungan zat aktif atau pewarna yang
homogen dan terdistribusi merata. Metode ini juga bisa mengurangi jumlah debu ataupun
memungkinkan pengembangan tablet yang memiliki kecepatan disolusi yang baik atau tablet
dengan sistem pelepasan zat aktif terkendali.

III. Resep
Fase dalam: Fase luar:
Parasetamol 250 mg Amilum
PA 5% Talk
Laktosa qs. Mg-stearat
Amilum 10%

IV. Praformulasi Zat Aktif

V. Praformulasi Eksipien
VI. Rasionalisasi Formula

VII. Perhitungan
Kadar parasetamol = 250 mg
Bobot tablet = 350 mg (dibuat untuk 250 tablet)

Formula Perhitungan 1 tablet Perhitungan


250 tablet

Fase Dalam

Parasetamol

Pasta amilum

Amilum (10%)

Laktosa

Fase luar

Mg stearat (1%)

Talk (2%)

Amilum (5%)

VIII. Prosedur
1. Pembuatan PA 5% (larutan stok sebanyak 100 gram)
 Gelas kimia dan batang pengaduk ditimbang bersama untuk menentukan bobot
kosong.
 Air dimasukkan dan ditimbang dalam gelas kimia, lalu 50 ml air dipanaskan hingga
mendidih.
 Dalam gelas kimia lainnya, 5 gram amilum kering ditimbang lalu disuspensikan
dalam 40 ml air.
 Setelah air dalam gelas kimia pertama mendidih, suspensi amilum pada gelas kimia
kedua ditambahkan dan diaduk hingga diperoleh massa gel yang jernih.
 Gelas kimia pertama kembali ditimbang, lalu air di ad hingga mencapai 100 gram.

2. Pembuatan tablet
 Parasetamol, amilum kering, dan laktosa dicampur homogen dengan menggunakan
turbula mixer, kemudian ditambahkan PA sedikit demi sedikit hingga diperoleh massa
basah yang sesuai untuk dibuat granul.
 Massa yang basah kemudian diayak dengan menggunakan ayakan mesh 12.
 Granul basah dikeringkan dalam oven dengan suhu maksimal 45oC sampai kandungan
lembab kurang dari 3%.
 Granul kering kemudian ditimbang dan dievaluasi.
 Granul yang sudah kering kembali diayak dengan menggunakan ayakan mesh 14.
 Granul yang sudah memenuhi syarat dapat dicampur dengan talk dan amilum, lalu
diaduk sekitar 10 menit. Fase luar Mg-stearat ditambahkan kemudian dan diaduk
selama 2 menit.
 Massa siap cetak kemudian ditabletasi dengan menggunakan punch dengan bobot
yang telah ditentukan.
 Tablet dievaluasi menurut persyaratan yang berlaku.

IX. Evaluasi Granul


Evaluasi Granul
1. Bobot jenis
 Bobot jenis nyata
Sejumlah granul yang diketahui bobotnya dituangkan ke dalam gelas ukur dan
volumenya dicatat.
BJ nyata = bobot granul / volume granul

 Bobot jenis mampat dan profil ketuk


Sejumlah granul yang diketahui bobotnya dimampatkan 500 kali lalu volumenya
dicatat.
Jumlah ketukan Volume (ml)

BJ mampat = bobot granul / volume mampat

%Kompresibilitas = (BJ mampat – BJ nyata / BJ mampat) x 100%


=

2. Kecepatan aliran
Sejumlah granul dimasukkan ke dalam corong pada alat. Wadah penampung granul disiapkan
pada bagian bawah corong. Saat pengukuran, corong dalam keadaan terbuka sehingga granul
mulai meluncur melewati corong. Waktu yang dibutuhkan granul untuk mengalir hingga
dihentikan dicatat.
Percobaan Berat wadah Berat wadah + Waktu (detik) Kec. aliran
(g) granul (g) (gram/detik)

Rata-rata kecepatan aliran = gram/detik

Anda mungkin juga menyukai