Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM ELEKTRIKAL DAN ELEKTRONIKA

RESISTANSI DAN KARAKTERISTIK RESISTOR


Sri Ayu Safarokah#1, Prisma megantoro*1
#
Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Universitas Gajah Mada, Jln. Sekip Unit 1 Catur
Tunggal Yogyakarta 55281 INDONESIA
1sriayusafa@gmail.com , 2prisma.megantoro@giz.de

ABSTRAK
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian
Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang
berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor
atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya
disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan
“OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang
Fisikawan Jerman[1]. Dan pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan dan pengukuran resistor
yang dirangkai secara seri dan parallel dan juga mengunakan LDR dan NTC. Dari praktikum ini
akan di ketahui hambatan setiap rangkaian dan percobaan dan dapat di ketahui dengan terang atau
tidaknya lampu led. Dan dari praktikum ini bertujuan agar mahasiswa daoat memahami prinsip
kerja resistor dan fungsi resistor.

A. PENDAHULUAN penampang lintang, tipe material, dan


temperature. Untuk material-material yang
Mengetahui prinsip kerja dan funngsi mematuhi hukum Ohm resistansi tidak
resistor dalam kegiatan perkuliahan bergantung pada arus, yaitu perbandingan V/I
sangatlah penting terutama mahasiswa yang tidak bergantung pada I. material seperti ini,
memiliki prodi yang menjurus ke seperti kebanyakan logam, disebut material
elektronika. Sebab resisitor salah satu ohmik. Untuk material ohmik, tegangan jatuh
komponen vital dalam suatu rangkaian. Jadi pada suatu segmen sebanding dengan arus:
sangat lah penting mengela fungsi dari
resistor. Selain itu masih banyak lagi V=IR
komponen komponen dalam elektronika
lainnya yang penting. Namun pada R konstan
praktikum ini hanya tentang resisitor dan
Untuk material nonohmik,
resistansi . dan juga mengunakan LDR dan
perbandingan V/I bergantung pada arus
htc. sehingga arus tidak sebanding dengan beda
Pada dasarnya dalam sebuah potensial. Untuk nonohmik, resistansi R,
rangkaian listrik biasanya terdapat seperti pada persamaan tergantung pada arus
istilah yang dikenal dengan arus I. (Paul A. Tipler: 1991)
listrik,tegangan dan hambatan.. Pada
Jadi pada praktikum ini
dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi
mempermudah cara memahami resistor
ketika sebuah penghantar mampu dialiri dalam kegiatan perkuliahan.
electron bebas secara terus menerus.
Aliran inilah yang disebut dengan A. Tinjauan pustaka
arus.Sedangkan tegangan adalah beda
potensial yang ada di antara titik Pada beberpa literature percobaan
rangkaian listrik tersebut.Untuk resisitor seri dan parallel meghubungkan
menemukan hubungan di antara dengan hukum ohm dan pada praktikum kali
istilah istilah yang ada dalam sebuah ini berbeda kita praktikum dengan tingkat
rangkaian listrik diperlukan sebuah yang berbeda yaitu mengunakan berbagai
praktikum yang dapat membuktikannya. variasi yaitu mengunakan sensor LDR dan
hambata HTC juga. Membuat praktikum ini
Resistansi itu sendiri adalah suatu lebi rumit dan sulit. Dari pada praktikum
material bergantung panjang, luas rangkaian resistor seri dan pararel yang
biasanya praktikum kali ini lebih menguras Coklat 1 1 1 X101  1%
kesabaran praktikan. Namun dari jurnal yang
saya baca dan sebagai literature lapora ini. Merah 2 2 2 X102  2%
Namun pada jurnal yang saya acu lebih
sederhana dan lebih ke penerapan hukum Jingga 3 3 3 X103
ohm. Namun berbeda pada praktikum ini
lebih mengutamakan menghitung nilai Kuning 4 4 4 X104
resitansi pada suatu resistor dan juga
mengunakan sensor LDR dan Hambatan Hijau 5 5 5 X105
HTC. Biru 6 6 6 X106
B. Dasar teori Ungu 7 7 7 X107

Resistor adalah komponen dasar Abu-


8 8 8 X108
elektronika yang di gunakan untuk abu
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam Putih 9 9 9 X109
suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan Emas X10-1  5%
umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan
Perak X10-2  10%
resistansi dari suatu resistor di sebut Ohm
Tanpa
atau dilambangkan dengan simbol   20%
warna
(Omega).

Bentuk resistansi yang umum adalah


Besarnya ukuran resistor sangat
seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan
tergantung watt atau daya maksimum yang
kanan. Pada badannya terdapat lingkaran
mampu di tahan oleh resistor. Umumnya di
membentuk cincin kode warna untuk
pasar tersedia ukuran 1/8, ¼, 1, 2, 5, 10 dan
mengetahui besar resistansi tanpa mengukur
20 watt. Resistor memiliki daya maksimum
besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna
5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk balok
tersebut adalah standar manufaktur yang di
berwarna putih dan nilai resistansinya di
keluarkan oleh EIA (Elektronika Industries
cetak langsung di badannya. Misalnya
Association) seperti yang di tunjukkan pada
tabel di bawah. 1K5W

Contoh :
Urutan cincin warna (resistor 4 cincin warna
):merah Ungu biru emas
merah Ungu biru emas Hasilnya
2 7 X105 5% 27M
Ω5%

Urutan cincin warna (resistor 5 cincin warna


Nilai warna pada cincin resistor ):coklat merah hitam jingga coklat

Cincin Cincin Cincin cokl Mer hita Jing cokl Hasiln


Cincin at ah m ga at ya
Warna I II III Cincin1 V
IV 2 0 X103 1% 120K
Cincin Angka Angka Angka Toleransi Ω1%
Penggali
ke-1 ke-2 ke-3
(Firdaus, 2011:1-2).
Hitam 0 0 0 X100
Hukum ohm menyatakan: bahwa rangkaian,ohm menemukan sebuah
“Besarnya kuat arus (i) yang melalui persamaan yang simple,menjelaskan
konduktor antara dua titik berbanding lurus bagaimana hubungan antara tegangan,arus,
dengan beda potensial atau tegangan (v) di dan hambatan yang paling berhubungan.
dua titik tersebut, dan berbanding terbalik
Hukum Ohm yaitu:
dengan hambatan atau resistansi (R) di antara
E = I.R
mereka.
I= E
Dengan kata lain bahwa besar arus
R
listrik (i) yang mengalir melalui sebuah
Kesimpulannya:
hambatan (R) selalu berbanding lurus dengan
- Tegangan dinyatakan dengan nilai
beda potensial (v) yang di terapkan
Volts disimbolkan dengan E atau V
kepadanya. - Arus dinyatakan dengan amps dan
diberi symbol I
V  I.R - Hambatan dinyatakan dengan Ohm
diberi symbol R.
Dimana : V  Tegangan
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat
I  Arus
dihitung dengan:
R  Hambatan
P = V.I
Menghitung Resistor Seri P = 12.R
Pada rangkaian beberapa resistor yang P = V2/R
disusun seri, maka dapat diperoleh nilai Dimana:
resistor totalnya dengan menjumlahkan P = daya,dalam satuan Watt
semua resistor yang disusun seri tersebut. Hal
V = tegangan dalam satuan Volt
ini mengacu pada pengertian bahwa nilai
I = arus dalam satuan Ampere
kuat arus di semua titik pada rangkaian seri
selalu sama.
Gaya yang mendorong muatan-
R T OT AL  R 1  R 2  R 3 muatan,dengan gaya persatuan muatan f,akan
menghasilkan arus listrik. Apapun bentuk
Menghitung Resistor Paralel
asalnya (apakah dari energy kimia,gravitasi,
Pada rangkaian beberapa resistor atau lainnya).Pada dasarnya gaya tersebut
yang di susun secara paralel, perhitungan merupakan gaya elektro magnet (E + V X B
nilai resistor totalnya mengacu pada ),sehingga persamaan J = ɤf dapat ditulis
pengertian bahwa besar kuat arus yang menjadi J =ɣ (E + V X B ).Biasanya besar
masuk ke percabangan sama dengan besar kecepatan muatan cukup kecil,sehingga suku
kuat arus yang keluar dari percabangan (Iin = ke dua dapat diabaikan,sehingga diperoleh :
Iout) Hokum Ohm dikemukakan oleh George
J = η.f
Simon Ohm dan dipublikasikan pada sebuah
paper pada tahun1927,The galvic Circuit Arus total yang mengalir dari suatu
Investigated Mathematically.Prinsip Ohm ini titik ke titik lainnya dalam suatu medium
adalah besarnya arus listrik yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial
melalui sebuah penghantar metal pada
antara kedua titik tersebut.Biasanya Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur
nilai hambatan LDR adalah Multimeter
penyataan tersebut dirumuskan sebagai:
dengan fungsi pengukuran Ohm (Ω). Agar
Pengukuran LDR akurat, kita perlu membuat
V = I.R 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran
pada saat kondisi gelap dan kondisi terang.
Konstanta dari kesembandingan R Dengan demikian kita dapat mengetahui
disebut hambatan (satuannya Ohm),nilainya apakah Komponen LDR tersebut masih dapat
berfungsi dengan baik atau tidak.
merupakan fungsi geometrid an
konduktivitas medium yang menghubungkan Mengukur LDR pada Kondisi Terang
antara dua titik. 1. Atur posisi skala selektor Multimeter
pada posisi Ohm
(Wiyanto,2008:118-119) [2] 2. Hubungkan Probe Merah dan Probe
Hitam Multimeter pada kedua kaki
Light Dependent Resistor atau LDR (tidak ada polaritas)
disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor 3. Berikan cahaya terang pada LDR
yang nilai hambatan atau nilai resistansinya 4. Baca nilai resistansi pada Display
tergantung pada intensitas cahaya yang Multimeter. Nilai Resistansi LDR
diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan pada kondisi terang akan berkisar
menurun pada saat cahaya terang dan nilai sekitar 500 Ohm.
Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam
kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR
(Light Dependent Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima
sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang)
dan menghambat arus listrik dalam kondisi
gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan


sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, Nilai
Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo
Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun
menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya
Terang. Mengukur LDR pada Kondisi Gelap

LDR (Light Dependent Resistor) yang 1. Atur posisi skala selektor Multimeter
merupakan Komponen Elektronika peka pada posisi Ohm
cahaya ini sering digunakan atau 2. Hubungkan Probe Merah dan Probe
diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika Hitam Multimeter pada kedua kaki
sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, LDR (tidak ada polaritas)
Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti 3. Tutup bagian permukaan LDR atau
Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain pastikan LDR tidak mendapatkan
sebagainya. cahaya
4. Baca nilai resistansi pada Display
Bentuk dan Simbol LDR Multimeter. Nilai Resistansi LDR di
kondisi gelap akan berkisar sekitar
200 KOhm.

Cara Mengukur LDR (Light Dependent


Resistor) dengan Multimeter
Catatan : Contoh perubahaan Nilai Resistansi
Thermistor NTC saat terjadinya perubahan
• Hasil Pengukuran akan berubah suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet
tergantung pada tingkat intesitas salah satu Produsen Thermistor MURATA
cahaya yang diterima oleh LDR itu Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC
sendiri. tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan
• Satuan terang cahaya atau Iluminasi (25°C), tetapi akan berubah seiring
(Illumination) adalah lux perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C
nilai resistansinya akan menjadi 197.388kΩ,
Sebutan lain untuk LDR (Light Dependent saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC
Resistor) adalah Photo Resistor, Photo akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu
Conduction ataupun Photocell.[3] 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu
125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika
Thermistor adalah salah satu jenis digambarkan, maka Karakteristik Thermistor
Resistor yang nilai resistansi atau nilai NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu
(Temperature). Thermistor merupakan
singkatan dari “Thermal Resistor” yang
artinya adalah Tahanan (Resistor) yang
berkaitan dengan Panas (Thermal).
Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu
Thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive
Temperature Coefficient).
Pada umumnya Thermistor NTC dan
Komponen Elektronika yang peka dengan Thermistor PTC adalah Komponen
suhu ini pertama kali ditemukan oleh seorang Elektronika yang berfungsi sebagai sensor
ilmuwan inggris yang bernama Michael pada rangkaian Elektronika yang
Faraday pada 1833. Thermistor yang berhubungan dengan Suhu (Temperature).
ditemukannya tersebut merupakan Suhu operasional Thermistor berbeda-beda
Thermistor jenis NTC (Negative tergantung pada Produsen Thermistor itu
Temperature Coefficient). Michael Faraday sendiri, tetapi pada umumnya berkisar
menemukan adanya penurunan Resistansi diantara -90°C sampai 130°C. Beberapa
(hambatan) yang signifikan pada bahan aplikasi Thermistor NTC dan PTC di
Silver Sulfide ketika suhu dinaikkan. Namun kehidupan kita sehari-hari antara lain sebagai
Thermitor komersil pertama yang dapat pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di
diproduksi secara massal adalah Thermistor Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk
ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun memonitor suhu Battery Pack (Kamera,
1930. Samuel Ruben adalah seorang Handphone, Laptop) saat Charging, Sensor
ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat. untuk memantau suhu Inkubator, Sensor
suhu untuk Kulkas, sensor suhu pada
Seperti namanya, Nilai Resistansi Thermistor Komputer dan lain sebagainya.
NTC akan turun jika suhu di sekitar
Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding Untuk mengetahui cara mengukur/menguji
terbalik / Negatif). Sedangkan untuk Thermistor (PTC/NTC). Silakan baca artikel
Thermistor PTC, semakin tinggi suhu : Cara Mengukur Thermistor PTC dan NTC
disekitarnya, semakin tinggi pula nilai dengan Multimeter.
resistansinya (berbanding lurus / Positif).
Thermistor NTC atau Thermistor PTC
Simbol dan Gambar Thermistor PTC dan merupakan komponen Elektronika yang
NTC digolongkan sebagai Komponen Transduser,
yaitu komponen ataupun perangkat yang
Berikut ini adalah Simbol dan Gambar dapat mengubah suatu energi ke energi
Komponen Thermistor PTC dan NTC : lainnya. Dalam hal ini, Thermistor
merupakan komponen yang dapat mengubah
energi panas (suhu) menjadi hambatan listrik.
Thermistor juga tergolong dalam kelompok
Sensor Suhu. Baca juga : Pengertian Sensor
Suhu dan Jenis-jenisnya.[4]

D. Metode Pengukuran
Karaktreristik Thermistor NTC dan PTC
➢ Tempat Pelaksanaan v. Catukan rangkaian anda
Pelaksanaan praktikum Pengenalan seperti poin e.v
Multimeter pada hari Kamis 15 Februari vi. Ukur tegangan input dan
2018 dilakukan di Laboratorium S 203 output
Gedung Herman Yohanes, Program Studi vii. Catat pada tabel 3
Metrologi dan Instrumentasi, Universitas viii. Hitung manual dengan
Gadjah Mada. rumus dibawah
➢ Alat dan bahan : 𝑣𝑜𝑢𝑡
𝑅𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
o Multimeter, project board = 𝑥 𝑉𝑖𝑛
𝑅𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ + 𝑅
o Power Supply DC 𝑎𝑡𝑎𝑠
ix. Ulangi poin b-f untuk
o Ldr, ntc. rangkaian yang menghasilkan
➢ Langkah Kerja: tegangan output 1/3, ¼ , 1/5
a Bentuk kelompok diskus dari tegangan input.
b Penjelasan tentang pembacaan nilai i Rangkaian sensor ldr
hambatan berdasar warna cincin. i. Ambil 1 resistor dan 1 ldr
c Siapkan peralatan,pasang power ii. Buat rangkaian seperti poin
supply pada jaringan listrik DC di f.ii, resistor atas diganti
meja praktikum. Pakai jaringan dengan ldr
5VDC (asisten) iii. Ukur Vin, Vout, dan
d Pilih 10 resistor dengan nilai hambatan ldr saat diberikan
hambatan 100 ohm. perlakuan seperti tabel 4
e Siapkan project board,buatlah titik
VCC dan GND pada project board.
f Sambungkan titik VCC dengan jack
merah pada jaringan 5VDC, dan titik
GND pada jack hitamnya
g Rangkaian seri dan paralel
i. Nyalakan power supply,
sambungkan pada jaringan
5VDC dan set pada tegangan Gambar 1
+5VDC
ii. Buatlah rangkaian seri
resistor, dengan 1 buah LED
pada sambungan terakhir.
Lihat gambar 1
iii. Ukur hambatan dari ujung ke
ujung
Gambar 2
iv. Catat hasilnya pada tabel 1
v. Sambungkan ujung rangkaian
resistor dengan titik VCC,
sambungkan ujung kaki
negatif LED dengan GND
vi. Ukur tegangan pada LED,
dengan cara:probe merah
pada kaki positif LED, probe gambar 3
hitam pada kaki negatif LED
vii. Catat hasilnya pada tabel 1
viii. Lakukan poin c-g metode pengumpulan data dari praktikum yang
selama 5 kali untuk setiap kamilaksanakan di ruang hy s 2013
rangkaian resistor dengan berkelompok. Dan data di buat acuan
jumlah seri seperti di tabel 1 mengerjakan laporan praktikum
ix. Lakukan hal yang sama untuk
rangkaian paralel, dan catat
hasilnya pada tabel 2
h Rangkaian pembagi tegangan
i. Ambil 2 resistor
ii. Buat rangkaian yang
menghasilkan tegangan
iii. Output ½ dari tegangan
iv. input (Vin) seperti gambar 2
listrik tersusun. Rangkaian seri memiliki
pola susunan tersendiri dan menjadi ciri
khas dari rangkaian tersebut. Seperti grafik
E. Hasil dan Pembahasan
semakin banyak susunan resistor semakin
rendah pula nilai resistansi.
Setelah melakukan praktikum
dengan berbagai langkah kerja yang
dilakukan banyak sekali data yang di GRAFIK 2. HUBUNGAN ANTARA
ambil dan dapat di sajikan pada table JUMLAH RESISTOR DENGAN

RATA RATA NILAI TEGANGAN


dan grafik sebagai mestinya. Seperti
pada tabel di bawah ini setelah TEGANGAN MASUK PADA
melalu langkah kerja praktikum RANGKAIAN SERI

MASUK
5
Tabel 1. Data hasil pengukuran resistor 4.95
rangkaian seri 4.9
4.85 V in (Volt)
jumlah rata rata SD 4.8
NO resistor V in V out KΩ V in V out 2 4 6 8 10
KΩ
seri (V) (V) (%) (%) (%)
JUMLAH RESISTOR
1 2 1.974 4.958 2.741 0.000 0.001 0.001
2 4 3.978 4.960 2.672 0.001 0.000 0.000
3 6 5.950 4.960 2.639 0.003 0.000 0.000 Pada grafik 2 juga bisa di lihat juga pada
4 8 7.974 4.876 2.616 0.001 0.006 0.000 grafik di atas juga terlihat dari resistor ke 2
5 10 9.906 4.896 2.607 0.001 0.002 0.000 sampai ke 6 tegangan setabil namun saat
resistor ke 8 mulai tidak setabil dan berubah
Tabel 2. Data hasil pengukuran resistor turun dan kemudian naik lagi saat resistor ke
rangkaian paralel 10.

jumlah rata rata SD


NO resistor V in V out KΩ V in V out GRAFIK 3. HUBUNGAN ANTARA
seri KΩ (V) (V) (%) (%) (%) JUMLAH RESISTOR DENGAN
RATA RATA TEGANGAN KELUAR

1 2 0.492 4.918 3.013 0.002 0.001 0.006 TEGANGAN KELUAR PADA


2 4 0.248 4.954 3.174 0.025 0.003 0.026 RANGKAIAN SERI
3 6 0.166 4.936 3.330 0.000 0.007 0.004
2.8
4 8 0.136 4.896 3.167 0.008 0.001 0.155
5 10 0.020 4.890 4.508 0.021 0.002 0.048 2.75
2.7
2.65
V out (V),
2.6 2.607
2.55
2.5
GRAFIK 1. HUBUNGAN ANTARA 2 4 6 8 10
JUMLAH RESISTOR DENGAN
NILAI RESISTOR PADA Pada grafik 3 juga bisa dilihat pada tegangan
RANGKAIAN SERI keluar mengalami penurunan yang
0.6 segnifikan seperti di jelaskan pada grafik 1
RATA RATA NILAI RESISTOR

0.4 bahwa rangkaian seri berfungsi


0.2 KΩ memperbesar hambatan jadi semakin kecil
0 pula tegangan yang di out put.
2 4 6 8 10

Dari grafik 1 bisa dilihat bahwa hubungan


antara jumlah resistor dengan nilai resistor
semakin turun nilainya sebab utama ini
mungkin dari rangkaian seri. Seperti
berfungsinya rangkaian seri untuk
memperbesar hambatan dan berfungsi
sebagai pembagi tegangan. Rangkaian ini
dibedakan dengan rangkaian listrik lainnya
berdasarkan pada cara suatu komponen
Selanjutnya pengukuran hambatan
GRAFIK 4. HUBUNGAN
ANTARA JUMLAH RESISTOR Tabel 3. Data hasil pembagian tegangan
DENGAN NILAI RESISTOR
Jumlah
PADA RANGKAIAN PARALEL
Vout resistor R V out
0.6 NO V in (V)
: Vin atas yang (V)
RATA RATA NILAI RESISTOR

0.5 seri
0.4 1 1:2 0 4.92 2.452
2 1:3 1 4.95 1.63
0.3
KΩ 3 1:4 2 4.95 1.226
0.2
4 1:5 3 4.95 0.981
0.1
0
2 4 6 8 10 GRAFIK 7. HUBUNGAN
ANTARA V in DENGAN
Pada grafik di atas juga bisa di lihat JUMLAH RESISTOR SERI
hubungan antara resistor dengan rangkaian 4.96
paralel semakin banyak resistor yang di
rangkai semaikan rendah nilai resistornya 4.94

juga sebab fungsi rangkaian parallel itu 4.92


sendiri ada lah membagi arus.
4.9
0 1 2 3
GRAFIK 5. HUBUNGAN V in (V)
ANTARA JUMLAH RESISTOR
DENGAN TEGANGAN MASUK
PADA RANGKAIAN PARALEL
5 Dari grafik di atas bisa di lihat bahwa
RATA RATA TEGANGAN MASUK

tegangan mengalami kenaikan dan setabil di


4.95
resistor 1 sampai 3.
4.9 V in (V),
4.89
4.85
2 4 6 8 10 GRAFIK 8. HUBUNGAN
ANTARA V out DENGAN
Bisa di jelaskan pada grafik ini bahwa
tegangan yang masuk pada rangkaian
JUMLAH RESISTOR SERI
parallel cukup stabil dan tidak banyak 3
mengalami banyak perubahan. 2

0
0 1 2 3
GRAFIK 6. HUBUNGAN ANTARA
V out (V)
JUMLAH RESISTOR DENGAN
TEGANGAN KELUAR PADA
RATA RATA TEGANGAN KELUAR

RANGKAIAN PARALEL Pada grafik V out kebaikan dari V in yang


mengalami penurunan yang segnifikan
3.4 setiap penambahan resistor.
3.3
3.2
3.1
V out (V)
3
2.9
2.8
2 4 6 8 10

Pada grafik 6 bisa di lihat bahwa tidak


setabilnya tegangan keluar dari rangkaian
parallel ini di sebabkan banyak factor juga.
Tabel 4. Hasil praktikum sensor LDR
GRAFIK 11.HUBUNGAN
perlakuan Hambatan Vin Vout
NO
pada LDR LDR (Ω) (V) (V)
ANTARA PERLAKUAN PADA
1 Di tutup 14580 4.96 0.2255 LDR DENGAN V out
2 di buka 3398 4.97 1.199 4
di terangi ( 2
3 dengan 82400 4.95 3.244 0
lampu flash) Di tutup di buka di terangi ( dengan
lampu flash)

Vout (V)
GRAFIK 9.HUBUNGAN PERLAKUAN
PADA SENSOR LDR DENGAN NILAI Berbeda dengan V In pada V out tegangan
HAMBATAN LDR tertinggi saat sensor LDR dalam keaadaan di
100000 tutup.
50000
0
Di tutup di buka
di terangi ( dengan lampu flash)
Tabel 5. Data hasil rangkaian hambatan
Hambatan LDR (Ω) HTC

Pada grafik 9 bisa di jelaskan bahwa setiap perlakuan SD (%)


perlakuan terhadap sensor LDR sangat Hambatan
No Di di di Di di di
HTC (Ω)
berpengaruh. Sensor LDR sangat buka tutup bakar buka tutup bakar
berpengaruh dengan factor lingkungan juga. 1 4700 5.076 3.626 3.214 0.004 0.186 0.256
2 47000 48.020 35.492 34.610 0.008 0.162 0.205
3 10000 11.092 7.818 6.830 0.007 0.193 0.271
4 1000 2.127 1.595 1.413 0.005 0.052 0.191
GRAFIK 10.HUBUNGAN ANTARA
PERLAKUAN PADA LDR DENGAN V in GRAFIK 12. PERBANDINGAN
4.975 PERLAKUAN PADA HTC (Ω)
4.97 60
4.965 50
4.96 40
4.955 30
4.95
20
4.945
10
4.94
Di tutup di buka di terangi ( dengan 0
lampu flash) 4700 47000 10000 1000

Vin (V) Di buka di tutup di bakar

Perlakuan pada sensor LDR juga


mempengaruhi resistansi yang terjadi dan Pada grafik di atas bisa di lihat setiap
menyebabkan Vin juga berubah ubah setiap perbandingan hambatan HTC dengan
perlakuan seperti pada grafik yang perlakuan yang berbeda beda. Dan
memeiliki tegangan paling tinggi saat sensor mengalami kesamaan yaitu mengalami
LDR di biarkan terbuka bebas tanpa ada kenaikan pada hambatan 47000 yang bisa di
hambatan apapun. Namun terbalik dengan simpulkan semakin besar nilai suatu
yang di terangi lampu flash. hambatan juga mempengaruhi nilai
resistansi. Dan nilai yang paling tertinggi
dari setiap pengukuran dari perlakuan HTC
dibiarkan terbuka.
F. Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat di simpulkan

1. Pada pengukuran resistor rangkaian


seri bisa di simpulkan bahwa
semakin banyak resistor yang di
susun semakin tinggi pula nilai nya
seperti pada restitor 10 yaitu
9.906±0%.
2. Pada rangkaian paralel nilai yang
terbesar pada resistor yang pertama
yaitu 0.491±0.002%
3. Pada pengukuran pembagian tegangan Daftar pustaka
V in mengalami konstan yang memiliki [1]
tegangan 4.95 volt di 4 pengukuran https://www.academia.edu/10472421/Lap
sedangkan V out mengalami penurunan oran_Praktikum_Rangkaian_Resistor
di setiap penambahan resistor. [2]
https://www.scribd.com/doc/112060131/1-
4. Pada praktikum sensor LDR besar
kecilnya nilai hambatan tergantung
Resistor-Dan-Hukum-Ohm
perlakuannya dan nilai yang terbesar [3]
http://teknikelektronika.com/pengertian-
terdapat pada perlakuan yang di beri ldr-light-dependent-resistor-cara-mengukur-
flash.
ldr/
5. Pada rangkaian hambatan HTC
perlakuan juga mempengaruhi besar [4]
http://teknikelektronika.com/pengertian-
kecilnya nilai hambatan dan suhu thermistor-ntc-ptc-karakteristik/
ruangan juga mempengaruhi HTC. Niali
tertinggi terdapat pada perlakuan yang
di biarkan terbuka.

Anda mungkin juga menyukai