TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, odopsi dan kelahiran yang
perkembangan fisik, mental dan emosional serta sosial individu yang ada
didalamnya, dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya
p.17).
akan tercipta sebuah keluarga yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami
a) Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri,
9
10
nenek, paman-bibi).
2. Fungsi Keluarga
keluarga.
bidang kesehatan.
di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan oleh setiap anggota
sakit terus menerus dan keberhasilan keluarga untuk berfungsi sebagai satu
kesatuan yang utuh akan berkurang. Dalam perawatan kesehatan, keluarga harus
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
karena tanpa kesehatan sesuatu tidak bearti dan karena kesehatanlan seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung akan
Peran ini merupakan upaya keluarga yang paling utama untuk mencari
p.16).
keputusan yaitu:
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar,
2004, p.29).
14
keindahan dan ketentraman, dan yang lebih penting adalah dapat menunjang
mendukung bagi anak yang sakit karena sebagian besar waktu anak habis
akan membuat anak nyaman saat dirumah dan menjamin kesehatan anak
fasilitas kesehatan yang dapat terjangkau oleh keluarga (Zaidin, 2006, p.14).
15
sistem yaitu anggota, fungsi, peran, aturan, budaya dan lainnya yang
dipelajari dan dipertahanankan dalam kehidupan keluarga. Bila salah satu sub
hubngan yang erat serta bersifat mandiri, dan masalah seorang individu dapat
Hubungan yang kuat antara keluarga dan status anggota keluargany, yang
berperan dari keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan kesehatan
3. Peran Keluarga
Peran formal dalam keluarga menurut Nasrul Effendy (1998) dalam Dion
a) Peranan Ayah : sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman. Juga
b) Peranan Ibu : sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anak berperan untuk
pelindung dan salah satu anggota kelompok sosial, serta sebagai anggota
B. Konsep Thalasemia
1. Pengertian Thalasemia
pada kecepatan produksi rantai globin yang spesifik dalam Hb. Penyakit
anemia berat kemudian di ikuti dengan gagal jantung dan kematian dalam
awal masa kanak-kanak jika tidak mendapat transfusi. Sebagian anak yang
mendapatkan transfusi dan terapi kelasi dini akan hidup dengan baik
2. Klasifikasi thalasemia
a. Thalasemia α
yang secara normal terdapat 4 buah gen globin α, oleh sebab itu
yang tidak ada atau tidak aktif. Tidak ada keempat gen α akan menekan
17
hilangnya satu atau dua gen dan biasanya tidak disertai anemia.
b. Thalasemia β
1) Thalasemia β mayor
β yaitu:
kelahiran
dimana zat besi dapat merusak hati dan organ endokrin dan
2) Thalasemia β minor
Fe.
3) Thalasemia Intermedia
Menurut Suriadi & Rita (2006. p.28), adapun klasifikasi thalasemia antara lain:
(3) Thalasemia mayor yaitu anemia berat dan tidak dapat hidup tanpa
transfusi.
3. Patofisiologi
adalah berkurangnya sintesis HbA dan eritropoesis yang tidak efektif disertai
adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa dan beta dari
eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis, serta proses hemolisis (Mansjoer,
2003, p.212).
4. Manifestasi Klinis
a. Thalasemia α
dengan morfologi eritrosit yang abnormal. Selain itu pada temuan lab
2) Jika terkena pada bayi baru lahir, umumnya disertai dengan jantung
b. Thalasemia β
1) Thalasemia mayor
sebagai berikut :
deformitas tulang.
mencolok.
turun cepat menjadi <5 g/dl, kecuali jika diberikan transfusi. Kadar
2. Thalasemia Minor
meningkat.
g/dl.
e) Pada masa neonatus, defek ini ditandai dengan anemia hemolitik disertai
Menurut Mansjoer (2003, p.247) Pada bayi baru lahir dengan thalasemia
mayor gejala awal pucat mulanya tidak jelas, biasanya menjadi lebih berat
dalam tahun pertama kehidupan dan pada kasus yang berat terjadi dalam
beberapa minggu setelah lahir. Bila penyakit ini tidak ditangani dengan baik,
tumbuh kembang masa kehidupan anak akan terhambat. Anak tidak nafsu
makan, diare, kehilangan lemak tubuh, dan dapat disertai demam berulang akibat
tulang yang menetap, yaitu terjadinya bentuk muka mongoloid akibat sistem
kadang ditemukan epistaksi, pigmentasi kulit, koreng pada tungkai, dan batu
empedu. Pasien menjadi peka terhadap infeksi terutama bila limfanya telah
menyebabkan kematian.
5. Perawatan Thalasemia
Saat ini belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien
(kurang dari 6 gr/dl) atau bila anak terlihat lemah dan tidak nafsu makan.
diberikan berbagai vitamin, terapi preparat yang mengandung zat besi tidak
23
kadar hemoglobin (Hb) sehingga oksigen dalam darah berkurang. Pada dasarnya
memerlukan perawatan tersendiri dan perhatian lebih. Masalah lain anak dengan
p.72).
6. Pengobatan Thalasemia
hemoglobin di atas 10 g/dl setiap saat dan hal ini biasanya membutuhkan 2-
b. Asam folat diberikan secara teratur (misalnya: 5mg/hari) jika asupan diet
buruk.
sebanyak 1-2 g untuk tiap unit darah yang ditransfusikan dan melalui infus
subkutan 20-40 mg/kg dalam 8-12 jam, 5-7 hari seminggu. Jika pasien patuh
dengan regimen khelasi besi yang intensif maka harapan hidup penderita
desferioksamin.
24
Splenektomi harus ditunda sampai pasien berusia >6 tahun karena tingginya
mayor jagka panjang) adalah lebih dari 80% pada pasien muda yang
hepatomegali.
meningkatkan rentang hidup sel darah merah yang berasal dari suplemen
(transfusi).
25
delapan tugas pokok yaitu: pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya,
pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga, pembagian tugas masing-
masalahnya tanpa bantuan dari luar. Akan tetapi ada pula keluarga-keluarga
p.11) adalah:
dan gejala yang muncul pada anak baik tanda langsung seperti muka pucat,
tidak nafsu makan, anak lemas tidak bersemangat beraktivitas dan tanda-
2002, p.373-374).
untuk terus berobat, menganjurkan makanan yang sehat dan bergizi, dan
28
dari anggota keluarga, teman dekat, dan sanak saudara (Kuntjoro, 2002,
p.159).
2006, p.378)