Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN PENGUKURAN

A. TUJUAN
Tujuan melakukan pengujian kalibrasi alat ukur ini adalah :

1. Dapat menggunakan alat ukur jangka sorong


2. Dapat menggunakan alat ukur mikrometer
3. Dapat menggunakan dial indicator
4. Dapat melakukan kalibrasi alat ukur
5. Dapat menganalisa cara pengukuran yang efektif dan mendekati presisi

B. DASAR TEORI
Pengukuran adalah membandingkan ukuran-ukuran yang diketahui dengan ukuran-
ukuran yang belum diketahui (standar).
Dilihat dari jenisnya maka alat ukur pada teknik mesin dapat dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok yaitu :
1. Alat ukur langsung
2. Alat ukur pembanding
3. Alat ukur standar
4. Alat ukur batas
5. Alat ukur pembantu
Adapun kegunaan dari masing-masing alt ukur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Alat ukur langsung
Alat ukur langsung adalah alat ukur yang dapat menunjukkan ukuran pada benda
kerja sesungguhnya serta dapat dibaca langsung dan benar. Contohnya : jangka
sorong, mikrometer, mistar baja, rol meter, busur derajat dan dial indikator.
2. Alat ukur tak langsung
Alat ukuir tak langsung adalah alat ukur yang tidak mempunyai skala ukuran, jadi
dalam pembacaannya memrlukan bantuan alat ukur langsung. Contohnya : jangka
kaki, jangka bengkok, jangka tusuk, jangka kati, jangka tongkat dan teleskop
mikrometer.
3. Alat ukur pembanding

1
Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang mempunyai satuan ukuran yang tetap.
Contohnya : macam-macam mal
4. Alat ukur batas
Alat ukur batas adalah alat ukur yang mempunyai dua ukuran yaitu batas
maksimum dan minimum. Contohnya : snap gauge, plug gauge dan depth gauge.
5. Alat ukur standar
Alat ukur standar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur penyimpangan
yang terjadi dari lat ukur lainnya. Contohnya : gauge block
6. Alat ukur pembantu
Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
penyimpangan yang terjadi dari alat ukur lainnya. Contohnya : V blok, siku, blok
bertingkat, pemegang mikrometer, blok sejajar dan blok siku
Didalam pengukuran tentunya hasil yang didadapat tidaklah selalu benar, hal ini
dikarenakan adanya kesalahan pada pengukuran. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut
dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
A. Kesalahan ukur sistimatis
Kesalahan ukur sistimatis yaitu dimana kesalahan ini bersifat konstan, karena
hasilnya dapat diperbaiki untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan ukur
sistematisnya. Adapun kesalahan ini disebabkan oleh:
1) Kesalahan pada alat ukur, seperti :
 Kesalahan pembagian pada skala
 Perbandingan yang salah dalam sistim tuas
 Kesalahan dari alur pada ulir pengukur
2) Kesalahan pada pengukuran, seperti :
 Perubahan yang elastis karena tekanan ukur
 pengaruh temperatur antara alat ukur dengan benda kerja
B. Kesalahan ukur tak sengaja
Apabila kita melakukan pengukuran terhadap suatu benda kerja dengan
menggunakan alat ukur yang sama, maka dapat dipastikan bahwa akan didapat
hasil pengukuran yang tersebar antara sekitar suatu harga. Sedangkan penyebab
tersebarnya hasil pengukuran ini adalah :
1) Variasi dari pada gaya-gaya gesek dalam alat ukur
2) Variasi dari pada temperatur selama pengukuran

2
3) Variasi ketelitian pengamatan dari pada seseorang pengamat
4) Kesalahan peralatan
5) Kesalahan membaca
6) Kesalahan menafsirkan antara angka-angka
Adapun kesalahan-kesalahan ini dapat ditanggulangi dengan cara mencari rata-
ratanya.

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Jangka sorong
2. Mikrometer 0 – 25 mm
3. Dial indikator
D. KESELAMATAN KERJA :

a. Pelajari Job sheet sebelum praktek


b. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit.
c. Jangan merokok dan makan waktu praktek
d. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas.
E. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Prosedur pengukuran dari masing-masing metode pengujian adalah sebagai berikut :


1. Bersihkan gauge blok
2. Bersihkan jangka sorong dan mikro meter
3. Gunakan dudukan untuk mengukur dengan gauge blok
4. Setelah selesai beri gauge blok pelumas dan simpan kembaliketempat semula
5. Hitung harga ketelitian dan ketepatan dari masing-masing alat ukur

F. DATA PENGAMATAN

Setelah melakukan pengujian kalibrasi 3 alat ukur dengan bahan menggunakan plat yang
sudah di potong maka didapatlah data sebagai berikut :

3
no Jangka sorong Dial indicator Micrometer
1 1,45 1,46 1,35
2 1,46 1,47 1,35
3 1,46 1,48 1,36
4 1,47 1,49 1,36
5 1,48 1,50 1,37
6 1,46 1,51 1,37
7 1,46 1,52 1,36
8 1,45 1,53 1,37
9 1,47 1,52 1,38
10 1,48 1, 51 1,38
11 1,49 1,50 1,39
12 1,50 1,50 1,40
13 1,51 1,49 1,40
14 1,51 1,48 1,41
15 1,50 1,48 1,39
16 1,51 1,48 1,40
Rata rata

Nama alat ukur Nilai rata-rata Devisiasi tertinggi Devisiasi terendah


Jangka sorong
Dial indikator
Micrometer

G. ANALISA
Dilihat dari teori dasar di ketahui bahwa pengukuran adalah membandingkan
ukuran-ukuran yang di ketahui dengan ukuran-ukuran yang belum di ketahui
(standar).dan setelah melakukan pengukuran menggunakan 3 alat ukur yang
berbeda yaitu jangka sorong ,dialindikator dan mikro meter di dapat hasil yang
berbeda itu di karenakan tiap alat ukur berbeda penempatan pada pososi benda
kerja berbeda dan cara pengukuran tiap alat ukur yang berbeda.

4
H. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dan pengolahan data kalibrasi menggunakan 3 alat ukur yaitu
jangka sorong,dialindicator dan micrometer dapat di simpulkan bahwa yang memiliki
tingkat ketelitian dan presisi tinggi adalah micrometer dan dialindicator.

Alat ukur jangka sorong


RATA- RATA P.
NO PENGUKURAN UKURAN TERTINGGI TERENDAH MAX P.MIN
1 1,30 1,391 1,50 1,30 0, 078 -0,065
2 1,30
3 1,30
4 1,35
5 1,35
6 1,35
7 1,40
8 1,35
9 1,35
10 1,35
11 1,40
12 1,30
13 1,35
14 1,30
15 1,40
16 1,35
17 1,35
18 1,35
19 1,35
20 1,50
21 1,45
22 1,45
23 1,45
24 1,45
25 1,50
26 1,45
27 1,50
28 1,50
29 1,45
30 1,50

5
Alat ukur dial indicator

RATA- RATA
NO PENGUKURAN UKURAN TERTINGGI TERENDAH P. MAX P.MIN
1 1,45 1,51 1,59 1,42 0,05 -0,05
2 1,46
3 1,48
4 1,49
5 1,49
6 1,49
7 1,51
8 1,51
9 1,49
10 1,50
11 1,47
12 1,50
13 1,48
14 1,47
15 1,46
16 1,45
17 1,42
18 1,47
19 1,56
20 1,58
21 1,59
22 1,57
23 1,57
24 1,58
25 1,59
26 1,59
27 1,58
28 1,56
29 1,54
30 1,51

Alat ukur mikrometer


RATA- RATA
NO PENGUKURAN UKURAN TERTINGGI TERENDAH P. MAX P.MIN
1 1,41 1,35 1,43 1,39 0,05
2 1,42
3 1,42

6
4 1,43
5 1,43
6 1,43
7 1,43
8 1,43
9 1,43
10 1,42
11 1,42
12 1,39
13 1,39
14 1,39
15 1,39
16 1,39
17 1,39
18 1,39
19 1,39
20 1,39
21 1,40
22 1,39
23 1,39
24 1,39
25 1,39
26 1,39
27 1,39
28 1,40
29 1,40
30 1,39

7
8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai