Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

PENGENALAN ENDAPAN MINERAL


No. Urut :1
No. Peraga : 9A
Warna
 Segar : Putih
 Lapuk : Coklat
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Konkoidal
Kekerasan :7
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Endapan Epitermal
Tekstur Khusus : Comb
Nama Mineral : Kuarsa

Foto Sketsa Keterangan

1. Comb
1 kuarsa
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 9A memiliki warna segar yaitu putih dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap yaitu
kilap kaca. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki
yaitu konkoidal atau kenampakan seperti bawang. Kekerasan berdasarkan Skala
Mohs yaitu 7 dengan berat jenis 2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik
yaitu tidak dapat menarik magnet dan derajat kejernihan tanslucent yaitu tidak
masih dapat meloloskan cahaya dengan tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa.
Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada mineral ini hexagonal.
Mineral ini termasuk golongan mineral Silika dengan komposisi kimia SiO2. Jenis
endapan mineral ini adalah Epitermal dengan tekstur kusus endapan yaitu comb
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu
Kuarsa.
Kuarsa merupakan mineral utama pembentuk batuan beku. Kuarsa
terbentuk melalui kristalisasi magma pada suhu sekitar 300°C. Hidrotermal adalah
larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrotermal, yaitu : Cavity
filing (mengisi lubang-lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan Metasomatisme
(mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrotermal).
Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna
dalam produk elektronik. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat
navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.
Kuarsa juga sering memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya
berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :2
No. Peraga : 5A
Warna
 Segar : Putih
 Lapuk : Coklat
Cerat : Putih
Kilap : Lemak
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Even
Kekerasan :7
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Endapan Magmatik
Tekstur Khusus : Banded
Nama Mineral : Kuarsa

Foto Sketsa Keterangan

1. Banded
1
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 5A memiliki warna segar yaitu putih dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap yaitu
kilap lemak. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki
yaitu Even atau rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis
2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik magnet
dan derajat kejernihan translucent yaitu tidak masih dapat meloloskan cahaya
dengan tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik
dimana sistem kristal pada mineral ini hexagonal. Mineral ini termasuk golongan
mineral Silika dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan mineral ini adalah
Magmatik dengan tekstur kusus endapan yaitu banded. Berdasarkan sifat fisik di
atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Kuarsa.

Kuarsa merupakan mineral utama pembentuk batuan beku. Kuarsa


terbentuk melalui kristalisasi magma pada suhu sekitar 300°C. Hidrotermal adalah
larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrotermal, yaitu : Cavity
filing (mengisi lubang-lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan Metasomatisme
(mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrotermal).
Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna
dalam produk elektronik. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat
navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.
Kuarsa juga sering memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya
berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :3
No. Peraga : 5B
Warna
 Segar : Putih
 Lapuk : Kuning
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Konkoidal
Kekerasan :7
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Endapan Hidrotermal
Tekstur Khusus : Vein
Nama Mineral : Kuarsa

Foto Sketsa Keterangan

1. Vein
1
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 5B memiliki warna segar yaitu putih dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap yaitu
kilap kaca. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki
yaitu Even atau rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis
2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik magnet
dan derajat kejernihan transluceng yaitu tidak masih dapat meloloskan cahaya
dengan tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik
dimana sistem kristal pada mineral ini hexagonal. Mineral ini termasuk golongan
mineral Silika dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan mineral ini adalah
Hidrotermal dengan tekstur kusus endapan yaitu vein. Berdasarkan sifat fisik di
atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Kuarsa.
Kuarsa merupakan mineral utama pembentuk batuan beku. Kuarsa
terbentuk melalui kristalisasi magma pada suhu sekitar 300°C. Hidrotermal adalah
larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrotermal, yaitu : Cavity
filing (mengisi lubang-lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan Metasomatisme
(mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrotermal).
Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna
dalam produk elektronik. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat
navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.
Kuarsa juga sering memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya
berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :4
No. Peraga : 6A
Warna
 Segar : Coklat
 Lapuk : Coklat muda
Cerat : Coklat
Kilap : Tanah
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan :2
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Membulat
Sistem Kristal :-
Komposisi Kimia :-
Golongan Mineral : Oksida Hidroksida
Jenis Endapan : Endapan Laterit
Tekstur Khusus : Moss
Nama Mineral : Limonit

Foto Sketsa Keterangan

1. Limonit
1
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 6A memiliki warna segar yaitu coklat
dan warna lapuk coklat muda. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna coklat dengan
kilap yaitu kilap tanah. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang
dimiliki yaitu uneven atau tidak rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 2.
Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik magnet dan derajat
kejernihan opaq yaitu tidak dapat meloloskan cahaya dengan tenacity brittle yaitu
hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik dimana sistem kristal pada
mineral ini tidak dapat dikenali. Mineral ini termasuk golongan mineral Oksida
Hidroksida. Jenis endapan mineral ini adalah Laterit dengan tekstur kusus endapan
yaitu moss atau berbentuk seperti anggur yang berkumpul. Berdasarkan sifat fisik
di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Limonit.
Limonit biasanya terbentuk dari endapan laterit. Mineral piroksin atau p;on
pada batuan asalnya mengalami proses serpentinsi oleh akibat adanya interaksi
dengan air laut (seawater) atau selama prosess lowgrade metamorpishm atau
alterasi. Pada beberapa kasus proses serpentasi ini terjadi sebelum adanya proses
laterasi. Alterasi olivin akibat proses hidtasi akan menyebabkan perubahan menjadi
limonit. Asosiasi dengan mineral lainnya adalah mineral yang kaya akan besi,
serpentin, dan silika amorphous.

Salah satu kegunaan awal limonit adalah sebagai pigmen. Limonit kuning
menghasilkan warna kuning oker yang terkenal dihasilkan di Siprus sedangkan
limonit yang lebih gelap menghasilkan warna-warna tanah. Pemanggangan
mengubah limonit akan mengubah sebagiannya menjadi hematit, yang
menghasilkan warna-warna merah oker, umber terbakar, dan siena. Bijih besi rawa
dan batu lempung limonit dapat ditambang sebagai sumber besi, meskipun
pertambangan komersial untuk keduanya sudah tidak dilakukan lagi di Amerika
Serikat.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :5
No. Peraga : 9B
Warna
 Segar : Putih
 Lapuk : Coklat
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Even
Kekerasan :7
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Endapan Epitermal
Tekstur Khusus : Vuggy
Nama Mineral : Kuarsa

Foto Sketsa Keterangan


1 1. Vuggy pada
Kuarsa
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 5B memiliki warna segar yaitu putih dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap yaitu
kilap kaca. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki
yaitu Even atau rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis
2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik magnet
dan derajat kejernihan translucent yaitu tidak masih dapat meloloskan cahaya
dengan tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik
dimana sistem kristal pada mineral ini hexagonal. Mineral ini termasuk golongan
mineral Silika dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan mineral ini adalah
Epitermal dengan tekstur kusus endapan yaitu veggy. Berdasarkan sifat fisik di atas,
maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Kuarsa
Kuarsa merupakan mineral utama pembentuk batuan beku. Kuarsa
terbentuk melalui kristalisasi magma pada suhu sekitar 300°C. Hidrotermal adalah
larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrotermal, yaitu : Cavity
filing (mengisi lubang-lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan Metasomatisme
(mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrotermal).
Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna
dalam produk elektronik. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat
navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.
Kuarsa juga sering memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya
berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :6
No. Peraga : 10A
Warna
 Segar : Putih
 Lapuk : Jingga kecoklatan
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Konkoidal
Kekerasan :7
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Endapan Epitermal
Tekstur Khusus : Comb
Nama Mineral : Kuarsa

Foto Sketsa Keterangan

1. Kuarsa
1
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 5B memiliki warna segar yaitu putih dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap yaitu
kilap kaca. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki
yaitu Even atau rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis
2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik magnet
dan derajat kejernihan translucent yaitu tidak masih dapat meloloskan cahaya
dengan tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik
dimana sistem kristal pada mineral ini hexagonal. Mineral ini termasuk golongan
mineral Silika dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan mineral ini adalah
Eptermal dengan tekstur kusus endapan yaitu comb atau berbentuk seperti sisir.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu
Kuarsa
Kuarsa merupakan mineral utama pembentuk batuan beku. Kuarsa
terbentuk melalui kristalisasi magma pada suhu sekitar 300°C. Hidrotermal adalah
larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrotermal, yaitu : Cavity
filing (mengisi lubang-lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan Metasomatisme
(mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrotermal).
Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna
dalam produk elektronik. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat
navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.
Kuarsa juga sering memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya
berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :7
No. Peraga : 10B
Warna
 Segar : Putih
 Lapuk : Coklat
Cerat : Putih
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Konkoidal
Kekerasan :7
Berat Jenis : 2,65 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Translucent
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Hexagonal
Komposisi Kimia : SiO2
Golongan Mineral : Silika
Jenis Endapan : Endapan Epitermal
Tekstur Khusus : Comb
Nama Mineral : Kuarsa

Foto Sketsa Keterangan

1. Limonit
1
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 5B memiliki warna segar yaitu putih dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna putih dengan kilap yaitu
kilap kaca. Pada mineral ini tidak dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki
yaitu Even atau rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 7 dengan berat jenis
2,65 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik magnet
dan derajat kejernihan transluceng yaitu tidak masih dapat meloloskan cahaya
dengan tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik
dimana sistem kristal pada mineral ini hexagonal. Mineral ini termasuk golongan
mineral Silika dengan komposisi kimia SiO2. Jenis endapan mineral ini adalah
Epitermal dengan tekstur kusus endapan yaitu comb atau berbentuk seperti sisir.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu
Kuarsa
Kuarsa merupakan mineral utama pembentuk batuan beku. Kuarsa
terbentuk melalui kristalisasi magma pada suhu sekitar 300°C. Hidrotermal adalah
larutan sisa magma yang bersifat “aqueous” sebagai hasil differensiasi magma.
Hidrotermal ini kaya akan logam-logam yang relative ringan, dan merupakan
sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrotermal, yaitu : Cavity
filing (mengisi lubang-lubang yang sudah ada di dalam batuan) dan Metasomatisme
(mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari
larutan hidrotermal).
Kuarsa memiliki sifat listrik dan tahan panas yang membuatnya berguna
dalam produk elektronik. Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan filter, kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi
komponen penting dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat
navigasi, lensa, penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.
Kuarsa juga sering memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya
berguna sebagai batu permata dan juga bahan pembuatan kaca.
PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL
PENGENALAN ENDAPAN MINERAL
No. Urut :8
No. Peraga : 7A
Warna
 Segar : Hijsu
 Lapuk : Kecoklatan
Cerat : Hijau
Kilap : Tanah
Belahan : Ada
Pecahan : Uneven
Kekerasan : 3,5-4
Berat Jenis : 4 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Diamagnetik
Derajat Kejernihan : Opaq
Tenacity : Brittle
Bentuk Mineral : Prismatik
Sistem Kristal : Monoklin
Komposisi Kimia : Cu2(CO3)(OH2)
Golongan Mineral : Karbonat
Jenis Endapan : Endapan Hidrotermal
Tekstur Khusus : Dessiminate
Nama Mineral : Malasit

Foto Sketsa Keterangan

1. Malasit
1
Keterangan :
Sampel mineral dengan nomor peraga 7A memiliki warna segar yaitu hijau dan
warna lapuk coklat. Cerat pada mineral ini yaitu berwarna hijau dengan kilap yaitu
kilap tanah. Pada mineral ini dijumpai belahan serta pecahan yang dimiliki yaitu
uneven atau tidak rata. Kekerasan berdasarkan Skala Mohs yaitu 3,5-4 dengan berat
jenis 4 gr/cm3. Sifat kemagnetan yaitu diamagnetik yaitu tidak dapat menarik
magnet dan derajat kejernihan opaq yaitu tidak dapat meloloskan cahaya dengan
tenacity brittle yaitu hancur jika ditempa. Mineral ini berbentuk prismatik dimana
sistem kristal pada mineral ini monoklin. Mineral ini termasuk golongan mineral
Karbonat dengan komposisi kimia Cu2(CO3)(OH)2. Jenis endapan mineral ini
adalah Hidrotermal dengan tekstur kusus endapan yaitu Dessiminate . Berdasarkan
sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan nama dari mineral ini yaitu Malasit.
Mineral Malasit biasa ditemukan pada zona oksidasi endapan tembaga, yang
terbentuk dari reaksi antara sulfida dengan karbonat. Malasit terbentuk akibat
oksidasi. Terutama pada daerah yang terdapat batugamping, mineral ini berasosiasi
dengan limonit, kalsit, kalsedon, dan chrysocolla.
Malasit banyak digunakan sebagai batu dekoratif yang berharga dan dibuat
untuk meja dan ornamen hias. Banyak juga digunakan sebagai perhiasan seperti
mata cincin atau kalung. Ada yang membuatnya sebagai kolom pada bangunan,
seperti Katedral St. Isaac di Italia. Dahulu, Malasit juga digunakan sebagai pigmen
pewarna hijau dengan cara dihaluskan terlebih dahulu, atau sekarang tidak banyak
lagi digunakan. Malasit berguna juga sebagai bijih tembaga atau koleksi para
kolektor.

Anda mungkin juga menyukai