Anda di halaman 1dari 7

ANALISA TANGGAPAN TEGANGAN DAN ARUS TERHADAP PERUBAHAN

PARAMETER SALURAN TRANSMISI

Eko Heri Prasetiyo


Teknik Elektro Universitas Diponegoro
Email : czhecko@plasa.com

ABSTRACT
Transmission line is a media to transfer signal or power from one point to another. According to this context, any
system of wire can be considered as a transmission line. However, transmission line actually was a group of lines that are
arranged in a certain pattern. The arrangement was done uniformly in order to simplify the calculation, reduces cost, and
increases convenience.
The response (characteristic) in a transmission line depend on its parameters such as primary and secondary
constants, load impedance, and also the condition of termination on the receiving end of the line. The value of primary and
secondary constants determined by type of cable used, that are open wire, coaxial or paired telephone cable, and by the cable
descriptions. Termination on the receiving end can be divided into matching (ZR = Zo) and mismatch impedance (ZR  Zo). In
mismatch condition, load impedance could be a normal impedance that has certain value and also could be made zero or
infinite. Cable description will affect the primary and secondary constants’ value such as the attenuation constant, phase shift
constant, propagation constant and characteristic impedance, whereas the termination on the receiving end will affect the
value and shape or phase of the incident and reflected voltage or current wave.

1. PENDAHULUAN 3. Parameter-parameter yang digunakan sebagai


Saluran transmisi merupakan suatu set kabel yang variabel adalah spesifikasi kabel saluran, konstanta-
tebuat dari bahan konduktor yang baik seperti aluminium atau konstanta primer dan beban.
tembaga yang digunakan untuk mentransmisikan suatu energi 4. Pembebanan saluran dilakukan dengan peningkatan
listrik. Jenis – jenis dari saluran transmisi dibedakan sesuai nilai induktansi dan resistansi.
dengan jumlah atau besar daya yang ditransmisikan serta 5. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu Matlab
besarnya frekuensi yang dipergunakan. Berdasarkan kedua 5.3.
pertimbangan tersebut, saluran transmisi dikelompokkan dalam
dua jenis, yaitu : 4. Dasar Saluran Transmisi
 Saluran daya (tenaga), dipergunakan untuk 4.1Konstanta-konstanta Primer
mentransmisikan daya dalam kapasitas besar dalam suatu Sebuah jalur transmisi memiliki resitansi seri,
frekuensi tertentu. induktansi seri, kapasitansi shunt dan konduktansi shunt
 Saluran komunikasi, digunakan untuk mentransmisikan yang terdistribusi secara merata. Resistansi seri
daya dalam kapasitas kecil pada suatu daerah frekuensi. dihasilkan oleh saluran itu sendiri dan besarnya
Pada suatu saluran transmisi besaran – besaran tegangan, arus tergantung pada resistivitas dan diameternya. Induktansi
serta daya akan mengalami perubahan nilai sepanjang saluran dihasilkan oleh medan magnetik dari masing – masing
tersebut. Perubahan nilai parameter-parameter saluran, seperti penghantar yang dialiri arus.. Kapasitansi shunt
konstanta primer dan sekunder atau jika diberikan pembebanan dihasilkan oleh kedua penghantar, terletak secara paralel
akan menyebabkan perubahan nilai serta bentuk tegangan dan dan dipisahkan oleh dielektrik. Dielektrik antara kedua
arus pada tiap titik di sepanjang saluran tersebut. Parameter- kabel tidaklah sempurna sehingga terjadi arus bocoran.
parameter ini perlu diperhatikan dalam merancang suatu saluran Hal ini terjadi pada konduktansi shunt. Gambar 1
transmisi untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada menunjukkan rangkaian ekuivalen dari sebuah jalur
tugas akhir ini ditampilkan tanggapan tegangan dan arus apabila transmisi dengan panjang x.
terjadi perubahan nilai atau variabel pada saluran sehingga akan
mempermudah dalam perancangan maupun perawatan suatu
jalur transmisi.
2. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah
membuat suatu simulasi perhitungan serta penampilan dalam
bentuk grafik yang dapat menunjukkan tanggapan yang terjadi
pada saluran transmisi apabila parameter-parameter saluran Gambar 1 Rangkaian ekuivalen jalur transmisi
tersebut mengalami perubahan. Nilai dari konstanta-konstanta primer tersebut dapat
3. PEMBATASAN MASALAH diperoleh dengan persamaan :
Karena kompleksnya permasalahan dalam a. Induktansi
perancangan suatu saluran transmisi maka perlu adanya
batasan-batasan untuk membatasi permasalahan, yaitu :

L    9,21log d x10  7
r a
 (4.1)

1. Perancangan hanya berupa simulasi perhitungan dan untuk open wire, dimana :
penampilan dalam bentuk grafik.  L = loop induktansi, satuan Henry / loop km
2. Saluran transmisi hanya berupa saluran fisik (kabel), yaitu
open wire, coaxial, dan paired cable.
 r = permeabilitas magnetic relative bahan penghantar, dan e. Kecepatan fasa propagasi (vp)
bernilai satu untuk bahan non-magnetik.  2 
 d = jarak antar penghantar, satuan cm v   f . 
p .  (4.11)
2  
 a = jari-jari penghantar, satuan cm
4.3 Saluran dengan Terminasi Selain Z0
 b   4c 2 b 2c 2 
L  d ln  c  ln  2 2  (4.2) Pada Gambar 2.10 ditunjukkan suatu saluran
2 a 8  c  b  c c  b 
2 2 2
transmisi yang diterminasi pada suatu impedansi ZR
untuk coaxial, dimana : yang bebeda nilainya dengan Z0. Dalam gambar
- d = permeabilitas bahan dielektrik, dan c adalah tersebut, jarak titik pengukuran dengan ujung penerima
permeabilitas penghantar. dinyatakan dengan y, sedangkan jarak titik pengukuran
- b = jari-jari dalam penghantar luar, satuan cm dari ujung pengirim dinyatakan dengan x, dan panjang
- a = jari-jari penghantar dalam, satuan cm keseluruhan saluran dinyatakan dengan l.
Zg IS Ix I x   I x  IR
- c = jari-jari luar penghantar luar, satuan cm

ES Ex E x  E x  ER ZR

b. Resistansi
2 (4.3)
Rdc  x x y
a 2 
l
Rdc (4.4)
Rac  a f c Gambar 2 Saluran transmisi sepanjang x dengan
2 terminasi pada ZR
untuk open wire, dimana : Persamaan untuk saluran ini adalah[1]
- Rdc dan Rac = loop resistansi untuk dc dan ac, satuan Ohm /
Z  Z R . y  Z 0  Z R . y (4.12)
loop km E X  ES 0
-  = konduktivitas penghantar, satuan mho/m Z 0  Z R . l  Z 0  Z R . l
- f = frekuensi, satuan Hz E S Z 0  Z R .  . y  Z 0  Z R .  . y (4.13)
IX 
1  1 1  (4.5) Z 0 Z 0  Z R .  .l  Z 0  Z R .  .l
Rdc   2  2 
  a c  b2  Pada suatu saluran transmisi impedansi input (Zin)
merupakan perbandingan antara tegangan dan arus
f c  1 1  (4.6)
Rac     sumber, sedangkan impedansi transfer (Zt) merupakan
4  a b  perbandingan antara tegangan sumber dengan arus pada
untuk coaxial. ujung penerima. Besarnya impedansi input dan
c. Kapasitansi Shunt impedansi transfer dapat diperoleh dengan persamaan[1]
 d F / m untuk d >> 5a Z0
1
 Z R 2. .l

C
Z0  ZR
ln d Z in  Z 0 (4.14)
a Z  Z R  2. .l
1 0 
= 12,07 r F/m (4.7) Z0  ZR
log d ES 1
a Zt  
 Z 0  Z R   .l  Z 0  Z R   .l 
untuk open wire, dimana : d = konstanta dielektrik dari bahan IR 2
dielektrik yang digunakan, dan r adalah konstanta dielektrik
relative dari bahan tersebut. 4.4 Saluran Terdistorsi
Untuk coaxial : C  2 d F/m Pada saluran yang mengalami distorsi nilai  dan 
ln b diperoleh dengan persamaan :
a
  1 RG   2 LC   RG      2 RC  LG  
2 2 2
LC
2 
4.2 Konstanta Sekunder 1 2
  RG   LC   2 RC  LG  

2 2 2
Konstanta sekunder saluran transmisi terdiri dari :   LC  RG 
2  
a. Impedansi karakteristik (Zo) Suatu saluran transmisi pada umumnya
z R  j L (4.8) dipergunakan untuk mengirimkan sinyal dengan range
Z0  
y G  j C frekuensi yang cukup besar. Frekuensi – frekuensi yang
berbeda tersebut mengalami pelemahan yang besarnya
b. Konstanta propagasi ()
berbeda-beda pula. Hal ini menyebabkan terjadinya
  zy  R  jL  G  jC (4.9) gangguan atau distorsi frekuensi. Nilai komponen
c. Konstanta pelemahan () dan konstanta pergeseran fasa () frekuensi yang berbeda pada suatu gelombang tegangan
    j kompleks akan menyebabkan perbedaan nilai pergeseran
fasa. Kecepatan fasa (vp) dan konstanta pergeseran fasa
d. Panjang gelombang ()
2 () tidak berbanding lurus dengan frekuensi (f), karena
 (4.10)
itu kecepatan fasa juga merupakan suatu fungsi dari

frekuensi. Dengan demikian beberapa frekuensi akan
mengalami tundaan yang lebih besar dibandingkan
dengan frekuensi-frekuensi lainnya. Hubungan fasa dari diabaikan.[1] Jadi impedansi seri (z) dan admitansi shunt
frekuensi – frekuensi yang diterima tidak akan sama dengan (y) adalah
hubungan fasa dari frekuensi-frekuensi pada ujung pengirim. z = R dan y = jC , sehingga
Hal ini dinamakan distorsi tundaan atau distorsi fasa.  .CR .
  zy  j  .CR   .CR  45 0  1  j1 
Pada saluran transmisi dengan kualitas yang baik, distorsi 2
frekuensi dapat dikurangi dengan menggunakan suatu jaringan Sedangkan nilai konstanta sekunder lainnya :
atau rangkaian yang dinamakan equalizer yang mempunyai  .CR
karakteristik pelemahan terhadap frekuensi berlawanan dengan 
2
yang dimiliki saluran, sehingga keseluruhan pelemahan dapat (4.19)
menjadi konstan untuk suatu band frekuensi. Kenaikan  .CR

pelemahan dapat diatasi dengan menggunakan penguat dengan 2
gain yang lebih besar. Distorsi tundaan tidak begitu 2
vp 
berpengaruh pada transmisi suara, tetapi sangat besar CR
pengaruhnya pada transmisi sinyal gambar. Untuk z R R
menghilangkan distorsi tundaan ini dapat digunakan equalizer Z0    45 0 (4.20)
tundaan. y j .C  .C
Pada saluran dengan tingkat gangguan atau distorsi rendah,
frekuensi operasi dianggap sangat tinggi sehingga nilai L jauh 4.7 Pembebanan Saluran
lebih besar dari R dan nilai C jauh lebih besar dari G sehingga Saluran transmisi yang dirancang dan dirawat
dengan baik memiliki nilai konduktansi shunt (G) yang
z dan y mempunyai sudut yang mendekati /2, sedangkan
sangat kecil, sehingga rasio R/L jauh lebih besar dari
magnitudonya mendekati L atau C. Pada saluran ini nilai
G/C. Untuk mendekati persyaratan saluran transmisi
impedansi dan admitansi adalah[1] :
 R tanpa distorsi, R  G , terdapat empat pilihan
z   .L  L C
2  .L (4.15) (cara)[1], yaitu : (i) mengurangi R, (ii) mengurangi C,
 G (iii) menaikkan G dan (iv) menaikkan L. Dari keempat
y   .C  pilihan tersebut, cara pertama sampai ketiga tidak dapat
2  .C
sehingga : dilakukan. Nilai R hanya dapat dikurangi dengan jalan
menambah ketebalan penghantar dimana ini sangat
 1 R G  (4.16)
  zy   LC      mahal. Untuk mengurangi nilai C, jarak antar penghantar
2 2   .L  .C  harus ditambah. Tetapi ini sangat sulit karena
R C G L pertimbangan ukuran saluran serta biaya. Peningkatan
 
2 L 2 C nilai G akan menyebabkan bertambahnya nilai  yang
   LC (4.17) akan mengurangi efisiensi transmisi. Satu – satunya cara
adalah dengan meningkatkan nilai induktansi L.
 1
vp   Induktansi dapat ditingkatkan tanpa mengubah
 LC konstruksi saluran.
z L 1 G R  Peningkatan nilai induktansi saluran untuk
Z0      
y C 2   .C .L  mengurangi distorsi ini dinamakan pembebanan
(loading)[1] yang pertama kali diperkenalkan oleh Oliver
4.5 Saluran Tanpa Distorsi Heaviside. Induktansi saluran dapat ditingkatkan dengan
Pada saluran transmisi yang tanpa distorsi, konstanta dua cara, yaitu :
pelemahan () harus tidak mengandung komponen frekuensi i. Dengan memasang seri beberapa induktansi secara
dengan tujuan untuk menghilangkan distorsi frekuensi. Nilai berkelompok pada jarak tertentu (lumped loading).
ii. Dengan meningkatkan impedansi yang terdistribusi
dari konstanta pelemahan tersebut adalah   RG , sedangkan
pada seluruh saluran (continous loading).
nilai konstanta pergeseran fasa sebesar :
1 2
  LC  RG  RG 2 LC   2 RC  LG2 
   Konstanta propagasi untuk saluran yang terbebani
2

2   tersebut adalah ’ yang dirumuskan dengan
Untuk membuat suatu saluran menjadi tanpa distorsi Z
maka saluran tersebut harus memenuhi syarat : RC = LG. Jika cosh  ' d  c sinh  .d  cosh  .d . (4.21)
2Z 0
pada suatu saluran syarat tersebut terpenuhi maka besarnya dimana :
impedansi karakteristik adalah sebesar :
- ’ = konstanta propagasi baru karena adanya
R  j .L L R (4.18) pembebanan
Z0   
G  j .C C G - Zc = impedansi pembebanan = R’ + jL’, satuan
Ohm
4.6 Kabel Telepon (Paired Telephone Cable)
Sebuah kabel telepon terdiri dari dua kawat yang saling 5. Pantulan pada Saluran Transmisi
dinsulasi menggunakan kertas minyak dan dipisahkan dalam 5.1 Propagasi Gelombang pada Saluran
pasangan-pasangan. Konstruksi seperti ini dapat menyebabkan Pada suatu saluran transmisi dengan panjang
induktansi dan konduktansi shunt pada frekuensi audio tertentu dan diterminasi pada ZR maka besarnya
tegangan dan arus pada suatu titik berjarak x dari ujung dimana E maks  E R ' .1  k  (5.10)
pengirim adalah
E Z  Z R   y Z R  Z 0 y  (5.1) E min  E R ' .1  k  (5.11)
EX  R 0   . 
2Z R  ZR  Z0  Substitusi persamaan (5.10) dan (5.11) ke persamaan
I Z  Z R   y Z R  Z 0 y  (5.2) (5.9) dihasilkan
IX  R 0   . 
2Z 0  ZR  Z0  1 k (5.12)
S
Gelombang yang merambat dari sisi pengirim magnitudonya 1 k
semakin berkurang bersama dengan pertambahan jarak x karena Harga dari S merupakan harga nyata dan
adanya factor -x atau y. Pada ujung penerima gelombang ini mempunyai nilai dari 0 sampai tak terhingga. VSWR
dinamakan gelombang datang. Sedangkan untuk gelombang merupakan suatu besaran penting dalam untuk
pantul, amplitudonya mengecil ditinjau dari penerima sesuai mengetahui batasan maksimum dari energi yang
dengan pertambahan y. terpantul pada tiap frekuensi operasi. Hal ini sangat
berguna untuk merancang suatu transceiver agar system
Pantulan pada Saluran yang Terhubung Buka (Open kesepadanan dapat diperhitungkan, sehingga
Circuited) karakteristik pemancar atau penerima yang dapat
Jika saluran terhubung buka maka ZR = ~ , sehingga berubah – ubah sesuai dengan frekuensi tidak
persamaan (5.1) dan (5.2) menjadi mengecewakan pihak yang menggunakan. Harga dari
ER VSWR berkisar antara 0 sampai tak terhingga sesuai
EX 
2
 y
  y  (5.3)
dengan harga koefisien pantul.
ER y

y

(5.4)
IX  2Z 0    6. Pemodelan Saluran
Pantulan pada Saluran yang Terhubung Singkat (Short Simulasi ini dibuat dalam 3 menu utama sesuai
Circuited) dengan jenis kabel yang digunakan, yaitu open wire,
Jika saluran terhubung buka maka ZR = ~ , sehingga coaxial dan paired cable. Langkah-langkah
persamaan (5.1) dan (5.2) menjadi dalampemodelan sistem untuk ketiga jenis saluran
I .Z tersebut adalah sama, sehingga diagram alirnya secara
2

E X  R 0  y   y 
(5.5) umum adalah sebagai berikut,

I R y
IX 
2

   y  (5.6)

5.4 Koefisien Pantul


Koefisien pantul merupakan perbandingan antara
komponen pantul terhadap komponen datang pada ujung
penerima dari suatu saluran. Jika ER’’ merupakan komponen
pantul dan ER’ merupakan komponen datang, maka berdasarkan
pengertian diatas diperoleh persamaan :
E R Z R  Z 0 
ER ' ' 
2Z R (5.7)
E Z  Z 0 
ER '  R R
2Z R
sehingga koefisien pantulnya
ER ' ' Z R  Z 0 (5.8)
k 
ER ' Z R  Z 0

5.5 Perbandingan Tegangan Gelombang Tegak (VSWR)


Besaran yang penting dalam mempelajari saluran tanpa
rugi-rugi adalah perbandingan gelombang tegak. Suatu saluran
tanpa rugi-rugi jika tidak dibebani dengan impedansi
karakteristiknya dikatakan akan menghasilkan gelombang
tegak. Titik dimana tegangan berada pada posisi maksimum
disebut antinode tegangan, sedangkan titik pada posisi
minimumnya disebut node tegangan.
Perbandingan gelombang tegak didefinisikan sebagai
perbandingan besar dari gelombang tegak pada saat antinode
dan node, biasanya dilambangkan dengan S. Sehingga diperoleh
rumusan sebagai berikut,
E maks 7. Analisa Hasil Simulasi
S (5.9)
E min Analisa saluran ini dilakukan pada dua kondisi,
yaitu kondisi tidak sepadan (ZR  Zo), dan kondisi
sepadan (ZR = Zo). Untuk saluran tidak sepadan terdapat 3 12
Grafik Tegangan sebagai Fungsi Jarak

kondisi beban, yaitu ZR = 0, ZR = ~, dan ZR = nilai tertentu. 10


gel.datang
gel.pantul

Variabel masukan untuk masing-masing saluran dibuat sama, 8


gel.tegak

sehingga dapat dilakukan perbandingan. 6


Hasil simulasi adalah sebagai berikut,

Tegangan (Volt)
4
a. ZR = Zo (saluran sepadan)
2
Nilai tegangan, arus, dan VSWR pada beban ini adalah :
0
Saluran Tegangan Arus
-2
Open wire 3,84166,5 3,9-3121,5 -4

Coaxial 0,22135,1 1,7e-390,1 -6

Paired cable 1,05-129 7,5e-4-174 -8


0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Nilai VSWR untuk ketiga saluran pada impedansi beban ini Jarak (km)

adalah 1. Gambar 6. Grafik tegangan pada ZR = 0


Sedangkan grafik gelombangnya adalah : Grafik Arus sebagai Fungsi Jarak
Grafik Tegangan sebagai Fungsi Jarak 0.015
10 gel.datang
gel.pantul
gel.datang
gel.tegak
gel.pantul 0.01
gel.tegak

5 0.005

Arus (Ampere)
E (Volt)

0
-0.005

-0.01
-5
0 100 200 300 400 500
x (km)

Gambar 3. Grafik tegangan pada ZR = Zo -0.015


0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Grafik Arus sebagai Fungsi Jarak Jarak (km)
0.1
gel.datang Gambar 7 Grafik arus pada ZR = 0
0.08 gel.pantul
Grafik VSWR
gel.tegak 7
0.06

0.04 6
I (Amp)

0.02
5

0
4
E (Volt)

-0.02

-0.04 3

-0.06
0 100 200 300 400 500 2
x (km)
Gambar 4 Grafik arus pada ZR = Zo 1

Pada ZR = Zo tidak terjadi gelombang pantul. karena pada


0
saluran tersebut nilai koefisien pantulnya adalah nol. Koefisien 0 50 100 150 200 250
x (km)
300 350 400 450 500

pantul ditentukan dengan persamaan (5.8), yaitu


ER ' ' Z R  Z 0 Gambar 8 Grafik VSWR pada ZR = 0
k  Pada beban ini gelombang tegangan datang dan
ER ' Z R  Z 0
tegangan pantul berlawanan fasa, sedangkan gelombang
Karena ZR = Zo, maka nilai koefisien pantulnya adalah nol. arusnya memiliki fasa yang sama.
Saluan ini juga memberikan tegangan dan arus datang yang
lebih besar dibandingkan dengan beban lainnya. Grafik VSWR
c. ZR = ~
untuk beban ini tidak ada karena nilainya adalah 1, sehingga
Nilai tegangan, arus, dan VSWR pada beban ini adalah :
hanya akan membentuk satu garis lurus.
Saluran Tegangan Arus
Open wire 3,76119,9 6,8e-3150,6
b. ZR = 0 Coaxial 0,14153,8 2,4e-381,23
Nilai tegangan, arus, dan VSWR pada beban ini adalah : Paired cable 1,64-140,1 0,4e-3-142,4
Saluran Tegangan Arus Nilai VSWR untuk ketiga saluran pada impedansi beban
Open wire 5,54-171,3 3,1e-367,9 ini adalah tak terhingga.
Coaxial 0,3126,3 1,2e-3108,8 Sedangkan grafik gelombangnya adalah :
Paired cable 0,58-96,7 1,2e-3176,7
Nilai VSWR untuk ketiga saluran pada impedansi beban ini
adalah tak terhingga.
Sedangkan grafik gelombangnya adalah :
15
Grafik Tegangan sebagai Fungsi Jarak pantul, karena pada saluran tersebut nilai koefisien
gel.datang pantulnya adalah nol. Saluan ini juga memberikan
gel.pantul

10
gel.tegak tegangan dan arus datang yang lebih besar
dibandingkan dengan beban lainnya.
5
3. Saluran dengan terminasi pada ujung penerima
terhubung buka menyebabkan fasa gelombang
Tegangan (Volt)

0 tegangan pantul sama dengan fasa gelombang


tegangan datang, sedangkan fasa gelombang arus
-5 pantul berlawanan dengan fasa gelombang arus
datang. Pada saluran terhubung singkat berlaku
-10 sebaliknya.
4. Gelombang tegak/berdiri murni timbul jika 2
-15
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
gelombang yang bergerak berlawanan arah memiliki
Jarak (km) amplitudo yang sama, sehingga sering terjadi pada
Gambar 9. Grafik tegangan pada ZR = ~ frekuensi tinggi karena tidak terdapat pelemahan.
Grafik Arus sebagai Fungsi Jarak Tetapi pada saluran dengan pelemahan gelombang
0.015
gel.datang ini tetap ada karena medannya tidak memiliki titik-
gel.pantul
gel.tegak titik yang mempunyai amplitudo nol untuk setiap
0.01 waktu.
5. VSWR atau derajat yang menyatakan kuantitas
0.005 gelombang berjalan terhadap gelombang tegak pada
Arus (Ampere)

saluran dengan pelemahan dinyatakan sebagai rasio


antara amplitudo maksimum terhadap amplitudo
0
minimum yang terukur.
6. Perhitungan VSWR bergantung pada kondisi
-0.005 bebannya. Untuk mengantisipasi makin besarnya
nilai VSWR, diusahakan impedansi beban
-0.01 mendekati impedansi karakteristiknya.
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Jarak (km) 7. Saluran open wire memberikan nilai tegangan dan
Gambar 10. Grafik arus pada ZR = ~ arus yang lebih besar untuk parameter-parameter
Grafik VSWR
masukan yang sama dibandingkan dengan saluran
8 coaxial.
7
9. Saran
6
1. Pada simulasi saluran paired cable parameter
5 masukannya adalah berupa konstanta primer dari
saluran, sedangkan pada jenis kabel lainnya berupa
E (Volt)

4
deskripsi dari kabel tersebut, jadi akan lebih baik
3 jika pada saluran ini menggunakan deskripsi kabel
sebagai parameter masukan.
2
2. Agar simulasi dapat lebih bermanfaat dapat
1 ditambahkan juga pemodelan penempatan repeater
0
untuk mencegah penurunan level daya pada saluran,
0 50 100 150 200 250
x (km)
300 350 400 450 500
sehingga daya yang diterima pada ujung penerima
tidak terlalu kecil.
Gambar 11 Grafik VSWR pada ZR = ~ 3. Pembebanan (loading) pada simulasi ini masih
Pada beban ini gelombang tegangan datang dan tegangan dilakukan dengan cara perhitungan manual sehingga
pantulnya memilik fasa yang sama, sedangkan gelombang kurang efektif, akan lebih baik jika pembebanan
arusnya berlawanan fasa. Grafik VSWR pada beban ini dapat dilakukan secara otomatis menyesuaikan nilai
mengalami pergeseran sepanjang ¼ panjang gelombang untuk R.C dan L.G.
nilai-nilai minima dan maksimanya dibanding pada beban 0.

8. Kesimpulan
Setelah melakukan pembuatan simulasi, melakukan
percobaan dan pengujian tanggapan tegangan dan arus pada
simulasi saluran, maka penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Saluran tanpa distorsi memberikan nilai tegangan dan arus
yang lebih besar pada titik pengukuran dengan variable
masukan yang sama dibandingkan pada saluran terdistorsi.
2. Pada saluran dengan impedansi beban (ZR) sama dengan
impedansi karakteristik (Zo) tidak terdapat gelombang
DAFTAR PUSTAKA 18. ______, Transmission Line Equation, http://
home.earthlink.net/ ~jimlux/ radio/tlz.htm
1. Mithal, Gyanendra K. Network Analysis, Khanna 19. _____, Transmission Lines,
Publisher,1981. http://www.ee.surrey.ac.uk/CE/scs/microwave_
2. Kennedy, George, Electronic Communication System, 3rd engineering.html.
edition, Mc Graw-Hill Book Company, International
Student Edition,1984.
3. Hayt, William, Elektromagnetika Teknologi, Edisi Penulis Lahir di Pati, 18 April
Kelima, Erlangga, Jakarta,1989. 1978. Saat ini sedang
4. Barker, Forres, Communication Electronics : System, menyelesaikan pendidikan S1
Circuit and Devices, Prentice – Hall International di Jurusan Teknik Elektro
Edition. Universitas Diponegoro.
5. Roddy, Dennis and Coolen, John, Electronic Kosentrasi yang diambil
Communication, 2nd edition, Prentice – Hall of India adalah Control Engineering.
Private Limited, New Delhi, 1981.
6. Roddy, Dennis and Coolen, John, Electronic
Communication, 4th edition, Prentice – Hall, Inc., Semarang, Oktober 2002
Englewood Cliffs, New Jersey, 1995. Pembimbing II
7. Valkenberg Van, M.E., Network Analysis, 3rd edition,
Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1974.
8. Blake, Lamont V., Antennas, Wiley Series in Electronic
Engineering Technology, 1966.
9. Duane Hanselman and Bruce Littlefield, The Student
edition of Mathlab versi 5.3 version 4 user’s guide,
Prentice Hall Englewood Cliffs, 1995.
10. Virtanen, Jarmo, Modelling of Lossy Transmission Line
in the Time Domain, Abstract of The Master’s Thesis, Ajub Ajulian Zahra, ST
Helsinki University of Technology, 1991. NIP. 132 205 684
11. Lehtovuori, Anu, Time-domain Model of Dispersive
Transmission Line, Abstract of The Master’s Thesis,
Helsinki University of Thechnology, 2000.
12. Johansson, Joachim and Lundgren, Urban, Theory
Transmission Line, http://jota.sm.luth.se/~ d92-
uln/master/Theory/4.html
13. ______, Voltage Change Along a Transmission Line,
http:// www.tpub.com/cds/neets.htm.
14. ______, A Short Tutorial on Transmission Lines in Pulse
Generator System,
http://www.kentech.co.ok/transmission_lines/Transmissi
on_lines.html
15. ______, Notes on Calculating Input Values from Load
Values Along a Transmission Line,
http://www.cebik.com/w4rnl.html.
16. ______, Transmission Lines, http://
www.amanogawa.com/ transmission_ line.pdf.

Anda mungkin juga menyukai