Anda di halaman 1dari 2

AUDIT KLINIS

No : UKP//
Dokumen Pusk.Nita/VI/
SOP 2016
No. Revisi : 0
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
UPT Maria Marietha, Amd.Keb.
Puskesmas NIP : 19640421 198801 2 002
Nita
Pengertian Audit klinis adalah proses peningkatan mutu dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien dan luarannya, melalui kajian sistematis terhadap
pelayanan berdasarkan kriteria eksplisit dan upaya-upaya perbaikannya.
Tujuan 1. Sebagai acuan untuk mengukur efektivitas dan kinerja kesehatan terhadap
standar yang telah disepakati
2. Meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan mengidentifikasi tindakan
untuk membuat praktek sesuai dengan standar-standar yang ada
3. Memberikan jaminan kualitas pelayanan kepada pasien, dokter dan sistem
kesehatan.
Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Nita :

Referensi Permenkes No.75 tahun 2014 tentang puskesmas.


Prosedur 1. Perencanaan audit
a. Mengidentifikasi pihak yang berkepentingan dengan audit klinis
Pihak yang perlu dilibatkan dalam audit klinis diidentifikasi dengan
menanyakan:
- Siapa yang terlibat dalam pemberian perawatan?
- Siapa yang menerima, menggunakan, atau mendapat manfaat dari
perawatan atau jasa?
- Siapa yang memiliki wewenang untuk mendukung pelaksanaan
perubahan yang telah diidentifikasi
b. Menentukan topik audit
- Fokus audit dapat dipilih pada topik area: struktur (sumber daya,
fasilitas, dokumen, protokol, dsb.), proses (prosedur dan praktik,
layanan klinis, proses administrasi, dsb.), atau output (efek
perawatan, biaya)
- Pemilihan topik diprioritaskan menurut aspek biaya, risiko untuk
staf, ketersediaan bukti standar audit, standar pengukur, manfaat,
bukti masalah, ketersediaan sumber untuk pengumpulan data,
visibilitas pengumpulan data, persetujuan penyelesaian masalah, dan
keterkaitan topik dengan inisiatif atau prioritas nasional atau lokal.
c. Merencanakan audit lapangan

2. Penetapan standar dan kriteria seleksi


Standar yang dapat dipilih antara lain: pedoman berbasis bukti, pedoman
klinis nasional, standar dan pedoman klinis dari program mutu dan
keselamatan yang relevan, atau program perawatan klinis dari badan-badan
profesional.

3. Mengukur kinerja
a. Mengumpulkan data
Mengumpulkan, coding, organisasi, dan memeriksa data
b. Analisis data
Melakukan analisis statistik
c. Identifikasi akar penyebab masalah
d. Mempresentasikan hasil audit klinis

4. Mengimplementasikan perbaikan dan mendokumentasikannya


Merencanakan peningkatan kualitas dan menuliskannya, sesuai dengan
masalah dan akar masalah yang telah teridentifikasi

5. Mempertahankan perbaikan
a. Setiap bulan, kepala tim yang diaudit membuat laporan ringkasan
kemajuan.
b. Auditor klinis melakukan pemantauan perbaikan menggunakan indikator
kinerja yang telah ditetapkan.
c. Apabila terdapat masalah lain yang belum terselesaikan, direncanakan
audit ulang.
Unit terkait Tim audit puskesmas, Loket Pendaftaran, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA/KB,
Poli Lansia, Poli MTBS, Poli Kespro, Poli P2M, Poli Imunisasi, Poli Gizi,
Klinik Sanitasi, Promkes, Rawat Inap Bersalin, Loket kefarmasian.

2/2

Anda mungkin juga menyukai