PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Pada kalkulus, kita melihat sejumlah pemakaian integralmisal untuk mencari luasan,
volume, massa, momen inersia, dsb.nya. Dalam babini kita ingin memikirkan dan
mengaplikasikan yang lain dari keduanya, integraltunggal dan lipat. Kita akan mendiskusikan
fisika dan metodeevaluasinya. Dalam akhir bab kita akan memerlukan pemakaian
secarasingkat arti dan evaluasi dari integral lipat.Setelah selesainya bab ini, mahasiswa diharapkan
mampu menyelesai-kan persoalan fisika yang menggunakan integral tunggal maupun lipat
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Integral Lipat/Ganda
Konsep integral tentu untuk fungsi satu peubah dapat kita perluas untuk fungsi
banyak peubah. Integral untuk fungsi banyak peubah dinamakan integral lipat atau
integral rangkap. Pada integral lipat satu, fungsi yang dipakai dibatasi, yaitu fungsi
tersebut dibatasi pada selang tertutup di R1. Untuk integral lipat dua dari fungsi dua
peubah , pembatasannya adalah fungsi tersebut terdefinisi pada suatu daerah tertutup di
R2
c d
a
y
b
Rk
x (x k , y k )
Gambar 1.1
cara membuat garis-garis sejajar sumbu x dan y. Ini membagi R menjadi beberapa
persegi panjang kecil yang jumlahnya n buah, yang ditunjukkan dengan k = 1,2,...n.
f (x
k 1
k , y k )Ak .
2
Definisi :
Andai suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi pada suatu persegi panjang
tertutup R, jika :
n
lim
IpI 0
f (x
k 1
k , y k ) Ak ada . maka f dapat diintegralkan pada R, lebih lanjut
f ( x, y)dA , yang disebut integral lipat dua dan pada R diberikan oleh
R
f ( x, y)dA = lim
IpI 0
f (x
k 1
k , y k ) Ak
R
kf ( x, y)dA k f ( x, y)dA
R R
3. Sifat pembanding berlaku jika f(x,y) g(x,y) untuk semua (x,y) di R, maka :
f ( x, y)dA g ( x, y)dA
R R
Jika f(x,y) =1 pada R, maka integral lipat dua merupakan luas R, maka integral lipat dua
merupakan luas R.
kf ( x, y)dA k f ( x, y)dA
R R
= k 1dA
R
= k.A(R)
3
Integral fungsi satu variable telah dibahas pada Kalkulus Integral. Penjelasannya
dilakukan dengan cara membentuk partisi suatu luasan (bidang datar) yang kontinu dan
terdefinisi pada suatu interval [a,b]. Selanjutnya masing-masing interval yang
panjangnya Δxk , dengan konstanta k = 1, 2, 3, 4, ….n. dan dituliskan dengan bentuk
umum:
b n
f ( x) dx lim
n f(x
k 1
k) x k
a
Analog dengan cara di atas, didefinisikan integral untuk fungsi dua variabel.
Misalkan fungsi z = f(x,y) didefinisikan pada suatu daerah tertutup R di bidang XOY.
Selanjutnya daerah ini dibagi atas n buah subdaerah yang masing-masing luasnya A1 ,
A2 , A3 …… An
Dalam setiap subdaerah, pilih suatu titik Pk(xk, yk) dan bentuklah jumlah :
n
f ( x , y ) A f ( x , y ) A f ( x , y ) A ....... f ( x , y ) A
k 1
k k k 1 1 1 2 2 2 n n n
Jika jumlah subdaerah makin besar (n→~), maka integral ganda dua dari fungsi f(x,y)
atas daerah R didefinisikan oleh:
n
f ( x, y)dA lim f ( x , y ) A
R
n
k 1
k k k
Untuk menghitung integral ganda dua dapat digunakan integral berulang yang
ditulis dalam bentuk :
y2 f ( x)
b
a. f ( x, y)dA f ( x, y)dxdy f ( x, y)dx dy
a y1 f ( x )
R R
Integral yang ada dalam kurung pada bentuk di atas harus diselesaikan terlebih
dahulu dengan menganggap variabel y konstanta, selanjutnya hasilnya diintegral
kembali terhadap y.
4
b x2 f ( y )
f ( x, y)dA f ( x, y )dydx f ( x, y )dy dx
b.
a x1 f ( y )
R R
Integral yang ada dalam kurung harus diselesaikan terlebih dahulu dengan
menganggap variabel x konstanta, selanjutnya hasilnya diintegral kembali terhadap x.
Jika integral ganda dua di atas ada, maka (a) dan (b) secara umum akan memberikan
hasil yang sama.
S S
Gb.2 S
Gb.1
Gb.3
f(x,y)=0
Himpunan S terrtutup dan terbatas di bidang (Gb.1) keliling S oleh suatu persegi
panjang R dan sisinya sejajar sumbu-sumbu koordinat (Gb.2). andai f(x,y) terdefinisi
pada S dan didefinisikan f(x,y)=0 pada bagian R diluar S (Gb.3), f dapat diintegralkan
f ( x, y)dA = f ( x, y)dA
S R
5
S : {( x, y) : 1 ( x) y 2 ( x), a x b}
y y= 2 (x) y x= 1 ( y) x= 2 ( y)
S S
y= 1 (x) c
x
0 x
a b 0
Gb.2.2 Gb. 2.3
Sebuah himpunan y sederhana sebuah himpunan x sederhana
Atau y sederhana
y
y= 2 (x)
S
y= 1 (x) Gb.2.4
R
x
0
a x b
b 2
= [ f ( x, y )dy ]dx , secara ringkas
a 1
b 2 ( x)
f ( x, y)dA = f ( x, y)dydx
S a 1 ( x )
sepanjang garis tebal dari gambar 6. pengintegralan menghasilkan luas A(x) dari
gambar tersebut, akhirnya A(x) diintegralkan mulai dari a sampai b. Jika himpunan S
d 2 ( y )
S
f ( x, y )dA = f ( x, y)dxdy
c 1( y)
z
z=f(x,y)
A(x)
y
a
b
y= 1 (x) y= 2 (x)
x
Bentuk umum :
f ( x, y)dA f ( x, y)dxdy
R R
7
Perhatikan contoh berikut ini.
1 2
2 1 1 1
1. dxdy
dy x dx 2 1dx 1
2
dx 1
0 1 0 1 0 0
2 2
4 2 4
2. ( x y ) dxdy x y 2 dx dy
2 2
2 1 21
2
1
4
x3 y 2 x dy
2 1
3
7
4
3 y 2 dy
2
3
4
7
y y3
3 2
7 7
4 43 2 2 3
3 3
2
60
3
4 2
2 4
3. ( xy 3 y ) dydx ( xy 3 y 2 ) dy dx
2
2 1 21
2
xy2
4
y 3 dx
2 1
2
4
x.22 3 x.12 3
2 1 dx
2 2
2
2
3x
4
7 dx
2 1
2
4
3
x2 7 x
4 2
12 28 (3 14) 23
8
2
4 2 4
r
4. (sin r cos 2 )ddr cos sin 2 dr
2 0
2 0
2
r r
4
0 .0 1 .0 dr
2
2 2
4
4
r r2
1 dr r
2
2 4 2
4 4 2 1 5
f ( x, y)dA f ( x, y)dxdy
R R
dimana :
R = { (x,y) ; f1(y) ≤ x ≤ f2(y) ,a ≤ y ≤ b }
sehingga dapat ditulis dalam bentuk umum
f2 ( y )
b
f ( x, y)dA f ( x, y)dxdy
R
a
f1 ( y )
atau
f ( x, y)dA f ( x, y)dydx
R R
dimana :
R = { (x,y) ; f1(x) ≤ y ≤ f2(x) ,a ≤ x ≤ b }
sehingga diperoleh bentuk:
f2 ( x)
b
f ( x, y)dA f ( x, y)dydx
R
a
f1 ( x )
9
Bentuk di atas dinamakan integral ganda dua dalam koordinat Cartesius. Selanjutnya
bentuk tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk koordinat kutub yakni:
f ( x, y)dA f ( x, y)dxdy
R R
f (r , )rdrd
R
dengan hubungan
y
x 2 y 2 r 2 dan tan
x
Perhatikan beberapa contoh berikut ini:
1 x
1. xy2 dydx
0 x2
Jawab
x
1 x
xy3
1
x x
1
x( x 2 ) 3 x( x) 3
. dx
0
3 3
1
1
. x 7 x 4 dx
30
1
1 x x
3 8 5 0
11 1
38 5
1
40
3y
2 3y
x2
2
2. y ( x y ) dxdy 1 2
xy dy
1 y
10
(3 y )2
2
y2
(3 y ) y y 2 dy
1 2
2
2
9 3 3 2 y 1
3 2
y y y 3
6 2 1 6 3 1
1
0
6
1
6
2 x2 x 2 x2 x
3.
0 2x
x dydx xy
2 0 2
dx
2x
2 x2 x
xy dx
0 2 x2
2
x x 2 x x 2 x 2 dx
0
2
x 3 x 2 2 x 3 dx
0
2
x 3 x 2 dx
0
2
x 4 x3
4 3 0
2 4 23
0
4 3
4
3
11
2 sin 2 2
4.
2drd 2 sin 2 2 cos 2
cos 2
cos 2 sin 2 2
cos sin cos 2 sin 2
1 0 1 0
0
Jika z = f(x,y) menentukan suatu permukaan atas R dan andaikan f adalah kontinu
dan tak negatif, maka volume V dari benda pejal dibawah permukaan ini dan diatas R
adalah :
R = { (r , ) : a r b, }
z=f(x,y)=F(r, )
r=b
R
y
r=a
x R
12
z = f(x,y) = f (r cos , r sin ) f (r , )
n
rata-rata Rk. Jadi V f (r k , k )r k rk k
k 1
Sehingga :
Jika pada integral lipat dua diatas daerah bidang yang telah kita pelajari yang lalu kita
mengenal istilah himpunan x sederhana dan himpunan y sederhana, pada pengintegralan
kutub ini, kita mengenal istilah istilah himpunan r sederhana dan himpunan
sederhana. Himpunan r sederhana berbentuk S : {( r, ) : 1 ( ) r 2 ( ), }
a. Massa
Andai suatu lamina mencakup daerah s di bidang xy dan jika kerapatan (massa/
13
kecil R1 , R2 ,...Rk . Ambil titik ( x k , y k ) pada Rk . Massa Rk secara hampiran
n
( x, y) ARk dan massa total lamina secara hampiran m ( x k , y k ) A( Rk )
k 1
Massa (m) diperoleh dengan mengambil limit rumus diatas untuk norma partisi
n
lim ( x k , y k ) A( Rk )
P 0 k 1
m ( x, y )dA
s
b. Pusat Massa
n n
terhadap sumbu y dan sumbu x. M y x k mk , M x y k mk . Koordinat (
k 1 k 1
My x ( x, y)dA
M y ( x, y)dA
x dan y x
s s
m ( x, y)dA s
m ( x, y)dA
s
Pusat massa diatas jika lamina tersebut tak homogen (kerapatan tak sama), tapi
xdA ydA
x s
dan y s
dA dA
s s
14
c. Momen Inersia
Definisi:
Momen inersia dari suatu partikel adalah hasil kali massa dan kuadrat jarak
terpendek dari partikel terhadap sumbu. Jika m adalah massa dan r adalah jarak,
sehingga :
n
I m1 r1 m2 r2 ....mn rn mk rk
2 2 2 2
k 1
daerah s dari bidang xy, lalu dipartisi seperti pada gambar 1, hampiri momen
inersia tiap keping Rk , ambil limit dan dbawa ke rumus diatas, sehingga momen
n
I x lim mk y k y 2 ( x, y)dA
2
P 0
k 1 s
n
I y lim mk y k x 2 ( x, y )dA
2
P 0
k 1 s
I z I x I y ( x 2 y 2 ) ( x, y)dA
s
15
PENUTUP
Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Terima Kasih pada semua pihak yang membantu. Teman-teman, Kedua orang
tua, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini juga sumber-sumber
yang telah membantu penyusun dalam melengkapi materi makalah ini.
Penyusun banyak berharap para pembaca yang sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada
khususnya juga para pembaca yang pada umumnya
16
Daftar Pustaka
http://hoeruddin.weebly.com/uploads/1/9/1/7/19170123/integral_lipat.doc
http://sumardismard.blogspot.com/2013/09/integral-lipat-
http://2.htmlhttps://ml.scribd.com/doc/32722090/Integral-Lipat
17