Hidrosepalustuj
Hidrosepalustuj
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui berbagai
hal yang berhubungan dengan hidrosefalus dan dapat merancang berbagai cara untuk
mengantisipasi masalah serta dapat melakukan asuhan pada kasus hidrosefalus.
2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian, patofisiologi, klasifikasi dan etiologi pada penyakit Hidrosefalus.
b. Mengetahui tanda dan gejala klinis penyakit hedrosefalus..
c. Mengetahui penyebab Hedrosefalus.
d. Mengetahui cara penanganan pada pasien penderita hedrosefalus.
1.4 MANFAAT
Adapun mannfaat dari makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang apa itu
penyakit saraf Hidrosefalus. Baik dari penyebab, gejala, dan pengobatan Hidrosefalus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti
kepala.Hidrosefalus merupakan suatu kelompok gangguan yang menyebabkan cairan
serebrospinalis (CSS) yang berlebihan di dalam ruang intracranial.Cairan ini disekresi
oleh epitel pleksus kororid dalam rposes aktif yang secara hati-hati mengatur komposisi
biokimianya.Pada orang dewasa, jumlah CSS sekitar 140ml, yang diperbaharui beberapa
kali setiap harinya.Reabsobsi CSS terutama terjadi pda vili arachnoid.Hidrosefalus
merupakan batasan yang digunakan untuk menerangkan setiap keadaan yang berlebihan
dari CSS terdapat di dalam rongga kranial.
2
2.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI
5. Ruang subarakhnoidal
Merupakan ruang yang terletak diantara lapisan arakhnoid dan piamater.
3
fisiologi cairan cerebro spinalis
1.2 Ventrikel otak, Ventriculi encephali, dan rongga subarachnoidea, Spatium subarachnoideum,
potongan median; dari medial.
a. Pembentukan CSF
Normal CSF diproduksi + 0,35 ml / menit atau 500 ml / hari dengan demikian CSF di
perbaharui setiap 8 jam. Pada anak dengan hidrosefalus, produksi CSF ternyata berkurang + 0,
30 / menit. CSF di bentuk oleh PPA;
1. Plexus choroideus (yang merupakan bagian terbesar
2. Parenchym otak
3. Arachnoid
b. Sirkulasi CSF
Melalui pemeriksaan radio isotop, ternyata CSF mengalir dari tempat pembentuknya ke
tempat ke tempat absorpsinya. CSF mengalir dari II ventrikel lateralis melalui sepasang
foramen Monro ke dalam ventrikel III, dari sini melalui aquaductus Sylvius menuju ventrikel
IV. Melalui satu pasang foramen Lusckha CSF mengalir cerebello pontine dan cisterna
prepontis. Cairan yang keluar dari foramen Magindie menuju cisterna magna. Dari sini
mengalir kesuperior dalam rongga subarachnoid spinalis dan ke cranial menuju cisterna infra
tentorial.Melalui cisterna di supratentorial dan kedua hemisfere cortex cerebri. Sirkulasi
berakhir di sinus Doramatis di mana terjadi absorbsi melalui villi arachnoid.
4
2.3 PATOFISIOLOGI
Hidrocefalus menurut Avril B. Kligmen (1999) terjadi sebagi akibat dari 3 mekanisme
yaitu: produksi liguor yang berlebihan, peningkatan resistensi aliran liguor dan peningkatan
tekanan sinus venosa sebagai, konskwensi dari tiga mekanisme ini adalah peningkatan TIK
sebagai upayamempertahankan keseimbangan sekresi dan observasi berbeda-beda setiap saat
selama perkembangan Hidrocefalus. Dialatasi ini terjadi sebagai akibat dari:
- Kompresi sistem serebrovaskular
- Redistribusi dari liquor serebrospinalis atau cairan ekstra selular atau keduanya di dalam
sistem susunan saraf pusat.
- Perubahan mekanis dari otak
- Efek tekanan denyut liquor cerebrospinalis
- Hilangnya jaringan otak
- Pembesaran volume tengkorak akibat adanya regangan abnormal pada sutura kranial
CSS dihasilkan oleh plexus choroideus dan mengalir dari ventrikel lateral ke dalam
ventrikel III, dan dari sini melalui aquaductusmasuk ke ventrikel IV. Di sana cairan ini
memasuki spatium liquorserebrospinalis externum melalui foramen lateralis dan medialis
dariventrikel IV. Pengaliran CSS ke dalam sirkulasi vena sebagian terjadimelalui villi
arachnoidea, yang menonjol ke dalam sinus venosus atauke dalam lacuna laterales; dan
sebagian lagi pada tempat keluarnyanervi spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam
plexus venosusyang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf (suatu jalan kecirculus
lymphaticus).
Kecepatan pembentukan CSS 0,3-0,4 cc/menit atau antara 0,2-0,5% volume total per
menit dan ada yang menyebut antara 14-38cc/jam. Sekresi total CSS dalam 24 jam adalah
sekitar 500-600cc,sedangkan jumblah total CSS adalah 150 cc, berarti dalam 1 hari terjadi
pertukaran atau pembaharuan dari CSS sebanyak 4-5 kali/hari.Pada neonatus jumblah total
CSS berkisar 20-50 cc dan akanmeningkat sesuai usia sampai mencapai 150 cc pada orang
dewasa.Hidrosefalus timbul akibat terjadi ketidak seimbangan antaraproduksi dengan
absorpsi dan gangguan sirkulasi CSS.
2.4 KLASIFIKASI
2.4.1 Berdasarkan Anatomi / tempat obstruksi CSS
5
- Gangguan absorpsi CSS pada vili arachnoid (jarang)
Apabila obstruksinya terdapat pada rongga subaracnoid, sehingga terdapat aliran bebas
CSS dalam sistem ventrikel sampai ke tempat sumbatan.Jenis ini tidak terdapat obstruksi pada
aliran CSS tetapi villus arachnoid untuk mengabsorbsi CSS terdapat dalam jumlah yang
sangat sedikit atau malfungsional.Umumnya terdapat pada orang dewasa, biasanya
disebabkan karena dipenuhinya villus arachnoid dengan darah sesudah terjadinya
hemmorhage subarachnoid (klien memperkembangkan tanda dan gejala – gejala peningkatan
ICP).
Jenis ini tidak terdapat obstruksi pada aliran CSS tetapi villus arachnoid untuk
mengabsorbsi CSS terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit atau malfungsional. Umumnya
terdapat pada orang dewasa, biasanya disebabkan karena dipenuhinya villus arachnoid dengan
darah sesudah terjadinya hemmorhage subarachnoid (klien memperkembangkan tanda dan
gejala – gejala peningkatan ICP)
6
Penyebab Hydrocephalus Obstruktif:
a. Obstruksi ventrikel lateral oleh tumor, misalnya glioma pada basal ganglia,
thalamic glioma.
b. Obstruksi ventrikel ketiga, karena kista koloid dari ventrikel ke-3 atau glioma
dari ventrikel ke-3.
c. Oklusi dari aquaduktus Sylvius (baik Stenosis primer atau sekunder karena
tumor).
d. Obstruksi ventrikel keempat karena tumor Fosa posterior , misalnya
medulloblastoma, ependymoma, akustik Neuroma ( Fallon, 2010)
7
2. Sindrom Dandy-Walker
3. Malformasi Arnold-Chiari
8
4. Aneurisma vena Galeni
5. Hidrancephaly
Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan kantong CSS.
9
3. Hematoma Intraventrikuler
5. Abses / Granuloma
10
6. Kista Arachnoid
Kista adalah kantung lunak atau lubang tertutup yang berisi cairan. Jika terdapat kista
arachnoid maka kantung berisi CSS dan dilapisi dengan jaringan pada membran
arachnoid. Kista biasanya ditemukan pada anak-anak dan berada pada ventrikel otak atau
pada ruang subarachnoid. Kista subarachnoid dapat menyebabkan hidrosefalus non
komunikans dengan cara menyumbat aliran CSS dalam ventrikel khususnya ventrikel III.
Berdasarkan lokasi kista, dokter bedah saraf dapat menghilangkan dinding kista dan
mengeringkan cairan kista. Jika kista terdapat pada tempat yang tidak dapat dioperasi
(dekat batang otak), dokter dapat memasang shunt untuk mengalirkan cairan agar bisa
diserap. Hal ini akan menghentikan pertumbuhan kista dan melindungi batang otak.
11
2.5.2 HIDROSEFALUS PADA DEWASA
Pasien dewasa dengan hydrocephalus memiliki gejala (Kaye, 2005) :
1. onset akut
2. onset kronis.
2.6 DIAGNOSIS
1. Gejala klinis
2. X Foto kepala, didapatkan :
a. Tulang tipis
b. Disproporsi kraniofasial
c. Sutura melebar
Dengan prosedur ini dapat diketahui :
a. Hidrosefalus tipe kongenital/infantil
b. Hidrosefalus tipe juvenile/adult : oleh karena sutura telah menutup maka dari foto rontgen
kepala diharapkan adanya gambaran kenaikan tekanan intrakranial.
3. Transiluminasi ; penyebaran cahaya diluar sumber sinar lebihdari batas, frontal 2,5 cm,
oksipital 1 cm
4. Pemeriksaan CSS. Dengan cara aseptik melalui punksi ventrikel / punksi fontanela
mayor. Menentukan :
a. Tekanan
b. Jumblah sel meningkat, menunjukkan adanya keradangan / infeksi
c. Adanya eritrosit menunjukkan perdarahan
d. Bila terdapat infeksi, diperiksa denganpembiakan kuman dan kepekaanantibiotik.
5. Ventrikulografi ; yaitu dengan cara memasukkan kontras berupa O2 murni atau kontras
lainnya dengan alat tertentu menembus. Melalui fontanella anterior langsung masuk ke
dalam ventrikel. Setelah kontras masuk langsung difoto, maka akan terlihatkontras
mengisi ruang ventrikel yang melebar. Pada anak yangbesar karena fontanela telah
menutup untuk memasukkankontras dibuatkan lubang dengan bor pada karanium
bagianfrontal atau oksipitalis.
12
6. CT scan kepala
7. USG
Dilakukan melalui fontanela anterior yang masih terbuka.Dengan USG
diharapkan dapat menunjukkan sistem ventrikelyang melebar. Pendapat lain mengatakan
pemeriksaan USG pada penderita hidrosefalus ternyata tidak mempunyai nilai di dalam
menentukan keadaan sistem ventrikel hal ini disebabkanoleh karena USG tidak dapat
menggambarkan anatomi sistemventrikel secara jelas, seperti halnya pada pemeriksaan
CT-scan.
13
2.7 DIAGNOSIS BANDING
1. Higroma subdural; penimbunan cairan dalam ruang subduralakibat pencairan hematom
subdural
2. Hematom subdural; penimbunan darah di dalam ronggasubdural
3. Emfiema subdural; adanya udara atau gas dalam jaringansubdural.
4. Hidranensefali; sama sekali atau hampir tidak memiliki hemisfer serebri, ruang yang
normalnya di isi hemisferdipenuhi CSS.
5. Tumor otak
6. Kepala besar
a. Megaloensefali : jaringan otak bertambah
b. Makrosefali : gangguan tulang
Dalam proses diagnostik, diagnosis banding penting bagi pakar neuro ( saraf ) dan
bedah neuro untuk menentukanprognosis dan terapeutik. Kondisi yang menyerupai
hydrocephalus namun bukan karena absorpsi CSF yang inadekuat antara lain (Greenberg,
2001):
1.Atrofi otak
2.Hydraencephaly
3.Kelainan perkembangan yang menyebabkan pembesaran ventrikel, misalnya agenesis dari
corpus callosum dan septo optic dysplasia.
2.8 PENGOBATAN
2.8.1 Terapi (Penanganan Sementara)
2.8.1.1Terapi medikamentosa
Ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi
sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upayameningkatkan resorpsinya. Dapat
dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada pusat-pusatkesehatan dimana
sarana bedah sarf tidak ada.
Obat yang sering digunakan adalah:
1. Asetasolamid
Cara pemberian dan dosis; Per oral 2-3 x 125mg/hari, dosis ini dapat
ditingkatkan sampai maksimal1.200 mg/hari
2. Furosemid
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi iv
0,6 mg/kgBB/hari
Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkanuntuk operasi.
14
Cara:
a. LP dikerjakan dengan memakai jarum ukuran 22, pada interspace L2-3 atau L3-4
dan CSS dibiarkan mengalir di bawahpengaruh gaya gravitasi.
b. LP dihentikan jika aliran CSS terhenti. Tetapi ada juga yang memakai cara setiap
LP CSS dikeluarkan 3-5 ml.
c. Mula-mula LP dilakukan setiap hari, jika CSS yang keluar kurang dari 5 ml, LP
diperjarang (2-3 hari).
d. Dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan CT scan kepala setiap minggu.
e. LP dihentikan jika ukuran ventrikel menetap pada pemeriksaan CT scan 3 minggu
berturut-turut.
f. Tindakan ini dianggap gagal jika :
- Dilatasi ventrikel menetap
- Cortical mantel makin tipis
- Pada lokasi lumbal punksi terjadi sikatriks
- ilatasi ventrikel yang progresif
Komplikasi : herniasi transtentorial atau tonsiler, infeksi, hipoproteinemia dan
gangguan elektrolit.
2. Internal
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain.
~Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor- Kjeldsen)
~Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke atrium kanan.
~Ventrikulo-Sinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior
~Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronkhus
~Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
~Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum
15
b. “Lumbo Peritoneal Shunt”
CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka
ataudengan jarum Touhy secara perkutan.
Komplikasi Shunting :
- Infeksi
- Hematoma subdural
- Obstruksi
- Keadaan CSS yang rendah
- Asites
- Kraniosinostosis
16
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Hidrosefalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinalis dikarenakan adanya tekanan intrakranial yang meningkat. Hal ini
menyebabakan terjadinya pelebaran berbagai ruang tempat mengalirnya liquor.
Hidrosefalus terutama menyerang anak usia 0-2 tahun dengan penyebab utamanya
adalah kelainan kongenital, infeksi intrauterine, anoreksia, pendarahan intrakranial akibat
adanya trauma, meningoensefalitis bakterial dan viral,serta tumor atau kista araknoid. Pada
anak usia 2-10 tahun penyebab utamanya adalah tumor fossa posterior dan stenosis
akuaduktus, sedangkan pada usia dewasa penyebab utamanya adalah meningitis, subaraknoid
hemoragi, ruptur aneurisma ,tumor, dan idiopatik.
2. SARAN
Saran kami dalam pembuatan makalah ini,sebagai seorang radiografer dan tenaga
kesehatan lainnya perlu mengetahui dan memahami seperti apa itu hidrosefalus karena
penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. I Made Nasar, Sutisna Himawan, Wirasmi Marwoto. Buku Ajar Patofisiologi II (Khusus).
Cetakan 1. 2010.
2. https://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/hidrosefalus.pdf
3. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/hidrosefalus-pada-anak-dan-dewasa.pdf
4. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e4/Intracerebral_hemorrhage.jpg
5. http://img.medscape.com/fullsize/migrated/518/170/nf518170.fig1.gif
6. http://www.marmaramedicaljournal.org/images/figure_MMJ_354_0.jpg
7. https://www.sonoworld.com/images/FetusItemImages/article-
images/central_nervous_system/vein_galen_7478._files/image145.jpg
8. http://www.brianjogrady.com/images/syrinx.jpg
9. https://bedahsarafmuda.files.wordpress.com/2013/04/dandy-walker-1.jpg
18