Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN


BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN

DI AJUKAN UNTUK MEMENUHU TUGAS PROPOSAL PENELITIAN

Oleh

DEA AJENG KEMUNING ANTASARI


NPM : 17208153074
Jurusan : Tadris Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2018 MARET
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Pendidikan dikatakan
sebagai suatu media bagi seseorang untuk dapat memperoleh serta mengembangkan
pengetahuannya, yang dapat menyebabkan sesorang menjadi tahu apa yang sebelumnya
tidak mereka ketahui, juga menjadi mengertii apa yang sebelumya belum dimengerti dan
menjadi memahami apa yang sebelumnya belum dipahami. Pendidikan juga dapat
dijadikan sebagai tolak ukur majunya suatu bangsa, yaitu dilihat dari mutu pendidikan
yang tinggi, dimana bangsa tersebut dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan disini tentu yang berkaitan dengan pendidikan yang bersifat
formal, yang meliputi proses pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa didalamnya.
Mutu pendidikan yang baik tentu akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik
pula. 1
Saat ini kenyatannya mutu pendidikan di Indonesia belum mencapai hasil yang
diharapkan, sehingga mutu pendidikan masih harus terus ditingkatkan. Peninkatan mutu
pendidikan penting untuk dilaksanakan, karena pendidikan dianggap sebagai bentuk
peningkatan kualitas sumber daya insani untuk pembangunan suatu bangsa.
Pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil yang dapat diperoleh melalui
proses pembelajaran dan diukur dari hasil belajar. Hasil belajar dijadikan kriteria atau
ukuran dalam mencapai suatu tujuan pendidikan yang baik. Dikarenakan hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu.
Oleh karena itu, hasil belajar di sekolah saat ini sangat perlu diperhatikan.
Salah satu tuntutan kurikulum berbasis kompetensi dalam mata pelajaran biologi
di SMA , agar siswa menguasai berbagai konsep dan prinsip biologi untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi. Pengajaran biologi di SMA juga dimaksudkan untuk
pembentukan sikap yang positif terhadap biologi seperti kepentingan penerapan dalam

1
ARFAN%20AMRULLAH-FITK-1.pdf
kehidupan seharai-hari dan teknologi. Penguasaan konsep-konsep biologi akan mampu
membentuk sikap positif terhadap biologi pada kelas-kelas awal (kelas X) di SMA. Sikap
positif terhadap biologi ini merupakan prasarat keberhasilan belajar biologi dan
meningkatnya minat siswa terhadap biologi pada kelas-kelas selanjutnya. Jika
penguasaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip biologi di kelas-kelas awal sangat rendah
disertai dengan sikap negatif terhadap pelajaran biologi, sulit diharapkan siswa akan
berhasil dengan baik dalam pembelajaran biologi di kelas-kelas selanjutnya. Untuk
mencapai tujuan agar siswa mempunyai minat dan kemampuan yang baik terhadap
biologi berimplikasi pada tugas dan tanggung jawab yang sangat strategis pada guru-guru
pengajar biologi di kelas-kelas awal di SMA. Guru-guru dituntut membantu siswa untuk
mendapatkan pemahaman yang baik terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip biologi
untuk memudahkan mereka mempelajari biologi di kelas yang lebih tinggi. Di samping
itu pengajar di kelas-kelas awal diharapkan dapat menumbuhkan sikap positif terhadap
biologi serta membangkitkan minat mereka terhadap biologi. Ini berarti proses
pembelajaran biologi yang dilakukan guru hendaknya memungkinkan terjadinya
pengembangan pemahaman konsep, sikap, dan meningkatkan minat siswa terhadap
pelajaran biologi. 2
Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar, keberhasilan proses
dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal
dan penedekatan belajar. Faktor internal yaitu keadaan atu kondisi jasmani dan rohani
siswa, faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa dan pendekatan belajar
yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan dalam mempelajari materi pelajaran.
Rendahnya hasil belajar siswa salah satunya disebabkan oleh faktor pendekatan
belajar. Keberhasilan sebuah proses kegiatan pembelajaran juga tidak dapat terlepas dari
peran seorang guru.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada guru mata
pelajaran biologi di SMAN 1 REJOTANGAN , metode pembelajaran yang biasa
dilakukan disekolah tersebut dirasa masih kurang tepat. Dikarenakan metode yang sering
digunakan adalah tugas, diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab serta guru hanya

2
Jurnal_PENERAPAN_PENGAJARAN_KONTEKSTUAL.pdf
menggunakan metode pembelajaran ceramah. Berdasarkan hasil wawancara tersebut,
dapat disimpulkan bahwa metode-metode yang biasa digunakan oleh guru dirasa belum
membekali siswa dalam pemecahan masalah. Kurang dikaitkannya konsep pembelajaran
dengan kehidupan nyata juga menyebabkan siswa kesulitan untuk menerapkkan konsep
yang mereka dapat di dalam kelas . Dalam presentasi kebanyakan presentator hanya
memperoleh pengetahuan dari sumber internet yang sebagian besar materinya sama
dengan yang ada di buku paket biologi. Kemudian saat diskusi kelompok guru hanya
membekali dengan presentasi memberikan materi yang akan diajarkan. Akibatnaya ,
siswa kurang merasakan secara langsung manfaat dari proses pembelajaran yang
dilakukan. Sehingga faktor-faktor tersebut dirasa dapat berpengaruh terhadap minat
belajar dan motivasi belajar siswa yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar
yang dicapai oleh siswa disekolah.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat selain dapat mengatur siswa di dalam
kelas , juga dapat memberikan minat belajar serta motivasi belajar siswa dalam
mengembangkan kemampuan intelektual siswa secara optimal, dengan demikian siswa
tidak hanya mendapat informasi dari guru, akan tetapi juga dapat memahami konsep
materi secara utuh karena adanya interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa
dengan siswa lain.
Berbagai macam metode atau model pembelajaran dari tahun ketahun semakin
berkembang dan dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran
Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap
sesuai untuk diterapkan dalam kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud No. 103 tahun
2014 tentang Pembelajaran pada pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang
menyebabkan bahwa pendekatan pembelajaran dapat menggunakan beberapa startegi
seperti pembelajaran kontekstual salah satunya yaitu Problem Based Learning.3

Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa diharapkan


untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang mengharuskan mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk memecahkan
masalah. Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan
3
Kemendikbud, Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, 2014,h.4
menghadapkan siswa pada permasalahan yang nyata pada kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri dalam memecahakan masalah
dan mengupayakan berbagai macam solusinya, yang mendorong siswa untuk berpikir
kreatif.4
Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah maka akan menerapkan
pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan.
Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika siswa berhadapan dengan
situasi dimana konsep diterapkan. Dalam situasi Problem Based Learning, siswa
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikannya dalam
konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan nyata
bukan lagi teoretis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep atau teori akan
mereka temukan sekaligus selama pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran
Problem Based Learning juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, memotivasi siswa untuk belajar serta dapat
mengembangkan hubungan dalam bekerja kelompok. Kemampuan pemecahan masalah
perlu dilatih agar siswa menjadi terampil dalam memecahkan setiap masalah, baik untuk
keperluan jangka pendek yang terkait langsung dengan bagaimana siswa belajar biologi
maupun untuk jangka panjang sebagai bekal untuk kehidupannya di masyarakat kelak.
Guru diharapkan berusaha memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk
belajar melalui pemecahan masalah. Melalui pembelajaran yang dirancang dengan baik
diharapkan kemampuan tersebut dapat dengan cepat dan lebih mudah dikuasai siswa,
sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan dengan baik dan dapat
menguasai konsep yang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berniat melakukan penelitian mengenai
”Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa pada SMAN 1 REJOTANGAN”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi masih rendah.

4
repository.unpas.ac.id/12753/4/BAB%20II.pdf
2. Penggunaan metode atau model pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan hasil
belajar kurang optimal.
3. Sebagaian besar siswa masih bersikap pasif dalam proses pembelajaran.
4. Siswa kurang memperhatiakan pembahasan materi dari guru.

C. RUMUSAN MASALAH
Apakah model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pada materi biologi?

D. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar
siswa pada materi biologi?

E. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan pengaruh model pembelajaran model Problem
Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi di SMA Negeri 1
Rejotangan.
H1 = Ada pengaruh yang signifikan pengaruh model Problem Based Learning
terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Rejotangan.

F. DEFINISI ISTILAH
1. Pengaruh adalah
2. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah
3. Hasil belajar adalah

G. DEFINISI OPERASIONAL
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara di SMAN 1 REJOTANGAN dengan
guru biologi. Dan peneliti menemukan masalah yang terjadi di SMAN 1 REJOTANGAN.

H. KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan praktis ;
a. Bagi Siswa
Hasil dari penelitin ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang ada
terutama yang berhubungan dengan model maupun strategi dalam pembelajaran
biologi.
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian pengembangan ilmu dan
pengetahuan yang terkait dengan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi di SMAN 1 Rejotangan.
c. Bagi Guru Biologi
Sebagai sumbangan pemikiran kepada para guru dalam proses pembelajaran
agar lebih mudah menguasai dan meningkatkan pelajaran biologi.
d. Bagi peneliti
Dari hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan wawasan, pengalaman, dan
beka berharga sebagai calon guru biologi dan untuk perbaikan pembelajaran pada
masa yang akan datang.

I. SISTEMATIKA
a. Pembukaan
 Kata pengantar
b. Inti
 Bab 1
 Bab 2
 Bab 3
 Bab 4
c. Penutup
 Daftar pustaka
 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai